Chapter 160: Wrinkle A Pool Of Spring Water

Bab 160: Kerut Kolam Air Musim Semi

Penerjemah: Editor Ninetales: Fish_Creek

Qin Mu tahu kemampuan mata pikiran dewa Blind dengan sangat baik, oleh karena itu, dia sudah lama terbiasa. Meskipun mata Blind tidak bisa melihat, apa yang bisa dia 'lihat' jauh lebih dari yang lain.

Dia berdiri dan melihat ke kejauhan. Masih ada sinar cahaya keemasan yang mengelilingi gunung itu saat mereka berputar di sekitarnya.

Banteng hijau itu berlari sekuat tenaga dan semakin dekat ke gunung itu. Tidak lama kemudian, sinar cahaya menjadi lebih tebal dan lebih tebal ketika mereka melayang ke sana kemari di gunung seperti pita yang mengelilingi gunung.

Ketika mereka semakin dekat, mereka bisa melihat banyak hal dalam cahaya keemasan. Itu adalah seni ilahi dari raja dukun dan ada pisau melengkung yang tersembunyi di dalam cahaya keemasan. Di beberapa lampu emas, ada manusia emas dan yang lain, ada naga emas yang bergulung di dalamnya.

Kekuatan raja dukun sangat mencengangkan dan hanya dukun yang telah berkultivasi ke Alam Makhluk Surgawi yang dapat dikenal sebagai raja dukun. Namun, Istana Emas Rolan adalah tanah suci Tembok Besar. Para raja dukun yang telah mengejar sebagian besar dari Alam Kehidupan dan Kematian dan bahkan ada keberadaan tingkat master kultus yang ada di Alam Jembatan Ilahi.

Banteng hijau itu berlari ke depan dan hanya tiga mil jauhnya dari gunung itu. Qin Mu melihat lagi dan melihat bahwa ada seorang raja dukun di masing-masing dari delapan arah di sekitar gunung.

Kepala dukun tubuh manusia kepala burung di timur memegang cermin bundar. Cermin itu aneh dan memiliki dua belas tulang putih salju tumbuh dari cermin. Dengan cermin di tangannya, sinar cahaya keemasan bersinar dari cermin.

Kepala dukun raja tubuh manusia dukun di sebelah barat memiliki tongkat kerajaan di tangannya. Di atas tongkat kerajaan, ada sesuatu seperti ekor melilit tongkat yang saat ini bergerak. Itu selama tongkat kerajaan. Sementara itu, di ujung tongkat kerajaan, ada tengkorak emas yang menembakkan cahaya keemasan dari matanya.

Di sisi selatan, ada seorang pria emas berkepala tiga. Dia memiliki tiga kepala serigala.

Di sisi utara, raja dukun memiliki kepala manusia dan dua sayap di punggungnya. Pedang emas terus tumbuh dari kedua sayap dan berubah menjadi arus pedang yang menyerang ke arah tengah gunung.

Sementara itu, raja-raja dukun di tenggara, barat daya, timur laut, barat laut juga dari semua bentuk dan ukuran. Ada beberapa yang menumbuhkan kepala binatang buas dan delapan tangan, ada yang tumbuh enam kaki, ada yang menumbuhkan sayap, ada yang tumbuh lebih banyak mata dan bahkan memiliki mata di telapak tangan mereka.

Meskipun Qin Mu telah melihat Kitab Suci Shaman Ruda Agung, dia tidak bisa tidak berseru kagum pada keanehan dan kekuatan teknik ini saat dia melihat adegan seperti itu.

Di tengah gunung, cahaya pisau menebas secara vertikal dan horizontal untuk memblokir seni ilahi yang datang ke segala arah.

Batu-batu besar jatuh dari waktu ke waktu dari puncak gunung. Batu-batu itu sebesar rumah pekarangan. Dalam situasi ini, orang tidak bisa mengenalinya dengan jelas dari jauh. Mereka secara kasar dapat melihat benda-benda seperti debu yang jatuh dan hanya ketika mereka mendekat mereka hanya dapat mengetahui seberapa besar awan debu itu.

Gunung itu sudah dicukur menjadi pilar telanjang oleh seni suci Kanselir Ba Shan dan delapan raja dukun. Hanya puncak gunung tempat Kanselir Ba Shan berdiri, masih ada beberapa tanaman hijau yang tersisa.

Butcher memandang dan mendesah lega sebelum tersenyum, "Bigmouth masih belum mati. Mari kita kembali."

Qin Mu tidak tahu apakah harus tertawa atau menangis. Banteng hijau bergegas maju dengan lebih kuat.

Sebelum mereka belum mencapai dasar gunung, Tukang daging tiba-tiba naik ke udara dan cahaya pisau membelah langit dengan kecerahan yang tak tertandingi. Qin Mu mengangkat kepalanya untuk melihatnya dan merasa itu berubah menjadi lebih gelap setelah cahaya menghilang. Seolah-olah cahaya itu terlalu terang dan meninggalkan bekas pisau di mata mereka, namun itu juga tampak seperti terlalu tajam dan telah membelah langit.

Dia tidak bisa menentukan yang mana.

"Surga Khan!"

Teriakan tercengang terdengar saat kepala manusia jatuh dari langit. Ada juga raja dukun tanpa kepala yang masih mengepakkan sayap burungnya di langit, menyinari cahaya keemasannya di mana-mana. Itu adalah kepala manusia dukun tubuh manusia raja di utara.

Di antara semua raja dukun yang hadir, hanya dia yang keberadaan tingkat master sekte Alam Jembatan Ilahi namun dia dibunuh oleh Jagal ketika dia mendekatinya dan membunuhnya dengan pisau.

Jagal berasal dari sekolah teknik pertempuran dan orang bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika dia mendekati seseorang.

Tukang daging mendarat dengan mantap di bagian belakang banteng hijau dan memerintahkannya, "Tuanmu yang tua baik-baik saja sekarang, dia hanya harus menderita sedikit lebih banyak luka dan dia akan bisa membantai jalan keluar. Banteng hijau, bawa kita ke Istana Emas Rolan. "

Si banteng hijau ragu-ragu dan bertanya, "Bukankah tuan tua akan menyelamatkan tuan tua? Tuan tua selalu berbicara tentang betapa baiknya Anda."

"Kenapa aku harus menyelamatkannya? Agar dia menggangguku?"

Jagal menggelengkan kepalanya, "Itu sangat damai bagi saya ketika saya tinggal di desa selama beberapa tahun terakhir. Ketika saya berpikir untuk dikomeli oleh orang ini, sakit kepala saya akan bertindak. Anda harus pergi seperti yang saya pesan. Jika Anda melanjutkan untuk bertele-tele, kita akan makan daging sapi malam ini. Apakah Anda tahu apa pekerjaan saya di desa? "

Sapi hijau itu gemetar ketakutan dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun. Sapi jantan ini sangat pintar dan telah lama menyadari bahwa dia adalah tukang daging yang menyembelih babi dan sapi.

"Menguasai!"

Suara Kanselir Ba Shan datang dari puncak gunung dan jelas dia terluka karena napasnya tidak memadai. Dia berteriak kaget, "Tuan, itu adalah kamu! Saya tahu kamu tidak mati. Kamu telah meninggalkan saya di belakang dalam Perdamaian Abadi selama bertahun-tahun dan melarikan diri untuk menjalani kehidupan yang riang. Bagaimana kamu akan berbaikan kepada saya? Saya punya banyak hal untuk diberitahukan kepada Anda … "

"Cepat lari," kata Jagal.

Banteng hijau segera berlari ke arah Istana Emas Rolan. Kanselir Ba Shan akan segera keluar dari gunung itu ketika dia ditindas oleh tujuh raja dukun lainnya, membuatnya tidak punya pilihan selain kembali ke gunung.

Tujuh raja dukun sekarang merasa mereka memegang serigala di telinga. Delapan dari mereka telah bekerja bersama untuk menekan Kanselir Ba Shan dan telah memutuskan untuk menghaluskannya sampai mati. Mereka tidak pernah berharap bahwa Surga Khan yang dikabarkan telah meninggal bertahun-tahun yang lalu muncul kembali dan membunuh raja dukun terkuat di antara mereka dengan pisau.

Mereka awalnya berpikir bahwa Heaven Khan akan bergerak pada mereka dan semangat Kanselir Ba Shan dibangkitkan ketika dia menggunakan serangan terkuatnya untuk menunda mereka, membuat mereka tidak dapat berlari, membuat mereka takut.

Dan sekarang, Surga Khan benar-benar meninggalkan Kanselir Ba Shan di sini dan melarikan diri dengan seekor banteng.

Kanselir Ba Shan juga mengalami kerugian total. Tiba-tiba, dia menyadari dan mulai mengutuk orang tua itu.

Butuh banteng hijau hampir setengah hari untuk membawa mereka kembali ke perairan yang lemah.

Jagal memandang Blind dan berkata, "Blind, kamu dan Mu'er akan menemaniku naik gunung. Sekarang tubuh bagian bawahku hilang, aku tidak bisa memenangkan orang tua itu."

"Baik."

Blind melompat turun dari belakang banteng. Qin Mu membuat Ling Yuxiu, Hu Ling'er dan banteng hijau itu tetap dan berkata, "Kami akan segera kembali."

Ling Yuxiu mengangguk, "Hati-hati."

Tukang daging datang ke depan danau air yang lemah dan menggelengkan kepalanya, "Ba Shan bocah ini masih belum membaik setelah bertahun-tahun. Dia bahkan tidak bisa memindahkan danau ini."

Dia mengambil napas dalam-dalam dan trio di belakangnya tidak bisa membantu menjadi bengong. Mereka melihat sekeliling yang bergelombang seperti badai yang berkumpul menuju penatua ini di depan mereka yang hanya memiliki bagian atas tubuhnya. Bahkan awan di langit tersapu angin kencang!

Padang rumput memiliki ketinggian tinggi dan awan jauh lebih rendah. Meski begitu, mereka juga sepuluh ribu kaki di atas mereka dan penatua ini begitu dikuasai sehingga dia benar-benar berhasil menyedot semua awan putih di langit ke perutnya dalam satu napas!

"Ini, ini adalah … praktisi legendaris terkuat dari sekolah teknik pertempuran!"

Pikiran Ling Yuxiu bergidik. Sejak Eternal Peace Imperial Preceptor mengumpulkan semua praktisi yang kuat dari sekolah teknik pertempuran untuk mendiskusikan Dao, praktisi yang kuat dari teknik pertempuran telah meninggal atau melarikan diri, dan ada juga beberapa yang pergi ke pengasingan.

Namun, setelah ceramah itu, tidak ada lagi praktisi yang kuat berdiri di puncak teknik pertempuran.

Tubuh daging adalah sekolah teknik pertarungan yang kuat. Ada sifat yang sama di semua praktisi teknik pertempuran teratas, yang merupakan salah satu bagian dari tubuh mereka yang sudah menjadi dewa!

Dia tidak perlu dengan sengaja melaksanakan seni ilahi karena setiap gerakan yang mereka lakukan adalah seni ilahi.

Jelas bahwa sesepuh ini yang hanya memiliki tubuh bagian atasnya adalah keberadaan seperti itu.

Jagal menarik napas dalam-dalam dan benar-benar menyedot semua awan di sekitarnya sebelum memberikan pukulan.

Suara mendesing! Danau air yang lemah di depan mereka tiba-tiba terangkat dan ombak tumbuh semakin tinggi seolah-olah laut telah menjadi vertikal.

Laut vertikal dengan cepat mundur dan secara harfiah meledak ke gunung salju dalam sekejap, mengisi semua lembah di gunung salju.

Di depan mereka, danau mengering dan bahkan tulang-tulang di danau itu hancur. Meskipun dasar danau masih sedikit basah, tidak ada lumpur karena lumpur sudah dibersihkan dengan baik.

Qin Mu membuka mata surga untuk melihat dan dia melihat bahwa kerudung yang menutupi danau juga lenyap tanpa jejak yang tersisa dari napas Butcher.

Para ahli top dari sekolah teknik pertempuran tidak tahu mantra divine art untuk mengubah tanah tetapi dengan tubuh yang begitu kuat yang dapat mengubah tanah dan cuaca, mengapa mereka membutuhkan mantra divine art?

"Jika seseorang bisa memiliki tubuh sekolah teknik pertempuran, penguasaan pedang sekolah kontrol pedang dan seni ilahi sekolah mantra, tidakkah mereka tak terkalahkan?"

Qin Mu mengedipkan matanya dan mengikuti setelah Jagal. Apa yang dia kembangkan adalah Overlord Body Three Elixir Technique dan teknik ini bagus dalam segala hal. Hanya saja teknik ini tidak memiliki seni dewa, tidak ada teknik penyempurnaan tubuh, dan tidak ada keterampilan pedang.

Itu juga karena dia membudidayakan Overlord Body Three Teknik Elixir, Jagal tidak memberikan teknik perbaikan tubuhnya padanya agar tidak menahan kemajuannya dalam budidaya.

Sebenarnya, semua orang di desa memiliki teknik uniknya sendiri tetapi tidak satupun dari mereka yang mengajarkannya kepadanya.

Istana Emas Rolan pecah keributan ketika mereka melihat Jagal meniup danau air yang lemah di depan Istana Emas Rolan. Bagaimana mungkin seni ilahi yang luar biasa seperti itu tidak membuat hati para dukun gemetar?

Di depan aula suci, Grand Shaman berdiri di sana dengan tongkatnya. Dua sinar cahaya keemasan bersinar keluar dari matanya dan mendarat pada tiga orang yang berjalan di dasar danau, menyebabkan matanya berkedut.

Dia adalah pemimpin sekte istana emas. Karena dia iri pada tubuh Butcher yang kuat, setelah dia tahu bahwa Jagal ditebang dengan mengangkat pisaunya ke langit, dia menyusup ke Perdamaian Abadi dan memusnahkan sekte kecil yang telah merenggut tubuh bagian bawah Jagal.

Dia tahu betul bahwa tubuh Jagal melampaui tubuhnya, karena itu, dia memotong tubuh bagian bawahnya tanpa ragu-ragu dan menempelkan Jagal ke tubuhnya.

Dan sekarang, mimpi buruknya telah berubah menjadi kenyataan.

Surga Khan itu belum mati. Dia telah hidup terus dan sekarang dia datang untuk tubuh bagian bawahnya.

Sudut-sudut mata Grand Shaman berkedut dengan marah dan dia berbalik untuk berjalan kembali ke aula suci. Di aula, ada kerangka emas duduk di kuil. Ada tulang berbentuk manusia dan ada juga tulang berbentuk binatang. Ada total delapan belas kuil dan tujuh belas dari mereka memiliki kerangka emas di dalamnya. Di kuil kedelapan belas, ada sesepuh kulit dan tulang dengan penampilan berantakan duduk di atasnya seolah-olah dia sudah mati.

"Grandmaster, Heaven Khan ada di sini," Grand Shaman bersandar pada tongkatnya dan berlutut dengan satu kaki sambil menundukkan kepalanya.

Penatua yang setipis korek api itu membuka matanya yang tajam dan suaranya seperti burung hantu, "Di mana Anak Suci Reinkarnasi yang saya minta Anda temukan?"

Keringat emas terbentuk di dahi keemasan Grand Shaman ketika dia berkata dengan getir, "Aku belum menemukannya …"

Penatua yang berantakan itu berteriak dengan suara tajam, "Tanpa Anak Suci Reinkarnasi, bukankah reinkarnasi saya selama tujuh belas masa lalu tidak akan sia-sia? Saya hanya setengah langkah dari menjadi dewa, setengah langkah!"

Grand Shaman menundukkan kepalanya dalam-dalam dan tidak berani mengatakan sepatah kata pun.

Penatua yang berantakan itu berkata dengan tegas, "Dengan aku berkeliling, Heaven Knife tidak akan berani membuat segalanya menjadi sulit bagimu, tetapi aku tidak akan dengan mudah menghabiskan hidupku untuk membantumu. Kembalikan tubuh bagian bawahnya kepadanya dan segera temukan Anak Suci Reinkarnasi untuk saya!"

Grand Shaman terkejut dan tiba-tiba, sebuah kilatan melewati pinggangnya. Sudah terlambat baginya untuk bertahan.

Grand Shaman terdiam sesaat sebelum membuka mulutnya lagi, "Junior Brother Gyatso, masuklah."

Seorang raja dukun mendengarnya dan segera datang ke aula suci sebelum membungkuk, "Grand Shaman, ada apa?"

Grand Shaman mengambil tongkat kerajaan dan menyodok kepalanya. Dia kemudian memotong bagian bawah tubuhnya dan menempelkannya ke tubuhnya sendiri. Tanpa riak di ekspresinya, dia membungkuk dan berkata, "Grandmaster, murid minta dimaafkan."

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.