Chapter 528 – A Half-serious Battle

Bab 528: Pertempuran Setengah Serius

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Meskipun Baiyi selalu mempertanyakan keaslian akun Gereja – karena perbedaan besar dalam deskripsi mereka tentang Rasul Joel dan perilaku Joel yang sebenarnya tidak menginspirasi kepercayaannya – itu tidak dapat membuat kesalahan kuburan ini. Satu-satunya kesamaan yang dicatat oleh Rasul Yula dalam catatan sejarah dan Yula muda ini adalah nama dan preferensi mereka untuk ketapel, yang mereka anggap sebagai solusi untuk masalah!

Lebih jauh, Gereja mengklaim bahwa Rasul Yula mulai menyebarkan firman tuhan mereka setelah jatuhnya Kekaisaran Rohlserlian kuno, namun Yula sebelum Baiyi sudah mulai melakukannya – seribu tahun sebelum jatuhnya Kekaisaran Rohlserlian kuno. Bahkan, Kaisar, Rohserl yang Kesembilan Belas, masih dalam tahap awal masa pemerintahannya. Lalu bagaimana anak muda ini dan ketapelnya berhasil bertahan selama Gereja mengklaimnya?

Yula tidak memiliki kualitas yang diharapkan dari orang-orang berpakaian, apalagi orang suci. Mungkinkah orang suci menjadi pemarah seperti ini? Klaim Yula untuk tidak menjadi Mornserian juga mencurigakan.

Meskipun Yula hanya menembakkan kerikil ke Baiyi, Soul Armature tidak tenang; dia marah. Dia tidak ingin apa pun selain melengkungkan jari-jarinya di sekitar tenggorokan, dan melihatnya menangis minta ampun.

Meskipun catatan kanonik Gereja diromantisir, itu tidak dapat membuat kesalahan yang sedemikian parah dalam catatannya. Karena itu, Baiyi memutuskan bahwa Yula di depannya bukanlah Rasul Yula.

Setelah sampai pada kesimpulan ini, Baiyi tidak lagi merasa perlu untuk menahan diri.

Ledakan keras terdengar ketika Baiyi menjentikkan kerikil di antara jari-jarinya kembali ke ulama muda. Kerikil itu melesat ke arah dahi sasaran seolah-olah baru saja ditembakkan dari senapan. Dengan momentumnya, jika itu mengenai anak itu, kepalanya pasti akan meledak.

Untung bagi ulama muda itu, ia mendapat dukungan dari makhluk yang kuat, yang melayang di belakangnya. Dong! Suara nyaring bergema di udara saat kerikil menghantam pisau emas tanah liat malaikat itu.

“Yah, well, well. Saya bisa mengalami pertempuran dengan malaikat di era ini. Bagaimanapun, usaha yang tidak direncanakan ini tidak sia-sia, ”Baiyi tersenyum sinis. “Ayo; tunjukkan padaku apa yang kamu punya. Karena kamu menggunakan pedang, mari kita mulai dengan pertarungan fisik. “

Tanpa menunggu jawaban, Baiyi menerkam, dan pertarungan pun dimulai.

Baiyi ingin merasakan kekuatan dan keterampilan lawannya, jadi dia menahan kekuatannya dan menahan diri dari keterampilan dan strateginya yang lebih maju. Dia memilih gaya bertarung kasar Caveman Walker, yang terdiri dari kesibukan pukulan dan tendangan, yang dengannya dia berharap untuk mengukur refleks malaikat.

Malaikat menangkis serangan Baiyi dengan tanah liat emasnya. Gaya bertarungnya sama intuitifnya dengan Baiyi; tidak ada gerakannya yang memiliki metode, taktik, atau bakat.

Pertarungan adalah jalan buntu; tidak ada yang unggul. Alun-alun kota tenang. Kilasan sesekali sayap indah malaikat adalah satu-satunya indikasi bahwa perkelahian sedang terjadi di sana. Itu mirip perkelahian di game mobile.

Mia menyaksikan dari atas dengan ngeri. Dia terlalu jauh untuk mendengar apa yang Baiyi dan ulama muda katakan satu sama lain. Dia hanya bisa melihat mereka berbicara beberapa saat sebelum perkelahian terjadi. Karena tidak dapat menahan diri lagi, Mia terjun dan mendarat di dekatnya, setelah itu dia menghilangkan sihir kamuflase dan berteriak, “Mr. Harap, harap kendalikan kekuatan Anda! Tolong, jangan sakiti Lulu! “

Mia ingin menghentikan perkelahian, tetapi dia ragu-ragu. Pertama, dia tahu akan sulit untuk menghentikan kedua raksasa dan takut untuk mencoba. Kedua, dia bisa melihat bahwa Baiyi menarik pukulannya, jadi dia membiarkan pertarungan berlanjut. Namun, dia memastikan bahwa dia mengingatkannya untuk lebih ramah kepada temannya.

“Jangan khawatir! Kamu melihat seorang master kontrol! ”Baiyi memanggil di antara serangan. “Pertarungan ini adalah sepotong kue. Aku bahkan bisa melanjutkan dengan mataku— “

Bang!

Kabur kelabu pucat meluncur di udara menuju Mia dan berhenti di sampingnya. Itu Baiyi, yang tampaknya telah tertiup ke belakang.

“Um, Tuan Harapan? Apa kamu baik baik saja?”

“Yah,‘ bahkan terkadang mengangguk Homer ‘[1], ”Baiyi, yang merasa malu, buru-buru menjelaskan. Kepalanya menghadap ke belakang, lehernya sepertinya tersentak. “Kau tahu, sudah lama sejak aku bertarung dengan tangan kosong, jadi aku sedikit berkarat.”

“Um, Tuan Harapan? Helmmu … “Bisik Mia.

“Oh, benar.” Baiyi memegang helmnya dan memutarnya kembali. “Orang itu cukup terampil dalam pertempuran fisik; Saya akan memberikan itu padanya. Seharusnya aku tidak bertengkar dengannya. ”

Baiyi merogoh kantong penyimpanannya dan mengeluarkan Aldhelm. Dengan penuh gaya, rantai yang menyatukan staf terungkap. Baiyi memegangnya dengan cara yang sama seperti memegang nunchakus.

“Hwaaaaaaahhhhhhh-chaaahhh!” Tangisan Baiyi terdengar, saat dia menyerang malaikat sekali lagi.

Kali ini, bertarung dengan senjata kali ini, Baiyi dengan cepat memperoleh keuntungan, meskipun ia tidak menggunakan teknik seni bela diri. Terlepas dari kekuatan serangan malaikat, Baiyi tahu bahwa dia menarik pukulannya, hanya bertarung secara refleks.

“Ck tk. Apa yang menahanmu? “Baiyi berseru. Dia mengembalikan Aldhelm ke kondisi semula dan mulai memutarnya dengan kecepatan tinggi. Staf berputar lebih cepat ketika Baiyi mulai menggunakan teknik yang dikenal sebagai Sorcerer Walker – Moloch Tanoura.

Mia langsung mengenali teknik itu, dan dengan panik, dia berteriak, “Lulu, hati-hati!”

Malaikat itu membeku sesaat.

Ledakan!

Sinar cahaya emas berputar di udara dan jatuh di kaki Mia.

“Um, Lulu? Apa kamu baik baik saja?”

Malaikat tidak menjawab, juga tidak menyerang. Namun, jejak kekesalan menodai ekspresinya yang acuh tak acuh. Malaikat itu berdiri dan melirik Mia.

Kekuatan yang tak terlihat dengan lembut mengangkat Mia dan memindahkannya lebih jauh. Mia bertanya-tanya apakah ini malaikat yang tidak mau melihatnya begitu dekat dengan tempat kejadian.

Pola aneh terus berulang.

“Pergi, Tuan Harapan—”

Bang!

Baiyi, yang telah jatuh di samping Mia, berdiri dan memelototinya, setelah itu dia berlari ke depan.

“Awas, Lulu -“

Ledakan!

Malaikat itu jatuh ke tanah di samping Mia. Dia dengan cepat bangkit dan mengerutkan kening pada Mia, setelah itu kekuatan tak terlihat itu dengan lembut mendorong Mia semakin jauh.

“Bisakah kalian berdua berhenti bertarung—”

‘Ke-rrassh!’

Garis abu-abu pucat terbang mundur, ke arah yang berlawanan dari bola cahaya keemasan, yang juga meluncur di udara. Kedua lampu menabrak pondok di seberang alun-alun kota.

“Mungkin, aku harus diam saja.” Mia menghela nafas, bingung apa yang harus dilakukan.

Pertempuran sementara terhenti karena kedua belah pihak perlahan merangkak keluar dari puing-puing yang mereka sebabkan. Baik Baiyi maupun malaikat itu tidak terluka, tetapi syal Baiyi benar-benar robek, dan ada kucing pemarah di atas kepalanya. Dia baru saja menabrak rumah kucing itu.

Malaikat itu lebih anggun. Tidak ada setitik kotoran pun yang terlihat di tubuhnya, tetapi seekor cewek yang ingin tahu bisa terlihat di telapak tangannya, mengepakkan sayapnya. Malaikat itu meluncur ke sarang ayam.

Kekuatan tak terlihat mengangkat kucing dan cewek itu, mengirim mereka berdua ke Mia, yang membeku saat melihat mereka.

Mengapa dua dari kebanyakan orang yang pernah dia temui saling bertarung?

Pertarungan berlanjut, meskipun.

Beberapa putaran kemudian, Baiyi telah sepenuhnya mengukur kekuatan malaikat. “Dalam hal kekuatan kasar, malaikat ini lebih kuat dari Alpine Barbarians,” gumamnya pada dirinya sendiri. “Pembelaannya bahkan lebih hebat; serangan reguler tidak bisa membuat lekuk pada dirinya. Saya telah melempar begitu banyak pukulan, namun tidak ada goresan yang terlihat pada dirinya. Selain itu, dia bisa terbang sambil memegang pedang cahaya yang kuat … “

Baiyi menggerakkan jari-jarinya di atas staf Aldhelmnya, merasakan banyak goresan di atasnya. Goresan itu dangkal, tetapi stafnya terbuat dari baja Aldhelm, yang terkenal karena ketahanannya terhadap serangan fisik. Hanya goresan pada staf yang diperlukan untuk memahami betapa kuatnya malaikat itu.

Malaikat itu belum menggunakan Kekuatan Suci dan mantera sihirnya, meski telah dipukuli oleh Baiyi beberapa kali. Karena itu, Baiyi tidak bisa mengatakan seberapa kuat dia ketika dia pergi keluar.

“Apa yang kamu sembunyikan?” Tanya Baiyi pelan. “Atau, apakah kamu takut?”

Malaikat itu tetap diam, dan Baiyi, yang tidak lagi berminat untuk bermain, bergumam, “Membentuk Bungkus Khusus …”

Dengan suara keras, gelombang energi hitam yang menakutkan keluar dari Baiyi dan membungkusnya dengan bola hitam.

Baiyi tahu bahwa Kekuatan Suci Malaikat itu tidak sekuat Marionette Abyss Lord yang dia lawan bertahun-tahun yang lalu. Selain itu, kekuatannya telah tumbuh dalam dekade terakhir, karena peningkatan Mia dan penemuannya tentang Ember of Hope. Menggunakan Energi Voidnya akan memaksa malaikat untuk pergi keluar juga.

“Jika kamu tidak menganggap serius pertarungan ini, kamu tidak akan meninggalkan tempat ini hidup-hidup.” Suara Baiyi bergema dari dalam bola hitam. Api hitam berapi menyembur keluar dari bola hitam, bergegas menuju malaikat.

Malaikat itu membentangkan sayapnya dan langsung naik ke langit, menempatkan jarak sejauh mungkin antara dirinya dan Baiyi. Ini adalah pertama kalinya dia melihat Void Energy, namun dia tahu untuk tidak bersentuhan dengan api hitam pekat.

Dari atas di langit, malaikat tanpa emosi menatap bola hitam. Bibirnya terbuka, dan suara Lulu keluar dari bibirnya dengan desisan. “Kekuasaan yang tidak diijinkan oleh Hukum! Bidat! ”

Sayap malaikat bersinar lebih terang dari sebelumnya. Cahaya bersinar begitu terang, seolah mengambil bentuk dan melilit tubuhnya. Cahaya kemudian mengeras dan baju besi emas dipasang, beberapa saat kemudian. Api putih-panas mulai membakar di atas tanah liat di tangannya.

“Akhirnya melepas sarung tangan anak, kan?” Baiyi dengan tenang menyaksikan malaikat bertransformasi di langit. Void Energy berputar di atas telapak tangannya dan mengembun menjadi tombak panjang berwarna hitam pekat.

Dengan Void Spear di tangan, Baiyi melihat ke atas dan mengerutkan kening pada malaikat, yang menatap belati padanya.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.