LC – Chapter 135 – A New Immortal’s Cave

Bab 135: Gua Abadi Baru

Penerjemah: Editor Cenniwdyl: Caron_

Mo Tiange tidak tahu berapa lama dia telah berendam di dalam Kolam Wenyang, tetapi dia akhirnya memiliki kekuatan untuk membuka matanya.

Dia melihat sekeliling dan akhirnya melihat sekilas seperti apa Kolam Wenyang itu.

Itu adalah kolam yang terbuat dari batu giok hangat berbentuk tidak teratur. Uap dari air menyebar ke mana-mana. Air dari kolam itu berwarna putih pekat seperti susu dan memancarkan aroma obat wangi yang sudah biasa baginya.

Kolam dibangun menjadi platform tinggi. Langkah-langkah di bawah ini secara seragam terbuat dari batu giok putih. Selain itu, ditambah dengan semua hiasan yang diukir dan dicat, tempat itu tampak sangat mewah. Gorden muslin cahaya yang tergantung di sekeliling sesekali bangkit dan berkibar tertiup angin. Ketika itu terjadi, kelopak bunga sesekali terbang bersama angin dan jatuh perlahan …

Platform tinggi itu sendiri dikelilingi oleh lautan awan yang tak terbatas, membuatnya seolah-olah melayang tinggi di awan. Apa yang dilihat Mo Tiange membuatnya bertanya-tanya di tempat seperti apa Kolam Wenyang ini dibangun.

Saat dia asyik dengan pikirannya yang liar, seorang pelayan tiba-tiba memanggil dengan terkejut dan gembira, "Martial Paman Mo, kamu sudah bangun!"

Mo Tiange berbalik untuk melihat. Di belakangnya ada empat pembudidaya perempuan Yayasan Bangunan. Masing-masing cantik dan semuanya tampak lembut. Agaknya, keempat adalah Plum, Anggrek, Bambu, dan Krisan, yang merawatnya sementara mereka bertengkar satu sama lain saat itu.

Dari suaranya, orang yang baru saja berbicara sepertinya Mengzhu, yang paling banyak berbicara. Mo Tiange hanya mengangguk sebagai jawaban. "Bisakah aku naik sekarang?"

Momei menjawab, "Karena Martial Paman sudah bisa bergerak, tentu saja Martial Paman bisa keluar."

Setelah dia mendapatkan penegasan, Mo Tiange ingin bangun. Namun, dia tiba-tiba menyadari dia telanjang bulat. Merasa agak malu, Mo Tiange bertanya, "Di mana pakaian saya?"

Plum, Anggrek, Bambu, dan Krisan — mereka berempat berpisah. Dua pergi mengambil handuk sementara dua lainnya mengangkat beberapa pakaian. Mereka kemungkinan besar akan merawatnya.

Mo Tiange berunding sejenak dan memutuskan bahwa tidak masalah jika mereka melihatnya telanjang — mereka semua perempuan. Karenanya, tidak lagi merasa malu, dia bangkit dari kolam.

Seorang pelayan mengangkat rambutnya, satu menyeka tubuhnya, dan dua lainnya membantu mengenakan pakaiannya.

Tanpa menggerakkan satu jari pun, tubuhnya berpakaian dengan benar.

Pada saat itu, Mo Tiange tiba-tiba mengingat sebuah cerita yang pernah dia baca ketika dia tinggal di dunia sekuler. Di masa lalu yang jauh, ada kerajaan yang hampir menyatukan seluruh Kutub Celestial. Di kerajaan itu, salah satu selir kekaisaran sangat disukai oleh kaisar. Selir itu suka mandi di sumber air panas, jadi ada seorang penyair yang menulis puisi panjang tentang itu. Kalimat-kalimat ini adalah bagian dari puisi itu:

Pada hari musim semi yang dingin, dia memberikan padanya kehormatan untuk mandi bersamanya di Huaqing Pool.

Air dari mata air panas itu tenang dan menyapu kulit putih pucatnya.

Pelayan istana membantunya meninggalkan kolam karena dia terlalu lembut dan kurang kuat.

Saat itulah dia mulai menerima kemajuan dari kaisar …

Karena pikiran bawah sadar ini, Mo Tiange tiba-tiba merinding di sekujur tubuhnya. Bahkan jika Lord Daoist Jinghe memiliki tingkah laku yang tidak mampu, dia adalah muridnya, bukan selir yang tidak beruntung dalam cerita itu. Mereka benar-benar berbeda!

Mo Tiange melepaskan kegelisahan yang dia rasakan. Dia kemudian melihat ke belakang dan bertanya, "Haruskah saya pergi dan menyapa tuanku?"

"Ya," jawab Mengzhu, "Martial Paman, silakan injak kursi lotus."

Baru sekarang Mo Tiange melihat ada kursi teratai mengambang di samping platform tinggi. Dia bergerak menuju kursi lotus dan melangkah ke sana. Tak lama kemudian, kursi lotus bergerak, tenggelam perlahan ke lautan awan.

Kali ini, dia akhirnya memiliki pandangan yang jelas. Ternyata, platform tinggi ini berada di udara!

Kursi lotus perlahan turun. Meskipun tidak memiliki dukungan, itu terus membawanya ke Clear Spring Peak.

Beberapa detik kemudian, Mo Tiange menginjakkan kaki di Clear Spring Peak, dan kursi lotus perlahan naik ke udara lagi.

Setelah dia menyaksikan kursi lotus meninggalkan Clear Spring Peak, Mo Tiange mengalihkan pandangannya dan melihat sekelilingnya. Ini adalah Immortal Cave milik Lord Daoist Jinghe, yang pernah dia kunjungi.

Setelah melihatnya turun dari kursi lotus, murid Yayasan Bangunan yang menjaga pintu segera pergi untuk menyambutnya. Dia dengan antusias berkata, "Apakah kamu mungkin Martial Paman Mo?"

Mo Tiange mengangguk. Orang-orang ini sangat pintar. Baru-baru ini dia berubah menjadi murid batin tingkat lanjut dari murid terdaftar, tetapi cara mereka berbicara dan memperlakukannya telah benar-benar berubah.

Murid itu tersenyum dan dengan cepat berkata, "Grandmaster telah memberikan instruksi bahwa tidak perlu melaporkan terlebih dahulu jika Martial Paman Mo datang. Martial Paman mungkin pergi dengan cara ini. "

Mo Tiange memberinya sedikit senyum. "Terima kasih."

Seperti yang dikatakan murid itu, "Itu yang harus saya lakukan," ia memasuki aula utama.

“Luka kamu sembuh dengan sangat cepat. Ini baru beberapa hari, tetapi Anda sebenarnya sudah bisa meninggalkan kolam renang! "

Sebelum dia bisa melangkah lebih jauh ke dalam, dia sudah mendengar suara seseorang. Mo Tiange menegakkan pandangannya dan melihat Tuan Taois Jinghe duduk tegak di dalam aula. Dia segera berlutut dan menyambutnya, “Murid menyapa Guru. Murid juga berterima kasih kepada Guru atas perhatian Guru. "

Lord Daoist Jinghe dengan sembarangan melambaikan tangannya dan berkata, "Tidak apa-apa selama kamu masih hidup."

"…" Tuannya yang baru ini — bagaimana dia bisa membuatnya menghormatinya jika dia bertindak seperti ini?

"Itu saja, bangun. Saya bukan tipe master yang suka memperlakukan murid-murid mereka dengan keras, jadi Anda tidak perlu berlutut tanpa alasan. Silahkan duduk!"

Setelah mendengar apa yang dia katakan, ada sedikit kedutan di wajah Mo Tiange. Namun, dia masih berdiri dan menjawab dengan patuh, "Ya."

Saat dia menyaksikannya memilih kursi dan duduk, tatapan Lord Daoist Jinghe tetap padanya, menatapnya. Kadang-kadang, dia membelai janggutnya yang pendek dan tenggelam dalam pikirannya sendiri. Di lain waktu, dia akan menatapnya dan bergumam pada dirinya sendiri.

Ditatap seperti itu membuat Mo Tiange agak gelisah. Apakah ada yang salah?

Lord Daoist Jinghe tiba-tiba bertepuk tangan. "Kanan! Kenapa aku hanya memikirkan ini sekarang ?! ”Dia kemudian berbalik ke arah Mo Tiange. "Karena kamu adalah murid resmi Tuan Ini, Tuan ini akan menganugerahkan kepadamu Gua Immortal yang baru! Xiuqin! "

Murid perempuan yang hadir di sisinya menjawab, "Ya."

"Bawa dia ke Mingxin Residence!"

"Ya, Grandmaster." Kultivator perempuan membungkuk dan berkata kepada Mo Tiange, "Martial Paman Mo, tolong ikuti saya."

"Oh." Mo Tiange membungkuk ke arah Grandmaster Jinghe dan mengikuti kultivator perempuan keluar melalui pintu samping.

Gua Abadi Dewa Daois Jinghe hampir bisa disebut istana kekaisaran — itu baru saja dibangun di dalam gunung. Itu memiliki paviliun, aula, dan taman yang tak terhitung jumlahnya. Ada benda langka dan tidak biasa di mana-mana. Mo Tiange belum pernah melihat Gua Immortal yang begitu cantik dan mewah, jadi dia tidak bisa menahan nafas kagum.

Ada banyak jenis pembudidaya. Ada tipe yang berkultivasi dengan susah payah, tetapi ada juga beberapa yang menikmati hidup seperti Tuan Taois Jinghe. Jika ada orang fana melihat Gua Immortal ini, mereka pasti akan menganggapnya sebagai negeri dongeng.

Mereka melewati gerbang bulan dan berjalan di sepanjang beranda sebelum akhirnya mengambil jalan memutar dan memasuki halaman kecil yang terpencil.

Halaman kecil ini dibangun sangat berbeda dengan yang lain. Meskipun memiliki konstruksi yang sama dengan yang lainnya, tangga juga terbuat dari batu giok dan dindingnya juga terbuat dari batu; segala sesuatu di dalam halaman itu sangat sederhana. Di dalam, selain dari beberapa perabot penting, tidak ada dekorasi mewah sama sekali.

Ada deretan lima kamar kecil. Pelayan bernama Xiuqin menjelaskannya satu per satu: “Martial Paman Mo, yang di tengah adalah ruang duduk; Anda dapat menerima tamu Anda di sana. Ruangan ini untuk budidaya; ruangan ini untuk meramu pil obat; ruangan ini untuk alat penyulingan; ruangan ini adalah tempat Anda dapat beristirahat … Selain itu, jika Anda memiliki makhluk spiritual, Anda dapat membangun sarang di luar. Adapun kebun obat, awalnya ditanam oleh Martial Paman Shoujing. Tapi mulai sekarang, itu milikmu. "

Mo Tiange tertegun ketika dia mendengar pasangan terakhirnya berkomentar. "Tempat tinggal siapa ini?"

Pembantu itu menjawab sambil tersenyum, "Ini adalah kediaman masa kecil Martial Paman Shoujing. Setelah dia memasuki ranah Formasi Inti, grandmaster melimpahkan kepadanya Gua Immortal yang lain. "

"…"

Mo Tiange melihat sekeliling. Ada sebuah kolam di depan kamar sementara di belakang adalah kebun obat. Ada cukup kilat alami, jadi batu bulan tidak diperlukan.

Dia kemudian berjalan ke ruang duduk. Sebuah meja dan kursi kayu mahoni sederhana diletakkan di dinding. Kecuali teh yang diletakkan di atas meja, tidak ada hal lain di dalam ruangan ini — bahkan untuk menghibur pun tidak ada.

Dia awalnya mengira benda-benda itu telah diambil oleh pemilik sebelumnya, tetapi setelah dia melakukan perjalanan ke ruang budidaya, dia menemukan dua rak buku yang penuh dengan buku, slip batu giok dan jenis naskah kuno lainnya yang tersusun di dinding.

Xiuqin menjelaskan, "Ketika Martial Paman Shoujing pindah, dia tidak membawa barang-barang ini bersamanya."

"Lalu … apakah dia tidak ingin mengambilnya kembali sekarang?"

Xiuqin ragu-ragu. "Yah … mari kita tunggu sampai aku bertanya pada grandmaster dulu."

Ketika mereka berjalan keluar dari ruang budidaya, mereka melihat seorang kultivator perempuan menuju ke arah mereka. Dia membungkuk ke arah Mo Tiange dan berkata, "Martial Paman Mo, grandmaster memerintahkan saya untuk datang dan menyampaikan pesan ini."

Mo Tiange mengangguk. "Tolong, bicaralah."

Pembantu itu berkata, "Grandmaster mengatakan bahwa mulai sekarang, tempat ini adalah Martial Paman Mo, termasuk semua hal di dalamnya. Anda tidak perlu meminta izin dan dapat menggunakannya sesuai keinginan. Selanjutnya, setelah Paman Martial masuk, Paman Martial tidak perlu pergi dan menyapa grandmaster lagi. Martial Paman hanya perlu berkultivasi dengan nyaman. Jika ada masalah, grandmaster dapat memanggil Martial Paman untuk pergi dan menemuinya. "

Pesan yang begitu panjang sebenarnya bisa dirangkum menjadi tiga kata: pertahankan dirimu sendiri. Mo Tiange secara alami tidak pernah menyembunyikan delusi bahwa Lord Daoist Jinghe akan sangat menghargainya, jadi dia sama sekali tidak kecewa dengan keadaan saat ini. Dia hanya mengangguk dan berkata, "Saya mengerti, tolong sampaikan terima kasih saya kepada grandmaster."

Pembantu itu sekali lagi membungkuk lalu mundur.

Ketika dia melihat ke arah pelayan itu sedang menuju, Xiuqin tampak agak cemburu. Namun, dia masih tersenyum pada Mo Tiange. “Selamat, Paman Bela Diri. Martial Paman Shoujing meninggalkan beberapa hal baik di sini. Mereka milikmu sekarang. "

Alih-alih menjawab Xiuqin, Mo Tiange bertanya, "Saya ingin merapikan hal-hal dari Gua Immortal saya sebelumnya. Apakah saya diizinkan pergi? "

"Tentu saja," kata Xiuqin, "tapi untuk sekarang, Martial Paman lebih baik ikuti aku dulu. Kita semua melewati jalan ini jika kita ingin pergi; Martial Paman harus menghafalnya sehingga kamu bisa pergi sendiri di masa depan. "

Setelah banyak belokan dan jalan memutar, mereka berdua akhirnya keluar melalui aula samping. Xiuqin berkata kepada murid penjaga pintu, "Ini Martial Paman Mo. Dia akan tinggal di sini mulai sekarang."

Murid penjaga pintu itu juga seorang kultivator Building Foundation. Ketika dia mendengar apa yang dikatakan Xiuqin, dia tidak berani bersikap kasar dan buru-buru menyapa Mo Tiange. "Martial Paman Mo."

Setelah dialamatkan seperti ini selama beberapa hari, Mo Tiange sekarang terbiasa dan tidak lagi dengan gugup menjawab seperti yang dia lakukan pada awalnya. Dia hanya mengangguk secara alami dan bertanya, "Tidak apa-apa bagiku untuk keluar sebentar, kan?"

Murid penjaga pintu berkata, "Karena Paman Bela Diri tinggal di sini, Paman Bela Diri secara alami dapat datang dan pergi sesuka hati."

"En." Mo Tiange kemudian berbalik ke arah Xiuqin dan berkata, "Aku akan merapikan guaku dulu. Anda tidak harus terus menemani saya. "

Xiuqin membungkuk. "Iya nih."

Mo Tiange meninggalkan Gua Abadi Dewa Daois Jinghe dan berjalan menuju bekas gua kecilnya.

Sementara itu, di dalam aula utama Lord Daoist Jinghe.

“Gadis kecil ini benar-benar luar biasa. Anda mengatakan meridiannya dibuat ulang oleh para pembudidaya Deifikasi? '' Lord Daoist Jinghe berbalik untuk melihat pemuda yang duduk di kursi.

Qin Xi mengangguk dengan ekspresi kayu di wajahnya.

"Roots of the Origin of Spirits digabungkan dengan Art of the Origin … Gadis ini … kemampuannya sebanding dengan para pembudidaya jenius! Kita seharusnya senang saya menerimanya sebagai murid saya. Seiring waktu, maju ke ranah Nascent Soul juga seharusnya tidak menjadi masalah baginya. Pada saat itu, Clear Spring Peak kami pasti akan memiliki lebih dari tiga pembudidaya Nascent Soul! Ha ha ha…"

Tuan Taois Jinghe tertawa terbahak-bahak, tetapi tiba-tiba dia menyadari Qin Xi tidak menanggapi sama sekali dan mengangkat alisnya. "Apa? Apakah ini tidak layak untuk merasa senang? "

Qin Xi akhirnya pindah. Dia berdiri dan berbicara dengan nada yang sangat lelah: "Aku akan kembali dulu."

Responsnya mengejutkan Lord Daoist Jinghe. "Tunggu! Apakah luka Anda masih belum sembuh? "

"Mereka sudah lama disembuhkan."

"Lalu apa arti ekspresi orang mati ini tentang dirimu?"

"Tidak ada."

Tidak ada kepala Anda! Lord Daoist Jinghe tidak percaya padanya. "Anak nakal! Sayapmu harus cukup keras sekarang, kan? Anda benar-benar berani berbohong kepada saya! Katakan pikiranmu! Apa yang Anda pikirkan?!"

"Aku …" Qin Xi berkata dengan tak berdaya, "Apakah salah bagiku untuk ingin kembali dan berkultivasi?"

"Berkultivasi lagi!" Lord Daoist Jinghe berteriak, "Anda baru saja keluar dari Meditasi Pintu Tertutup! Apa yang tersisa untuk diolah !? ”

"Saya hanya ingin membentuk Nascent Soul saya sesegera mungkin."

Sekali lagi jawabannya mengejutkan Lord Daoist Jinghe. "Kenapa kamu begitu bersemangat untuk membentuk Nascent Soulmu? Tidakkah Anda mengatakan bahwa kultivator Deifikasi juga memberikan kepada Anda banyak hal baik sehingga Anda akan memiliki waktu yang jauh lebih mudah dalam membentuk Nascent Soul Anda? Karena itu, mengapa Anda tidak sabar ini? "

Qin Xi menyeringai dan "hmphed" dengan lembut. "Hal-hal baik? Dia memukuliku setengah mati sebelum memberiku hal-hal yang baik — apakah ini masih merupakan pemberian !? Merasa tak berdaya di depan seseorang dengan kekuatan absolut — saya yakin Anda tidak tahu perasaan itu, bukan? ”

Setelah selesai berbicara, dia berbalik dan pergi, meninggalkan Lord Daoist Jinghe yang tertegun yang bergumam pada dirinya sendiri: "bocah ini benar-benar membawa masalah itu ke dalam hati."