Pet King – Chapter 140: The Breakfast Vendor

Bab 140: Vendor Sarapan

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Zhang Zian tidak tahu di mana Seledri Kecil tinggal; dia hanya tahu bahwa dia datang dari utara. Jadi setelah dia meninggalkan toko, dia berjalan ke arah itu.

Ketika dia hampir mencapai sudut jalan, dia melihat Seledri Kecil berlari ke arahnya, memegang sekantong kacang di tangannya.

Hari ini, kedua kuncir kudanya menunjuk jam 10 dan jam 3 di atas kepalanya.

"Seledri Kecil!" Dia melambai padanya.

"Oh! Brother Manager!" Seledri Kecil merespons dengan kegembiraan, menutupi mulut kecilnya.

"Hati-hati saat menyeberang jalan," dia mengingatkannya.

"Ya saya tahu!" Seledri Kecil mengangguk. Dia menunggu sampai lampu lalu lintas berubah hijau dan mobil-mobil berhenti. Dia dengan hati-hati melihat ke kiri dan ke kanan, lalu berlari ke seberang jalan.

"Kenapa kamu tidak tinggal di toko, Brother Manager?" Seledri Kecil berlari ke arahnya dan bertanya. "Siapa yang merawat semua hewan peliharaan?"

Zhang Zian berjongkok dan menjawab, "Sebenarnya … saya memiliki beberapa masalah untuk diatasi akhir-akhir ini. Saya akan meminta orang lain membantu saya."

Seledri Kecil mengangguk seolah dia mengerti. "Aku tahu! Ibuku berkata bahwa orang dewasa sangat sibuk dan mereka memiliki banyak hal untuk diatasi. Jangan khawatir, Brother Manager, Seledri Kecil dapat membantu juga. Tidak ada masalah bagiku untuk menyapu lantai."

Zhang Zian tertawa. "Tidak apa-apa. Aku datang untuk memberitahumu untuk tidak datang ke toko selama beberapa hari ke depan."

"Oh mengapa?" Seledri Kecil mengangkat alisnya dan melihat ke arah toko hewan peliharaan.

"Karena orang yang membantu di toko sekarang membenci anak-anak kecil. Jika kamu pergi ke sana, kamu akan dimarahi. Jadi jangan khawatir, setelah aku menyelesaikan barang-barangku dalam beberapa hari, kamu dapat kembali lagi untuk bermain, "jelas Zhang Zian.

"Wuwu … Seledri Kecil tidak akan membuat masalah …" katanya dengan enggan, dengan wajah sedih.

"Aku tahu kamu adalah gadis yang baik. Ini tidak ada hubungannya dengan membuat masalah atau tidak. Orang itu membenci anak kecil secara keseluruhan. Jadi tunggu beberapa hari, Seledri Kecil. Aku akan meminta orang itu untuk merawat hamster dengan sangat baik dan tupai, "dia menghiburnya.

"Kapan kamu kembali, Brother Manager?"

Zhang Zian berpikir sejenak, lalu menjawab, "Apakah ini satu-satunya jalan bagimu untuk pergi ke sekolah, Seledri Kecil?"

Dia mengangguk.

"Ketika aku kembali, aku akan menunggumu di sini seperti hari ini. Tapi sebelum itu, tolong jangan pergi ke toko hewan peliharaan. Akan sangat menakutkan jika orang itu marah. Aku takut dia akan menaruh amarahnya pada hamster dan tupai. "

Kalimat itu sepertinya berhasil pada Seledri Kecil. Dia tiba-tiba membuka matanya lebar-lebar dan mengangguk, "Seledri Kecil mengerti sekarang! Aku akan menunggumu kembali ke sini."

"Oke, kamu mengerti. Cepatlah pergi ke sekolah. Sudah terlambat sekarang." Dia menepuk kepala kecilnya.

"Ya, selamat tinggal, Brother Manager!" Seledri Kecil mulai berlari menuju sekolah sambil melihat ke belakang dan melambai pada Zhang Zian.

"Berhentilah melambai dan perhatikan jalan di depan. Jangan jatuh!" teriak Zhang Zian.

"Iya nih!"

Seledri kecil mudah ditangani, yang membuat Zhang Zian merasa sedikit lebih unggul tentang IQ-nya.

Dia ragu-ragu untuk sementara waktu dan memutuskan untuk tidak memberi tahu Sun Xiaomeng. Dia biasanya hanya mampir di pagi hari, dan kadang-kadang bahkan tidak, jadi dia tidak akan memperhatikan. Akan lebih sulit lagi jika dia menemukan bahwa dia berbohong.

Dia memutuskan untuk menunda pembukaan toko sampai toko-toko di sekitarnya dibuka sekitar pukul 9:00.

Zhang Zian berjalan kembali dan melihat bahwa penjual sarapan di seberang jalan sudah mulai menjual sarapan ketika dia hampir tiba di tokonya.

Dia kemudian menyeberang jalan, menemukan kursi dan duduk. "Tolong beri saya semangkuk besar pangsit."

"Tentu! Segera."

Pasangan paruh baya bekerja sangat baik bersama sebagai sebuah tim bahkan tanpa komunikasi: Satu bertugas memasak sementara yang lain bekerja di kasir dan hal-hal lain. Zhang Zian mendengar pelanggan lain memanggil mereka "Kakek Li" dan "Nenek Li", tidak tahu nama belakang siapa itu Li.

Setelah beberapa saat, Nenek Li menaruh semangkuk besar pangsit di depan Zhang Zian.

Dia membayar.

Nenek Li mengambil uang itu, tetapi tidak pergi.

"Anak muda," katanya dengan suara rendah, "Apakah kamu menyinggung seseorang?"

Zhang Zian mengangkat kepalanya karena terkejut.

Nenek Li mengenakan topeng dan terlihat berusia 40 hingga 50 tahun. Wajahnya terbakar matahari menjadi warna hitam dan merah, dan beberapa helai dari jepit rambutnya lolos ke angin.

"Suami saya dan saya melihatnya pagi ini. Tolong jangan salahkan kami karena tidak membantu Anda, karena kami adalah orang luar dan takut membuat masalah," dia meminta maaf.

Zhang Zian melambai. "Jangan khawatir. Aku tidak akan menyalahkanmu. Sebagai warga lokal, aku juga tidak ingin membuat masalah."

Dia melihat sekeliling dan hanya melihat dia dan seorang pemuda seperti mahasiswa di stan, lalu berkata, "Mari kita duduk dan berbicara."

Nenek Li duduk di depan Zhang Zian dan menghela nafas, "Anak muda, kamu pemilik toko hewan peliharaan itu?"

Zhang Zian mengangguk sambil minum sup dengan sendoknya.

"Akhir-akhir ini, tidak mudah menjalankan toko. Kamu harus memiliki seseorang untuk mendukungmu, jika tidak, jika sesuatu terjadi, kamu akan berada dalam masalah besar," Nenek Li tidak bisa berhenti menghela nafas, "Ini mengingatkanku pada sebuah saat kembali, saya dan suami saya … "

Dia ingin mengatakan sesuatu tetapi berhenti, memandang berkeliling seolah-olah dia takut, lalu berkata dengan suara rendah, "Bertahun-tahun yang lalu, saya dan suami menjalankan sebuah restoran di kota lain. Bisnisnya cukup bagus sampai kami menyinggung seseorang. Kemudian, restoran hancur dan kami bahkan diancam bahwa kami akan dibunuh jika mereka melihat kami lagi … "

"Sebagai orang biasa, kami sangat takut dan tidak mampu membela diri. Dan kami tidak tahu apa lagi yang bisa kami lakukan untuk mencari nafkah. Kemudian kami memutuskan untuk datang ke sini dan membuka stan sarapan ini …" Nenek Li melanjutkan sambil menyeka dia. air mata.

Mendengar itu, Zhang Zian bahkan tidak bisa menelan kue di mulutnya.

Siapa yang mau menjalankan stan di luar di trotoar jika mereka bisa membuka restoran? Alih-alih stabilitas, mereka dibakar pada hari-hari cerah, dikeringkan pada hari-hari hujan, dan bahkan kadang-kadang dikejar oleh polisi kota …

"Anak muda, saran saya adalah untuk tidak berurusan dengan mereka sama sekali. Anda terlihat seperti lulusan perguruan tinggi. Akan lebih baik jika Anda mencari pekerjaan daripada menjalankan toko. Jika Anda benar-benar ingin menjalankan toko, tunggu beberapa bertahun-tahun sampai masalah ini berlalu. Mereka seperti anjing gila, menggigit siapa pun yang mereka temui. Tidak ada tempat untuk keadilan jika Anda terluka. "

Zhang Zian akhirnya menelan kue itu di mulutnya dan bertanya, "Nenek Li, kamu bilang aku telah menyinggung seseorang?"

Nenek menjawab, menepuk pahanya, "Ya, pasti! Jika Anda tidak menyinggung siapa pun, kenapa mereka datang untuk memberi Anda masalah? Ada banyak toko di sini. Mengapa mereka tidak pergi ke toko lain, tetapi hanya pergi ke milikmu? Apakah Anda pernah berpikir tentang itu? "

Zhang Zian tidak pernah memikirkan hal itu sebelum Nenek Li memperingatkannya. Dia bingung dan terkejut setelah kejadian ini baru saja menimpanya, hanya memikirkan bagaimana untuk tidak membiarkan Seledri Kecil dan Sun Xiaomeng terlibat dalam hal ini untuk menghindari kemungkinan cedera dan kehilangan. Dia pikir kejadian ini adalah karena nasib buruknya, tetapi Nenek Li benar, dia pasti …

Dia tiba-tiba berpikir tentang Chen Taitong, pandangannya penuh perniciousness sebelum dia pergi.

Itu dia …

Namun tetap tidak ada jawaban.

Apa yang harus dia lakukan bahkan jika dia tahu alasannya?

Zhang Zian tidak bisa tidak mengingat insiden baru-baru ini, dari pria di jaket ke peringatan Xiao Yan. Sederhananya, prediksi itu akurat karena terpenuhi.

Benar saja, dia terlalu naif.

"Dunia bisnis seperti medan perang." Ini benar-benar benar!

Nenek Li merasa bahwa Zhang Zian tahu siapa yang ada di balik kejadian ini dari perubahan ekspresinya.

Dia berkata dengan penuh simpati, "Anak muda, jangan berkelahi dengan mereka. Itu akan sia-sia kecuali jika kamu memiliki cadangan yang kuat. Tapi kamu tidak terlihat seperti yang kamu miliki itu …"

Pelanggan seperti siswa pergi setelah menyelesaikan makanan.

Dia menghela nafas tanpa berbicara lebih jauh. Kemudian dia berdiri dan pergi untuk membersihkan meja.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.