Chapter 13 – Mo-Er

Bab 13 – Mo-Er

Diterjemahkan oleh Sunyancai

Sai dan dua anteknya tidak berhasil mencuri apa pun, tetapi sebaliknya, dikejar oleh dua lusin anak-anak dari gua, seperti tikus di jalan

Pada sore itu, hampir setiap penduduk di distrik gunung melihat pemandangan yang mengejutkan. Lagipula, biasanya Sai, bersama dengan Zhan dan Ye adalah orang yang menggertak anak-anak lain. Dan di masa lalu, anak-anak dari gua yatim tidak akan bersatu. Mereka biasanya bertindak sendiri, dan tidak kurang dari setengah dari mereka dipukuli oleh Sai sebelumnya. Namun, sekarang orang berharap mereka begitu bersatu. Lebih dari dua puluh anak berlari mengejar Sai dan antek-anteknya. Setelah beberapa saat, Sai dan antek-anteknya dipukuli dengan keras. Mereka akan semakin menderita jika bukan karena fakta bahwa orang tua mereka datang untuk menyelamatkan mereka.

Peristiwa khusus itu juga membantu orang-orang di distrik pegunungan menyegarkan pemahaman mereka terhadap anak-anak di gua. Ternyata anak-anak ini tahu bagaimana bersatu melawan musuh bersama. Beberapa orang dengan pikiran jahat juga harus menyembunyikan pikiran mereka melihat keadaan itu.

Berjuang bukanlah apa-apa. Anak-anak di suku itu takut tidak berkelahi, dan tidak ada orang dewasa yang memperlakukannya dengan serius. Namun, itu benar-benar cerita yang berbeda ketika seseorang dikepung oleh dua puluh orang, bahkan ketika mereka semua hanyalah anak-anak. Hanya para idiot yang akan berusaha menemukan masalah untuk diri mereka sendiri.

Setelah membereskan gangguan Sai, Shao Xuan mengumpulkan anak-anak buas kembali ke gua. Dengan dikejar dan berkelahi sebelumnya, emosi mereka yang enggan dikeluarkan semua. Jadi secara alami mereka harus kembali dan melakukan hal yang benar.

Anak-anak di gua melihat bahwa Shao Xuan menggunakan ikannya untuk diperdagangkan dengan kulit binatang, jadi mereka mengambil ikan mereka dan meminta Shao Xuan untuk melakukan perdagangan untuk mereka. Para pemimpin kelompok yang ditunjuk Shao Xuan bukanlah orang bodoh, dan karena mereka sendiri tidak suka berkomunikasi dengan orang lain di suku itu, mereka meminta Shao Xuan untuk melakukan kebaikan.

Dalam ingatan beberapa anak, samar-samar mereka ingat bahwa seseorang telah mengajari mereka dua hal yang harus disiapkan dan disimpan sebelum musim dingin tiba. Satu adalah makanan, dan yang lainnya adalah kulit binatang. Yang pertama bisa menyelamatkan mereka dari kelaparan, dan yang kedua menjamin bahwa mereka tidak akan mati beku. Meskipun suku itu akan memberi mereka beberapa kulit binatang untuk penggunaan musim dingin, ada juga anak-anak yang sakit karena cuaca setiap tahun. Sebelum diperlakukan dengan baik, mereka cenderung menutup mata untuk selamanya dan dengan demikian menyerahkan hidup mereka pada musim dingin yang keras. Mereka yang telah hidup selama beberapa tahun di gua masih memiliki kenangan segar di musim dingin. Mengerikan sekali, karena tidak ada yang punya cukup makanan, dan pada malam hari mereka sering terbangun karena kedinginan. Apalagi fakta bahwa sahabat mereka bisa mati kapan saja. Jadi karena mereka memiliki makanan sekarang, mereka dengan senang hati akan menyisihkan beberapa makanan dan menukar kulit binatang.

Ketika seorang anak mencoba meminta bantuan Shao Xuan, yang lain mengikuti.

Shao Xuan mencatat di dinding batu yang kelompoknya telah menyelamatkan berapa banyak ikan, dan setelah ia menukar kulit binatang itu kembali, ia akan membagikannya kepada kelompok yang berbeda.

Saat ia menulis di dinding, seseorang masuk ke dalam gua.

Semua orang ragu-ragu dan menahan napas, melihat bahwa seseorang berjalan masuk. Lalu setiap lima dari mereka berkumpul bersama dan menatap orang yang datang dengan waspada.

Shao Xuan tahu orang yang akan datang , karena dia hanyalah anak kecil yang tinggal di gua bernama Mo-Er. Ayah Mo-Er adalah seorang prajurit yang hebat, tetapi ia mengalami kecelakaan saat misi berburu. Setelah itu, ibu Mo-Er menikah lagi, dan Mo-Er harus bergabung dengan keluarga baru sesuai dengan aturan di suku. Namun, keluarga yang baru dibentuk memiliki lebih dari satu anak, dan karena ada konflik yang tak terhindarkan, perkelahian dan kekerasan tidak dapat dihindari.

Awalnya Mo-Er dinamai “Er”, tetapi karena nama ayahnya adalah ” Mo ”, dia sendiri menggabungkan kedua kata itu dan memberi dirinya nama baru.

Mo-Er membawa pisau batu panjang yang tingginya hampir mencapai tinggi badannya, dan mengamati sekeliling gua. Dia mengendus dan melihat ke atas dengan rasa ingin tahu, hanya untuk mengetahui bahwa banyak ikan dengan gigi tajam kecil tergantung di atas dan menatapnya dengan mata merah gelap mereka.

Mo-Er tiba-tiba melangkah mundur, menegangkan tubuhnya saat dia mengeluarkan pisau batu yang telah ia ikat di punggungnya.

Pada saat yang sama Mo-Er mengeluarkan pisaunya, beberapa anak salah paham dan berpikir bahwa ia mencoba merampok ikan mereka, sehingga mereka juga berdiri tiba-tiba dengan alat yang digenggam erat di tangan mereka, menatap Mo-Er dengan penuh perhatian.

Apa? Ingin merampok ikan kami? !!

Meskipun mereka tinggal di gua yang sama, sejak Shao Xuan membagi mereka menjadi 5 kelompok yang berbeda, dalam hati mereka, siapa pun yang tidak termasuk dalam kelompok mereka dianggap sebagai orang luar, terhadap siapa perlu dijaga.

“Baiklah! Jatuhkan semua pisau dan tongkatmu … Yang berbatu, jangan berani-beraninya aku tidak melihat senjata di tanganmu di belakang punggungmu! Jatuhkan mereka semua! ”Shao Xuan meraung pada semua anak di gua, dan kemudian berjalan menuju Mo-Er. Dia menunjuk ikan di atas dan menjelaskan, “Mati.”

Mo-Er mengerutkan kening dan mengamati dengan hati-hati ikan dengan mulut raksasa dan banyak gigi tajam. Dia memegang pisaunya hanya setelah dia memastikan bahwa mereka adalah ikan mati tanpa kemampuan mengancam keselamatannya. Cukup sulit baginya untuk memegang pisau sebesar itu. Setelah dia mengambilnya kembali, Mo-Er melirik ke sekeliling lagi,

Melihat itu, Shao Xuan berasumsi bahwa dia sedang mencari Ku, “Ku telah pergi ke distrik lereng gunung, dan dia tidak akan datang kembali untuk musim dingin. Paman Ge menyebut saya sebagai penanggung jawab di gua. ”

Mo-Er mengangguk dan tidak mengatakan apa-apa. Baginya tidak masalah siapa yang bertanggung jawab atas gua, hanya saja perubahan itu membuatnya tidak nyaman. Membawa pisaunya, Mo-Er menuju ke kedalaman gua. Berbeda dengan masa lalu, semua orang di gua menatapnya saat dia berjalan, dan mengirim pesan bahwa dia tidak diterima. Di masa lalu, tidak ada yang peduli apakah dia kembali atau tidak, setelah beberapa waktu tidak ada. Mereka hanya akan berbaring di tanah dalam kekacauan.

Sama seperti Mo-Er bertanya-tanya secara pribadi mengapa perubahan ini terjadi sejak terakhir kali dia pergi, anak-anak lain juga berpikir. Di masa lalu mereka tidak repot-repot untuk berpikir, tetapi sekarang mereka cukup bersemangat untuk berpikir.

Orang lain berarti bahwa lebih banyak game yang perlu didistribusikan, yang memalukan … Semua orang memiliki pikiran mereka sendiri dan secara spontan mereka melirik Shao Xuan, menunggu keputusannya.

Shao Xuan telah mendengar dari Ku sebelumnya, bahwa ayah Mo-Er telah meninggalkannya banyak barang bagus. Pisau batu yang digunakan Mo-Er diwarisi dari ayahnya. Jadi dibandingkan dengan anak-anak lain di gua, Mo-Er pada dasarnya dilahirkan dengan sendok perak di mulutnya. Namun, orang kaya generasi kedua tidak seperti yang lain, karena ia akan terus-menerus kembali ke gua, alih-alih menjalani kehidupan yang baik di pegunungan. Terkadang, ibunya yang menikah lagi harus menyeretnya menjauh dari gua, dan kembali ke rumah mereka di gunung. Namun, setelah beberapa waktu, Mo-Er akan kembali ke gua lagi.

Mungkin ia berkelahi dengan anak-anak lain di keluarga barunya, dan mungkin karena alasan lain, ia sering kembali. Tetapi tidak ada yang bertanya mengapa, dan Mo-Er tidak memberi tahu siapa pun tentang kisah hidupnya. Dia hanya sedikit dengan kata-katanya, dan sangat pendiam. Ketika berkomunikasi dengan orang lain, dia hanya akan mengangguk atau menggelengkan kepalanya, atau datang langsung untuk bertarung. Dia memukul anak-anak lain di gua dengan hanya satu kesan – bahwa dia cukup ahli dalam pertempuran. Tidak ada yang memukulinya, termasuk Ku, yang sudah pergi ke distrik lereng gunung. Jadi kurang dari pilihan terakhir, tak seorang pun di gua akan mencoba merampok Mo-Er. Secara alami seseorang hanya akan merampok barang-barang dari orang yang paling lemah, dan mereka yang otaknya kacau yang mencoba merampok Mo-Er, semuanya telah ditikam olehnya.

“Apakah kamu tinggal di gua selama musim dingin?” tanya Shao Xuan.

Mo-Er mengangguk.

“Bagus. Sebelumnya ada dua puluh lima orang di gua, dan saya membaginya menjadi lima kelompok. Sekarang karena kamu kembali … “

Udara tegang di gua, dan semua orang menatap Shao Xuan dengan mata terbuka lebar. Beberapa bahkan akan dengan keras menggelengkan kepala mereka ke arah Shao Xuan, seolah-olah mereka takut Shao Xuan akan salah mengartikan makna mereka, bahwa mereka tidak ingin ada anggota baru di grup mereka.

“Jadi Anda harus bergabung dengan grup kami . ”Kata Shao Xuan.

Anak-anak di empat kelompok lain cukup lega, dan ekspresi mereka yang pekat menghilang, dan digantikan dengan senyum gembira. Adapun dua anak yang lebih besar dalam kelompok Shao Xuan, mereka tidak senang tentang hal itu, tetapi karena Shao Xuan telah membuat keputusan, mereka memilih untuk tidak melanggarnya. Namun, mereka memelototi Mo-Er dan berbalik untuk terus menenun tali jerami.

Mo-Er tidak peduli dengan pengecualian yang jelas dari yang lain, setidaknya Shao Xuan tidak bisa melihat perlawanannya berdasarkan reaksinya. . Dia masih dalam kesunyian yang dalam seperti sebelumnya.

Di malam hari, beberapa anak sudah tertidur, dan beberapa anak yang khawatir bahwa besok mungkin merupakan hari yang buruk untuk memancing dan tidak bisa tidur, menenun tali jerami tanpa berpikir. Itu sangat berantakan, mereka akan menenun dan kemudian membatalkan tali jerami lagi dan lagi. Ketika mereka marah, mereka akan menggunakan giginya untuk menggigit tali jerami, yang membuat Shao Xuan sangat cemas. Bagaimana kita akan menggunakan tali jelek yang sudah digigit melalui?

Api di dekat pintu masuk belum padam, dan tirai di pintu masuk masih naik. Lampu api cukup jelas karena sudah gelap di luar. Jadi, malam menelan akan menghindari tempat-tempat cerah dan hanya mengamati dari jauh.

Mo-Er membawa pisaunya dan mendekati pintu masuk. Dia meletakkan pisau raksasa di punggungnya ke samping, dan memegang dua pisau pendek dengan kedua tangannya. Dia mencengkeram pisau pendek dengan tangan terbalik, dan karena dia tidak bisa menyembunyikan napas seperti prajurit totem, malam yang terbang menelan menyadari kehadirannya begitu dia berjalan keluar dari pintu masuk.

Shao Xuan duduk di samping api. Itu tidak jauh dari pintu masuk, dan langit dapat diamati dari sana.

Dua bulan sabit mengambang di langit. Ya, dua dari mereka.

Saat melihat bulan di langit pada malam hari, Shao Xuan menyadari ini hanya bisa dijelaskan dengan menjadi seluruh dunia ini, yang jauh berbeda dari dunia yang dia kenal. Semua aturan dan pengalaman yang pernah ia kuasai tidak bisa diterapkan di sini.

Selama musim ini, dua bulan akan berbaris melawan satu sama lain dalam arah yang berlawanan. Bulan sabit tidak bisa memberikan cukup cahaya ke langit yang gelap, jadi itu lebih gelap dari sebelumnya.

Malam semakin gelap dan semakin gelap, dan musim dingin akan secara resmi dimulai ketika dua bulan ini sepenuhnya menghilang.

< Penglihatan Shao Xuan jatuh pada tubuh Mo-Er saat Mo-Er meninggalkan gua. Menilai dari perilaku sebelumnya dan cara dia memegang pisau itu sekarang, Shao Xuan bisa mengatakan bahwa Mo-Er cukup berpengalaman dalam pertempuran. Setiap hari ketika anak-anak lain tidur, ia akan mulai berlatih dengan pisaunya. Meskipun ayahnya sudah pergi, masih ada seseorang yang mau mengajarinya.

Memegang pisau pendek, Mo-Er berdiri diam di sana, seolah-olah dia menatap kosong pada kegelapan. Tapi Shao Xuan tahu bahwa Mo-Er sedang menunggu game mendekatinya.

Dalam kegelapan, malam menelan terbang dengan kecepatan sangat cepat. Seseorang tidak dapat melihat tubuh mereka dengan jelas dan hanya sedikit suara yang bisa ditangkap.

Ada banyak malam menelan di luar gua, dan mereka ragu-ragu karena ada cahaya yang datang dari gua. Hanya beberapa dari mereka yang berani bergegas ke Mo-Er.

Suara kecil cepat terdengar. Menelan malam sudah dekat!

Mo-Er bergerak cepat dan dia memotong pisau pendeknya ke kiri dengan cepat!

Itu adalah tebasan cepat tanpa ragu-ragu.

Ding!

Dia merindukan.

Yang kedua saat pisau itu memotong di dinding, ada kilatan cahaya, karena dia berdiri cukup dekat dengan pintu masuk.

Malam menelan yang menyerang sebelumnya telah pergi, tetapi meninggalkan luka setengah tangan panjang di lengan Mo-Er.

Itu disebabkan oleh paruh paruh menelan sekop seperti malam itu. Tetapi dipengaruhi oleh pisau yang datang, malam menelan sedikit mengubah sudut serangnya, sehingga luka yang tertinggal di lengan Mo-Er tidak dalam. Jika kecupan itu ada di depan, Mo-Er akan kehilangan beberapa daging, alih-alih hanya mendapatkan luka yang dangkal.

Seorang pemburu yang baik perlu tahu cara bersembunyi dan bagaimana bertahan. Mo-Er tidak mengungkapkan ekspresi menyakitkan pada luka itu sebelumnya, dan dia bahkan tidak mengernyit sedikitpun. Tangannya memegang pisau masih mantap dan dia tampak sama seperti sebelumnya. Dia tidak mengobati lukanya, dan membiarkan darahnya berdarah karena lukanya.

Namun, menelan malam terbang sepertinya merasakan darah di udara, dan mulai bertindak gelisah.

< p> Shao Xuan bisa mendengar suara menelan malam yang lebih banyak terbang di udara.

Dibandingkan dengan anak-anak lain di gua, Mo-Er jauh lebih tangguh. Di masa lalu, Ku sangat tidak komprehensif terhadap Mo-Er menggunakan menelan malam untuk melatih keterampilan pisaunya. Di mata anak-anak di gua, dia benar-benar meminta kematian sendiri. Ketika Mo-Er tidak ada di gua, mereka berbisik dan bertanya-tanya mengapa dia akan berusaha keras di tempat yang begitu sulit, ketika dia bisa memiliki kehidupan yang jauh lebih baik dan lebih mudah. ​​

Caesar juga terprovokasi oleh malam-malam terbang yang menelan di luar gua. Shao Xuan menenangkannya dan berdiri untuk menuntunnya ke kedalaman gua.

Namun, setelah beberapa langkah, Shao Xuan berhenti, karena dia mendengar beberapa dengungan yang tajam.

Ding!

Suara lain disebabkan oleh pisau batu dan dinding batu yang mengenai, dan pada pada saat yang sama, dengungan tajam yang didengar Shao Xuan berhenti.

Shao Xuan memandang ke sisi lain.

Mo-Er memegang pisau di tangannya, dan pisaunya sudah menusuk melalui tubuh menelan malam. Malam menelan akhirnya beristirahat setelah beberapa gelombang sayapnya, dan darahnya mengalir ke pisau batu abu-abu.

Malam yang mendekat menelan dan terbang jauh, karena mereka berlama-lama di udara.

Mo-Er melemparkan pisau itu dan menelannya malam yang mati itu dilemparkan ke gua di samping pisau raksasa yang dibawa Mo-Er di punggungnya. Kemudian dia terus menunggu game lain.

Caesar memamerkan giginya pada malam yang menelan itu, dan dia sangat ingin menggigitnya. Namun, Shao Xuan menatap paruh seperti sekop malam itu yang menelan, tenggelam dalam pikirannya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.