RTM – Chapter 11

Bab 11: Gunakan Kamar Mandi!

Penerjemah: Lonelytree Editor: Millman97

Seperti yang diharapkan dari pengemudi baru, Little Brother Ye meninggalkan tanda yang tak terhindarkan di mobil. Ketika mobil berhenti di tempat parkir hotel, Ye Shuang memiliki firasat buruk di perutnya. Ketika turun dari mobil, dia melirik bagian belakangnya, dan goresan besar yang mencolok di bumper itu langsung balas ke arahnya.

Ye Shuang melirik Little Brother Ye dari sudut matanya dan berkata, "Betapa lulus ujian pengemudi Anda di luar jangkauan saya. Semoga, dia akan memaafkanmu karena kami menyelamatkan hidupnya. "

Meskipun Ye Shuang tidak tahu banyak tentang mobil, dia telah mendengar sedikit gosip tentang Fang Mo di perusahaan, terutama di kalangan pekerja wanita, seperti "Manajer umum sangat kaya, bahkan mobilnya bernilai beberapa ratus ribu … "Pada saat itu, Ye Shuang merasakan sesuatu yang membebani pundaknya …

Saudara Kecil Ye memegang pandangan dunianya yang hancur di lengannya ketika dia melihat saudara perempuannya mengambil lelaki yang tak sadarkan diri itu semudah mengambil seorang bayi dari kursi belakang. Sampai sekarang dia masih mengalami kesulitan untuk menerima ini seperti biasa … Adik Laki-laki Ye menggelengkan kepalanya untuk menenangkan pikirannya sebelum mengklaim secara resmi, "Itu lebih baik daripada meninggalkan mobilnya di pinggir jalan dan memilikinya dicuri, kan?"

Ye Shuang mengabaikannya. Lagipula, itu bukan Saudara Kecil Ye yang perlu berurusan dengan bos keesokan paginya …

Ketika mereka memasuki hotel, mata para valet bulat dan lebar. Mereka memandang seorang lelaki jangkung dan tampan berjalan ke hotel sambil membawa seorang lelaki dalam pelukannya dan seorang lelaki lain mengikuti di belakang mereka … Apa yang sedang terjadi—

Meskipun pelatihan yang tepat mereka berarti bahwa mereka tidak akan mendiskusikan hal ini secara terbuka, itu tidak berarti bahwa mereka tidak ingin tahu. Banyak pandangan sekilas mengikuti ketiganya saat mereka berjalan ke meja resepsionis. Setelah resepsionis membantu mereka membuka kamar dengan ekspresi yang sama tercengang, Ye Shuang merasa seperti batas kesabarannya telah ditingkatkan sekali lagi. Untungnya, penghasilan tambahan malam itu membantu menyeimbangkan pembayaran tambahan yang diperlukan untuk meningkatkan kamar kamar tidur single ke kamar yang lebih besar dengan dua tempat tidur single.

…

Ketika Fang Mo sadar kembali, dia merasa seperti seseorang telah menuangkan semen ke otaknya; rasanya berat dan lambat. Rasanya seperti ada sesuatu yang berdenyut di dalam tengkoraknya, mengancam untuk melarikan diri. Dia bergerak lamban. Ketika dia merasa tempat tidur memiliki perasaan yang sama sekali berbeda dengan tempat tidurnya sendiri, Fang Mo mencoba memaksa matanya terbuka untuk melihat-lihat.

Namun, sebelum kelopak matanya yang tebal terbuka, handuk dingin dan lembab jatuh di dahinya, balsem yang tepat waktu karena ketidaknyamanannya. Lelaki itu mengerang puas saat alisnya perlahan rileks. Kemudian, matanya berkedip terbuka, dan dia melihat seorang lelaki tampan duduk malas di tepi tempat tidurnya.

Cahaya redup dari ruangan itu menghujani lelaki itu, yang bersandar di kepala ranjang. Kakinya yang panjang agak bengkok dan terangkat dari tanah, dengan salah satu lengannya diletakkan dengan hati-hati sementara lengan yang lain membolak-balik majalah yang disediakan oleh hotel.

Fitur wajah pria itu bermandikan cahaya yang hangat, dan udara di sekitarnya tampak melambat seolah tidak mau meninggalkan sisinya …

Napas Fang Mo melambat tanpa disadari, dan pada saat itu, dia mengerti arti sebenarnya dari istilah 'cantik luar biasa'.

Saat itulah Ye Shuang menyadari perubahan ritme pernapasan Fang Mo. Dia melirik ke tempat tidur dan menyadari orang di dalamnya telah bangun.

"Kamu akhirnya bangun—" Ye Shuang mengucapkan pengamatan yang sama sekali tidak berguna saat dia melepaskan handuk dari dahi Fang Mo untuk merasakan suhunya. Menghela napas lega karena demamnya sudah turun, Ye Shuang berdiri dari tempat tidur untuk meraih telepon, bertanya, "Aku baru saja memanggil staf hotel untuk menyiapkan semangkuk bubur ayam, haruskah aku memanggil mereka untuk membawanya ke ruangan?"

Sejujurnya, Ye Shuang telah tinggal cukup lama sebelum menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan Fang Mo. Ketidaknyamanannya tampaknya berasal dari lebih dari mabuk. Setelah menyaksikan lelaki itu melemparkan dan membalikkan ranjang seolah-olah dia tidak dapat menemukan posisi yang nyaman, dia telah mengulurkan tangan untuk menguji suhunya … Saat itulah dia menyadari bahwa dia harus menyerah pada tanggung jawab merawatnya …

Bagaimanapun juga, tidur yang nyenyak membuat Fang Mo. dia duduk di tempat tidur sambil melepaskan handuk. Dia mengangguk sebagai penghargaan. “Terima kasih, maaf sudah merepotkanmu, tapi katakan pada mereka untuk membawanya; Saya merasa agak lapar. "

Ye Shuang mengangkat bahu seolah mengatakan bahwa dia tidak keberatan sebelum berbalik untuk menelepon meja depan / resepsi. Setelah menutup telepon, dia meraih majalah itu dan berjalan ke tempat tidur lain di ruangan itu. Ye Shuang tidak terlalu memikirkan apa yang telah ia lakukan untuk Fang Mo, tetapi Fang Mo berpikir sebaliknya.

Pertama, dia diselamatkan oleh pria ini dan saudaranya dari perampokan terbuka. Setelah itu, dia tidak berharap akan pingsan di tempat. Secara teknis, mereka tidak memiliki kewajiban untuk merawatnya, tetapi pria ini telah melakukan hal itu, dan dia melakukannya dengan sangat sabar dan baik hati.

Fang Mo bisa merasakan hatinya, yang telah mengeras karena bertahun-tahun berjuang di dunia bisnis, hangat dengan rasa terima kasih. Dia meletakkan handuk itu kembali ke dalam baskom yang tersisa di meja samping tempat tidurnya dan turun dari tempat tidur ke kamar mandi untuk mandi. Dia telah berkeringat begitu banyak karena demam sehingga pakaian yang dia pakai menempel di kulitnya. Itu sangat tidak nyaman.

Ketika dia berjalan melewati tempat tidur Ye Shuang, dia memperhatikan bahwa pria itu biasanya berfokus pada majalah di tangannya. Terdorong oleh rasa ingin tahu, Fang Mo berhenti untuk bertanya, "Apakah majalah itu menarik?"

Setelah pertanyaan itu keluar dari bibirnya, Fang Mo menyadari betapa bodohnya itu terdengar. Sayangnya, sudah terlambat. Bagaimanapun, sejak ia masih muda, ia selalu didekati oleh orang lain, dan ini adalah pertama kalinya ia menjangkau orang lain …

Pria di tempat tidur itu mengangkat matanya untuk menatapnya dengan rasa ingin tahu. "Bagaimana apanya?"

"…" Fang Mo terdiam sesaat sebelum batuk kering untuk mengganti topik pembicaraan. "Ngomong-ngomong, aku benar-benar ingin berterima kasih atas semua yang telah kau lakukan untukku malam ini. Anda seharusnya tidak begadang untuk merawat saya … "

"Jangan menyebutkannya, lagipula aku tidak bisa tidur." Ye Shuang tidak berbohong. Sejak 1 pagi, banyak informasi yang terus menyaring otaknya. Berdasarkan apa yang dia mengerti, ini adalah hasil dari memori warisan yang dibawa oleh sel alien … Otaknya terasa agak berat karena informasi yang berlebihan. Karena ini membuatnya tidak bisa tidur, Ye Shuang berpikir dia mungkin juga membantu merawat pria itu.

Fang Mo berpikir pria itu hanya bersikap terlalu sopan, jadi dia tidak berkomentar lebih jauh. Namun, dia ingat kebaikan ini di hatinya sehingga dia bisa membayarnya kembali di masa depan.

Setelah mengambil piyama dari lemari, Fang Mo mulai membuka kancing kemejanya tanpa pikir panjang … Lagi pula, mereka berdua laki-laki di ruangan itu; dia tidak terlalu memikirkannya.

Namun, saat dia melepas kemejanya, memperlihatkan punggungnya yang kuat dan kencang, sebuah bantal melengkung di udara disertai dengan desiran angin yang kencang sebelum menghantamnya dengan kuat di punggungnya. Kemudian, dia mendengar suara laki-laki yang sibuk berteriak, "Silakan gunakan kamar mandi untuk membuka pakaian!"

"…"