Chapter 2219 – Another Story of Huaxia (60)

Bab 2219: Kisah Lain tentang Huaxia (60)

Penerjemah: Editor Zen_: Rock

Dia masih muda pada waktu itu, tetapi peristiwa itu telah menjadi trauma yang tidak pernah bisa dihapuskan dari benaknya.

"Feng." Tiba-tiba, Yun Xiao menarik Yun Luofeng dan menunjuk ke depan mereka dengan matanya.

Yun Luofeng terkejut dan mengikuti garis pandangnya. Dia melihat seorang suami dan istri mencari sesuatu di sudut terdekat. Ekspresi pasangan ini sangat hilang, seolah-olah mereka tidak bisa keluar dari labirin ini apa pun yang mereka lakukan. Lebih penting lagi, tubuh mereka transparan.

Yun Luofeng buru-buru mencengkeram mulutnya, air mata mengalir di wajahnya. Dia mulai gemetaran ringan. Jika bukan karena Yun Xiao memeluknya, mungkin dia akan jatuh.

Akhirnya, dia menenangkan pikirannya dan perlahan berjalan menuju pasangan itu. Suaranya sangat ringan, takut dia akan mengkhawatirkan mereka jika dia lebih keras. "Apa yang sedang Anda cari?"

Mendengar Yun Luofeng, pria itu berbalik untuk menatapnya. Dia jelas tidak mengenalinya dan dengan bingung berkata, "Saya mencari anak perempuan saya. Apakah kamu melihatnya? "

Air mata Yun Luofeng mulai mengikuti lagi. Dia menggigit bibirnya dengan erat. "Aku sudah melihatnya."

"Benarkah?" Pria itu ingin menggenggam Yun Luofeng dalam kegembiraannya, tetapi tangannya langsung menembus tubuh Yun Luofeng. Namun, sepertinya dia tidak menyadarinya. “Lalu bisakah kamu memberitahuku di mana putriku? Kami sudah lama mencarinya, tetapi dia tidak pernah kembali. ”

Yun Luofeng agak pucat. "Kamu sudah mencarinya selama ini?"

"Putriku tidak memiliki banyak keberanian dan selalu takut ketika gelap di luar. Dia sedikit pemilih makanan dan hanya suka makan makanan ibunya. Sudah terlambat sekarang, saya ingin tahu apakah dia makan di luar … Kepribadiannya juga lemah dan mudah diganggu. Kecuali saya menemukannya dan bisa di sebelahnya untuk melindunginya, saya khawatir. "

"Ah!" Wanita itu berseru. “Sudah terlambat. Anda terus menunggu putri kami, saya akan menyiapkan makan malam. "

Setelah mengatakan itu, wanita itu berjalan lurus melalui dinding ke dapur, tetapi makanan apa yang mungkin dimiliki rumah? Jadi tidak butuh waktu lama bagi wanita itu untuk melayang kembali dan dengan marah bertanya, “Yun Tua, di mana makanannya? Di mana bahu babi dan udang belalang yang saya beli? "

Yun Luofeng dengan erat mengepalkan tangannya. Dia ingat bahwa sebelum orang tuanya meninggal, mereka sudah menyiapkan meja makan dan ada bahu babi favoritnya dan udang belalang di piring itu.

Sekarang, ingatan mereka telah berhenti pada malam sebelum mereka meninggal, tetapi mereka masih ingat untuk mencarinya. Dan mereka terus mencari dia dari hari ke hari.

"Ayah, Bu!" Yun Luofeng akhirnya tidak bisa mengendalikan emosinya lagi, dan air mata mengalir deras di wajahnya yang pucat, menutupinya sepenuhnya.

Pria itu kaget. "Kamu … Feng? Bagaimana Anda tumbuh begitu besar dalam waktu singkat sejak saya melihat Anda? "

"Ayah, Bu, kamu tidak perlu khawatir. Saya cukup berani sekarang dan melewati usia di mana saya takut gelap dulu. Anda juga tidak perlu khawatir tentang saya menjadi lapar. Ini adalah menantu Anda, keterampilan kulinernya sangat bagus, dan dia memberi saya makan dengan baik. Jangan khawatir tentang saya ditindas. Sejak saya pergi tahun itu, tidak ada yang bisa menggertak saya lagi. "

Suara Yun Luofeng gemetar, dan dia hanya bisa mengatakan semuanya dengan menggigit bibirnya dengan kuat.

“Yun Tua, aku ingat sekarang. Apakah Anda lupa? "Suara menakutkan wanita itu melayang ke arah mereka. “Kita sudah mati. Kami dibunuh oleh seseorang … "

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.