Chapter 108: One Shot

Bab 108: Satu Tembakan

Penerjemah: Editor Dess: Efydatia

Terima kasih untuk miliknya [Viper-M1] ruang lingkup, Kieran bisa dengan jelas melihat apa yang terjadi di dalam SUV.

Ada seorang pria berseragam di rompi anti peluru dan topeng, dipersenjatai dengan senapan mesin. Jika itu bukan karena kurangnya pangkat militer, Kieran akan mengira dia dulu di militer.

Kieran meragukan ada di antara mereka yang minum teh. Orang-orang di dalam SUV berpakaian serupa dengan penembak jitu yang baru saja dibunuh Kieran. Satu-satunya perbedaan mereka adalah pilihan senjata mereka.

Kieran tidak punya alasan untuk menunjukkan belas kasihan kepada musuh-musuhnya. Mereka akan mati terbaik.

Bang!

Dia menarik pelatuknya lagi setelah naik ke atap garasi.

Menggunakan keunggulannya di tanah tinggi, ia mengincar ban SUV.

Jika dia menyulut peluru penembus baju besi, dia akan mengincar tangki bensin, tapi sayangnya dia tidak melakukannya.

Apa yang akan lebih efektif daripada membuang ancaman ini dengan sekali tembak di tangki bensin SUV musuh-musuhnya?

Sejujurnya, Kieran bahkan tidak bisa mendapatkan peluru penembus baju besi dasar, apalagi menyalakan peluru penembus baju besi. Permainan [Shop] tidak memasukkan hal-hal ini dalam daftar penjualan dasarnya.

Meskipun ada kemungkinan peluru biasa bisa menembus tangki gas dan menyebabkan ledakan, peluang itu sangat rendah sehingga Kieran bahkan tidak mau mengambil risiko.

Terutama karena dia punya pilihan yang lebih baik.

Peluru itu ditembakkan dari miliknya [Viper-M1] menabrak ban SUV yang sengaja dia tuju, yang ada di tengah-tengah pasukan.

Ketika ban SUV yang melaju cepat tertusuk, ban kiri kirinya terbakar, percikan terbang ketika roda bengkok keluar dari bentuknya, akhirnya dihancurkan oleh kekuatan dan meledak berkeping-keping.

Setelah beberapa putaran lagi, seluruh roda keluar dari kendali, dan SUV itu sendiri mulai berputar tak terkendali.

SUV yang melaju terus mengemudi seolah-olah mabuk, bergerak dalam zig-zag seperti ular yang merangkak di atas pasir.

Pengemudi mencoba mengendalikan kendaraan, tetapi usahanya sia-sia. Ini malah menjadi bumerang baginya.

Bang!

SUV di tengah miring ke samping dan menabrak SUV depan. Kap mesinnya bengkok dan terlempar keluar saat mesin mulai merokok.

SUV di belakang mereka berusaha berhenti sekuat tenaga, tetapi jaraknya terlalu dekat dan kendaraan melaju terlalu cepat. Upaya pengemudi itu sia-sia.

Bang!

SUV terakhir juga menabrak yang tengah, ujung depannya mengalami nasib yang lebih buruk daripada kendaraan lain.

SUV depan telah berhenti seketika ketika yang di tengah menabraknya, ingin mengetahui apa yang sedang terjadi, tetapi sebaliknya, SUV itu memberikan titik perlawanan.

Dalam sedetik, SUV tengah telah sempit antara yang depan dan belakang.

Kecelakaan keras menyebabkan SUV tengah mulai bocor minyak. Tampaknya tangki gas telah hancur dalam proses.

Minyak itu mengalir mundur menuju kap SUV terakhir yang cacat, tepat di tempat sirkuitnya berbelok.

Bunga api beterbangan di mana-mana, beberapa dari mereka mendarat di minyak yang bocor.

Minyak yang mudah terbakar langsung berubah menjadi bola api, menyebar kembali ke tangki bensin yang hancur.

Ledakan!

Ledakan! Ledakan!

Ledakan menggelegar terjadi ketika tangki bensin dinyalakan.

Hanya dua hingga tiga detik yang berlalu sejak Kieran menarik pelatuknya ke ledakan ketiga SUV itu.

Orang-orang di dalam mobil tidak punya waktu untuk bereaksi sebelum mereka dilalap api.

[Explosion: Inflicts 200 Damage to Target HP, Target has equipement, Resisted 50 Damage, 150 True Damage Inflicted, Target dies…]

[Explosion: Inflicts 200 Damage to Target HP, Target has equipement, Resisted 50 Damage, 150 True Damage Inflicted, Target dies…]

…

Visi Kieran dibanting dengan notifikasi battlelog, totalnya hanya dua belas.

Apa yang akan lebih efektif daripada membuang ancaman ini dengan sekali tembak di tangki bensin SUV musuh-musuhnya?

Jawabannya adalah tiga ledakan!

"Kieran! Kieran! Apakah kamu baik-baik saja? Jawab aku!"

Ledakan besar itu menarik perhatian Larry, yang mulai meneriakkan nama Kieran dari lubang.

"Saya baik-baik saja!" Kieran menjawab.

Informan pengecut tidak menunjukkan wajahnya setelah jawaban Kieran. Sebagai gantinya, dia membuang baju dan celana penyerang seperti yang telah dilakukan Kieran sebelumnya untuk memeriksa apakah pantai sudah bersih.

Setelah memastikan bahwa itu aman baginya, dia menjulurkan kepalanya.

Dia terpesona oleh pemandangan di depannya. Asap tebal memenuhi udara saat api besar membakar sisa-sisa kendaraan.

"Bagaimana … Bagaimana kamu melakukan itu?" Larry tergagap.

"Aku baru saja menembak," Kieran menepisnya.

Beberapa hal sulit dijelaskan kepada penduduk asli, terutama dalam hal keterampilan.

Memang benar bahwa Kieran baru saja melepaskan tembakan, tetapi tembakan itu diperkuat oleh Grand Master Level of [Firearm Weapon (Light Firearm)]Pengetahuan dan sinkronisasi tubuh, yang memungkinkan Kieran untuk membuat pilihan optimal mengingat situasinya.

Itu [Armor Penetration] dan [Long Range] atribut dari [Viper-M1] hanya membuat Kieran lebih mudah menemukan sasarannya.

Faktanya, keduanya penting untuk mewujudkannya.

Tanpa Grand Master [Firearm Weapon (Light Firearm)], bahkan jika dia senapan sniper yang lebih baik daripada [Viper-M1], dia tidak akan mampu melakukannya. Demikian pula, ia tidak akan bisa membuatnya tanpa [Viper-M1] antara.

Larry memandang Kieran dengan ekspresi ragu, tapi dia cukup pintar untuk tidak bertanya apa pun tentang keahliannya.

Larry melihat kembali ke kendaraan yang terbakar dan bertanya, "Apakah mereka di sini juga untuk membunuhku?"

"Bagaimana kalau mereka itu?" Kieran membalas pertanyaan Larry.

"Aku tidak bermimpi, kan? Sejak kapan aku menjadi masalah besar? Mengapa aku punya banyak pembunuh bayaran di ekorku? Masalah apa yang membuatku terlibat? Creedo tidak cukup kuat untuk mengumpulkan sejumlah orang seperti itu ! Jika dia, dia akan menjadi Raja Dunia Bawah! "

Larry menarik rambutnya ketika dia memikirkan situasinya. Sepertinya dia membutuhkan rasa sakit untuk mengingatkan dirinya sendiri bahwa dia tidak sedang bermimpi.

"Creedo?" Kieran memperhatikan nama yang keluar dari mulut Larry.

"Bajingan itu juga melakukan bisnis di daerah abu-abu, tetapi dia berbeda dari saya. Saya hanya menjual informasi, dia akan melakukan segala macam kejahatan, dari transaksi senjata api ilegal hingga perdagangan manusia! samping. Saudara-saudara Maroko telah dipekerjakan olehnya untuk membunuh saya sebelumnya! " Larry menjawab.

"Dia terdengar sangat kuat," kata Kieran tentang pria misterius itu.

"Dia hanya terdengar seperti itu, temanku! Sejujurnya, dia ditekan oleh sebagian besar orang di bisnis ini, termasuk aku. Ada aturan dan ketertiban di setiap sudut kota, terutama di faksi-faksi geng. Jika ada yang melanggar aturan, kita semua bangkit bersama dan menyerang mereka. Aku sebenarnya orang yang paling jujur ​​dan berperilaku baik di antara mereka! "

Larry penuh ejekan dan jijik ketika dia menyebut Creedo, tetapi ketika dia berbicara tentang dirinya sendiri, dia tampak bangga dengan prestasinya.

Begitu Kieran mengetahui apa yang diinginkannya, dia tidak lagi memperhatikan informan.

Dia dengan cepat menuju ke tempat di mana sniper telah terbunuh, berharap menemukan lebih banyak petunjuk.

Saat dia naik ke atap, dia menatap senapan sniper musuhnya yang sudah meninggal.

[Name: Jagdtiger-X1]

[Type: Firearm]

[Rarity: Great]

[Attack: Strong]

[Magazines: 3 Rounds]

[Attributes: Armor Penetration Lvl 2]

[Effects: None]

[Prerequisites: Firearm Weapon (Light Firearm)(Entry)]

[Able to bring out of the dungeon: Yes]

[Remarks: This is a very powerful sniper rifle. Even Medium Armor is no match for it!]

…

[Armor Penetration Lvl 2: Able to penetrate Medium Armor (Strong Defense)]

…

Kieran mengikatnya di tubuhnya tanpa ragu-ragu. Lagipula itu adalah senjata atribut.

Kemudian dia melihat sekeliling dan mencari petunjuk untuk menemukan mayat itu. Dia tidak menemukan apa pun di daerah sekitarnya, tetapi ia menemukan kartu kunci pada mayat penembak jitu.

Tidak ada simbol atau gambar di kedua sisi. Itu benar-benar tampak seperti kertas putih.

Kieran mengambil kartu kunci putih itu kembali ke lubang. Ketika Larry melihatnya di tangan Kieran, wajahnya langsung pucat.

Pikiran Penerjemah

Dess Dess

Penembak jitu baru. Tapi…

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.