Chapter 128 – Understanding Derives From Contacts

Bab 128: Memahami Berasal Dari Kontak
Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

“Kamu ingin tahu kenapa?” Dia mengangkat sudut bibirnya. Tanpa menahan diri dari seragam militernya, wataknya yang luar biasa anggun dan mulia ditunjukkan oleh senyumnya yang lembut.

Kontur profil sisinya sempurna. Saat dia tersenyum, sudut matanya naik ke atas, mengungkapkan sedikit kenakalan yang tidak jelas. Itu adalah pesona maskulin yang akan membuat wanita berdebar dan menatapnya tanpa sadar.

Mungkin Xia Jinyuan juga menyadari ini. Jadi, dia hanya tersenyum lembut dengan mulutnya, sementara sorot matanya yang dalam tetap diam.

Namun demikian, di depan Ye Jian, dia selalu memanjakan dirinya dengan pengecualian. Selama dia tidak melakukan misi, dia tidak akan menahan pesonanya. Alih-alih, ia berkomunikasi dengannya dengan cara yang alami dan tulus.

Ye Jian sedikit mengernyit. Dan kemudian, dengan senyum menghina, dia berkata, “Saya tidak ingin tahu. Bagaimanapun, saya sudah tahu apa yang ingin saya ketahui. “

Jawabannya membuatnya tersenyum lebih keras. Jejak cahaya redup melintas di mata hitamnya, yang sudut-sudutnya naik ke atas. Beberapa saat kemudian, dia memadamkan gerakannya.

Meskipun dia suka menggodanya, dia tahu dia harus berhenti ketika dia melihat ekspresi jelas di wajahnya.

“Kepala Sekolah Chen mengatakan bahwa dia berharap kamu dapat berpartisipasi dalam pertempuran yang lebih aktual, tapi dia agak khawatir.” Gadis ini selalu bersembunyi di balik lapisan perisai ketika dia merasakan ada sesuatu yang salah. Apa yang bisa dia lakukan adalah menjadi lebih sabar dengannya. “Aku akan menunggumu di pintu masuk sekolah jam enam. Saya akan berlatih dengan Anda di minggu depan. “

Mendengar ini, Ye Jian menarik napas dalam dan diam-diam. Dan kemudian, dia berkata, “Saya harap saya tidak membuat masalah bagi Anda.” Jadi, dia akan menjadi instrukturnya selama tujuh malam berikutnya.

“Tidak semuanya. Sebaliknya, saya sangat tertarik dengan ini, ”kata Xia Jinyuan, dengan santai menikmati ekspresi wajah Ye Jian yang berubah. Matanya, hitam seperti sumur kuno, tidak menyembunyikan minatnya untuk mengajarinya.

Nadanya yang nakal membuat Ye Jian sakit kepala. Itu terdengar seperti ada sindiran di balik kata-katanya. Namun, tidak ada. Dia hanya berpikir terlalu banyak.

Xia Jinyuan menahan senyumnya ketika melihatnya mengerutkan kening. Ada keganasan tak terbantahkan dalam postur kasualnya. “Kamu bisa makan malam di kafetaria dulu. Jika Anda tidak muncul di pintu masuk sekolah pada jam enam tepat, Anda harus naik sendiri ke jarak tembak. “

Tepat ketika Ye Jian hendak berbicara, dia tiba-tiba merasakan seseorang menatapnya dengan muram. Saat dia mengangguk untuk menjawab Xia Jinyuan, dia bergerak ke samping, mencari arah tatapan dengan sudut matanya.

“Seseorang di belakang pohon di arah jam dua belas ke sisi kananmu. Dia adalah siswa dari sekolah menengah kotapraja dengan rambut panjang di pundaknya. ” Xia Jinyuan mengangkat tangannya yang panjang, menempatkannya di pundak Ye Jian. Dia menciptakan ilusi bahwa dia mendorong Ye Jian pergi, membuatnya berbalik untuk kembali ke sekolah.

Dengan melakukan itu, dia membuat wajah Ye Jian langsung menuju pohon sycamore.

Sepintas, Ye Jian tahu siapa gadis yang bersembunyi di balik pohon itu. Siapa lagi yang bisa melakukannya selain Ye Ying?

Bersembunyi di balik pohon, dan tanpa berkedip, Ye Ying menatap pria yang tampak akrab dengan Ye Jian. Senyum di wajahnya ganas dan suram.

Sayang sekali dia tidak punya kamera. Kalau tidak, dia akan memotret mereka dan menempelkan foto mereka ke dinding papan tulis sekolah. Oh Dengan cara ini, bahkan Kepala Sekolah bahkan tidak bisa menjelaskan mengapa Ye Jian begitu dekat dengan seorang pria!