Chapter 6: A Poor Man's Glare

Bab 6: Pandangan Orang Miskin

Penerjemah: Vicky_ Editor: Vicky_

Lelang untuk unit 207 mendorong acara ke puncaknya. Unit ini berisi kotak yang sangat terawat untuk kursi pijat, memberikan kesan bahwa pemilik aslinya menggantinya kembali dalam paketnya. 207 adalah unit tempat semua orang datang.

Empat unit penyimpanan sebelumnya masing-masing dijual seharga beberapa ratus dolar, dan ini agak menghalangi Li Du untuk menganggap serius bisnis lelang ini. Namun, setelah paket kursi pijat terungkap, Li Du menyaksikan intensitas karir ini.

"Dua ratus! Dua ratus, dua ratus adalah tawaran awal. Apakah ada yang mau menawar tiga ratus, tiga ratus dolar untuk harta tak ternilai di dalam?"

Dalam waktu singkat harga melonjak lebih dari seribu dolar.

"… Seribu lima ratus dolar adalah penawaran saat ini! Apakah ada yang mau menawar seribu enam ratus? Seribu enam ratus? Sangat bagus, pria ini telah mengajukan tawaran seribu enam ratus dolar. Bagaimana kalau seribu tujuh ratus, seribu tujuh ratus dolar adalah tawaran berikutnya. "

Itu terus meningkat.

"… Dua ribu lima ratus adalah harga saat ini, adakah yang mau menawar dua ribu enam ratus? Bagus sekali, tawarannya sekarang dua ribu enam ratus dolar, sekarang biar aku sedikit agresif dan minta Dua ribu delapan ratus! Dua ribu delapan ratus…"

"Empat ribu dolar!" teriak seorang Amerika Afrika yang tampak kaya. Li Du dikejutkan oleh harganya. "Ada seseorang yang mau menawar setinggi itu?"

Hans hanya bisa mengagumi kekayaan segelintir orang yang masih berpartisipasi, "Tentu saja! Bukankah saya sudah memberi tahu Anda? Nama lain untuk kursi pijat Kassrow itu adalah" Kapsul Luar Angkasa Listrik Multiguna. "Yang baru harganya sekitar 20.000 dolar! "

Pada akhirnya, unit 207 dimenangkan oleh orang Afrika-Amerika yang kaya dengan harga enam ribu lima ratus dolar. Melihat wajahnya yang puas saat dia meletakkan kunci di pintu, Li Du hanya memberinya tatapan yang menyedihkan. Dia tahu bahwa di dalam kotak itu, hanya ada banyak buku dan majalah keuangan. Pemiliknya mungkin berpikir bahwa kotak itu cukup luas, jadi dia menggunakannya untuk keperluan organisasi.

Unit 208, unit penyimpanan berikutnya, ditawarkan dengan harga lima puluh dolar karena semua sampah di dalamnya.

Melihat ini, Li Du mengangkat alisnya pada Hans. "Hei, Big Fox, bagaimana kalau kita membeli unit penyimpanan ini?"

"Apa yang ada di dalam?" Hans bertanya, agak terkejut.

"Lihat, itu penutup televisi, jadi mungkin ada televisi di bawahnya. Itu saja mungkin sekitar lima puluh dolar," kata Li Du sambil menunjuk ke dalam.

"Ada yang lain?" Tanya Hans.

"Untuk itu, kita harus menunggu dan melihat."

"Dengan kata lain, kamu hanya melihat satu hal yang akan membuat kita impas?" Tanya Hans. "Kalau begitu jangan menawar untuk itu! Ketika kita menawar, kita mengambil risiko, dan alasan kita menghadapi risiko semacam itu adalah demi keuntungan. Mengapa kita mengambil risiko dengan sedikit atau tanpa pengembalian?"

Unit penyimpanan terakhir memiliki beberapa item yang terlihat cukup bagus. Namun, setelah Hans menggesek unit dengan senternya, dia hanya menggelengkan kepalanya dengan penyesalan.

"Ada apa?" Li Du bertanya.

"Jika aku masih memiliki truk, aku akan mencoba yang terbaik untuk menawar untuk penyimpanan ini. Apakah kamu melihat kasing itu? Kurasa itu adalah kotak pistol. Mungkin ada pistol antik di dalam yang bisa dijual dengan harga yang cukup tinggi." Hans mengorbankan kenyamanan ketika dia menggadaikan mobilnya.

Setelah memenangkan penawaran untuk unit penyimpanan, mereka hanya memiliki 24 jam kepemilikan. Dalam waktu itu, mereka harus mengangkut semuanya, termasuk sampah. Mereka harus meninggalkan gudang yang bersih untuk perusahaan penyimpanan. Jika mereka hanya mengambil benda-benda berharga dan meninggalkan yang tidak berharga, maka mereka tidak akan disambut untuk berpartisipasi dalam pelelangan di masa depan di perusahaan pelelangan ini.

Ketika seseorang tidak memiliki mobil, jauh lebih sulit untuk berurusan dengan sampah.

Pada akhirnya, unit penyimpanan akhir dijual seharga 1.500 dolar. Hanya dari ini, tampak jelas bahwa Hans bukan satu-satunya yang pernah melihat kotak senjata.

Ketika pelelangan berakhir, Hans pergi membayar biayanya. Perusahaan penyimpanan ini tidak menerima kartu kredit atau transfer online, jadi Hans harus membayar tunai.

Setelah transaksi, juru lelang meletakkan perangko lain pada dokumen mereka, menandakan bahwa mereka memiliki izin untuk mulai mengambil barang-barang mereka.

Di samping mereka, orang Afrika-Amerika yang kaya pergi ke unit penyimpanannya dan langsung berjalan menuju kotak besar. Senyum muncul di wajahnya saat dia berusaha mengangkatnya. "Ini cukup berat; pasti ada sesuatu yang berharga di dalam."

Namun, ketika dia membuka kotak itu, hanya sekelompok buku dan majalah yang jatuh.

Pria kaya itu terkejut melihat hal ini. Hans dan orang-orang lain yang menonton tersenyum. Jika kursi pijat tidak ada di unit ini, maka ada kemungkinan kursi itu ada di tempat penyimpanan yang telah mereka menangi.

Tepat ketika Li Du mulai mengatur barang-barang, Hans melambaikan tangannya. "Yo buddy, tidak perlu, bertindak sebagai asistenku. Kami akan bekerja sama."

Li Du sangat tersentuh, "Terima kasih, Rubah Besar. Tetapi tidak perlu keluar dari cara Anda untuk merawat saya …"

"Tersesat, siapa yang menjagamu? Dan ketika kamu berbicara denganku, jangan menggunakan nada tergila-gila! Aku takut matamu tidak bisa diandalkan dan kamu mungkin kehilangan benda berharga! Jadi kita bekerja sama."

Li Du segera mengangkat jari tengahnya: "F * ck you."

"Kursi ini cukup bagus. Mungkin akan dijual seharga 50 dolar. Bawa ke sisi kiri pintu. Rak ini juga cukup bagus, dengan mudah akan dijual seharga 50 dolar …

"Sialan, kasus keamanan ini rusak, aku harus membuangnya. Sobat, keberuntungan kita benar-benar buruk, oven ini juga rusak."

Saat dia menggelengkan kepalanya, Hans menarik selimut di depannya. Kursi pijat kulit yang dibungkus dengan cangkang emas muncul di depannya!

Karena unit ini terisolasi dengan sangat baik dan kursi itu sendiri tertutup, tidak ada tanda-tanda debu. Hasilnya, cangkang emasnya bersinar seperti produk baru, dan seperti cermin yang dipoles, itu mencerminkan kondisinya yang sempurna.

Setelah beberapa saat terkejut, Hans berteriak dengan nada bersemangat, "F * ck! F * ck! F * ck! HAHAHA! Ini kursi pijat! Saya membeli kursi pijat!"

Mendengar suara Hans, peserta lelang lainnya segera datang untuk memeriksa. Saat melihat kursi pijat besar, satu per satu, mereka menjadi iri dan iri. Adapun orang Afrika-Amerika kaya, dia tampak seperti ingin bergegas dan merebut kursi.

Dengan ditemukannya kursi, barang-barang lain di unit menjadi tidak signifikan. Hans segera memanggil truk dan memindahkan semuanya ke sana. Sebelum langit benar-benar gelap, mereka membersihkan gudang dan pergi.

Setelah mereka kembali ke tempat mereka, Hans dengan bersemangat menancapkan kursi dan berkata, "Biarkan aku memeriksa seberapa bagus kursi seharga dua puluh ribu dolar ini!"

Setelah dinyalakan, layar LED pada gagang kursi segera menyala. Dengan ekspresi penuh kesenangan, Hans menekan tombol start dan menunggu dengan gembira. Namun, pada akhirnya, tidak ada yang terjadi.

Melihat ini, Li Du menjadi cemas, "S * itu, bisakah itu rusak?"

"Tidak mungkin," jawab Hans meyakinkan. "Tuhan mengizinkanku memenangkan kursi ini dengan sukses. Dia tidak akan memberikannya pada kita. Tunggu di sini, aku akan memeriksa manual pengguna online."

Tidak lama sebelum dia kembali dengan ekspresi putus asa. "Menurut manual, motor dari kursi ini rusak! Sial, aku seharusnya tidak percaya pada Tuhan sejak awal. Dia tidak pernah bisa diandalkan!"

"Apa yang bisa kita lakukan? Bisakah kita memperbaikinya?"

"Yang rusak adalah motornya, dengan kata lain, unit kontrol pusat. Kami membutuhkan setidaknya tiga ribu dolar untuk memperbaikinya. Apakah Anda punya tiga ribu dolar?"

"Apakah kamu tidak menggadaikan trukmu? Jangan bilang bahwa itu bahkan tidak bernilai tiga ribu!"

"Aku hanya dapat memperoleh dua ribu lima ratus. Aku hanya memiliki seribu yang tersisa. Apakah kamu memiliki dua ribu dolar?" Hans melirik Li Du penuh harap.

"Aku tidak punya sisa dolar," kata Li Du sambil membuka dompetnya.

Ketika keduanya saling memandang, mereka berdua mengerti apa yang coba dikatakan oleh yang lain: Kasihan sekali!

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.