PTH – Chapter 63

Bab 63: Dilahirkan Kembali

Penerjemah: Myriea_ActiasLuna Editor: Nou

Pada saat yang tepat di luar kabin kayu Lapangan C-3 Herb, beberapa daotong terlihat berlutut di lantai. Tak satu pun dari mereka berani mengambil napas dalam-dalam.

"Baik. Kami semua bersaudara di sini, Anda tidak perlu takut pada saya. Sejujurnya, aku ada kencan dengan seorang daotong wanita di sini hari ini, jadi kau bajingan lebih baik jaga mulutmu dan singkirkan kami. Jika ada yang berani mengeluarkan satu kata … heh heh, aku tidak akan menerima hukuman apapun bahkan jika aku membunuh salah satu dari kalian, sekarang. "Fang Xing berbicara kata-kata setengah mengancam dengan senyum menakutkan dan duduk di kursi yang sama dengan dia. telah disukai kembali di masa daotongnya.

"Tidak, tidak, jangan ragu, Laoda. Kami tidak akan mengatakan sepatah kata pun …. "Wang dan kru lainnya semua menggigil ketakutan. Tidak pernah dalam mimpi terliar mereka mengharapkan monster kecil itu kembali ke ladang ramuan mereka begitu cepat; bahkan belum setahun!

"Kalian semua, pergi! Ambil dua puluh tael emas ini dan belanjakan untuk apa pun yang kamu suka. Jangan kembali sampai Anda menghabiskan semuanya! "Saat Fang Xing membuang tael emasnya, Wang dan kru dengan gembira berterima kasih dan membungkuk padanya sebelum berangkat.

‘Heh, sepertinya mereka dilahirkan untuk menjadi daotong selama sisa hidup mereka. Bahkan setelah saya memberi tahu mereka tentang Hwa'jin, masih belum ada satu pun yang berhasil mengolah jejak Qi. ’Fang Xing menggelengkan kepalanya dan mendesah pada dirinya sendiri.

Fang Xing duduk di kursi di luar kabin selama seharian, dan tidak sampai malam tiba dan tidak ada yang datang sehingga Fang Xing berjalan masuk. Dia duduk bersila di tempat tidur sebelum mengambil Pelet Poji ke telapak tangannya, wajahnya dipenuhi kegembiraan.

"Ini aku datang, tingkat empat …." Dengan beberapa napas dalam-dalam, Fang Xing menenangkan kegembiraannya dan melemparkan Pelet Poji ke dalam mulutnya.

–

Pada awalnya, semuanya baik-baik saja, dan Fang Xing bisa merasakan sesuatu mulai membakar dalam dirinya sepuluh napas kemudian. Dengan embusan napas dalam lagi, ia memperhatikan bahwa — alih-alih udara — napasnya menjadi nyala berwarna biru muda. Dia kemudian mencoba untuk memfokuskan kembali dirinya sendiri sambil beredar Qi di seluruh tubuhnya untuk melarutkan pelet, memilih untuk tidak menggunakan bantuan dari (Kitab Suci Roh yang Dipuja) dan sebagai gantinya membiarkannya larut dengan kecepatan alami.

Beberapa napas kemudian, nyala api di dalam dirinya tampak tiba-tiba meletus, menjadi berkali-kali lebih kuat; hanya dalam beberapa saat, Fang Xing hanya bisa merasakan seolah-olah dia telah menelan bola api yang tidak bisa berhenti meletus dan berubah bentuk. Itu melepaskan energi keras dalam jumlah tak terkendali saat mengamuk masuk dan keluar dari meridiannya, meninggalkan masing-masing hancur menjadi debu dan mengikutinya dengan kekuatan liar, seperti ular Qi yang berenang ke setiap inci tubuhnya.

Energi dahsyat dari api itu dikombinasikan dengan kekuatan obat yang aneh namun kuat; semua meridiannya dihancurkan menjadi serpihan satu saat, hanya untuk direformasi lagi di berikutnya. Melalui siklus yang berkelanjutan ini, keseluruhan bagian dalam Fang Xing berulang kali dihancurkan dan dilahirkan kembali.

Dilahirkan kembali!

Fang Xing tahu bahwa ini normal, dan yang bisa ia lakukan hanyalah menanggung semuanya. Jalur kultivasi adalah jalan untuk selamanya menembus batas maksimum seseorang, untuk membangun kembali dan memperbaiki diri berulang kali.

Untuk tiga tingkatan pertama dari Tahap Roh, itu dipandang sebagai proses menggambar dan mempertahankan Qi di dalam tubuh dan meridian seseorang sendiri, kemudian menggunakannya untuk membersihkan diri sendiri dan membilas kotoran untuk mengakses potensi maksimum tubuh. Setelah Fang Xing mencapai puncak tingkat tiga, potensi fisik maksimum sudah tercapai; kekuatan, kecepatan, indera, daya tahan, dan kekuatan rohnya telah mencapai batas maksimum absolut yang mungkin untuk kondisi saat ini, dan tidak ada lagi ruang untuk perbaikan. Kecuali jika dia mampu melalui terobosan lebih lanjut, tidak peduli berapa banyak sumber daya yang dia miliki untuknya, dia hanya bisa mempertahankan keadaannya saat ini dan bekerja untuk mencegahnya dari kemunduran.

Ini adalah saat Pelet Poji ikut bermain, untuk istirahat dan kemudian direformasi. Itu menggunakan kekuatan obat yang kuat untuk menembus batas Fang Xing dan membangun kembali fisiknya untuk meningkatkan batas potensinya yang lebih tinggi. Poji Pellet yang larut menggunakan prinsip yang sama untuk membangun massa otot dengan berulang kali meregenerasi bagian dalam setiap kali mereka dibakar menjadi abu.

Itu adalah proses dimandikan dalam api untuk dilahirkan kembali!

Itu mirip dengan phoenix, untuk diberi kehidupan baru dari abu dan mencapai lebih dekat menuju keadaan nirwana. Karena inilah Pelet Poji juga disebut dengan nama lain: Pelet Nirvana.

Sekitar sepuluh napas kemudian, Fang Xing bisa merasakan bahwa dia seperti sepotong baja besar yang disuling dari dalam neraka yang mengamuk, di mana api yang kejam dan ganas membakar tubuhnya sedikit demi sedikit sebelum dia dipulihkan kembali; rasanya seolah-olah tubuhnya sedang diubah sepenuhnya. Selama proses itu, dia mengepalkan giginya dan mencengkeram ketenangan di dalam hatinya agar tidak mengganggu proses yang lambat namun biasa. Ini semua karena dia mempelajari metode cara mengonsumsi Poji Pellet dengan benar, karena dia tahu bahwa jika dia tidak dapat menahan panas dan harus lari dari nyala api, itu benar-benar dapat membakar dia hingga mati.

Satu jam akhirnya berlalu. Fang Xing tiba-tiba membuka kedua matanya, dan di dalam irisnya ada warna cahaya, seolah-olah binatang yang lapar sekarang di dalam tubuhnya melolong ke arah kehampaan. Ketika Fang Xing membuka mulutnya dan menarik napas dalam-dalam, dia bisa merasakan sejumlah kecil sesuatu yang spiritual mengalir ke aliran darahnya.

Itu adalah Qi!

Menjadi murid kelas-D berarti bahwa tubuhnya tidak terlahir sesuai untuk kultivasi, dan dia tidak bisa merasakan atau menarik Qi dari lingkungan sekitarnya … namun sekarang, ini semua telah berubah. Meskipun setiap napas tidak menghasilkan jumlah yang besar, masih ada dunia yang berbeda antara sekarang dan sebelumnya.

'Menghirup.'

Fang Xing mengambil labu anggur di sampingnya sebelum menyesap anggur arwahnya dan mengaktifkan (Kitab Suci Roh Revered), dan aliran-aliran Jing segera mulai menyebar ke Qi dan larut ke dalam meridiannya. Fang Xing tidak membuang waktu dengan ragu-ragu dan menelan semua anggur roh di dalam labu. Baru saat itulah ia mulai merasakan kelimpahan Qi di dalamnya; itu adalah perasaan yang belum pernah dia alami sebelumnya.

Itu adalah perasaan kekuasaan, berbeda dari tingkat tiga. Itu adalah kekuatan untuk mengangkatnya di atas hal-hal duniawi.

Fang Xing menunduk untuk melirik telapak tangannya, lalu tiba-tiba melihat ke atas sebelum menyambar ke udara dengan tangan yang sama. Tiba-tiba, kekuatan tak terlihat muncul, dan sebotol anggur di bawah tempat tidur Wang terbang keluar sebelum berhenti di udara setelah di depannya. Fang Xing melepaskan ibu jarinya dan segel toples dibuka, diikuti oleh anggur yang keluar dari toples ke labu Fang Xing, semuanya dengan mengendalikan kekuatan yang tak terlihat ke tingkat yang terlalu rinci.

Bahkan sampai pada titik labu telah diisi, tidak ada setetes pun tumpah. Seluruh proses mengalir dengan lancar.

"Hah hah …." Fang Xing tidak bisa menahan tawa tulus. Setelah tingkat kultivasinya meningkat, kendali atas (Penangkapan Naga) hanya tumbuh lebih kuat. Sekarang bahkan lebih cair daripada ketika Hou Qing menggunakannya padanya.

Fang Xing bahkan bisa merasakan bahwa setelah dia menguasai keterampilan ini, tidak ada senjata biasa yang bisa melukainya. Tahap Roh tingkat empat adalah ketika seorang kultivator benar-benar dapat dibedakan dari makhluk fana; itu adalah langkah sejati pertama menuju kultivasi dan keabadian.

Fang Xing perlahan bangkit. Dengan pemicu mental, kekuatan tak terlihat menyebabkan dia terbang keluar dari kabin kayu. Saat itu adalah fajar pertama fajar, dan sinar cahaya ungu menerangi dia ketika rohnya tumbuh lebih kuat.

SWOOSH

Fang Xing meregangkan tubuhnya saat dia berdiri di depan kabin. Tiba-tiba, dia bisa terlihat menembak sepuluh meter ke depan — seperti panah — hanya dengan mengaktifkan sejumlah kecil Qi di bawah kakinya. Dia bisa merasakan bahwa ada aliran kekuatan yang stabil di dalam dirinya, dan tubuhnya sangat gesit; seolah-olah dia dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan cahaya, mengangkat batu sejuta pon …

Dia bisa merasakan bahwa itu mungkin baginya untuk terbang!

Sebenarnya, Fang Xing benar-benar bisa terbang. Setelah dia berlari beberapa ratus meter jauhnya, dia menemukan jurang dan mengangkat kakinya untuk melompat. Tidak butuh banyak usaha baginya untuk menyeberang, dan begitu dia melihat dia akan mendarat, dia meraih cincin penyimpanannya dari kuncir kudanya dan melepaskan (Pedang Sembilan Ular). Dia segera melangkah ke pedang, menggunakannya sebagai pijakan untuk mengambil lompatan ke depan ke udara. Pedang itu turun hanya sedikit dari yang diinjak, dan itu mengikuti di belakang di bawah kendalinya.

Hamparan ladang ramuan yang tak berujung terbentang di bawahnya, dengan sebagian besar tertutup mekar kuning muda. Dilihat dari jauh, pemandangan seperti itu muncul sebagai lautan bunga kuning, dan Fang Xing melayang di atas lautan ini seperti burung ketika ia dengan cepat dan ringan melompat dari satu tempat ke tempat lain. Di sampingnya — seperti pelayan yang setia — adalah (Pedang Sembilan Ular), dan itu akan menempatkan dirinya di lokasi yang tepat untuk menawarkan dorongan lain ke udara pada saat yang tepat ia membutuhkannya. Kesembilan ular emas mengelilingi, menari, dan mengelilingi Fang Xing, seperti sembilan penjaga yang menjaga tuan muda mereka.

"Haha …." Darah Fang Xing mendidih saat dia tertawa dengan angin lembut bertiup ke arahnya. "Apakah ini rasanya bagi para pembudidaya sejati untuk terbang melintasi tanah?" Dia melihat ke atas ke arah langit sebagai antisipasi. "Mungkin suatu hari aku akan bisa melepaskan diri dari batasan bumi, mencapai sembilan surga (1) dan masuk ke ranah bintang-bintang …."

Pada levelnya saat ini, Fang Xing nyaris tidak bisa bertahan di udara dengan menggunakan bantuan dari luar seperti Flying Sword dan Qi-nya. Itu tidak benar-benar terbang, per se.

"Sepertinya aku masih harus belajar beberapa keterampilan dan teknik lebih dari sekte, atau kalau tidak akan sia-sia bahkan dengan tingkat budidaya yang lebih tinggi." Fang Xing akhirnya berhenti ketika dia menginjak cabang pohon, kesembilan dari ular emas kembali ke pedang sebelum terbang kembali ke cincin penyimpanan.

'Sudah waktunya untuk pengadilan dalam.' Fang Xing berpikir pada dirinya sendiri ketika dia melihat ke arah arah sekte, pikirannya mengingat apa yang pernah diperingatkan paman keduanya sebelumnya: “Ketika seseorang baru tiba di suatu tempat, akan ada selalu ada masalah, seperti ditindas. Yaitu, kecuali orang itu lebih kejam dari mereka sehingga yang lain benar-benar memiliki semacam ketakutan … "

Fang Xing menyipitkan matanya dan tersenyum dingin pada dirinya sendiri. "Karena seseorang mengejarku, aku hanya akan menggunakannya untuk memberikan contoh bagi siapa pun yang mungkin memiliki ide yang sama …."

–

CATATAN

(1) sembilan surga: 九重 天 (jiu3 chong2 tian1), orang Cina percaya bahwa ada sembilan lapisan surga, karena angka sembilan (9), adalah angka satu digit terbesar dan mirip dengan batas atas banyak hal.