RYM – Chapter 21

Bab 21: Kohabitasi

Penerjemah: Editor AtlasStudios: AtlasStudios

Xie Shiyi membungkuk hormat kepada Yun Bixue. "Salam, Nyonya Muda!"

Yun Bixue mengangguk, "Kamu tidak harus terlalu formal dengan saya, Anda dapat memanggil saya dengan nama saya."

Xie Shiyi menunduk, "Nyonya muda, aturannya tidak boleh diabaikan!"

Melihatnya seperti itu, Yun Bixue tidak mendesak lebih jauh. Bawahan Xie Limo tampaknya telah mendarah daging di dalamnya gagasan superioritas dan inferioritas. Mungkin itu ada hubungannya dengan keluarga Xie Limo?

Tapi tidak ada seorang pun di negeri ini yang tahu keluarga bergengsi dan berpengaruh bernama Xie! Hanya diketahui bahwa Xie Limo telah kembali dari luar negeri.

Yun Bixue akhirnya pasrah meninggalkan mobil Xie Liu. Setelah banyak belokan, mereka tiba di suatu tempat. Yun Bixue melihat sekeliling. Ini adalah distrik villa pusat kota. Melihat dari luar, sepertinya tidak ada yang istimewa dari itu. Di sekitar tempat itu ada beberapa supermarket dan toko.

“Nyonya muda, saya minta maaf Anda harus tahan dengan ini. Namun, mengingat tugas Tuan Muda Xie, tempat itu tidak bisa terlalu mewah. "

Xie Liu menjelaskan, khawatir bahwa Yun Bixue tidak puas.

Yun Bixue mengerti situasinya. Xie Limo memegang kekuasaan politik, dan tidak mampu dikecam.

Meskipun eksteriornya biasa, interior vila adalah sesuatu yang lain. Itu dipenuhi dengan suasana kuno. Setiap perabot tampak seperti tak ternilai harganya. Alih-alih sofa kulit, itu terbuat dari kayu berukir kuno.

"Silakan duduk, Nyonya Muda, Tuan Muda Xie akan segera bersamamu! "Xie Liu menuangkan secangkir teh untuk Yun Bixue dan keluar dengan hormat.

Ini semua sangat aneh bagi Yun Bixue, karena seolah-olah dia berada di rumah seorang pejabat atau bangsawan di zaman kuno.

Dia menatap cangkir di tangannya untuk waktu yang lama. Tidak ada yang tahu apa yang dipikirkannya.

Vila telah menjadi tenang di malam hari, tetapi pikirannya penuh dengan pasang surut. Setelah kakeknya bangun, dia memutuskan untuk menjadi kuat dan menerima apa pun yang disuruhnya. Dia bertanya-tanya apakah dia akan mengirimkan berkat kepadanya jika dia tahu bahwa dia telah menikah.

Saat Yun Bixue memikirkan hal-hal ini, dia mendengar pintu.

Yun Bixue mengangkat kepalanya dan melihat seorang pria secantik cahaya bulan masuk dari pintu. Dia sendiri yang tampaknya memiliki semua keanggunan di dunia. Langkah kakinya ringan, seolah-olah dia adalah lukisan kuno yang hidup kembali, membawa suasana budaya yang indah.

Yun Bixue menatap Xie Limo dengan kosong dan terperangkap dalam kesurupan sejenak. Kecantikannya yang mencolok melukai matanya.

Xie Limo tidak memperhatikan ekspresi Yun Bixue, dan bertanya dengan suara halus, "Apakah Anda sudah makan malam?"

Suaranya indah seperti biasa, tetapi hari ini suaranya sedikit serak karena kelelahan. Ketika dia terus berjalan, dia melepaskan jaket jasnya dan menggantungnya di lengannya.

Yun Bixue mendengarnya dan kembali ke dunia nyata, merasa sedikit malu. Dia berdiri dan mengambil jaket Xie Limo darinya dengan agak canggung sebelum menggantungnya.

"Limo, apakah kamu belum makan juga? Saya bisa memasak sesuatu untuk kita berdua. "

Ketika dia muda, kakeknya telah menyewa seorang profesional untuk mengajarinya bagaimana menjadi seorang wanita, dan cara memasak. Dia hanya tidak benar-benar memiliki kesempatan untuk memamerkan keterampilan memasaknya sebelumnya.

Seperti yang diminta oleh kakeknya, dia tidak diizinkan memasak untuk orang lain sebelum menikah. Kembali ketika dia memasak untuk Su Lenghan, dia akan mencoba membuat piringnya sedikit lebih di sisi biasa, dan meninggalkan beberapa rempah-rempah dan bumbu.

Sekarang dia menikah dengan Xie Limo, dia akhirnya bisa memasak tanpa menahan diri.

Alis Xie Limo terangkat, dan matanya bersinar menawan. Namun, dia memperhatikan bahwa dia sepertinya khawatir, dan dengan bercanda berkata, "Biarkan aku memasak untukmu Nyonya, kamu juga bisa merasakan kecakapan memasak suamimu."

Yun Bixue merasa lega mendengarkan nada riangnya, dan ekspresinya santai.