MDGPC – Chapter 53 – Student Union's First Meeting

Bab 53: Pertemuan Pertama Serikat Mahasiswa

Penerjemah: Editor Kingbao: DarkGem

Ketuk, ketuk, ketuk …

Persis ketika Yao Si mengkhawatirkan apakah ada orang lain yang akan menyentuh kepalanya, seseorang mengetuk pintu, mengganggu ruangan yang dipenuhi penggemar gila.

"Presiden Yao!" Seorang bocah berambut pirang berdiri di pintu, mengamati ruangan dengan tidak sabar. Dia memiliki kedua tangan di sakunya ketika dia menatapnya dengan santai.

Dia tampak akrab. Bukankah dia orang di atas panggung kemarin, yang berlumur darah dengan nama …

"Yi … Yi …" Apakah itu tidak sejalan dengan Yi?

"Bai Yi!" Dia memelototinya dengan tidak setuju. "Bagaimana kamu bisa terlambat untuk pertemuan mingguan pertama?"

"Pertemuan mingguan?" Apa itu? Dia tidak tahu sejak dia pergi lebih awal sehari sebelumnya. "Tapi …" Dia mengalihkan pandangannya ke arah Chu Jing yang baru saja pingsan. Dia benar-benar harus mengirimnya ke perawat …

"Dia dari suku Heba," Bai Yi memotong keragu-raguannya. “Setiap kali mereka gelisah, mereka akan memasuki mode kematian pura-pura. Mereka bisa pingsan hingga sepuluh kali sehari. ”

Heh … Berpura-pura mati itu normal? Dunia yang luar biasa …

"Baiklah, baiklah, ayo cepat! Semua orang menunggu. "Dia memegang lengannya dan menyeretnya keluar dari ruangan. "Heh, pasti ada sesuatu dengan Shu Cheng untuk memilihmu sebagai presiden." Begitu mereka mulai berjalan bersama, dia terus mengkritiknya.

“Kamu pasti telah melakukan beberapa hal luar biasa dalam hidup terakhirmu untuk mendapatkan keberuntungan seperti itu. Sejak akademi ini dibangun, belum ada presiden yang bukan orang berdarah.

"Shucheng bahkan tidak memikirkannya. Apakah semua orang benar-benar memenuhi syarat untuk menjadi presiden? Di samping yang lain, berapa banyak dari kita yang berlumuran darah yang jujur?

"Para pendarah di akademi tidak akan pernah mendengarkannya jika leluhurnya bukan Penatua Tiga Belas. Sebagai orang luar, bagaimana Anda akan mengelola akademi? Perlombaan lain akan dengan mudah melepaskan tangan Anda.

"Tapi kamu beruntung beruntung bertemu dengan Yang Mulia pertama kali dia mengunjungi akademi. Dengan satu kata, semuanya harus baik-baik saja.

“Hidupmu membaik begitu saja. Itu adalah pertama kalinya saya melihat Yang Mulia, Jika … "

Yao Si berjalan dengan tenang, tidak bisa berkata-kata.

Bung ini … sangat cerewet …

"Mmh? Kenapa kamu tidak membalas? "Dia berbalik dengan tiba-tiba.

"SAYA…"

"Oh, aku mengerti, kamu pasti gugup, kan?" Sebelum dia bisa menjawab, dia melanjutkan, "Kurasa itu bisa dimengerti, karena kamu menjadi anggota entah dari mana. Anda harus merasa semuanya seperti mimpi sekarang. Bagaimana mungkin seseorang yang bukan keturunan bangsawan dapat berbicara dengan Yang Mulia? Tetapi Anda tidak perlu khawatir, meskipun Anda bukan orang berdarah, ras kami memiliki nilai-nilai, karena Shucheng memilih Anda, kami tidak akan mempersulit ini. "

"Sebenarnya…"

“Tidak ada banyak hal bagi persatuan pelajar, terutama bagi presiden. Anggota lainnya hanya beberapa penatua. Untuk hal-hal yang bisa kita selesaikan, kita akan membuat keputusan. Pertemuan hari ini hanyalah formalitas. Karena Gu Shucheng adalah wakil presiden yang baru, dia akan mengurus masalah-masalah tersebut sementara Anda tidak terbiasa dengan sistem. Orang itu benar-benar berusaha keras untuk Anda. Kemarin, dia menyebutkan bahwa dia akan menjemputmu untuk pertemuan itu, tetapi karena aku penasaran, aku memutuskan untuk mendapatkanmu sendiri. Oh benar, apa hubungan antara kalian? "

"Itu karena…"

"Lupakan, apa itu? Orang itu membosankan, setelah setengah hari, saya masih tidak bisa mendapatkan apa pun darinya, dia sangat kaku … Selain itu, dia tidak akan tertarik pada siswa seri biologi baru. Biarkan saya memberi tahu Anda … Blahblahblah … "

Yao Si tidak diberi kesempatan untuk berbicara.

Lupakan saja, Anda bisa bicara sendiri jika itu membuat Anda bahagia.

–

Naggy Bai Yi benar, tidak banyak yang bisa dilakukan di serikat mahasiswa. Atau lebih tepatnya, dialah yang tidak banyak melakukan. Serikat mahasiswa itu memiliki setidaknya seratus anggota komite. Sehari sebelumnya, karena kedatangan Mu Xuan yang tiba-tiba, pemilihan untuk berbagai departemen tidak dapat diadakan, sehingga anggota komite sebelumnya terpilih kembali, dengan hanya beberapa perubahan pada posisi mereka. Meski begitu, mereka tampak akrab dengan tugas mereka.

Yao Si duduk di kantor selama beberapa jam, menandatangani, mencap, dan menulis kata-kata "Selesai" pada beberapa dokumen. Selain keributan kecil yang disebabkannya ketika dia tiba, para anggota tampaknya telah menerima presiden yang tidak dikenal ini, tanpa satu ons penghakiman. Kadang-kadang, Yao Si bisa merasakan pandangan mereka, seolah-olah mereka berusaha untuk mengumpulkan keberanian untuk berbicara dengannya, tetapi mereka semua dihentikan oleh Gu Shucheng.

Yao Si menyaksikan cara kerja serikat mahasiswa, dan belajar tentang perbedaan antara akademi di Planet Biru dan Galaksi. Akademi Galactic sebenarnya dioperasikan oleh serikat siswa. Mereka mengurus setiap detail dari pekerjaan para guru dan pengaturan jadwal kelas untuk mengelola peraturan sekolah. Tanpa figur pemimpin, serikat mahasiswa memegang semua otoritas. Dengan demikian, persatuan pelajar memiliki banyak hal.

Setelah bekerja sepanjang sore, Yao Si hanya bisa menyelesaikan setengah dari beban kerjanya. Untungnya, dia tidak punya pelajaran di sore hari atau dia akan kelelahan.

"Kami akan berhenti di sini!" Gu Shucheng mengakhiri pertemuan setelah melirik pada saat itu.

Yao Si menghela nafas, tetapi saat dia akan pergi, seorang kepala departemen berdiri. "Presiden! Ada masalah mendesak, Akademi Zhuo Feng meminta pertempuran persahabatan, saya pikir … "

"Kita bisa membahas ini besok," potong Gu Shucheng setelah mengambil beberapa pandangan lagi pada saat itu. “Sudah waktunya makan siang, semua orang diberhentikan.” Dia menoleh untuk memandang Yao Si dengan serius, mengingatkannya, “Hi-President, saatnya makan siang, aku akan mengirimmu kembali!”

"Eh, kurasa itu tidak perlu … kan?" Dia bisa kembali sendiri.

Gu Shucheng memucat dan menggelengkan kepalanya dengan kuat, “Tidak, tidak, tidak! Ini adalah tugas saya. "Jika Anda bahkan terlambat satu menit, Dewan Penatua akan membunuh saya, jadi saya perlu mengawasi Anda!

Yao Si menatap dengan tak percaya, lalu berdiri sesuai keinginannya. Saat itu, Bai Yi menyela, "Kenapa repot-repot, kita bisa memesan pengiriman." Dia mengetuk komputer optiknya, dan sebuah menu muncul. "Saya mendengar bahwa ada koki baru dan dadih darah bebek buatan sendiri. Presiden, saya yakin Anda belum mencobanya, mengapa tidak— "

"Tidak!" Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Gu Shucheng sudah menolaknya dengan datar. Itu adalah perintah tertinggi Dewan Penatua. Dia harus memastikan keberhasilannya dengan cara apa pun. "Itu! Presiden! Telah! Untuk! Menjadi! Di! Rumah! Untuk! Nya! Makanan! ”Kok bisa kok dibandingkan dengan Yang Mulia!

Bai Yi diam, melirik mereka dengan curiga. "Ada apa dengan suasana tegang ini? Apa yang salah dengan makanan kantin? Kamu … "Lalu, sebuah pemikiran yang tidak masuk akal melintas di kepalanya. Matanya melebar, dan matanya melompat dari satu ke yang lain karena terkejut. "F * ck, Shucheng … Kamu tidak mungkin jatuh cinta padanya … Apakah kamu mengajaknya berkencan?"

Kerumunan berbalik dalam satu gerakan, seorang saudari berkaki panjang dari sisi berlawanan ruangan menyapu Yao Si ke atas dan ke bawah beberapa kali secara khusus.

"Apa yang kamu katakan?" Wajah Gu Shucheng menjadi gelap. Bagaimana dia berani! “Saya sudah mengingatkan Anda berkali-kali untuk memikirkan bahasa Anda. Cukup, mari kita semua makan. "

Tanpa mempedulikan yang lain, dia membawa Yao Si keluar, sambil terus memeriksa waktu.

Ketika mereka akhirnya sendirian, dia dengan sedih berkata, "Yang Mulia, saya harap Anda tidak akan mengingatnya. Bai Yi masih muda dan selalu menyenangkan. "

"Tidak apa-apa." Bukan hanya ucapan biasa saja?

"Jangan khawatir, Yang Mulia, saya pasti akan menyembunyikan identitas Anda. Tidak ada yang akan tahu tentang itu. "

Yao Si diam. "Siapa yang memberitahumu aku ingin merahasiakannya?"

"Aku mengerti, meskipun itu bisa sulit karena Yang Mulia begitu luar biasa, apa— Hah? Apa yang baru saja Anda katakan? "Dia berbalik ke arahnya, hampir menabrak dinding. "Kamu-kamu-kamu tidak punya niat untuk menyembunyikan identitasmu?"

"Ya!" Dia benar-benar baik-baik saja dengan semua orang yang tahu dia adalah orang berdarah.

"Lalu … Lalu mengapa kamu tidak masuk sekolah tinggi secara langsung tetapi malah bergabung dengan sekolah dasar?" Dia bertanya dengan mata terbelalak. "Bukankah itu mengalami kehidupan?"

"Er …" Dia terbatuk canggung. "… Biarkan rahasiaku tetap rahasia!" Dia tidak akan pernah mengakui melamar ujian.

"Ya, Yang Mulia!"