Chapter 153 – The Little Girl Within the Memory

Bab 153: Gadis Kecil Dalam Ingatan

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Ibunya menatap matanya dan memberikan buku-buku kepadanya. "Lihatlah. Anda selalu senang membaca setiap sejak Anda masih muda. "

Xia Qingyi mengambil buku-buku, merasakan beratnya, memeluknya ke dadanya dan berterima kasih kepada ibunya.

Han Liang baru saja kembali ke bawah. Dia mengganti sepatu di pintu masuk, meletakkan kunci di atas meja, berjalan ke ruang tamu dan mengangkat kepalanya dan melihat mereka berdua berdiri di koridor lantai dua.

"Apa yang kalian lakukan?" Tanya Han Liang.

"Ibu hanya memberi saya dua buku untuk dibaca," Xia Qingyi turun memeluk dua buku ke dadanya dan melambaikan yang lain di tangannya.

"Buku macam apa?"

"Bu bilang itu buku-buku yang kubaca di masa lalu, ummm … Andersen Fairy Tales. Saya ingin membacanya lagi. "

Han Liang memindai judul buku dan memutar kepalanya. "Mereka anak-anak, tapi kamu suka membacanya lagi."

Xia Qingyi berkata, "Rasanya enak."

Han Liang bertanya lagi, "Apa yang ingin kamu makan malam ini?"

"Aku akan makan apa pun yang dimasak Mom," Xia Qingyi sudah duduk di sofa dan dengan santai membolak-balik buku-buku itu, tampak seperti anak kecil yang membaca buku. Sebagian besar buku memiliki ilustrasi warna-warni, dan kata-katanya dicetak dalam ukuran besar dengan transkripsi fonetik berlabel di bagian bawah, menjadikannya tampak seperti strip komik.

"Kamu tidak harus pergi ke kelas lusa. Saya meminta cuti untuk Anda, dan kami akan pergi ke rumah Paman untuk makan bersama. "

"Paman?" Xia Qingyi ingat kata-kata yang didengarnya di malam itu di pintu.

"Yup … pamanmu mendengar bahwa kamu kembali, dia merindukanmu dan ingin melihatmu."

"Oh." Xia Qingyi berkata, "Apakah rumahnya jauh dari sini?"

"Cukup jauh, sekitar enam hingga tujuh jam perjalanan dari sini, kami berpikir untuk tinggal di sana selama sehari."

Xia Qingyi mengangguk dan berkata baik-baik saja.

Ketika hari untuk pergi ke rumah pamannya datang, Han Liang membangunkannya lebih awal, dan mereka bertiga mulai mengemudi ke rumah pamannya setelah mereka selesai makan pada pukul sembilan pagi.

Xia Qingyi tidak memiliki banyak kesan paman ini. Dia masih bisa samar-samar mengingat beberapa hal ketika ibunya bercerita tentang pamannya dari kursi belakang, tetapi hanya sedikit, dan hanya kenangan dari ketika dia masih sangat muda.

Xia Qingyi bertanya kepada ibunya mengapa sebagian besar hal yang bisa diingatnya berasal dari ketika ia masih muda.

Ibunya mengatakan bahwa keluarga mereka lebih banyak berinteraksi dengan pamannya ketika dia masih muda. Ketika dia masih muda, mereka akan menempatkannya di rumah pamannya jika terjadi sesuatu di rumah, dan menjemputnya setelah dua hari. Mereka pindah ke sini setelah dia dewasa, dan tidak banyak menghubungi dia, jadi itu normal bahwa dia tidak memiliki banyak kesan tentang dia ketika dia lebih tua.

Tapi Xia Qingyi terus merasa bahwa ada sesuatu yang salah.

Dia duduk di kursi penumpang, Kisah Mitos Yunani yang dia ambil dari ibunya dua hari lalu duduk di pangkuannya. Dia pikir dia bisa melihatnya di mobil. Tetapi setelah memeriksanya secara rinci, buku itu tidak menunjukkan tanda-tanda digunakan oleh orang lain sebelumnya. Selain mitos yang tidak dia minati, dia tidak menemukan informasi yang berguna.

Tanpa sadar, mereka segera tiba di rumah pamannya. Han Liang keluar dari mobil dan membuka pintu mobil untuk membawa barang-barang yang mereka bawa untuk pamannya. Xia Qingyi keluar dan pergi ke belakang untuk membantu ibunya keluar.

Rumah pamannya terletak di dalam area yang terlihat agak mewah. Mereka bertiga tiba di bawah apartemen. Dengan tangannya yang penuh barang, Han Liang mengatakan untuk mengambil lift langsung ke lantai dua belas, di mana rumah pamannya berada.

Tidak lama kemudian, mereka berdiri di depan rumah pamannya. Xia Qingyi membunyikan bel, dan setelah beberapa saat, seseorang membuka pintu. Ini membuatnya merasa terkejut.

"Kamu sudah sampai," Paman Luo Su berdiri di ambang pintu, tersenyum. "Masuklah dengan cepat, jangan tetap berdiri di luar."

Dia tampak montok dan memakai potongan buzz, membuatnya tampak ramah. Xia Qingyi tidak tahu apakah dia membayangkannya, tapi dia merasa seperti pamannya menatapnya sejak dia masuk.

"Ayo, ayo, ayo … duduk di sofa … kau haus? Saya akan membawa air untuk Anda minum, "Luo Su bergegas ke dapur.

Mereka duduk di sofa. Hanya Xia Qingyi yang sedikit berhati-hati dan duduk dengan sikap agak tegang, tangannya diletakkan di atas lututnya. Dia sedikit terkejut bahwa pamannya memberikan secangkir air kepadanya terlebih dahulu, dan dengan tergesa-gesa mengucapkan terima kasih kepadanya saat dia menerima cangkir itu darinya.

Luo Su duduk di sofa di sisinya setelah dia selesai membagikan air dan menatapnya. Xia Qingyi merasa sedikit takut melihatnya menatapnya, dan dengan hati-hati bertanya, "Paman … apakah ada sesuatu yang ingin Anda katakan?"

Luo Su tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak, hanya saja aku belum melihatmu untuk waktu yang lama."

"Bukankah Mom mengatakan bahwa aku sesekali akan datang dan mengunjungimu di sini di masa lalu?"

Luo Su melirik ibunya, dan dengan cepat berkata, “Ah? Ya … tetapi Anda akan datang hanya sekali setahun, dan ditambah Anda mengalami kecelakaan sebelumnya, jadi saya belum melihat Anda selama satu setengah tahun. "

Luo Su memandang Xia Qingyi dan bergumam pada dirinya sendiri, "Aku hampir tidak percaya kau benar-benar kembali."

Xia Qingyi merasa bahwa kata-kata yang dia katakan aneh. Dia mengerutkan alisnya, menyesap airnya dan diam.

Luo Su terus menatapnya sebentar, dan akhirnya diseret oleh ibunya untuk memasak di dapur. Hanya ada Han Liang dan Xia Qingyi yang tersisa di ruang tamu. Han Liang diam-diam duduk di samping Xia Qingyi, menyandarkan lengannya ke sofa saat dia meletakkannya di pundaknya.

Xia Qingyi berusaha mengabaikan aksinya. Melihat bahwa tidak ada orang lain di rumah itu, dia bertanya, "Di mana sisa keluarga Paman?"

Han Liang berkata, “Bibimu sedang dalam perjalanan bisnis ke Q City, dan berkata dia akan kembali dalam tiga hari. Anak-anak mereka ada di sekolah; Saya pikir dia akan mengambilnya nanti. "Dia beringsut sedikit lebih dekat dengan Xia Qingyi. Xia Qingyi diam-diam berpura-pura melihat sekeliling dan berdiri untuk melarikan diri dari pelukannya dan mulai berjalan di sekitar ruang tamu.

"Apakah ini foto keluarganya?" Xia Qingyi mengambil foto dari meja. Itu adalah foto keluarga, dengan seorang pria, seorang wanita, dan seorang gadis kecil berusia sekitar tujuh atau delapan tahun di dalamnya.

Han Liang berjalan mendekat, dan melihatnya. "Yup, ini keluarganya."

"Oh … benar … kenapa aku tidak menemukan foto keluargaku di rumah … Aku bahkan tidak tahu seperti apa ayahku." Xia Qingyi tiba-tiba memikirkan ini.

"Oh itu. Ibumu menyimpannya. Sejak ayahmu meninggal, tidak ada satu pun foto keluarga di rumah. "

Xia Qingyi melihat foto-foto lainnya. Han Liang dipanggil ke dapur oleh pamannya karena alasan tertentu.

Dia berjalan dan berhenti di sekitar ruangan. Melihat ada album foto di meja kopi di sebelah televisi, dia dengan cepat mengambilnya dan membukanya. Sebagian besar adalah foto-foto keluarga pamannya. Ada foto solo, foto pasangan, dan juga foto mereka bertiga bersama-sama. Mereka tersenyum sangat manis di foto-foto yang bahkan Xia Qingyi tidak bisa menahan senyum juga.

Dia terus membalik sampai dia melihat foto lama, dan tangannya membeku.

Gadis kecil di foto itu terlihat sangat mirip dengannya. Dia mungkin berusia sekitar tujuh atau delapan tahun, berdiri di halaman dengan wajahnya semua kotor, sekop kecil di tangannya. Mengenakan gaun, gadis itu tersenyum bahagia di depan kamera.

Dia juga memperhatikan bahwa di kejauhan foto, ada seorang gadis di rumput juga. Dia mengenakan dua ekor kuda, punggungnya menghadap kamera, dan dia sedang duduk di rumput melakukan sesuatu.

Mata Xia Qingyi bergerak dari gadis yang tersenyum ke kamera ke gadis dengan punggung menghadapnya.

Dia terus merasa bahwa pandangan belakang gadis ini sangat akrab, seolah-olah dia pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya. Dan ada perasaan intim yang tak bisa dijelaskan untuk itu.

"Kamu sedang melihat foto-foto kamu ketika masih muda?" Luo Su berjalan mendekat dan melihat foto yang sedang dilihat Xia Qingyi.

Dia sedikit terkejut olehnya, dan menganggukkan kepalanya. "Iya nih."

“Kamu benar-benar menyenangkan ketika kamu masih muda. Foto ini dari rumah saya sebelumnya ketika Anda bersikeras bermain dengan sekop dengan Xiao Pang di sebelah, dan membuat diri Anda kotor semua. Ibumu hampir ingin memarahiku karena merawatmu sampai kau menjadi seperti ini ketika dia datang menjemputmu. ”

"Lalu bagaimana dengan gadis ini?" Xia Qingyi menunjuk ke gadis yang duduk di rumput di belakang.

"Anak perempuanku. Dia melihat bunga-bunga di tanah pada waktu itu. "

Xia Qingyi melihatnya beberapa kali lagi dan kemudian menutup album. "Aku akan pergi ke dapur untuk memeriksa Ibu."

Luo Su mengangguk dan mengikuti di belakangnya.

Mereka duduk di sekitar meja dan makan ketika putri Luo Su kembali. Dia mungkin berusia sekitar tujuh belas atau delapan belas tahun. Seragam sekolah biru dan putihnya yang lebar terselip di pinggangnya, dan dia mengenakan celana jins robek dan membawa tas sekolah besar. Dia diam-diam memperhatikan orang-orang makan di sekitar meja dan langsung menuju kamarnya.

“Luo Meng! Berhenti di sana! Kemana kamu pergi? Tidak bisakah kamu melihat bahwa kita memiliki tamu? "Luo Su melihat bahwa dia segera berjalan menuju kamarnya begitu dia sampai di rumah dan marah.

Luo Meng dengan enggan menoleh dan melemparkan tas sekolahnya ke sofa di ruang tamu. “Setelah dikurung di sekolah begitu lama? Apakah saya tidak punya kebebasan di rumah? Saya akan pergi ke mana pun saya ingin pergi. "

Luo Su tampak sedikit canggung. "Kamu … sepupumu akhirnya kembali, tidak bisakah kamu duduk dan makan dan berbicara sedikit dengannya?"

Luo Meng meliriknya dan mendengus. "Dia … aku lebih suka tidak! Apa hubungannya dia kembali denganku? Mengapa saya harus berbicara dengannya? "

“Luo Meng! Jangan melangkah terlalu jauh. Anda dapat mengacau sesuka Anda biasanya, tetapi hari ini bukan hari bagi Anda untuk mengamuk! ”

Tapi Luo Meng tidak mengindahkan kata-katanya. Dia mengerutkan kening dan terus berjalan kembali ke kamarnya sendiri. Luo Su meminta maaf melihat mereka bertiga di meja dan berkata, "Maaf, aku terlalu memanjakannya. Dan dia dalam masa pemberontakannya sekarang, jadi tolong bersikap toleran terhadapnya. Jangan khawatir, saya akan pergi dan membuatnya datang dan makan bersama semua orang. "Setelah dia selesai berbicara, Luo Su berdiri untuk mengejar Luo Meng.

"Paman, tidak perlu merepotkanmu. Dia tidak harus datang jika dia tidak menyukainya. Semakin Anda mengendalikannya, semakin jengkel dia. Kami hanya akan makan bersama, "kata Xia Qingyi kepadanya, tidak ingin dia melakukan perjalanan lagi.

“Tidak, tidak, bagaimana ini bisa terjadi. Kalian bertiga hanya makan dulu, aku akan memeriksanya dan melihat apa yang dia mainkan, "Luo Su masih berdiri dan meninggalkan meja.

Xia Qingyi ingin terus berbicara, tetapi Han Liang di sebelahnya tiba-tiba menghentikannya dan berkata dengan suara rendah, "Jangan repot-repot, biarkan mereka menyelesaikan masalah keluarga mereka sendiri. Kita harus makan dulu. ”

Dia tidak mengatakan apa-apa lagi dan memandang ibunya di sebelahnya. Ibunya masih makan, ekspresinya tenang, seolah-olah dia sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini terjadi.