Chapter 155: Unsealing The Talisman Treasure

Bab 155: Membuka Segel Harta Karun Jimat

Penerjemah: Editor Ninetales: Fish_Creek

Sayap Simuro terayun ke atas dan ke bawah di depan tubuhnya dan pedang yang membentuk sayapnya terus menerus mengubah posisi mereka, mencoba untuk memblokir serangan Qin Mu. Namun, saat berikutnya, Formulir Pedang Bor menembus pertahanan sayapnya.

Simuro terkejut dan merasakan sakit di dadanya. Tubuh emasnya sebenarnya tidak dapat memblokir Bentuk Pedang Bor. Dia segera mengepakkan sayapnya dan naik ke langit sambil mengangkat angin kencang.

Suara mendesing!

Sama seperti angin kencang, Qin Mu segera menginjak angin dan bergerak. Simuro memberikan ekspresi khawatir. Kecepatan Qin Mu berlari di langit sebenarnya bahkan lebih cepat daripada dia mengepakkan sayapnya untuk terbang!

Cripple's Heaven Pilfering Leg Skills memiliki kecepatan tiada tara di dunia. Jika dia tidak mengepakkan sayapnya untuk mengangkat angin kencang, akan sulit bagi Qin Mu untuk menyusulnya di langit tetapi dengan angin kencang bersama-sama, udaranya seperti tanah datar bagi Qin Mu!

"Pergi!"

Simuro berteriak dan pedang emas terbang keluar dari sayap di punggungnya, menusuk ke arah Qin Mu dan mencoba mencegahnya dari menutupinya. Sayapnya dikosongkan dalam sekejap dan hanya dua sayap berdaging emas yang tersisa.

Sosoknya segera jatuh ke tanah. Pada saat ini, lampu pisau itu seperti air terjun yang bertabrakan dengan pedang emas yang dengan cepat menusuk. Suara menusuk terdengar ketika pedang emas menembus air terjun Qin Mu dan menusuk bahu kirinya, yang tepatnya di bagian kedua bilah bahunya.

Sementara itu, tubuh Qin Mu juga datang ke depan Simuro dan melewatinya, mengoleskan cahaya pisau salju-terang di leher Simuro.

Cahaya pisau itu sangat tipis dan sepertinya menembus leher Simuro sebelum keluar dari belakang. Namun, sepertinya itu juga tidak memberinya cedera sama sekali.

Simuro mendarat di tanah dan pedang keemasan datang berdentang kembali, membentuk dua sayap di punggungnya.

Kedua sayap emas itu membuka dan menembakkan sinar keemasan ke segala arah.

"Bagus, Kakak Simuro!" Sebuah suara berteriak kaget dan gembira.

Moral para dukun lainnya meningkat dan mereka semua berteriak, "Kakak Simuro, abaikan budak Perdamaian Abadi ini!"

"Orang-orang Kedamaian Abadi semuanya adalah kambing berkaki dua, mereka hanya layak digunakan untuk kultivasi dan tidak layak untuk hidup di dunia ini!"

…

Qin Mu mendarat di tanah dan pedang terbang terbang kembali satu per satu ke kasing pedangnya.

Pemuda itu mengeluarkan pedang emas dari bahunya dan melemparkannya ke tanah. Pakaian di tubuhnya masih baik-baik saja. Ketika pedang ini datang menikam, itu diblokir oleh pakaian bersulam ini, namun, pedang itu menusuk ke pundaknya bersama dengan pakaiannya.

Apa yang disebut tahan terhadap pedang dan tombak sebenarnya tidak bisa memblokir pedang dan tombak sepenuhnya. Meskipun pakaiannya terbuat dari Six Wings Golden Natural Silk telah berhasil memblokir pedang emas, dia masih terluka.

Di bawah panggung emas, sorakan meletus. Sementara itu, Simuro masih membentangkan sayapnya terbuka dengan anggun seolah dia menikmati sorakan semua orang.

Qin Mu berjalan ke depan dan sorak-sorai perlahan melunak. Qin Mu mengangkat tangannya dan menyarungkan kedua pisaunya dan datang ke sisi Simuro. Namun, Simuro tidak bergerak sama sekali dan terus membentangkan sayap emasnya tanpa memasang pelindung apa pun.

Qin Mu mengangkat tangannya dan meraih rambutnya, menariknya dengan lembut. Memetik kepalanya dari lehernya, dia melemparkannya ke bawah panggung.

Sorakan di bawah panggung emas tumbuh semakin lembut. Hanya dukun yang jauh yang tidak bisa melihat pemandangan ini yang masih bersorak, terdengar beberapa kali menusuk ke telinga. Ketika kepala berguling turun dari panggung dan ke kaki dukun, sorak-sorai hilang.

Simuro yang telah mengembangkan Kitab Suci Shaman Ruda Agung juga meninggal. Tepat ketika kemenangan sudah dekat, kepalanya dipenggal oleh Qin Mu.

Ling Yuxiu bergegas maju dan ingin mengikat lukanya. Qin Mu menjabat tangannya dan berkata, "Tidak apa-apa. Aku bilang aku harus menghancurkan kehendak mereka jadi aku harus melakukannya. Kamu bisa tenang."

Ling Yuxiu sedikit mengernyit dan merasa bahwa Qin Mu sedikit terlalu percaya diri.

"Cowherd, pundakmu terluka, kelemahan di pundakmu hanya akan tumbuh lebih besar. Jika dukun hebat lain yang mengolah Kitab Suci Shaman Ruda muncul …"

Persis seperti yang dia katakan, dukun besar muda lainnya tiba-tiba berjalan keluar dari aula suci Istana Emas Rolan. Sambil memberikan senyum di wajahnya, dia berkata, "Junior Brother Simuro masih terlalu berpengalaman dan tidak cukup tenang, itu sebabnya dia meninggal. Aku, Danbaro dari Six Direction Realm, akan menyegel Enam Arah Ilahi Harta Karunku."

Ekspresi Qin Mu berubah serius dan tubuhnya melayang ke belakang. Kakinya mengetuk dengan cepat dan melompat ke atap aula istana emas.

Danbaro tertawa keras dan mengejarnya seperti bayangan. Dia memegang palu besar dan kepala palu itu adalah tengkorak raksasa. Tengkorak itu memiliki warna emas gelap dan sebenarnya ada tujuh paku tulang yang tumbuh dari tengkoraknya. Di setiap paku tulang, ada tengkorak kecil yang seukuran kepalan tangan.

Di rongga mata delapan kepala ini, sebenarnya ada mata di dalam yang membuat mereka sangat menakutkan.

Meskipun kepala palu besar, pegangannya sangat pendek dan hampir tidak bisa muat di tangannya.

Danbarou mengayunkan palu dengan lembut dan tujuh tengkorak yang lebih kecil segera membuka mata mereka. Bola mata berguling-guling di dalam soket dan mereka tiba-tiba membuka mulut mereka untuk memuntahkan asap hitam dari mulut tengkorak. Tujuh jejak asap bergerak bolak-balik, bergegas seperti naga hitam menuju Qin Mu yang berada di atas aula istana emas.

Pedang tajam terbang keluar dari kasus pedang Qin Mu. Dengan jentikan pedangnya, dia memutuskan kepala naga hitam. Namun, dia kehilangan kendali atas pedang terbangnya di saat berikutnya dan mereka jatuh ke lantai dengan bunyi dentang.

Tujuh pedang terbang mendarat di atas aula istana emas dan berdenting saat mereka memantul, Dalam pedang, ada qi hitam yang bolak-balik.

Qin Mu langsung merasakan qi vitalnya ternoda dan dia terkejut. Grand Shaman Ruda Scriptures tampaknya mencakup semua seperti Kitab Suci Iblis Surgawi Pendidikan Besar karena tidak hanya satu jenis teknik. Sebagai contoh, apa yang Simuro telah kembangkan adalah satu jenis, mengambil jalur seni pedang keterampilan ilahi.

Sementara itu, Danbaro telah membudidayakan jenis lain, mengambil jalur seni mantra sihir. Meskipun keduanya telah mengembangkan Kitab Suci Shaman Ruda, jalan yang mereka ambil berbeda.

Qin Mu menghindar dan ubin emas dari aula istana emas meledak ketika naga hitam menerobos masuk dan keluar dari aula istana emas saat mereka menyerangnya.

Kedua sosok itu melompat seperti kelinci dan melonjak seperti elang, berlari di atas aula istana emas. Bahkan dinding itu seperti tanah datar bagi mereka.

Tiba-tiba tubuh Qin Mu tenggelam dan dia jatuh ke aula istana emas. Danbaro mencibir dan mengayunkan palu besarnya untuk membuka aula istana emas untuk bergegas masuk.

Bang!

Sosok manusia bergegas ke langit dan melambaikan tangannya untuk menusuk ke belakang dengan pedang terbangnya. Sementara itu, Danbaro mengikutinya dengan cermat ketika dia menginjak jejak asap hitam. Asap hitam terus melonjak ke depan saat dia membantai ke arah Qin Mu.

Qin Mu menabrak aula istana emas dengan keras dan memasuki aula istana lain untuk menghindari serangan Danbaro. Danbaro mengikuti di belakang dengan agresif, membuat dukun dan dukun besar Istana Emas Rolan menghembuskan uap dan menyapu suasana hati mereka yang tertekan.

Mereka berdua berlari dari aula istana emas dan saling menyerang tanpa ampun, bergerak semakin jauh dari gerbang gunung.

Kepercayaan diri Danbaro semakin kuat dan kuat, menyebabkan serangannya menjadi semakin sengit. Ketika Qin Mu telah mendarat di aula istana emas, dia langsung bergegas ke sana hanya untuk menghadapi gunung dan sungai yang indah yang datang ke arahnya.

Pedang Menginjak Pegunungan Dan Sungai.

Danabro merasa seolah-olah dia dengan cepat tumbuh lebih kecil saat dia mendarat di sepotong gunung dan sungai, membuatnya bingung.

Di depan gerbang gunung, semua orang memandang dengan gelisah ke aula istana emas yang telah mereka berdua masuki. Setelah beberapa saat, sesosok emas tiba-tiba melompat keluar dari aula istana emas dan berdiri di atap sambil memegang palu tulang. Di tangannya yang lain, dia mengangkat kepala tinggi-tinggi di langit.

Semua orang di Istana Emas Rolan meledak menjadi sorak-sorai yang memekakkan telinga sementara wajah Ling Yuxiu menjadi putih pucat, tampaknya keluar dari akalnya. Banteng hijau juga menatap kosong bersama dengan Hu Ling'er.

"Yang menggembalakan sapi itu sudah mati …" Pikiran Ling Yuxiu benar-benar kosong.

Di depan aula suci, beberapa raja dukun itu tersenyum jarang dan saling memandang sebelum menganggukkan kepala dengan lembut.

"Danbaro tidak buruk, kejam dan mantap, dia adalah talenta hebat yang melebihi talenta normal."

Seorang raja dukun tua bertanya dengan heran, "Mengapa dia tidak kembali ke aula suci?"

'Danbaro' membawa kepala itu dan melompat kembali ke istana emas, tidak kembali ke gerbang gunung. Raja dukun lain tersenyum, "Dia kemungkinan besar terluka. Danbaro memiliki sifat yang hati-hati dan pasti akan memulihkan diri begitu dia terluka agar tidak meninggalkan bahaya yang tersembunyi. Ini juga mengapa kita memiliki harapan tinggi untuknya. Sekarang hanya anak muda ini Gadis yang pergi yang akan segera mati juga. Aku bertanya-tanya bagaimana situasi di pegunungan? "

Beberapa raja dukun memiliki keinginan untuk memeriksa situasi pertempuran, tetapi mereka diperintahkan untuk tinggal di sini untuk menjaga aula suci dan tidak pergi.

Di aula emas itu, 'Danbaro' membuang kepala itu dan mengambil sebuah gulungan, membukanya dengan lembut untuk melihat dengan cermat.

"Harta karun Istana Emas Rolan berada tepat di sebelah aula utama ini. Aku belum datang ke tempat yang salah."

Dia menutup peta geografis Istana Emas Rolan dan berdiri untuk pergi. Tiba-tiba dia merasakan sakit yang tajam di bahunya dan buru-buru mengeluarkan botol giok. Melihat, dia memasukkannya kembali ke lengan bajunya, "Hampir menghilangkan Kehilangan Keharusan …"

Dia mengambil botol giok lain dan dengan hati-hati menuangkan air liur naga untuk mengoleskannya pada luka di bahunya, yang dengan cepat disembuhkan tanpa menyebabkan rasa sakit lagi.

'Danbaro' mengembalikan botol gioknya dan berpikir sejenak. Dia mengambil Junior Protector Sword di tangannya dan berjalan keluar dari aula istana emas ini dan datang ke aula besar lain dalam beberapa langkah.

Di depan aula besar itu, seorang pria emas punggung kura-kura memegang kapak untuk menjaga tempat itu. Dia memiliki mulut katak dan kulit kura-kura emas di punggungnya, tampak berani dan kuat. Ketika dia melihatnya berjalan, dia bertanya dengan heran, "Danbaro, apa yang kamu lakukan di sini?"

Warna emas di tubuhnya bahkan lebih padat dari 'Danbaro' tapi itu masih lebih redup daripada raja-raja dukun itu. Posisi dan kemampuannya harus lebih rendah dari raja dukun.

"Murid membunuh penjahat yang datang untuk memblokir gerbang kami dan menerima pedang yang berharga. Aku tidak berani menyimpannya untuk diriku sendiri dan memutuskan untuk menawarkannya kepada pemujaan suci."

'Danbaro' mengulurkan Pedang Pelindung Junior dengan kedua tangannya dan tersenyum, "Aku tidak mengolah pedang jadi meskipun pedang ini bagus, tidak ada gunanya bagiku, oleh karena itu aku ingin menggunakan harta ini untuk menukar dengan harta yang lain."

Penjaga punggung kura-kura itu mengambil alih Junior Protector Sword dan menariknya keluar dengan shwang, memicingkan matanya dari pantulan dingin ketika dia berteriak dengan heran, "Pedang luar biasa! Tidak ada banyak harta di Istana Emas Rolan yang bisa setara dengan pedang ini! Kamu benar-benar menerima harta yang luar biasa, Grand Shaman pasti akan membalasmu! "

Dia membuka pintu ke aula dan 'Danbaro' segera bertanya, "Bisakah murid masuk untuk memilih harta?"

Penjaga punggung kura-kura itu berpikir dan tersenyum, "Ini mungkin bukan ide yang buruk. Anda telah melakukan perbuatan besar dan mempersembahkan harta karun itu, Grand Shaman pasti akan menghargai Anda dengan baik. Namun, ketika Anda masuk, Anda hanya bisa lihat harta yang disimpan di Istana Emas Rolan kita dan tidak bisa mengambilnya. Ketika Grand Shaman menghadiahkanmu dan melepas segel, baru kau bisa mengambilnya. "

'Danbaro' sangat gembira dan segera mengikutinya ke aula istana emas ini.

Penjaga punggung kura-kura berdiri di tengah-tengah aula dan dengan hati-hati membuka beberapa batasan. Dia kemudian berjalan dua langkah ke depan dan melepaskan beberapa segel sebelum berjalan beberapa langkah ke depan. Dia mengambil harta jimat. Ini adalah harta karun kertas persegi dengan empat belas sisi dan dua puluh empat sudut yang dibentuk oleh rune yang tumpang tindih. Ketika vital qi memasukinya, harta karun jimat akan melayang dan secara bertahap menyala.

Ketika harta jimat itu menyala, ia mulai berputar terus-menerus dan menyem- bunyikan rune di setiap sisi ke udara.

'Danbaro' langsung melihat bahwa di depan mereka, udara transparan perlahan mulai berubah dan menjadi banyak kotak transparan. Di dalam setiap kubus, ada seseorang yang sebesar kepalan tangan, tampak sangat jahat. Orang-orang mondar-mandir di dalam kubus dengan gelisah seolah ingin melompat keluar dan memakan manusia.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.