WTP – Chapter 159 – A Humiliating Call

Bab 159: 159 、 Panggilan yang Memalukan

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Mata menggoda adalah dua genangan es, menawan namun dingin ketika mereka mendekati Lu Zhaoyang. Lesung pipit yang terbentuk di wajahnya begitu manis namun sangat pahit, karena itu membuat gadis itu khawatir.

Dia mengangkat dokumen itu dan mengayunkannya sebentar di depannya. Dia kemudian merobeknya dalam rotasi dramatis, sedikit demi sedikit, ketika dia dengan serius berkata, "Apakah untuk mengakhiri ini atau tidak, itu selalu terserah saya dan hanya saya. Anda tidak akan pernah memiliki hak untuk mengakhiri ini. "

Tumpukan kontrak segera berubah menjadi setumpuk robekan di udara saat dia melemparkannya.

Adegan itu terasa seperti salju tetapi membakar mata Lu saat dia terhuyung mundur dengan putus asa ketika dia kehilangan keseimbangan, jatuh ke tempat tidur di belakangnya.

Ini adalah kesempatan bagi pemangsa untuk mendapatkan mangsanya saat Huo Yunting menerkam Lu Zhaoyang.

Seperti pembaca, Lu sudah tahu apa yang akan dilakukan harimau. Wajahnya pucat saat dia melolong, "Huo Yunting, lepaskan tubuhmu saat ini juga!"

Perintah itu menghibur Huo Yunting saat dia mendengus. Lesung pipit semakin dalam saat tangan pria itu merasakan lengannya, pinggangnya, gumpalan dagingnya dan tanda yang menonjol. Perlahan-lahan mencapai cengkeramannya ke bawah, saat Huo Yunting merobek roknya segera.

“Lepaskan aku! F * ck off! ”Dia menggeliat tak berdaya.

Saya harus pergi! Tolong, biarkan aku pergi! Biarkan aku pergi!

"Begitu, kamu merasa terlalu berat karena aku di atas. Yah, katakan saja jika kamu hanya ingin duduk di atasku saja. ”Tubuh menekannya tetap tidak terangkat, ketika pria itu mulai membuka kancing sendiri.

“Huo Yunting! Ini benar-benar serangan seksual! Anda tahu saya bisa menuntut Anda untuk itu! "

"Silakan, tapi jangan lupa kita terikat secara hukum. Daaarling. "

"…"

Di bawah tatapan dengki, setiap bagian tubuhnya akhirnya dikonsumsi oleh Huo Yunting. Dalam waktu singkat, rasa sakit merobek-robek menangkapnya begitu suara zip terdengar.

"Rasanya sakit, kau kulit hitam!" Tangannya dengan putus asa meraba-raba permukaan tempat tidurnya, mencari sesuatu yang bisa membebaskannya. Namun demikian, dia terlalu jauh dari apa pun. Dia bahkan tidak bisa meraih bantalnya.

"Membawanya keluar! Keluarkan immedia — OUCH! ”Kutukan, jeritan itu hanya mengintensifkan gerakan itu.

"Lu Zhaoyang …" Pria itu berbisik ke telinganya dengan mengancam, "Saya pikir Anda perlu cermin untuk melihat bagaimana Anda benar-benar menikmati ini." Dia menggigit daun telinganya.

"Kamu! Kamu … "Dia kehilangan staminanya untuk ditegur, dia mengambil nafas," Hubungan kita sudah salah saat itu. Jadi kenapa? Mengapa Anda tidak bisa mengakhiri ini dengan cepat? "

Dan saya pikir hidup saya sudah cukup rumit ketika saya menikah dengan pria yang mengerikan ini! Kira saya salah tentang nasib …

Chen kembali.

Sekarang tidak hanya ibu, Huo Yunting — ada juga Chen.

Dan saya berada di antara mereka, ke mana pun saya pergi.

Saya sudah cukup dengan ini!

"Seperti yang saya katakan, itu semata-mata tergantung pada saya apakah akan mengakhiri ini atau tidak. Kaulah yang berhutang, bukan aku. Jadi, bersiaplah! ”Kata Huo Yunting, menggertakkan giginya, mencoba menghambat amarahnya yang semakin besar, meskipun penetrasi semakin keras.

"Ugh … Ugh!" Lu Zhaoyang tidak bisa lagi memikirkan cara lain. Harapannya merosot ketika dia membiarkan kenikmatan yang merobek itu memberinya obat. Tangannya meraih seprai dengan erat.

Huo Yunting meraih lengannya, berusaha memeluknya, namun dia menyentuh — sesuatu yang keras? Rasanya dingin saat disentuh, sesuatu yang metalik …

Dia tahu apa itu ketika dia tersenyum. Dia kemudian memperlambat gerakannya dan dengan diam-diam menarik benda itu padanya, dengan tangannya dengan cerdik menggeser pipinya di jalan. Dia menatap matanya dan menyapu helaian rambutnya yang berkeringat ke bagian belakang telinganya.

Sikap kebaikan yang tiba-tiba terasa asing bagi Lu pada waktu itu, ketika bibirnya terbuka sedikit keheranan dengan sedikit ketakutan membayangkan apa yang akan dilakukan iblis selanjutnya.

Itu adalah ponsel Lu ketika Huo menemukannya beberapa detik yang lalu.

Ibu jari Huo Yunting mengusap layar ponsel yang diletakkan di kepala Lu. Matanya membaca daftar singkat dan mengambil kata kunci, sebelum dia mengetuk nomor itu.

Telepon berbunyi bip hanya dua kali ketika dia mendorongnya ke Lu, sebelum seseorang mengangkat telepon.

"Yang Yang?"

Mata Lu menjadi sangat lebar.

Itu adalah Huo Chen.