TPTH – Chapter 56

Bab 56: Awal Mula dari Jalur yang Berbeda

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Gu Qing tidak yakin tentang apa yang baru saja dikatakan Liu Shisui, menoleh untuk melihat Liu ketika dia bertanya, "Apa maksudmu dengan 'di sana'?"

Melihat sekeliling untuk memastikan tidak ada orang di dekatnya, Liu Shisui berbisik, "Puncak Shenmo."

"Aku bukan murid pedang yang diwariskan, jadi aku khawatir aku tidak memenuhi syarat," kata Gu Qing, kaget.

"Tapi jika kamu bukan murid pedang yang diwarisi, bagaimana kamu bisa tetap di Liangwang Peak?" Tanya Liu Shisui.

"Saya hanya seorang penjaga pedang, seperti penjaga," kata Gu Qing.

"Lalu kamu bisa pergi ke Shenmo Peak sebagai juru kunci," kata Liu Shisui. “Sangat mudah untuk merawat orang itu; setiap hari air mendidih untuk membuat teh, membuat tempat tidur, membersihkan halaman, lalu, tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk sisa hari itu. "

"Sepertinya sangat sedikit pekerjaan yang harus dilakukan," kata Gu Qing.

Memikirkan hal itu, Liu merasa agak jengkel, mengatakan, “Orang itu sangat malas, beristirahat dengan mata tertutup sepanjang hari; apa lagi yang akan kamu lakukan untuknya? "

“Saya mendengar beberapa rumor tentang dia. Bisakah dia benar-benar pemalas? ”Tanya Gu Qing.

"Apa pun yang kamu bayangkan dia menjadi seperti, dia bahkan lebih malas dari itu," kata Liu Shisui dengan ramah sambil menatap Gu Qing.

Gu Qing bingung, dan bahkan lebih berkecil hati, bertanya-tanya bagaimana orang yang malas bisa mengalahkannya dengan mudah.

Namun, Gu Qing merasa agak antusias.

Meskipun kondisinya sekarang lebih tinggi dari Jing Jiu, kinerja Jing Jiu hari itu di Kompetisi Pedang yang Diwarisi membuktikan Jing Jiu memiliki kemampuan untuk menasihatinya.

Saat ini, hanya Zhao Layue dan Jing Jiu yang berada di Puncak Shenmo; jika dia bisa bergabung dengan mereka sebagai pengasuh, itu mungkin baginya untuk mendapatkan bantuan dengan Budidaya nya.

Tapi apakah Jing Jiu mau membawanya?

Sambil menggelengkan kepalanya, Gu Qing berkata, "Bahkan jika ada yang menganggap dia tidak membenci saudaraku Gu Han, dia masih tidak punya alasan untuk membantuku."

Setelah memikirkan hubungan antara Jing Jiu dan Gu Han, Liu Shisui menghela nafas.

"Apa pun yang terjadi, aku tidak berpikir kamu harus pergi; Meskipun Anda tidak mewarisi pedang, dan Anda bisa pergi ke sekte lain, tapi … "Liu melanjutkan setelah beberapa saat hening," sesuatu akan segera terjadi, sesuatu yang akan menjadi giliran kita untuk ditangani; jangan lupa, para murid Liangwang Peak harus siap untuk mengorbankan diri mereka kapan saja untuk Green Mountain, kan? "
…
…

Setelah malam tanpa tidur, Gu Qing memutuskan untuk mendengarkan saran Liu, tidak meninggalkan Sekte Gunung Hijau untuk sementara waktu sementara juga mencoba yang lain.

Keesokan paginya, ketika suara-suara di tepi sungai baru saja mulai, dia meninggalkan guanya, menuju ke Puncak Shenmo.

Berdiri di kaki Puncak Shenmo dan mendengarkan teriakan monyet di hutan sesekali, Gu Qing merasa sedikit gugup.

Khawatir mengendarai pedangnya mungkin dianggap tidak sopan, dia berjalan sampai ke puncak. Beruntung monyet-monyet itu tidak menghalangi jalannya untuk mencari makanan atau sesuatu, alih-alih hanya menunjukkan minat besar pada tamu pertama sejak pembukaan kembali Puncak Shenmo.

Ketika Gu Qing tiba di puncak, matahari pagi sudah terbit di atas puncak, tebing-tebing memantulkan sinar matahari merah, menciptakan perasaan hangat.

Embun di kursi bambu telah menghilang. Jing Jiu membuka matanya dan melihat Gu Qing berdiri di sana dan agak terkejut, mengambil kerikil dari tanah lalu menjentikkannya ke belakang di belakangnya.

Kerikil itu bertindak seolah-olah memiliki mata sendiri, terbang melalui ruang depan gua, mengitari kutub, dan kemudian mengenai cermin perunggu tepat dengan Dong yang jelas !!!

"Ada apa?" Tanya Zhao Layue sambil berjalan keluar dari gua manor.

Menunjuk ke arah Gu Qing berdiri tidak jauh, Jing Jiu berkata, "Sepertinya kita punya tamu."

"Hai Kakak … tidak … Tuan Senior," sapa Gu Qing sambil membungkuk.

Apa yang dikatakan Jing Jiu di arena penerima sudah tersebar di antara murid-murid muda dari sembilan puncak.

Gu Qing satu tahun lebih tua dari Zhao Layue, jadi dia merasa agak malu memanggilnya "tuan senior".

Zhao Layue tidak biasa dipanggil Master Senior, bertanya setelah beberapa saat kebingungan, "Ada apa?"

Gu Qing tidak tahu bagaimana mengatakannya.

Melihat ekspresinya, Zhao Layue menemukan apa yang ingin dia katakan, mengatakan, "Kamu bukan murid pedang yang diwariskan, jadi kami tidak bisa menahanmu di sini."

"Apakah Shenmo Peak membutuhkan penjaga?" Tanya Gu Qing.

"Ini bukan Puncak Liangwang; kami tidak membutuhkan pengasuh. "Melihatnya, Zhao Layue menambahkan dengan serius," Di sisi lain, Anda tidak harus mengantar teh dan menuangkan air. Tidak ada artinya memiliki satu penjaga lagi untuk Green Mountain Sect. "

Gu Qing mengerti maksudnya, tetapi tidak merasa kecewa; dia hanya ingin mencobanya.

Dorongan tersembunyi dan rasa hormat dalam apa yang dikatakannya membuatnya merasa jauh lebih baik; mungkin menunggu tiga tahun lagi tidak terlalu buruk ?!

Gu Qing membungkuk lagi dan berbalik, siap memanjat puncak.

Tiba-tiba sebuah suara memanggil.

"Ini adalah gunung besar."

Berhenti di jalurnya dan melihat ke arah tempat suara itu berasal, Gu Qing tidak cukup menangkapnya.

Berbaring di kursi bambu, tanpa menoleh, Jing Jiu berbicara pada dirinya sendiri, "Terlalu kosong hanya dengan monyet-monyet yang tinggal di sini."

Gu Qing tiba-tiba mengerti.

Meskipun dia tidak bisa mewarisi pedang, dia bisa membangun rumah di sini, yang tidak dilarang oleh aturan Green Mountain Sect.
…
…

Ini adalah pertama kalinya Liu Shisui datang ke Shangde Peak, dan pertama kali ditanyai oleh Shangde Peak.

Wajahnya tampak agak pucat, kedua tangannya dipegang ke samping, gemetar.

Itu karena gugup atau takut, atau hanya karena cuaca dingin.

Pengaturan di dalam gua itu sederhana dan umum, tampaknya tidak ada hubungannya dengan penjara atau apa pun, tetapi karena alasan yang tidak diketahui, Liu Shisui masih merasakan gelombang udara dingin yang datang dari dinding tebing dan tanah. Bahkan tidak memberi energi pada Sumber Pedang memberinya kehangatan.

Tentu saja, perasaan dingin mungkin datang dari guru abadi Puncak Shangde di seberangnya.

Pemimpin abadi Shangde Peak ini tampak sangat muram dan dingin, seperti air sumur yang akan berubah menjadi es.

Nama tuan abadi ini Duan Liantian, dan dia dikatakan cukup kejam dalam mendapatkan apa yang dia inginkan

Melihat wajah kekanak-kanakannya, Duan memberikan senyum yang sangat aneh, bertanya, "Malam itu kamu tidak berada di kamarmu sendiri, kemana kamu pergi?"

Setelah mendengar pertanyaan ini, Liu Shisui tetap diam untuk waktu yang lama.

Malam itu adalah ketika Master Senior Zhuo dari Bihu Peak dibunuh, jenazahnya ditinggalkan di tepi sungai.

Dan malam itu adalah ketika Liu Shisui diam-diam meninggalkan guanya sendiri untuk gua manor Jing Jiu, di mana dia tidak menemukannya.

Dia mengetahui pada hari kedua bahwa Jing Jiu yang membunuh Master Senior Zhuo, karena Jing Jiu memberitahunya begitu.

"Aku merasa tidak enak karena latihan pedangku belum berjalan dengan baik, jadi aku pergi jalan-jalan," kata Liu Shisui sambil melihat embun beku di antara balok batu hijau.

"Apakah ada saksi untuk ini?" Tanya Duan Liantian sambil menatap matanya.

Liu Shisui mengangkat kepalanya dan berkata, "Saya tidak tahu, tetapi seseorang seharusnya melihat saya."

Duan Liantian menyipitkan matanya, bertanya, "Di mana Anda pergi?"

"Hanya berjalan; tidak ada tempat khusus, ”kata Liu.

"Pernyataan itu tidak menghapusmu dari kecurigaan, karena aku yakin kamu tahu," kata Duan Liantian.

"Kasus ini tidak ada hubungannya dengan saya, jadi mengapa saya harus menyingkirkan kecurigaan itu?" Balas Liu Shisui dengan keras kepala.

"Jangan berpikir sejenak bahwa aku tidak akan berani menggunakan metode penyiksaan padamu hanya karena kamu adalah murid pribadi dari Tianguang Peak." membunuh Saudara Zhuo, menyampaikan pesan tidak memerlukan kultivasi apa pun. ”

Liu Shisui tidak mengatakan apa-apa.

"Aku akan menginterogasi kamu lagi dalam beberapa hari."

Duan Liantian memberi isyarat agar dia keluar, menambahkan, "Saya berdoa Anda memberi saya jawaban yang lebih baik."

Berjalan keluar dari gua, Liu Shisui mengangkat kepalanya dan melihat matahari yang terik di atas kepala, terasa sedikit lebih hangat.

Ma Hua menunggunya.

Di Stream of Sword Washing, Ma Hua bertanggung jawab untuk merawatnya ketika Liu Shisui tinggal bersama rekan Kelas A-nya.

Seharusnya Ma Hua yang melihat Liu Shisui meninggalkan guanya diam-diam malam itu.

Liu Shisui berjalan melewatinya tanpa berhenti atau mengucapkan sepatah kata pun.

Ma Hua menghentikan tangannya di udara, yang akan menepuk bahu Liu, dan menunjukkan senyum canggung di wajahnya yang gemuk.