Chapter 98: Phoenix-Tail Prawns and Clear Broth Noodle Soup, Continuation

Babak 98: Udang Ekor Phoenix dan Sup Mie Kaldu Bening, Lanjutan

Penerjemah: Xiong Guoqi Editor: Meh / DesTheSloth

Gumpalan uap melengkung ke atas di atas piring. Zhao Yingjun sedikit mengaduk mie dengan sumpitnya. Semburan wewangian halus mengalir ke hidungnya, sangat merangsang nafsu makannya. Tentu saja, dia masih sama konfliknya seperti sebelumnya, karena dia tidak terlalu suka mie.

Melihat sekelilingnya, dia menemukan bahwa semua orang menikmati makanan mereka dengan bahagia.

Zhao Yingjun menatap piring kosong dengan hanya hiasan bunga yang tersisa dan menghela nafas: "Ai."

"Bos Yuan, porsi udang terlalu sedikit, hanya 8. Paling tidak, seharusnya tidak kurang dari 20." Melihat Yuan Zhou di samping, dia mengeluh.

"Bunga-bunga itu dapat dimakan." Yuan Zhou langsung mengabaikan keluhannya dan menunjuk ke bunga lobak dekoratif.

“Bagaimana mereka dimakan? Bukankah mereka belum matang? "Zhao Yingjun berkata dengan nada bertanya.

"Ada saus di piring. Cukup celupkan ke dalam saus dan makan. "Yuan Zhou mengingatkan.

"Benarkah?" Meragukan, Zhao Yingjun mengambil bunga pohon phoenix lavender dengan sumpit.

Bunga-bunga tampak sangat otentik dan bahkan memancarkan aroma. Selain itu, kelopak bunga tampak sangat indah dan transparan seperti kain sutra, dengan benang sari di dalamnya terlihat jelas.

Dicubit dengan sumpit, bahkan muncul tanda penjepit pada bunga. Setelah melihat itu, Zhao Yingjun tidak berani memakannya lagi.

"Ini benar-benar bisa dimakan?" Dia tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya.

"Jika Anda tidak memakannya, mengapa tidak memberikannya kepada saya?" Di sebelahnya, Wu Hai sudah memakan udang sampai hanya batang yang dibiarkan berdiri tegak di tengah piring.

"Tidak, tidak perlu. Keterampilan kuliner yang luar biasa dari Guru Yuan tidak bisa dibantah. ”Melihat piring kosong Wu Hai memberinya keyakinan besar.

Dia mencelupkan kelopak bunga ke dalam saus putih perak cerah di piring dan memasukkannya ke mulutnya.

Dia merasa bahwa dia benar-benar makan bunga asli dengan rasa segar. Aroma yang luar biasa mengalir langsung dari mulutnya ke tenggorokannya. Makan bunga selalu menjadi pengalaman kelas atas yang elegan, dan ini tidak berbeda.

Di batang pohon phoenix, hanya ada beberapa bunga yang tersisa, yang segera memasuki mulut Zhao Yingjun, tidak meninggalkan apapun untuk Wu Zhou.

"Bagian dalam bagasi juga dapat dimakan." Yuan Zhou dengan jelas berbicara bahkan sebelum kedua orang itu bertanya.

“Sekarang saya merasa ini lebih dari harga yang adil. Jadi bagaimana saya makan ini? ”Dengan sumpit, Wu Hai menyodok lobak yang tampak seperti batang pohon yang otentik.

"Kupas dengan sumpit." Yuan Zhou menjelaskan dengan jelas tentang metode makan dan menunggu dua orang untuk memulai.

Yuan Zhou belum menikmati hidangan ini sebelum saat ini. Karena itu, sangat penting untuk memperhatikan dan belajar dari pertama kali, meskipun ia percaya pada keterampilan kulinernya.

"Peel?" Melihat batang dan memikirkan instruksi Yuan Zhou, Zhao Yingjun menjepitnya menjadi dua bagian dengan sumpit. Kemudian, ketika mereka menyaksikan, partikel-partikel kuning keemasan halus mulai mengisi batang, dan kemudian ledakan aroma kastanye meledak.

"Tsk-tsk, kamu sangat kejam." Wu Hai menghela nafas dengan emosi dan berkata. Dia kemudian mengikutinya untuk menjepit kopernya menjadi dua bagian.

"Apakah kamu tidak melakukan hal yang sama?" Zhao Yingjun mengejeknya dengan cepat.

"Tidakkah kamu merasa bahwa kamu telah melupakan sesuatu?" Tiba-tiba terdengar suara sedih dari samping Zhao Yingjun, yang terkejut oleh suara itu, mengakibatkan gemetar tangannya dan bagian batangnya jatuh ke mangkuk.

“Bicaralah secara normal, kamu membuatku merinding.” Ketika dia menoleh dan mendapati Wu Zhou menatap piringnya, Zhao Yingjun tidak bisa berkata apa-apa.

"Baik. Jadi bagian itu untukku? "Tanya Wu Zhou sambil menunjuk ke batang yang sama panjangnya di piring.

"Ya, aku meninggalkannya untukmu." Zhao Yingjun tampak cukup ramah meskipun dia berbohong, dan mengangguk setuju.

"Kamu bocah, akhirnya memiliki sedikit hati nurani." Wu Zhou mengambil segmen dan meletakkannya di mangkuk kosongnya yang bersinar.

"Ini berangan tak terduga. Sangat harum! Dan masih panas. "Wu Zhou menjejalkannya ke mulutnya setelah mengeluarkannya dari bagasi.

Beberapa orang semuanya makan dengan gembira. Sementara kastanye ditumbuk menjadi partikel halus, cangkang keras coklat alami yang membungkus kastanye terhubung dengan hati-hati agar terlihat seperti batang. Kemudian, setelah mengisi partikel halus dari kastanye ke dalam batang, batang pohon phoenix terbentuk. Dihiasi dengan bunga-bunga indah, hampir sama dengan bunga asli.

"Bos Yuan, Anda jenius yang begitu cemerlang." Membalik cangkang keras chestnut, Wu Hai menghela napas dan berkata.

"Terima kasih atas pujian Anda," Yuan Zhou menerima dengan patuh tanpa ragu-ragu.

“Kapan kamu akan mengembangkan hidangan baru? Terutama hidangan daging. ”Sebagai karnivora yang berdedikasi, Wu Hai secara alami akan memilih untuk makan daging jika kondisinya memungkinkan.

"Mari kita bicarakan nanti," kata Yuan Zhou dengan ekspresi tulus di wajahnya.

"Bos Yuan, apakah benar-benar baik bagi Anda untuk memberi tahu saya dengan sungguh-sungguh bahwa tidak ada satu pun?" Wu Hai merasa sangat melelahkan untuk berbicara dengan Yuan Zhou setiap saat.

"Ya, sangat bagus." Menanggapi keraguan dari orang lain, Yuan Zhou biasanya memberikan jawaban positif.

"Ho Ho. Bos Yuan, ini adalah alasan mengapa kamu menjadi lajang. "Wu Hai berkata dengan kejam.

"Kurasa tidak. Saya merasa seperti itu karena saya terlalu sibuk. "Mempertimbangkan untuk sementara waktu, Yuan Zhou berkata dengan sungguh-sungguh.

"Tidak, tidak. Boss Yuan, restoran ini buka untuk bisnis hanya enam jam sehari. "Wu Hai segera melanjutkan.

"Benarkah?" Yuan Zhou hanya memasang wajah lurus dan bertanya dengan serius.

"Pastinya. Gadis-gadis itu pemalu. Bos Yuan, Anda bisa lebih proaktif. "Setelah menghapus keringat dari dahinya, Wu Hai akhirnya berhasil memperbaiki perselisihan ini.

Sebagai salah satu pelanggan yang datang paling awal, Wu Hai tahu betul pola pikir aneh Yuan Zhou. Jika dia mengatakan ya hari ini setuju bahwa Yuan Zhou terlalu sibuk, orang ini mungkin akan beristirahat lagi besok.

"Apakah Anda akan makan sup mie Anda?" Sebelum Yuan Zhou bisa mengetahui apa yang terjadi, Wu Hai bertanya pada Zhao Yingjun sambil menunjuk pada Sup Kuah Mie Bersihkan yang belum tersentuh.

"Aku bisa membantumu memakannya jika kamu tidak menyukainya. Saya belum kenyang. "Perut lebih besar, Wu Zhou ingin mencoba.

"Tidak dibutuhkan. Saya hanya menyimpannya untuk dinikmati perlahan-lahan, "Zhao Yingjun menolak dengan jujur.

“Makanlah dengan cepat. Kita harus terus bekerja setelah makan. "Dengan ekspresi penyesalan, Wu Zhou hanya bisa mendesaknya untuk bergegas.

"Oke." Setelah itu, Zhao Yingjun mulai makan mie.

Untungnya, dia hanya tidak suka makan mie daripada langsung membenci mereka. Dengan demikian, Zhao Yingjun mengambil beberapa mie dengan sumpit dan mulai memasukkannya ke dalam mulutnya.

Jika sup mie ditutupi dengan minyak cabai merah panas dan dicampur dengan bawang cincang dan juga beberapa potong daging sapi, Zhao Yingjun pasti sudah memakannya. Lagipula, hidangan yang begitu hambar seperti Clear Broth Noodle Soup tidak bisa membangkitkan selera makannya.

Namun, semua pikiran ini terbalik ketika mie pertama hampir tidak menyentuh mulutnya. Mie yang menyegarkan dan kenyal serta kaldu yang lembut akan benar-benar sia-sia jika hal-hal yang dibayangkan itu ditambahkan.

“Slurp Slurp”

Zhao Yingjun mulai memakan mie sedikit demi sedikit. Setiap gigitan sangat menyenangkan. Mie itu melonjak tanpa henti di mulutnya dan rasanya sangat luar biasa.

Awalnya, Wu Zhou menatap Zhao Yingjun, dengan harapan mendesaknya untuk makan dengan cepat. Tetapi menghirup mie dari Zhao Yingjun mengingatkan Wu Zhou tentang rasa mie yang kenyal dan menyegarkan bersama dengan tekstur kaldu yang lembut di mulutnya sekarang. Dia kemudian menoleh dan berkata.

"Bos, tidak apa-apa."

Wu Zhou meraih satu tangan dengan tangan lainnya dan mencekik kata-kata memesan lebih banyak hidangan tepat waktu. Jika dia terus memesan hidangan, dia akhirnya akan makan apa-apa selain tanah.

"Cepat dan makan." Setelah menelan liur, Wu Zhou berkata dengan suara normal.

"Humm, humm." Saat ini, Zhao Yingjun tidak punya waktu untuk menjawab, tetapi hanya menjawab dengan beberapa jawaban biasa.

"Kamu bocah rakus, aku akan menunggumu di luar." Wu Zhou sangat merasa dia membutuhkan udara segar di luar, daripada aroma di restoran bergegas di sekelilingnya.

"Humm, humm." Zhao Yingjun menjawab dengan samar, menunjukkan bahwa dia telah mendengar Wu Zhou.

"Bos Yuan, satu porsi Udang Ekor-Phoenix."

Adalah Man Man dari toko roti yang duduk di kursi Wu Hai. Ketika dia menunggu dalam antrean, dia telah tergoda oleh Phoenix-Tail Prawns yang cantik, yang terutama sesuai dengan selera makannya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.