NSPG – Chapter 82 – Almighty Qin Asks Fu Jiu to Call Him Big Brother

Babak 82: Qin Yang Mahakuasa Meminta Fu Jiu Memanggilnya Kakak

Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

Apa pun, Yang Mahakuasa bukan hanya tidak tahu malu hanya untuk satu atau dua hari saja.

Tetapi perangkat keras ini sangat bagus.

Poin utamanya adalah dia harus meluruskan masalah.

Fu Jiu mengaitkan sudut bibirnya ke atas. Dia mengambil langkah ke depan dan mengangkat tangannya, ingin meraih bahu pria itu dan menggodanya.

Namun, dia tidak pernah berharap Qin Mo bereaksi begitu cepat kali ini. Sebelum dia bisa mengangkat tangannya, dia telah meraih pergelangan tangannya, dan kekuatan spontan menjepitnya ke dinding di dekatnya. Napasnya dingin. "Kamu tidak menginginkan cakarnya lagi?"

Fu Jiu masih tertawa dengan matanya yang bersinar. "Qin Mahakuasa, aku baru sadar bahwa telingamu cukup rapuh …"

Ada begitu banyak orang di sekitar. Setiap orang yang melihat adegan ini memiliki mata terbuka lebar, terutama manajer toko yang berdiri di samping saat dia memandang. Dia hampir mulai bergetar.

Apa … apa-apaan ini?

Belum pernah mereka mendengar bahwa Tuan Muda Qin menyukai orang seperti ini … Anak muda yang cantik dengan rambut perak ini … Apakah orang-orang dari Perusahaan Qin tahu itu?

Geeks yang datang ke sini untuk membeli peralatan sedang mencari, dan mereka diam-diam menelan liur mereka. Mereka ingin mengambil foto, tetapi mereka takut melakukannya.

Tidak ada yang bisa memprovokasi Qin Yang Mahakuasa.

Tetapi postur itu memang membuat orang berpikir tentang sesuatu yang lain.

Selain itu, kedua wajah itu sangat tampan. Masing-masing dari mereka sepertinya mengirimkan feromon, sehingga orang tidak dapat berpikir secara khusus.

Fu Jiu tidak merasakan apa-apa, tapi dia tidak senang disematkan ke dinding. Melihat wajah tampan yang hanya beberapa inci jauhnya, dia tersenyum lebar dan memiringkan kepalanya …

Qin Mo mendorong anak muda itu ketika dia melihat dia mencoba untuk meniupnya lagi, menyematkannya kembali ke dinding. Matanya berkilau dengan warna yang sangat menawan. "Fu, Jiu."

Wajah lembut dan kecil anak muda itu membuatnya ragu mencubit anak itu dengan keras.

Namun, untuk memberi anak muda pelajaran, Qin Mo masih mengambil tindakan. Dia membungkuk dengan sombong. Bibir tipisnya semakin dekat ke telinga kirinya, yang memiliki anting-anting hitam. Napas yang hangat, dipadukan dengan wajah sampingnya yang tampan memberi orang perasaan ambigu yang tak terlukiskan. Tapi suaranya menghantam telinganya dengan nada dingin, dengan mudah meninggalkan satu mati rasa. “Biarkan seorang kakak lelaki seperti saya membagikan pengalamannya dengan Anda. Jangan meledak ke telinga pria, mengerti? "

Qin Mo berdiri tegak setelah dia selesai dengan bagiannya.

Dia tidak tahu bagaimana orang ini bisa merasa acuh tak acuh saat dia menggoda orang lain, tetapi ketika dia melihat telinga putih porselen dan lobus telinga bundar beberapa waktu yang lalu, dia memiliki dorongan untuk bermain-main.

Dia pasti marah oleh orang yang menggoda orang lain terlepas dari situasinya. Bahkan dia juga terpengaruh.

Tetapi orang itu hanya tertawa dengan wajah jahat. Dia tidak terkejut sama sekali dan menyipit. "Saudara?"

Qin Mo mengangkat alisnya dan menyesuaikan dasinya tanpa merasa terkejut. "Aku lebih tua darimu. Jika bukan kakak laki-laki, lalu apa? ”

Itu benar. Tetapi untuk menganggap Yang Mahakuasa Qin sebagai kakak laki-laki … memberinya banyak tekanan. Lagipula, dia tampak seperti pengusaha yang tidak jujur ​​dari ujung kepala sampai ujung kaki. Bagaimana jika dia memainkan trik padanya lagi dan membuatnya menandatangani kontrak penjualan sendiri …

Fu Jiu menyatukan kedua alisnya, menyadari bahwa apa yang telah dia lakukan tidak sepadan.

Menyadari bahwa anak muda itu masih tenggelam dalam pikirannya, Qin Mo tiba-tiba marah dan merendahkan suaranya. "Begitu? Anda merasa dirugikan memanggil saya Kakak? ”

"Tentu saja tidak." Fu Jiu melengkungkan bibirnya sambil tersenyum. "Saudara Mo, akan lebih baik lagi jika kamu adalah orang yang menyukai adik laki-laki."

Mendengar pemuda itu memanggilnya, Saudara Mo sangat menyenangkan, jadi Qin Mo memanjakannya. Bagaimanapun, Fu Jiu lebih muda darinya …