RTM – Chapter 69

Bab 69: Terlalu Baik Adalah Masalah

Penerjemah: Lonelytree Editor: Millman97

Sebenarnya tidak ada aturan yang mengatur kebiasaan kerja Ye Shuang. Seperti yang dia katakan sebelumnya, dia tidak dalam posisi untuk memilih kliennya. Jika Chen He menawarkan kasus kedua setelah kontraknya dengan An Zining berakhir, selama kontennya tidak terlalu konyol, Ye Shuang akan menerimanya. Sejarah dan penilaian moral kliennya tidak ada hubungannya dengan dia.

Dengan kata lain, Ye Shuang tidak akan loyal hanya kepada satu klien. Namun, itu tidak berarti bahwa Ye Shuang tidak memiliki kode moral sendiri untuk dipatuhi.

Hal-hal seperti menjual informasi mantan kliennya adalah sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Selain itu, ini ilegal menurut hukum. Han Chu telah menekankan ini padanya ketika dia menandatangani kontrak dengannya, dan Ye Shuang secara pribadi setuju dengan hukum.

Karena Chen Dia meletakkannya di atas meja, Ye Shuang akhirnya mengerti apa yang dimaksud pria itu. Setelah menelan stroberi, dia berpura-pura memikirkannya sebelum berkata, "Pekerjaan seperti itu membutuhkan terlalu banyak energi yang tidak saya miliki, jadi saya sarankan Tuan Chen mencari orang lain."

Itu adalah penolakan.

Profesional seperti Chen He pandai mempertahankan ekspresi wajah mereka. Meskipun dia ditolak, tidak ada kecanggungan di wajahnya. Dia hanya tersenyum. "Mungkin Miss Ye sampai pada kesimpulan itu agak terlalu cepat, karena aku …"

"Terima kasih, Tuan Chen, tapi saya benar-benar memikirkan ini. Orang lain akan menjadi kandidat yang lebih baik. "Ye Shuang menghela nafas. Dia tidak berharap Chen He begitu mendesak, tetapi masalah utamanya adalah bahwa Chen He sudah terlihat berbicara dengannya selama lebih dari tiga menit. Jika ini dibiarkan berlanjut, kesalahpahaman bisa dengan mudah muncul. Jika orang lain melihat mereka, itu mungkin akan baik-baik saja, tetapi jika An Zining melihat mereka, itu akan sangat mempengaruhi kepercayaan klien padanya.

"Saat ini, aku hanya asisten pribadi Sister An, jadi aku tidak bisa membantumu berbuat banyak. Tetapi jika Anda tidak ingin saya membantu Anda melakukan sesuatu, tidak ada alasan bagi Anda untuk menghabiskan begitu banyak uang bagi saya untuk hanya berdiri di sana. "Melihat perubahan ekspresi Chen He, Ye Shuang menyadari bahwa dia mungkin tidak seharusnya sangat langsung. "Aku minta maaf atas kurangnya kebijaksanaan saya, tetapi alasan utama saya menolak Anda adalah karena Sister An lebih murah hati daripada Anda, jadi saya tidak melihat perlunya bagi saya untuk beralih klien."

"Dia lebih murah hati daripada aku—" Perbandingan ini mengetuk tujuan percakapan itu dari benak Chen He. Terdorong oleh keinginan untuk menjadi lebih baik daripada An Zining dalam segala hal, Chen He mulai kehilangan kendali atas emosi dan volumenya. "Bagaimana wanita itu lebih bermurah hati daripada aku— Mobil yang aku kendarai, rumah tempat tinggalku, gaji yang aku bayar …"

“Sister An memberi saya apartemen, dan pemindahan dilakukan pada hari itu sendiri. Ngomong-ngomong, kamu masih berhutang perabot padaku — jangan mengira aku sudah lupa tentang itu, ”kata Ye Shuang dengan tenang. "Sebenarnya, aku benar-benar khawatir kalau kamu berniat untuk keluar darinya, tapi aku masih belum menemukan metode penagihan utang yang tidak akan melukai harga dirimu."

"…" Chen Dia diam sekitar setengah menit sebelum memiringkan kepalanya ke belakang untuk menghabiskan segelas anggur dalam satu tegukan. Dia kemudian membanting gelas di atas meja, mengambil cek kosong dari saku dadanya, dan menulis sesuatu di atasnya. “Apakah 200.000 RMB cukup—”

Orang normal mungkin akan berhenti di sana, tetapi Ye Shuang mempertimbangkannya dengan serius sebelum berkata, “Saya merasa lebih baik kita menunggu Brother Fang datang dengan anggaran terlebih dahulu. Saya tidak yakin tentang harga pengisian ulang untuk seluruh apartemen. "

Chen He merasa perlu segelas alkohol lagi. "Jika itu tidak cukup, katakan pada Fang Mo untuk mengirimiku sisa tagihan!"

Secara alami, dia tahu siapa Brother Fang di bibir Ye Shuang ini; mungkin hanya Fang Mo, yang telah hadir ketika dia dan Eva diekspos.

"Kalau begitu, aku akan berterima kasih kepada Chen terlebih dahulu."

Ye Shuang tidak merasa sedikit canggung. Dia menerima cek dengan kedua tangan dan mengucapkan terima kasih dengan sopan kepada Chen He seolah-olah dia tidak bisa merasakan suasana yang membeku di sekitar mereka. Chen He, yang tidak hanya gagal mendapatkan apa yang diinginkannya tetapi juga kehilangan sejumlah besar uang, pergi dengan hati yang terluka. Ye Shuang memasukkan beberapa potong kue baru ke tenggorokannya sebelum dia melaporkan kembali ke ruang tamu. Dia tidak lupa bahwa dia masih bertugas.

Di ruang tamu, selain Sister An dan Brother Wong, ada beberapa tamu tambahan yang mengisi tempat-tempat di sofa atau di sebelah rak buku. Mereka juga mungkin bosan dengan bola dan memutuskan untuk beristirahat. Zining telah pindah ke bangku di balkon dan memejamkan matanya. Ketika Ye Shuang kembali untuk melapor, dia memperhatikan bahwa tatapan Brother Wong padanya agak aneh, tapi dia tidak terlalu memikirkannya. Setelah menyapa An Zining, dia duduk di samping Brother Wong.

Saat pantatnya melakukan kontak dengan bantal, mata An Zining terbuka, dan dia bertanya, "Mengapa bajingan itu datang mencarimu?"

'Bajingan itu selalu menjadi kata pilihan An Zining untuk Chen He, jadi setelah mendengar pertanyaan itu, Ye Shuang mengerti mengapa Brother Wong memandangnya dengan sangat aneh sebelumnya. Dia menunjukkan cek yang dia dapatkan dari Chen He ke An Zining dan menjelaskan dengan jujur, "Mr. Chen mendekati saya untuk bertanya apakah saya ingin naik ke pekerjaannya, tetapi saya menolaknya dengan mengatakan dia tidak memiliki kredit yang baik karena dia masih berutang kepada saya. Mungkin dihina, Tuan Chen memberi saya cek sebesar 200.000 RMB untuk melunasi utangnya, dan topik tentang pelepasan pekerjaan berakhir begitu saja. ”

Sebuah Zining terkejut; dia tidak mengharapkan jawaban ini. Sebelumnya, dia telah melihat apa yang terjadi di luar melalui pintu ruang tamu yang terbuka. Namun, karena jaraknya, dia tidak bisa mendengar percakapan mereka. Seorang Zining memang melihat amarah di wajah Chen He ketika dia pergi, tetapi ketika dia membungkuk di atas meja untuk menandatangani cek, pria itu diblokir oleh menara kue, jadi dia tidak tahu bahwa pria itu telah memberi Ye Shuang cek. .

Dari ekspresi wajah pria itu selama dan setelah percakapan, An Zining tahu Ye Shuang tidak menjualnya, tetapi itu tidak berarti bahwa dia tidak keberatan dengan interaksi mereka yang terlalu dekat. Sekarang, setelah mendengar jawabannya, dia mendapati kebenaran secara tak terduga menyenangkan.

Ekspresi Brother Wong akhirnya kembali normal. Dia takut bahwa pemula ini akan melanggar aturan pertama pekerjaan mereka juga.

Kekesalan yang telah berkumpul di sekitar dada An Zining sebelumnya benar-benar menghilang. Dengan lekuk bibirnya, dia mengangguk, memberi tanda pada Ye Shuang untuk menyimpan cek itu. "Jika bajingan itu ingin bertindak dermawan maka jadilah itu. Lagipula, jika tidak, ia hanya akan menghabiskannya di tempat yang benar-benar tidak berguna. Saat Anda di rumah, Fang Mo datang dengan anggaran tertinggi di pasar, tempatkan dekorasi Anda dalam gaya istana! "

Di satu sisi, An Zining memang mengenal mantan suaminya. Dia tahu bahwa, meskipun dia berlendir, dia akan mematuhi janjinya sendiri untuk memperbaiki tempat Ye Shuang untuk menyelamatkan muka.

"Aku mengerti." Ye Shuang mengangguk tetapi tidak berencana untuk mengikuti perintah itu. Dia akan bersikap netral mungkin dalam pertengkaran antara suami dan istri. Menerima apa yang menjadi kewajibannya, baik-baik saja, tetapi meminta lebih adalah menandatangani surat kematiannya sendiri. Lagi pula, dia tidak berencana dipekerjakan oleh An Zining seumur hidup, bagaimana jika dia perlu bekerja sama dengan Chen He di masa depan?

Kelompok itu duduk di ruang tamu selama beberapa menit lagi sebelum An Zining merasa cukup bersemangat untuk kembali ke bola untuk bersosialisasi. Dia menyapa orang-orang yang belum dia lihat sebelumnya dan mengucapkan selamat tinggal kepada tuan rumah sekitar pukul 21:30.

Ye Shuang tidak tinggal di villa bersama dengan anggota bengkel, jadi dia pergi ke rumah tepat setelah pesta. Mempertimbangkan berapa lama jam kerjanya pada hari itu, An Zining cukup dermawan untuk membiarkannya libur pagi berikutnya. Ye Shuang bisa datang bekerja setelah makan siang, dan dengan waktu tambahan, dia bisa menghubungi Fang Mo tentang perabotan.

Ye Shuang menghargai perhatian dan pergi untuk memanggil taksi.

An Zining duduk di kursi penumpang, menatap punggung Ye Shuang melalui kaca depan, dan berbalik untuk bertanya kepada Brother Wong, yang sedang mengemudi, "Apa pendapatmu tentang Ye Shuang?"

"Saya pikir Ye Shuang mengatakan yang sebenarnya; Saya tidak berpikir dia memiliki urusan pribadi dengan Tuan Chen, "Brother Wong menjawab. "Bapak. Mengesampingkan ekspresi Chen, bahkan jika Ye Shuang berniat mengambil dari kedua sisi, Han tidak akan membiarkannya merusak reputasinya. "

Meskipun Ye Shuang bukan bagian dari bengkel mereka, karena mereka bekerja di bawah kepala-pemburu yang sama, Saudara Wong memang memiliki keyakinan implisit terhadap Ye Shuang.

An Zining tersenyum sebelum bersandar di kursinya. "Aku tidak membicarakan itu. Saat ini, banyak hal menarik telah terjadi. Dia berkata bahwa dia melihat seseorang bersin di dekat menara anggur, jadi dia membawakan saya segelas jus buah. Penjelasan itu saya terima, tetapi untuk melanjutkan dengan jus anggur sampai akhir bola … Ye Shuang tidak bisa melupakan saya meminta segelas anggur di awal pesta, tetapi dia berpura-pura bahwa itu telah menyelinap dalam pikirannya, bahkan meskipun menara anggur telah diubah tiga kali. Juga, setiap kali saya memiliki gerakan besar, dia diam-diam akan menggapai untuk memegang, dan akhirnya sepatu hari ini … "

Menurunkan kepalanya untuk melihat tumit yang secara praktis rata, bibir An Zining melengkung ke atas. “Gadis itu cukup pintar untuk bisa menebak desainer mana yang sering saya kunjungi, tetapi dia tidak tahu bahwa desainer itu memahami tuntutan saya. Biasanya, demi menambah tinggi badan saya, desainer memasangkan saya dengan sepatu hak yang lebih dari 8 sentimeter … "

Asisten yang cerdik adalah hal yang baik, tetapi terlalu jeli terkadang menjadi masalah. Zining tidak suka orang lain membaca atau berspekulasi tentang pemikirannya, dan dia membenci orang lain mengganggu privasinya. Jika bukan karena fakta dia telah memperhatikan Ye Shuang memberinya sedikit perhatian terlalu banyak selama bola, dia tidak akan menyadari apa yang salah.

Oleh karena itu, An Zining puas dan tidak puas, puas karena Ye Shuang cukup pintar untuk menyimpan hal-hal tertentu untuk dirinya sendiri sementara tidak puas karena Ye Shuang terlalu pandai menyimpan hal-hal tertentu untuk dirinya sendiri. Hati manusia sangat rumit. Seorang Zining kadang-kadang merasa dia agak terlalu sulit untuk menyenangkan …

Saudara Wong diam. Karena dia tidak tahu apa-apa tentang hal-hal di dalam hati seorang wanita, dia memutuskan untuk mendekati ini dengan cara yang paling langsung. "Apa maksud Miss An dengan itu—"

Jari-jari Zining meringkuk di antara rambut yang telah jatuh di depan dadanya. "Aku ingat Ye Shuang menyarankan agar aku pergi untuk pemeriksaan pagi ini, ya?"

"Aku percaya begitu."

"Baiklah kalau begitu, bantu aku mengaturnya." Seorang Zining membiarkan tangannya jatuh di perut bagian bawahnya dengan sedikit keragu-raguan dan kerutan. Namun, dia tersentak seolah terbakar dan dengan cepat meletakkan tangannya di sampingnya di kursi. "Suruh magang dari bengkelmu membuat pengaturan, buat janji temu dijadwalkan besok pagi."

"…" Brother Wong merasa seperti telah menemukan suatu rahasia yang dalam. "Tentu saja."

"Nyalakan mesinnya!"

Tepat ketika mobil An Zining keluar dari tempat parkir tanpa bersuara, Ye Shuang yang malang disapa oleh wajah yang dikenalinya di pintu masuk.

"Xiao Shuang!" Yuan Ruan memiliki salah satu lengannya di sekitar pria yang tidak dikenalnya sementara yang lain dijepit ke lengan baju Ye Shuang dengan lapar, tidak mau membiarkannya pergi. "Aku melihatmu sebelumnya, tapi aku tidak mendekatimu karena kamu sedang bekerja. Kita akan ke KTV sebentar lagi, bergabunglah bersama kami! "

Yesus Kristus, tolong biarkan aku pergi! Cinderella berubah menjadi pangeran dalam dua setengah jam! Ini untuk keuntungan Anda sendiri — saya tidak ingin menakuti Anda semua!