TRML – Chapter 161 – The key lies with someone else

Bab 161: Kuncinya terletak pada orang lain

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Nian Xiaomu meributkan ayah dan putrinya tanpa lelah. Ketika mereka akhirnya selesai makan, dia menarik kursi dan duduk di seberang Yu Yuehan dengan ekspresi antisipasi di wajahnya.

"Tuan Muda, apakah Anda pernah bertemu Shangxin sebelumnya?"

"Apakah kamu tahu sesuatu yang berhubungan dengannya?"

"Mengapa dia tidak menerima dukungan? Dan apa latar belakangnya …

"…"

Yu Yuehan mengerutkan alisnya dan tetap diam saat dia melihat bagaimana Nian Xiaomu mulai memperlakukannya seperti ensiklopedia manusia.

Ketika dia menyadari bahwa dia menembak terlalu banyak pertanyaan, dia menutup mulutnya dengan tangannya dan menatapnya dengan hati-hati.

Saat itulah dia membuka mulut dan perlahan berkata, "Jika Anda ingin Shangxin menyetujui pengesahan, kuncinya ada pada orang lain."

"…"

"Tang Yuansi, presiden baru Tang Corporation," Yu Yuehan mengungkapkan nama orang kunci itu dengan acuh tak acuh.

Tanpa memeriksa apakah Nian Xiaomu mengerti dia, dia bangkit dari tempat duduknya, mengambil Xiao Liuliu karena dia sudah selesai makan malam, dan meninggalkan ruang makan.

Nian Xiaomu tertinggal, merenungkan kata-katanya.

Dia bergumam pada dirinya sendiri, "Tang Yuansi …"

Ketika dia sadar kembali, dia dengan cepat kembali ke kamarnya dan menyalakan komputer untuk mengetikkan nama Tang Yuansi di mesin pencari. Namun, dia terkejut melihat hasil yang muncul dari pencariannya.

Tidak ada satu pun tautan yang terkait dengan Shangxin di layar.

Namun, ada satu tautan yang agak aneh.

[Presiden Tang Corporation adalah seorang yatim piatu yang diadopsi oleh Keluarga Yan, klan nomor satu di Kota S …]

Namun, apa hubungannya ini dengan Shangxin?

Mungkinkah dia tidak mengizinkan Shangxin menerima dukungan?

Apakah hubungan mereka seperti yang dia kira …

Nian Xiaomu memutar otaknya untuk waktu yang lama, tetapi tidak bisa menemukan apa pun. Apa yang sebenarnya Yu Yuehan coba katakan padanya?

Mengambil keputusan, dia bertekad untuk mendapatkan jawaban. Nian Xiaomu mematikan komputernya dan meninggalkan kamarnya untuk mencari Yu Yuehan.

Itu sangat menjengkelkan bahwa dia telah memberikan jawaban yang parsial dan tidak jelas!

Nian Xiaomu menginjak-injak ruang tamu, tetapi tepat ketika dia akan berjalan ke lantai dua, pikiran tentang tatapan dingin Yu Yuehan membuat ayamnya keluar.

Berbalik, dia melihat asisten berjalan dengan dokumen di tangannya. Sebuah bola lampu menyala di kepalanya, dan dia berlari ke depan untuk menghentikannya.

"Asisten Yang, mungkin saya punya beberapa menit dari waktu Anda untuk menanyakan sesuatu kepada Anda?"

"…" Asisten menghentikan apa yang dia lakukan dan menatapnya dengan rasa ingin tahu di matanya.

"Tidak banyak, tetapi hanya Tuan Muda yang baru saja mengatakan kepada saya bahwa kunci untuk membujuk Shangxin adalah Tang Yuansi. Apakah Anda tahu apa artinya ini? ”Nian Xiaomu menatap asisten itu dengan gugup ketika dia bertanya.

Asisten ragu-ragu sejenak, tetapi melanjutkan untuk menjawab, "Sepertinya Shangxin sangat menyukai Presiden Tang selama bertahun-tahun, tetapi dia tidak membalas sama sekali selama waktu ini."

"…"

Nian Xiaomu tidak mengharapkan jawaban seperti ini dan merasakan kejutan ringan.

Gadis itu pacaran dengan bocah itu …

Tidak menyangka bahwa nyali legendaris ini juga mencintai dan membenci tanpa rasa takut.

Sebuah ide menghantam Nian Xiaomu dan matanya menyala.

"Saya tahu bagaimana meyakinkan Shangxin sekarang! Terima kasih, Asisten Yang! ”Saat Nian Xiaomu berbicara, dia berbalik dan berlari kembali ke kamarnya sendiri.

Setelah dia menyalakan komputer untuk memeriksa proposal dukungan yang dia siapkan untuk Shangxin, dia membuat perubahan pada klausa akhir dan menambahkan rincian baru.

Kemudian, dia memeriksanya beberapa kali untuk memastikan tidak ada masalah sebelum mengirimnya lagi!

Setelah itu, dia menggenggam tangannya dan menatap dengan gelisah ke kotak masuk emailnya.

Ding! Pemberitahuan email baru terdengar, dan dia hampir jatuh dari kursinya karena kegembiraan. Dia meraih mouse komputer dan dengan cemas mengklik untuk membuka email baru!