WYMIP – Chapter 38

Bab 38: Babak Pertama

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Departemen Editorial Majalah Sepak Bola Sekolah Menengah.

“Jadwal pertandingan habis. Sudah waktunya bagi semua orang untuk sibuk, "kata Liu Yang ketika perusahaan mengadakan pertemuan mobilisasi tahunan mereka.

“Tahun ini, tiga sekolah memegang prospek terbaik, Zhongyuan tidak diragukan lagi salah satunya; dan kemudian ada ― Dingding High School oyang Uncrowned King’s Luoyang, yang sepenuhnya mampu memasuki turnamen nasional dengan tepat. Disebutkan juga harus dibuat untuk kuda hitam tahun lalu ― SMA Shu Guang, meskipun mereka mendapatkan kekuatan yang lebih besar tahun ini dan tidak bisa dianggap sebagai kuda hitam lagi. Saya ingin laporan berita kami fokus pada tiga sekolah ini. "

Sementara itu, Chen Huafeng menatap kosong pada daftar jadwal pertandingan.

“Xiao Chen, apakah kamu mengikuti Shu Guang selama ini? Sen untuk pikiran Anda? "

Tidak mengangkat muka, Huafeng menjawab, “Lawan pertama Shu Guang adalah Sekolah Tinggi Kai Ta. Kai Ta adalah Yang Pan dan almamater Zhang Jun … "

Yang lain saling memandang, tidak begitu mengerti apa yang dia katakan.

…

Zhang Jun menatap kosong pada jadwal pertandingan besar, yang ditempelkan di dinding ruang aktivitas klub. Mengejutkan bahwa pertandingan pertama Shu Guang melawan Kai Ta.

Bagaimana itu bisa terjadi?

Su Fei memukul kepalanya dengan notebook. "Sudah waktunya untuk pelatihan!"

…

Melihat Zhang Jun yang terus melakukan kesalahan, Liang Kei bertanya kepada Su Fei di sebelahnya, "Apakah Anda tahu ada apa dengan dia?"

Su Fei menggelengkan kepalanya. "Dia hanya menatap jadwal pertandingan."

“Jadwal pertandingan? Jadi begitu ya … "

…

Siapa pun yang memandangnya dari belakang akan berpikir bahwa Zhang Jun rajin belajar. Tetapi dia tahu bahwa pikirannya tidak tertuju pada studinya. Buku teks bahasa di depannya ada di halaman 98 satu jam yang lalu dan masih ada satu jam setelahnya.

Dia pergi ke rak bukunya untuk mengambil album foto yang penuh dengan foto-foto masa sekolah menengah pertamanya. Di halaman pertama ada foto dirinya, Yang Pan, Yuan Gang dan Liu Peng. Mereka adalah tahun ketiga; mereka berempat tersenyum cerah di foto.

"Yuan Gang, Liu Peng …" Dia mengucapkan nama teman-temannya dengan lembut. Mereka tidak saling menghubungi sejak mereka berpisah. Mungkin, keduanya marah? Mengapa tidak ada satu panggilan pun? Dia meninggalkan mereka tanpa repot-repot mengucapkan selamat tinggal; dan hanya malam sebelumnya, mereka bahkan menyatakan, "Mari kita menjadi juara sekolah menengah nasional!" hanya untuk membuatnya cukup tersebar pada hari berikutnya.

Dibandingkan dengan dia, Yang Pan tidak akan memiliki perasaan yang sulit ― baginya, sahabatnya hanyalah Zhang Jun; Yuan Gang dan Liu Peng hanyalah kenalan biasa. Mungkin, dia hanya akan merasakan hal yang sama seperti biasanya tanpa keributan pada pertandingan hari Sabtu? Tapi Zhang Jun tahu bahwa dia sendiri tidak bisa melakukannya. Yuan Gang dan Liu Peng juga adalah teman baiknya. Akankah salah satu dari mereka membayangkan bahwa mereka akan berhadapan satu sama lain bahkan setelah mereka berada di puncak permainan mereka?

Mungkin ini takdir?

Jarum penunjuk jam menunjuk pada angka 12, tetapi Zhang Jun masih menatap foto-foto masa sekolah menengahnya trick foto-foto itu dipenuhi tetesan kenangan dari hari-hari terakhirnya.

…

"Ini sudah bulan Oktober, tapi masih sangat panas! Betapa tidak biasa! ”Seorang bocah kekar mengeluh tentang cuaca saat ia menarik leher baju olahraganya.

"Ini El Nino, bukankah kau tahu?" Seorang pemuda dari kerangka yang agak kecil menjawab di sebelahnya.

"Apakah akan sama pada hari Sabtu?"

"Apa, khawatir tentang game itu?" Rekannya tersenyum.

"Aku khawatir tentang Zhang Jun."

"Apa?"

"Monyet, kau tidak kenal dia? Kawan itu pasti khawatir tentang hal-hal sepele seperti persahabatan kita! ”

"Heh! Kenapa dia keberatan dengan hal sepele seperti itu? Kami berteman baik dengannya, tetapi kami lawan sekarang ― tidak ada teman di antara tim yang bermain melawan satu sama lain. Apakah dia tidak mengerti itu? "

"Ini tidak seperti kamu tidak mengenalnya. Dia terang pada bagian otak, sepertinya dia kekurangan beberapa bagian di sana. "

"Liu Peng, sekarang bukan saatnya bagi Anda untuk khawatir tentang orang lain. Masih ada lagi sakit kepala yang harus Anda hadapi di pertandingan lusa. "

"Kamu berbicara tentang Yang Pan?" Tanya Liu Peng.

"Siapa lagi yang ada di sampingnya? Dia cukup pencuri adegan tahun lalu, bahkan meraih sorotan dari Zhang Jun sendiri. Kami tahu upaya jangka panjangnya lebih baik daripada siapa pun. Itu tidak akan menjadi pertanda baik jika kita membiarkan dia menjadi gila dalam permainan. "

"Bersantai! Saya menjamin bahwa saya akan menempel padanya seperti lem; Saya tidak akan mampu memberinya setengah gerakan sekalipun. "

Yuan Gang tersenyum. Pertahanan dengan tanda tangan Liu Peng membuatnya takut meskipun dia memiliki nama panggilan sendiri, "Monyet". Itu adalah label yang diberikan karena kelincahannya seperti kera. Di Kejuaraan Nasional selama tahun ketiga mereka, Liu Peng mampu menangani pertahanan tim sendirian, menghancurkan pertahanan di mana-mana bersama Yang Pan dan Zhang Jun. Dia membuat banyak pemain kunci di tim lain terlihat sangat biasa.

"Tapi siapa yang akan mengurus Zhang Jun?" Tanya Liu Peng.

"Apakah Anda pikir seorang striker yang secara membabi buta mengkhawatirkan pasukan musuh akan sangat membantu dalam pertandingan?"

"Hei! Bukan itu yang seharusnya dikatakan teman! "

"Saya tidak punya pilihan. Ada kalanya dibutuhkan trik untuk kemenangan. Sangat disesalkan bagi Zhang Jun tetapi itu perlu. Anda harus tahu seberapa buruknya jika dia melepaskannya? "Saat Yuan Gang melepas jaketnya, sebuah kaus biru tua terungkap dan ban kapten kuning muda bersinar di bawah matahari, membuat mata tertusuk.

"Waktu untuk berlatih, Liu Peng."

Liu Peng menghela nafas secara internal. Yuan Gang adalah kapten sekarang; dia bertanggung jawab atas seluruh tim dan dia tidak bisa membiarkan perasaan pribadi ikut campur. Untuk kemenangan dan impian mereka ― bahkan jika mereka merasa menyesal, mereka masih harus menghadapi sahabat lama mereka yang telah hilang.

Tetap saja, dia berharap semuanya berjalan sesuai dengan rencana Yuan Gang. Dia tidak ingin melawan Zhang Jun – bukan karena dia tidak ingin bermain melawan teman, tetapi karena dia tidak memiliki kepercayaan diri pada peluangnya sendiri melawan teman lamanya. Dia mampu membatalkan Yang Pan kembali dalam pertandingan kecil mereka di dalam tim; Zhang Jun-no. 11 yang selalu tampak lesu dan tidak berperasaan yang hanya bisa dilihat Liu Peng saat dia terus berlari di depannya.

…

Ruang ganti SMA Shu Guang.

“Yang Pan, Kai Ta adalah almamatermu dan lebih dari setengah pemain mereka adalah rekan setimmu di sekolah menengah. Beritahu kami tim seperti apa mereka. ”Liang Ke memberikan pena merah kepada Yang Pan.

Tanpa sepatah kata protes, Yang Pan mulai menggambar di papan tulis. “Mereka adalah tim yang seimbang dalam serangan dan pertahanan mereka. Saat itu, ada Zhang Jun dan saya sendiri di depan sementara Yuan Gang mengambil peran sebagai playmaker ― banyak gol adalah buah dari strateginya. Dia cukup pendek di 166 cm, tapi dia lincah seperti monyet. Dia sangat terampil menggiring bola melewati kerumunan, menarik pertahanan lalu, meneruskan bola secara tiba-tiba ke depan. Itu sebabnya kita tidak boleh terlalu banyak menuduhnya; seharusnya hanya ada dua, satu untuk dilecehkan dan lainnya untuk membantu jika perlu. "

Analisis tenang Yang Pan tidak membawa sentimen seolah-olah dia seorang profesional; tetapi di telinga Zhang Jun, setiap kata yang dia ucapkan tentang masa lalu membawa beban kebahagiaan atau rasa sakit.

Dalam Kejuaraan Sekolah Menengah Nasional, trisula ofensif yang ia bentuk bersama Yang Pan dan Yuan Gang tak terbendung. Ada Yuan Gang yang mendikte dan mengatur permainan; Yang Pan dengan kecepatan dan operasinya, belum lagi, ketekunannya sendiri, yang menerjemahkan upaya mereka menjadi gol; mereka adalah orang pertama yang jatuh ke pelukan setiap kali bola masuk ke gawang.

Liu Peng, di sisi lain, adalah kunci dari pertahanan mereka. Kerangkanya yang berbobot 188 cm dan tubuhnya yang kekar merupakan ancaman bagi setiap penyerang, ditambah lagi ia secara mengejutkan bergerak. Dia juga eksplosif dan bisa menjaga terhadap pemain yang mencoba mengubah atau membobol zona tertentu – spesialis sejati dalam penandaan. Bahkan tandukannya adalah metode untuk mencetak gol dari sudut.

“Liu Peng adalah bek berpengalaman. Saat menghadapi striker, dia bisa memprediksi gerakan mereka dan memotongnya terlebih dahulu, ”lanjut Yang Pan. “Ini berarti bahwa tingkat intersepsi suksesnya sangat tinggi. Bersama dengan Zhang Jun dan Yuan Gang, ia membentuk garis tengah selama hari-hari awal tim; tetapi sekarang Zhang Jun dan saya telah meninggalkan tim Kai Ta, kedalaman telah terpengaruh. "

“Meskipun ada pemain terpuji lainnya di setiap posisi, celah masih ada antara mereka dan Yuan Gang serta Liu Peng. Pada akhirnya, selama kita menangkis Yuan Gang dan melakukan yang terbaik untuk menghindari Liu Peng saat menyerang, kita memiliki peluang besar untuk menang. ”

"Analisis yang brilian!" Liang Ke bertepuk tangan.

Analisis yang brilian … Pada akhirnya, karena mereka adalah rekan satu tim dan teman sekelas selama tiga tahun, mereka mungkin bahkan dapat saling menceritakan gerakan satu sama lain dengan mata tertutup!

"Semua orang, berikan yang terbaik untuk memenangkan pertandingan besok. Tidak ada kesalahan di babak pertama! Memahami?"

"Ya, Pelatih!"

Liang Ke melirik Zhang Jun. Dia adalah satu-satunya yang tidak menjawab, dan dengan mata kosongnya, tidak ada yang tahu apa yang dia pikirkan.

…

Di lapangan yang bising di mana para pemain dari kedua tim melakukan pemanasan, bola Zhang Jun bergulir ke separuh Kai Ta.

"Tolong bantu …" katanya ketika dia bertemu dengan wajah yang sangat akrab.

Yuan Gang mengambil bola dan mendekatinya. "Halo, Zhang Jun. Tidak berharap untuk melihat Anda di sini setelah satu tahun kehilangan kontak. Kebetulan sekali!"

Tapi tidak ada sukacita atas reuni di mata kapten Kai Ta. Hanya ada percikan kemarahan yang tak tertahankan.

"Aku tidak akan menahan diri!"

…

Zhang Jun bangun; ini adalah pertama kalinya dia memimpikan Yuan Gang. Itu aneh. Mengapa ada ekspresi yang tidak dikenal di wajah yang begitu akrab? Terutama ketika dia berkata, "Aku tidak akan menahan diri!"

Sudah terlambat; dia tidak ingat kapan dia tertidur malam sebelumnya. Kepalanya dipenuhi pikiran tentang teman-teman lamanya dan dia akhirnya jatuh kembali ke alam mimpi di suatu tempat di sepanjang jalan.

Setelah bangun dari tempat tidur dan mandi, ia pergi mencari udara di balkon, hanya untuk menemukan Su Fei di sana juga. Jadwal pertandingan yang diperbesar harus menjadi pekerjaannya lagi? Apakah dia melakukannya dalam satu malam? Lututnya mungkin sangat sakit? Tapi mengapa mereka harus menentang Kai Ta? Kai Ta dimana dia dan Yang Pan dulu belajar?

Su Fei, memperhatikan penampilannya, tersenyum. "Tidak‘ selamat pagi ’hari ini?"

Zhang Jun menunjuk ke matahari yang menggantung di atas kepala. "Ini tengah hari, apa yang ada di 'selamat pagi' tentang?"

"Oh? Jadi, Anda tidak kacau saat tidur hari ini! "

Apa yang terjadi Dia sekitar tiga meter jauhnya dari Su Fei, tetapi mengapa dia tersenyum dan suaranya terasa begitu jauh? Apakah dia masih mengantuk?

Zhang Jun menggelengkan kepalanya dan menatap langit di atas. Hari ini sangat biru – hari yang baik untuk berolahraga di luar.

…

Yuan Guang memandang langit biru dan bergumam pada dirinya sendiri, "Cuaca bagus. Langit cerah, lebih sedikit awan, tidak ada angin dan suhu optimal … Hari yang menyenangkan untuk sepak bola … "