TLCQ – Chapter 24

Bab 24

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

"Tidak apa-apa," kata Chu Qiao dengan senyum ringan, "Aku akan baik-baik saja setelah istirahat."

"Oh." Huaner mengangguk dan meninggalkan ruangan. Begitu pintu ditutup, wajah anak itu langsung berubah. Dia berpikir sendiri, bahkan skandal seperti itu tidak cukup untuk menyingkirkan Zhu Shun? Baiklah, aku akan mengakhirinya dengan tanganku sendiri.

Chu Qiao menggigit bibirnya perlahan, sambil duduk di kursinya. Sepertinya dia harus membuat rencana baru sekarang.

Pintu halaman pelayan Zhu Shun ditutup rapat, tetapi suara seorang pria yang berteriak seperti pembantaian babi masih bisa terdengar di kejauhan. Para petani yang lewat berjalan dengan kepala menunduk. Tidak ada yang berani melihat apa yang sedang terjadi, tetapi ekspresi mereka yang berseri-seri masih berseri-seri di wajah mereka — melihat Zhu Shun menderita membuat mereka lebih bahagia daripada mendapatkan gaji mereka di akhir tahun.

Ketika dia berbaring di ranjang tanpa busana, Zhu Shun meratap dan melolong, terus-menerus berteriak pada para pelayan yang memberikan obat-obatan kepadanya, seolah-olah merekalah yang menyebabkan rasa sakit. "Dasar! Anda ingin menyakiti saya sampai mati? "

Dengan wajah berkeringat, salah seorang pelayan berkata dengan hati-hati, “Steward Zhu, kamu harus menanggung ini. Kulitmu menempel di celana, kita harus mencabik-cabiknya! ”

Sisi timur ruangan itu berada di sepanjang air dengan beberapa semak tipis di sekitarnya. Sebuah belati tajam mengiris di sepanjang tepi jendela. Sambil membuka kait jendela dengan pelan saat Zhu Shun menjerit, Chu Qiao berdiri perlahan sambil memegang panah otomatis buatan sendiri, mengarahkan panah ke kepala Zhu shun. Panah yang berasal dari suku hutan lokal di Afrika Selatan, dengan desain yang rumit. Itu bisa dibongkar, dilipat dan mampu menembakkan secara diam-diam dari jarak dekat dengan akurasi tinggi.

Dengan menggunakan panah ini, Chu Qiao pernah menyelinap ke dalam sebuah pesta pribadi yang sangat aman, mengambil target selama misi penyamaran di luar negeri. Panah ini mudah dibawa tetapi pada saat yang sama sangat mematikan, sehingga pemburu yang terampil dapat membunuh harimau yang sudah dewasa menggunakannya. Di era senjata dingin, senjata ini sangat cocok untuk pembunuh, hampir seolah-olah mereka dirancang khusus untuk mereka. Zhu Shun sangat beruntung menjadi yang pertama mati di bawah superweapon lintas ruangwaktu ini.

Pada saat ini, seorang pria berlari ke ruangan dengan panik, berteriak, "Steward Zhu, steward Zhu!"

"Apa yang kamu tangisi?" Zhu Shun berteriak, "Kamu pikir ini adalah pemakaman? Saya belum mati! "

Pelayan itu dengan panik berkata, “Steward Zhu, tuan, orang-orang dari halaman lain ada di sini. Grand Master Kedua mengirim seseorang bertanya mengapa budak perempuan belum dikirim seperti yang dijanjikan? "

Tersandung, Zhu Shun terangkat, lupa tentang pantatnya yang terluka. Dia berbaring di tempat tidur lagi, melolong dan meratap kesakitan. Di tengah-tengah jeritan, dia berkata, "Aku takut gadis budak yang aku janjikan tidak akan berhasil. Tuan muda keempat tidak akan membebaskannya. Saya telah menyiapkan sepuluh budak yang baru dibeli di aula Xi Le. Dapatkan seseorang untuk membawanya keluar. "

"Ya, saya mengerti," jawab pria itu, berbalik dan berlari.

Zhu Shun berteriak, “Ingatlah untuk memberi tahu Grand Master Kedua bahwa saya sakit parah. Saya akan mengunjunginya ketika saya sudah pulih. "

Panah di luar jendela diturunkan perlahan. Chu Qiao melihat sekeliling, datang dengan ide lain.

Mungkin ada cara lain untuk membunuh pria ini tanpa menodai tangannya dengan darah.

Ketika pintu ruang bawah tanah Xi Lei terbuka, bau busuk yang tak tertahankan keluar. Pria yang dikirim oleh rumah tangga kedua mengerutkan kening dan berkata dengan hidung tertutup, “Apa ini? Anda pikir gadis-gadis dengan standar seperti itu bisa ditawari kepada grand master? ”

Pelayan dari sebelumnya segera menanggapi dengan hormat, “Budak tidak mudah untuk membeli baru-baru ini. Setelah dealer mendengar bahwa itu untuk rumah tangga Zhuge, harga dinaikkan secara signifikan. Beberapa orang ini dibawa setelah banyak usaha dari bos saya. Tidak ada yang perlu Anda khawatirkan. Ketika mereka semua dibersihkan, saya yakin mereka semua adalah gadis-gadis muda. Grand Master pasti akan sangat gembira begitu dia melihat mereka! "

"Oke, tidak ada lagi omong kosong, lepaskan saja."

Gadis-gadis di dalam ruang bawah tanah tidak melihat matahari dalam waktu yang lama karena mereka dikurung. Begitu mereka dibawa kembali, tampak tidak terurus, bingung, dan mata mereka tertutup, mereka tampak seperti sekelompok anak anjing yang terjepit rapat.

Pria dari halaman lain melihat dan berkata dengan cemberut, “Bukankah hanya sepuluh budak? Kenapa ada sebelas di sini? "

“Benarkah?” Petani itu menghitung angka-angka lagi dengan tergesa-gesa dan berkata, “Mungkin pelayan Zhu salah ingat. Saya akan kembali dan bertanya. "

"Simpan masalahnya, aku tidak punya waktu, bawa saja!"

Seperti yang diperintahkan, beberapa pria berotot yang terlatih melangkah maju, mendorong salah satu gadis dan berteriak, "Tindak lanjut!"

Anak-anak merasa akrab. Salah satu dari mereka bahkan mulai merintih.

“Siapa pun yang berani menangis lagi akan mati! Luar biasa! ”Salah satu pria berteriak ketika dia meraih untuk meraih salah satu gadis yang lebih bersih.

Pada saat ini, gadis yang dia ambil berbalik dan menggigit pergelangan tangan pria itu tanpa ragu, memaksanya untuk melepaskan tangannya dengan teriakan. Gadis itu mengambil kesempatan itu dan berlari pergi.

"Ah! Satu berhasil lolos! Tangkap dia! ”

Para pelayan dari Zhuge Residence menjadi panik ketika mereka melihat ke arah gadis yang melarikan diri. Sambil menarik kembali pelayan dari halaman lain, mereka berteriak, "Butler Zhu, daerah di sana milik pengadilan Qing Shan master keempat, kita tidak bisa pergi ke sana!"

"Ini hanya seorang budak yang melarikan diri, apa yang perlu dikhawatirkan?" Butler Zhu berseru, mendorong tangan pelayan dan berlari mengejar gadis yang melarikan diri.

Pintu pengadilan Qing Shan ditendang terbuka. Orang-orang dari Grand Master kedua Zhuge berlari ke pengadilan seperti pemulung, mengejutkan para pelayan seperti Huaner yang sedang membersihkan vas di koridor.

Zhuge Yue baru saja dipanggil ke pengadilan Hong Shan oleh Zhuge Huai, dan penjaga seperti Zhu Cheng juga tidak ada. Zhuge Yue memuja ketenangan, karenanya pengadilan agak jarang dengan tidak banyak orang di sekitar. Sekarang hanya pelayan perempuan yang tertinggal.

Huaner, yang lebih tua di antara para pelayan perempuan, maju dan bertanya sambil gemetar, “Siapakah kalian? Beraninya kau masuk ke sini. Apakah Anda tidak tahu bahwa ini adalah halaman tuan muda keempat? "

“Kami di sini untuk mengejar budak yang melarikan diri. Kami mohon maaf jika ada ketidaknyamanan yang disebabkan, kami harap Anda mengerti. "

"Mengapa Anda mencari budak di sini di pengadilan kami?" Karena orang yang berbicara dengannya agak sopan, keberanian Huaner semakin kuat dan dia bertanya dengan penuh percaya diri, "Dari pengadilan mana Anda berasal? Apa kamu tidak tahu aturannya? ”

"Kami bersama Grand Master Kedua. Jika Anda ingin mengeluh, Anda bisa memberi tahu tuan muda keempat Anda. Kami juga akan memberi tahu Grand Master Kedua. "

Setelah mendengar nama Grand Master Kedua, Huan diam dan berkata tanpa banyak percaya, "Kami tidak melihat seorang budak. Kalian … kalian sebaiknya tidak main-main. ”

Salah satu pelayan datang dan berkata, "Dia ada di rumah di sana! Saya melihatnya naik melalui jendela. ”

Terkejut, Huaner berkata, "Anda tidak bisa masuk ke sana. Itulah ruang untuk pembantu tuan muda yang bertanggung jawab. "

Butler Zhu memandang Huan dengan curiga dan dengan suara yang dalam berkata, "Masuk dan dapatkan gadis itu."

"Tidak!" Tepat ketika Huaner hendak melangkah maju, dia ditahan oleh salah satu pria berotot, dan hanya bisa menyaksikan para pria menginjak ke dalam ruangan.

“Butler Zhu! Itu dia!"

"Xinger!" Seru Huaner. Dia berbalik dan berteriak, “Kamu salah orang! Itu pelayan dari pengadilan kami, bukan budak yang Anda cari! "

Butler Zhu menatapnya dengan tatapan dingin dan berkata, “Aku telah melihat banyak budak seperti kamu mencoba untuk menutupi satu sama lain, aku lebih suka kamu tetap diam. Tidak akan ada gunanya bagimu jika sesuatu terjadi. "Dengan ancaman seperti itu, sekelompok pelayan berteriak, membawa Chu Qiao keluar dari pengadilan Qing Shan.

"Xinger!" Seru Huaner. Melihat pelayan terakhir dari kediaman Zhuge di belakangnya, dia naik dan berkata, "Bukankah kamu anak buah Steward Zhu Shun? Apakah Anda yang membawa mereka ke sini? Dapatkan Xinger kembali! "

Lelaki itu bingung, dia juga melihat gadis budak itu melompat masuk kamar dengan matanya sendiri. Dia tidak berharap pelayan dari pengadilan Qing Shan begitu dekat dengannya. Dia mengerutkan kening. "Jangan mengacaukan segalanya di sini, mereka semua adalah budak wanita yang ditawarkan kepada grand master kedua oleh pelayan Zhu. jika Anda terus mengganggu, saya akan mengirim Anda juga bersama mereka. "

Dalam upaya sesaat, orang-orang itu pergi dan ruangan itu kosong. Huaner berdiri dengan kaget, para pelayan perempuan yang lebih muda bersembunyi di belakangnya, tanpa ada yang berani maju.

"Oh benar, pergi dan temukan tuan muda keempat!" Huaner menghapus air matanya dan berlari menuju pengadilan Hong Shan.

Zhuge Yue sedang rapat dengan Zhuge Huai di ruang belajar. Tiba-tiba Zhu Cheng berkata dari luar, "Tuan muda ke empat, Huaner baru saja datang untuk melaporkan bahwa ada masalah mendesak yang harus dibicarakan dengan Anda."

Zhuge Yue mengerutkan kening dan berkata, “Masalah apa yang tidak bisa didiskusikan ketika saya kembali? Ini keterlaluan, memintanya untuk kembali dan menunggu. "

Itu menjadi sangat sunyi di luar pintu, tetapi setelah beberapa saat, Zhu Cheng mengetuk dan berkata lagi, "Tuan muda ke empat, itu … itu Xinger. Dia dibawa pergi oleh pasukan Zhu Shun. "

Pintu ke ruang belajar segera dibuka. Zhuge Yue berkata dengan dingin, "Apa yang kamu katakan?"

Zhu Shun mulai berkeringat, sambil melihat ke dalam ruangan pada wajah Zhuge Huai yang bingung. Dia menjilat bibirnya dan berkata perlahan, "Pasukan Steward Zhu mengatakan bahwa salah satu budak mereka melarikan diri dan mengatakan Xinger adalah yang melarikan diri. Mereka membawanya pergi dari pengadilan Qing Shan dengan paksa. "

"Membawanya pergi? Ke mana?"

"Erm, mereka mengatakan itu ke halaman lain dari Grand Master Kedua."

Pada saat itu, wajah Zhuge Yue tidak bisa lebih suram.

“Mungkin mereka salah orang. Sejak Zhu Shun terluka, dia mulai menangani berbagai hal dengan tidak tepat. ”Zhuge Huai maju, menepuk bahu Zhuge Yue. Dia menyeringai dan berkata, "Kakak keempat, karena itu ke pengadilan Grand Master Kedua, mari kita lupakan masalah ini. Itu hanya pembantu. Saya akan memilih beberapa yang cerdas dan mengirimkannya ke pengadilan Anda nanti. Saya pasti tidak akan mengecewakan Anda. "

"Berapa lama sejak mereka pergi?" Mata Zhuge Yue masih terkunci pada Zhu Cheng dan dia bertanya dengan suara yang dalam seolah-olah dia belum mendengar Zhuge Huai.

"Mereka … mereka sudah pergi selama hampir satu jam."

Zhuge Yue mendorong membuka pintu ruang belajar tanpa kata dan melangkah keluar. Zhu Cheng dan pelayan lainnya dari pengadilan Qing Shan tahu bahwa ini akan terjadi dan mengikuti di belakang.

Sama seperti Zhuge Yue menerima berita bahwa Chu Qiao telah dibawa pergi oleh grand master di aula leluhur Wei, Wei Guang melewati sebuah panah emas ke tangan Wei Shuye. Dengan tatapan serius, para lelaki tua itu berkata perlahan, "Shuye, jangan biarkan paman turun dan jangan mengecewakan leluhur keluarga Wei."

Wei Shuye meletakkan kedua tangannya rata, menatap panah emas. Matanya berkilau. Dia membuka mulutnya, ingin mengatakan sesuatu, tetapi seperti ikan keluar dari air, tidak ada kata-kata yang keluar.

“Shuye, leluhur keluarga Wei memperhatikanmu, ayahmu juga memperhatikanmu. Kamu tahu apa yang harus dilakukan."

Dengan alisnya terkunci, dia perlahan berkata, "Siapa?" Setelah beberapa saat.

Wei Guang tersenyum ringan dan perlahan menulis sepatah kata di altar setelah dia mencelupkan jarinya ke cangkir teh.

Mata Wei Shuye melebar dan alisnya terkunci. Dia memandang lelaki tua itu seolah sedang mencari jawaban.