GDLR – Chapter 121 – Coincidence

Bab 121: Kebetulan

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Saat itu 5:20 pagi.

Dibalut mantel putih besar, Direktur Associate Department Pan “kebetulan” melewati ruang rehabilitasi. Ketika dia berjalan ke Ruang Rehabilitasi 4, dia melihat beberapa pasien, yang bangun lebih awal, melakukan latihan rehabilitasi dan menahan rasa sakit yang luar biasa.

Zheng Qi adalah salah satunya. Kakak Direktur Departemen Associate Pan, Pan Jinyue ada di sebelahnya.

"Bagaimana perasaanmu?" Setelah Direktur Rekanan Departemen Pan yakin bahwa dokter yang bertanggung jawab telah pergi, dia segera pergi untuk menyambut mereka.

"Kami tidak bisa mengatakannya." Pan Jinyue sedang tidak mood. Dia menekan emosinya dan bertanya, “Dia hanya dijahit dua belas jam yang lalu. Haruskah dia melakukan latihan rehabilitasi sekarang? Apakah dokter yang Anda rekomendasikan benar-benar dapat diandalkan? ”

"Shh." Direktur Asosiasi Departemen Pan menunjuk dengan jarinya. Dia melihat sekeliling dan berkata, "Bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak membicarakanku di Departemen Darurat?"

Pan Jinyue mendengus.

Direktur Asosiasi Departemen, Pan menghela nafas dan berkata, "Jika Ling Ran bukan ahli bedah yang baik, akankah saya mengalami begitu banyak masalah untuk mengatur agar dia melakukan operasi pada Zheng Qi?"

Sebenarnya, ini adalah sesuatu yang tidak mau dia akui. Tetapi pada saat itu, dia harus meyakinkan saudara perempuannya dan saudara iparnya tentang pilihannya, jadi dia terpaksa menurunkan harga dirinya.

Kakaknya sudah agak kesal karena Pan Hua tidak secara pribadi melakukan operasi. Direktur Asosiasi Departemen Pan takut bahwa pikirannya akan menjadi liar.

Pikiran Pan Jinyue berantakan saat ini, dan dia tidak cerdas seperti biasanya. "Tapi … apakah benar-benar cocok bagi dokter untuk bersikeras bahwa seorang pasien memulai latihan rehabilitasi segera setelah operasi?"

Meskipun Zheng Qi tidak mengatakan apa-apa, tatapannya jelas menunjukkan bahwa dia memperhatikan pembicaraan antara istri dan iparnya.

Pasien akan selalu merasa mengerikan sehari setelah operasi. Zheng Qi menghabiskan beberapa jam berteriak dan beberapa jam lagi di bawah anestesi sehari sebelumnya. Dia bahkan tidak bisa tidur nyenyak setelah operasi dan harus segera melakukan latihan rehabilitasi. Saat itu, dia tampak sangat kuyu sehingga dia bahkan tidak terlihat manusia lagi.

"Tidak bisakah dia menunggu satu hari lagi sebelum dia memulai rehabilitasi?" Yang kalian semua dokter tidak pertimbangkan sama sekali, "kata Pan Jinyue dengan enggan.

"Biarkan aku begini …" Pan Hua menghela nafas dan berkata, "Biasanya, rehabilitasi hanya dimulai dua puluh empat jam setelah operasi."

"Hah?" Pan Jinyue memukul meja dan berdiri. "Apakah pemuda itu bermaksud untuk menyakiti kita?"

"Duduklah, duduklah." Pan Hua memandang sekeliling dengan diam-diam seperti seorang pencuri. "Biarkan aku menyelesaikan apa yang harus kukatakan."

Meskipun Pan Hua berhasil membuat Pan Jinyue duduk, dia masih terlihat sangat kesal.

Zheng Qi juga duduk. Alisnya berkerut erat.

"Sebenarnya bukan hal yang buruk untuk memulai rehabilitasi sekarang," kata Pan Hua dalam pengunduran diri.

Pan Jinyue mengangkat alis dan menatapnya.

“Memang sangat berbahaya bagi pasien untuk memulai rehabilitasi hanya dua belas jam setelah operasi, karena ada kemungkinan tertentu bahwa tendon yang dijahit akan terbelah. Namun, dengan memulai rehabilitasi sekarang, kemungkinan adhesi sangat menurun. Hasilnya akan jauh lebih baik daripada jika Anda memulai rehabilitasi setelah dua puluh empat jam. Dengan kata lain, selama tendon tidak pecah, pemulihan tangan akan lebih baik. "Setelah dia mengatakan ini, Pan Hua memandang saudara perempuan dan saudara iparnya sebelum dia melanjutkan," Mengapa saya mengatakan ini bukan hal yang buruk? Kepala ahli bedah tahu situasi Zheng Qi lebih baik daripada saya. Karena ia memiliki keyakinan untuk membiarkannya memulai rehabilitasi hanya dua belas jam setelah operasi, apa implikasinya? Itu berarti dia sangat percaya diri dalam menjahit, bukan? "

Pan Jinyue bertanya, "Bagaimana jika tendon terbelah?"

Pan Hua menjawab dengan jujur, “Jika tendon membelah, operasi kedua harus dilakukan. Tapi kekuatan jahitannya tidak akan sekuat yang pertama kali. Ketika itu terjadi, kemampuan motorik telapak tangan pasti tidak akan mencapai kriteria standar. "

Pan Jinyue, yang cukup yakin dengan kata-kata Pan Hua sebelumnya, segera menjadi tidak pasti lagi. Dia memikirkannya dan bertanya, "Huaer, bagaimana Anda mengatur rehabilitasi Zheng Qi jika Anda adalah kepala ahli bedah?"

Pan Hua benar-benar memikirkan masalah ini. Pada saat itu, dia memikirkannya lagi sebelum berkata, "Jika saya adalah kepala ahli bedah, saya kemungkinan akan mengaturnya untuk memulai latihan rehabilitasi tiga puluh enam jam setelah operasi."

"Hah? Mengapa?"

"Karena aku juga takut bahwa tendon yang baru dijahit akan pecah." Setelah dia mengatakan ini, Pan Hua memandang Zheng Qi dan berkata, "Untuk pasien biasa dengan cedera seperti Zheng Qi, jika tidak ada masalah selama operasi, saya akan mengatur untuk rehabilitasi mulai sekitar tiga puluh jam setelah. Tetapi ketika dokter merawat kerabat mereka sendiri, mereka selalu berpikir tentang mencari keuntungan dan menghindari kerugian. Ini mungkin tidak menghasilkan hasil terbaik.

Baik saudara perempuan dan saudara iparnya diam.

Mereka berbicara tentang tangan Zheng Qi, dan hasilnya akan memengaruhi hidupnya. Tak satu pun dari mereka yang mau mengambil risiko sekecil apa pun.

Dibandingkan dengan risiko pemecahan tendon, risiko adhesi tidak begitu dekat. Jika Anda melihat konsekuensinya, efek adhesi tidak terlalu bisa diterima.

Plus, jika diberi kesempatan, Pan Hua juga akan memprioritaskan meminimalkan risiko terpecahnya risiko adhesi seperti katanya. Ini akan lebih bagi saudara perempuan dan saudara iparnya, yang tidak memiliki pengetahuan medis.

Ungkapan bahwa kekhawatiran menyebabkan gangguan penilaian terlihat jelas dalam skenario ini.

Pan Hua merasa bahwa dari sudut pandang seorang kerabat, sangat sulit baginya untuk melihat dengan jelas kelebihan dan kekurangan dari memulai rehabilitasi sedini mungkin.

Selain itu, karena dia tidak berpartisipasi dalam operasi, dia tidak tahu bagaimana operasi berjalan dengan tepat. Dia tidak tahu seberapa kuat jahitannya atau apakah ada luka memar. Dia benar-benar tidak dalam posisi untuk menilai situasi.

"Ketika kepala ahli bedah menuntut sesuatu, lebih baik jika pasien mematuhinya," Pan Hua hanya mengucapkan kata-kata ini setelah memikirkannya sebentar.

Pada saat yang sama, Pan Hua tidak bisa tidak mengingat dirinya menonton video Ling Ran melakukan operasi. Dia juga ingat operasi terakhir yang dilakukan Ling Ran.

Teknik M-Tang selalu dirayakan karena kekuatan jahitannya. Dan untuk sepenuhnya memanfaatkan kelebihan kekuatan itu, rehabilitasi harus dimulai sedini mungkin.

Pasien biasanya memulai rehabilitasi tiga hari setelah operasi jika mereka menerima teknik penjahitan tradisional. Dalam beberapa kasus, pasien dapat memulai rehabilitasi lebih awal — dua hari setelah operasi. Teknik M-Tang adalah satu-satunya teknik menjahit di mana pasien bisa memulai rehabilitasi dua puluh empat jam setelah operasi.

Di Yun Hua, Ling Ran sangat menganjurkan untuk pasien yang menjalani operasi dilakukan menggunakan teknik M-Tang untuk memulai rehabilitasi lebih awal … Ling Ran bahkan tidak menghabiskan upaya mengadvokasi itu, karena dia bukan dari Departemen Bedah Tangan dan dia memanggil semua tembakan di tim proyek teknik M-Tang Departemen Darurat.

Jika ini terjadi di Departemen Bedah Tangan, departemen bahkan tidak akan membiarkan pasien memulai rehabilitasi setelah dua puluh empat jam, apalagi dua belas jam. Mereka berpegang teguh pada tradisi mereka. Bahkan mungkin bahwa semua pasien di departemen akan ditempatkan di bawah strategi rehabilitasi yang sama. Ini adalah masalah berulang di departemen besar rumah sakit besar, karena birokrasi akan selalu memundurkan kepalanya tanpa orang-orang memperhatikannya.

Pikiran Pan Hua telah berjalan liar. Ketika dia memusatkan perhatiannya pada saat sekarang lagi, pikirannya menjadi jelas. Dia berkata, “Saudari, ipar, meskipun Ling Ran terlihat muda, dia sebenarnya telah melakukan beberapa ratus operasi yang persis sama. Dari apa yang saya tahu, tidak ada tendon pasiennya yang membelah pasca operasi. Jadi, kalian tidak perlu terlalu khawatir. "

"Dalam kasus di mana tendon tidak membelah, rehabilitasi dini itu baik, bukan?" Ipar Pan Hua, Zheng Qi bertanya.

Pan Hua mengangguk dengan serius.

"Baiklah, kalau begitu kita akan melakukan apa yang dikatakan dokter," Zheng Qi memutuskan dengan mudah.

Karena suaminya mengambil keputusan, Pan Jinyue menghela napas panjang lega. Dia kemudian menyeka air matanya dan berkata, "Kalau begitu, mari kita bekerja keras selama rehabilitasi dan berusaha untuk mendapatkan kembali fungsi tangan yang normal."

"Yup, aku akan bekerja keras untuk rehabilitasi." Tangan Zheng Qi gemetar saat dia tersenyum.

Meskipun Pan Hua juga tersenyum, pikirannya melukis gambar yang berbeda. "Sangat sulit untuk mendapatkan kembali fungsi tangan yang normal."

Namun, dia tidak bisa mengatakan sesuatu seperti itu dengan keras.

Setelah saudara perempuan dan iparnya sedikit tenang, Pan Hua menemani mereka saat Zheng Qi melakukan latihan rehabilitasi. Dia juga mengajari mereka beberapa hal dasar.

Latihan rehabilitasi awal pasca operasi sangat sederhana dan terutama terdiri dari gerakan tangan pasif, seperti fleksi dan ekstensi telapak tangan. Namun, karena pasien tidak lagi di bawah anestesi dan merasa lebih sakit, rasa takut sering menghalangi pasien untuk mencapai kualitas dan kuantitas standar yang diperlukan dari latihan rehabilitasi.

Pan Hua menemani mereka saat Zheng Qi menyelesaikan satu putaran latihan rehabilitasi. Dia kemudian memberikan beberapa saran kepada perawat ruang rehabilitasi sebelum kembali ke kantornya.

Karena tim proyek teknik M-Tang Departemen Darurat meminjam ruang rehabilitasi Departemen Bedah Tangan, perawat secara alami dari Departemen Bedah Tangan. Pan Hua hanya perlu memberi tahu perawat bahwa Zheng Qi adalah kerabatnya agar perawat merawat Zheng Qi dengan baik.

Setelah Pan Hua keluar dari area rehabilitasi, suasana hatinya menjadi sedikit lebih baik. Ketika dia sedang mempertimbangkan apakah akan mendapatkan beberapa bawahan untuk melakukan putaran bangsal dengannya sehingga dia bisa melepaskan sebagian dari kecemasannya, Huo Congjun dengan rambutnya yang mengkilap, berjalan lurus ke arahnya.

Huo Congjun memandang Pan Hua dengan senyum cerah, muncul seolah-olah dia "kebetulan" lewat.

"Direktur Departemen Huo …" Pan Hua merasakan gelombang kepanikan yang tak dapat dijelaskan saat dia menyapa Huo Congjun.

"Apakah Anda di sini untuk mengunjungi kerabat Anda?" Huo Congjun tersenyum.

Pan Hua hanya bisa menguatkan dirinya dan menjawab, "Ya."

Huo Congjun tersenyum lagi dan berkata, "Jangan khawatir, kami pasti akan menjaga kerabat Anda dengan baik."

"Terima kasih banyak."

"Lihatlah dirimu … Itu adalah tanggung jawab kami. Itu yang harus kita lakukan, "Huo Congjun melambaikan tangannya dengan senyum seperti kucing keberuntungan [1] dan menyaksikan ketika Pan Hua pergi.