HBSL – Chapter 52

Bab 52: Jangan Melihat Semua Orang Dalam Cahaya Yang Sama Seperti Dirimu Sendiri

Penerjemah: Lam_ Editor: Hitesh_

Setelah berganti pakaian, Shi Guang meninggalkan aula pelatihan.

Seseorang sedang duduk di kursi istirahat di luar ruang pelatihan. Ketika orang itu melihat Shi Guang, orang itu berjalan di depannya sambil mengenakan ejekan.

Melihat siapa itu, Shi Guang siap untuk membawanya sebagai udara ketika dia berjalan melewatinya. Tetapi pada akhirnya, Shi Guang mendengar satu kata yang ditujukan padanya. "Tak tahu malu!"

Mengerutkan alisnya, Shi Guang bertanya, "Apa maksudmu dengan itu, He Xinnuo?"

“Hmph, hmph, hmph! Jika Anda tidak ingin orang lain mengetahuinya, sebaiknya Anda tidak melakukannya sejak awal. Ini adalah ruang pelatihan, bukan hotel. Bahkan jika Anda ingin merayu pria, Anda harus lebih memperhatikan di mana Anda berada. Berpikir bahwa Anda akan sepenuhnya mengabaikan betapa tidak tahu malu Anda bertindak. Tapi tentu saja, bagian yang paling memalukan adalah bagaimana kamu dikesampingkan dengan mengabaikan dingin meskipun kamu berusaha merayunya dan menciumnya dengan paksa! ”

Semakin dia berkata, semakin He Xinnuo terkikik saat seluruh wajahnya dipenuhi dengan apa pun kecuali menertawakan dan gembira.

Dia membenci Shi Guang — ini adalah kebencian yang tidak berdasar dan tidak berdasar.

Dia hanya tidak bisa menekan semua kecemburuan yang merembes dari lubuk hatinya.

Selama Shi Guang ada, dia akan selalu menjadi nomor dua, tidak peduli apa. Dia pernah menyatakan bahwa dia ingin mendapatkan tempat sang juara, untuk menjatuhkan Shi Guang dengan kejam, membuatnya diinjak-injak tanpa ampun.

Namun, jarak antara dia dan Shi Guang sekarang hanya semakin jauh …

Shi Guang mendapatkan pengesahan? Jadilah itu.

Shi Guang mendapatkan kesempatan untuk menarik ikatan lebih dekat dengan Keluarga Lu? Jadilah itu.

Tapi, untuk berpikir bahwa dia bahkan akan mendapat kesempatan untuk memiliki pelatih yang luar biasa!

Dia Xinnuo tidak bisa mengerti mengapa setiap hal baik harus selalu terjadi pada Shi Guang.

Dia sangat kesal sehingga dia bahkan tidak bisa melanjutkan pelatihan. Dia ingin melihat sendiri bagaimana Shi Guang ini melatih Lu Yanchen, sehingga dia terpesona pada titik di mana dia tidak menginginkan orang lain selain dia!

Dia tidak bisa menghilangkan perasaan mengomel bahwa pergantian pelatih Shi Guang ada hubungannya dengan Lu Yanchen. Jika tidak, mengingat status Zhang Shulin, seseorang yang bisa mendapatkan murid tunggal yang dia inginkan, mengapa dia tiba-tiba menyukai orang lain terhadap Shi Guang? Selanjutnya, itu setelah dia mulai melatih Lu Yanchen.

Tapi tanpa disangka-sangka, dia berhasil melihat pemandangan spektakuler seperti itu …

Shi Guang tidak tahu seberapa banyak He Xinnuo telah melihat. Namun, dia tahu pasti bahwa He Xinnuo salah. Meskipun begitu, dia tidak memiliki niat untuk menjelaskan dirinya sendiri — bahkan jika dia melakukannya, He Xinnuo akan menganggap mereka sebagai alasan.

"Jangan memandang semua orang dengan cahaya yang sama seperti dirimu," Alis Shi Guang hanya bergerak-gerak. Dia tidak ingin terlibat dengan He Xinnuo saat dia berbalik dan terus melangkah keluar.

Merasakan amarah memerah di wajahnya, He Xinnuo meraih lengan Shi Guang. Namun, yang terakhir mengayunkan tangannya dengan keras sebelum memperingatkannya, “He Xinnuo! Jangan main-main dengan saya! "

Nada dingin dalam kata-katanya membuat He Xinnuo bergetar sesaat. Hanya setelah dia pergi jauh, dia mendengar He Xinnuo berteriak dari belakang, "Shi Guang !!"

Mengabaikannya sepenuhnya, Shi Guang mengendarai sepedanya ke Water Cube Keluarga Shen.

Dia benar-benar lapar sekarang. Memarkir sepedanya di samping sebuah kios kecil yang dilewatinya, dia masuk dan memesan semangkuk mie daging sapi.

Tidak butuh waktu lama sebelum mie panas yang dikirim ke mejanya. Saat dia hendak mengambil sumpitnya untuk dimakan, sebuah kenangan mendapati dirinya meluncur ke dalam benaknya ketika dia menatap daging sapi di atas mie.

Itu adalah adegan dia pergi untuk mie daging sapi dengan Lu Yanchen di masa lalu – dia telah melewati semua daging sapi dari mangkuk mie daging sapi. "Makan lebih. Kamu terlalu kurus. Tidak semua atlet memiliki otot? Tapi entah bagaimana, Anda tidak punya apa-apa! Anda benar-benar memakan segalanya tanpa apa-apa … "

Dia tidak bisa menyangkal hal itu ketika mereka bersama, Lu Yanchen benar-benar baik padanya. Dia bisa disebut pacar terbaik di dunia.

Mereka bahkan tidak memiliki quibbles kecil sama sekali.

Meskipun dia terlihat dingin di permukaan dan tidak memakai banyak emosi di wajahnya, dia telah banyak berkorban untuknya di belakangnya. Dia akan selalu memintanya untuk tumbuh lebih cepat, bertanya tentang mengapa dia hanya satu tahun dua siswa.

Lagipula, membiarkan semua orang tahu tentang hubungan mereka ketika dia masih di sekolah menengah adalah sesuatu yang tidak akan menguntungkannya.

Untuknya, dia bahkan dengan tegas dan tegas memutuskan untuk pergi ke universitas di S City. Saat itu, tidak ada yang tahu bahwa dia telah melakukan semuanya untuknya.

Dia mengatakan bahwa tidak masalah apakah dia pergi ke universitas bermerek atau tidak. Dia akan selalu memberikan hidup yang terbaik baginya, apa pun yang terjadi, dan tidak akan pernah membiarkannya menderita sedikit pun karena bersamanya.