Chapter 135 – Radiating Brilliant Lights

Bab 135: Memancarkan Lampu Cemerlang
Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

Pada 17 Juli, pelatihan 15 hari tertutup yang ditingkatkan itu berakhir. Pada malam itu, dipimpin oleh guru-guru Sekolah Menengah Provinsi No.1, 12 siswa pergi ke ibu kota.

Tidak ada siswa yang pernah mengunjungi ibukota negara mereka sebelum … Dari tanggal 19 hingga 23 Juli, ujian lima hari yang sangat sulit diadakan sebelum kegembiraan siswa mereda.

Tidak sampai mereka tiba di sini mereka menyadari bahwa sementara setiap provinsi mengirim siswa kelas delapan dan sembilan untuk mengikuti ujian, sekolah-sekolah top di ibu kota mengirim siswa SMP dan SMA.

Setelah hari pertama, empat dari 12 siswa dari sekolah menengah kotapraja keluar dari kompetisi. Tiga lagi keluar pada hari kedua, dan dua lagi pada hari ketiga. Pada akhirnya, hanya Ye Jian, Ye Ying, dan Gao Yiyang yang tersisa dalam kontes.

Suasana di ruang ujian agak tegang. Setelah empat hari dari serangkaian tantangan termasuk ujian tertulis, ujian lisan, dan berlomba-lomba untuk menjawab pertanyaan, Ye Jian, yang biasanya tenang, berkeringat di telapak tangannya.

Tetapi setiap kali giliran dia untuk menerima tantangan, dia akan berdiri tegak dan menatap lawannya dengan tenang di matanya, dan kemudian dia akan menjawab pertanyaan guru dengan cepat.

Ada 14 guru fisika, kimia, dan matematika di ruang ujian. Masing-masing dari mereka telah mendapatkan gelar ‘Guru Berprestasi Nasional’. Mereka bergiliran melakukan kuis pada siswa.

Ujian tidak diadakan satu demi satu subjek! Itu adalah ujian yang dikombinasikan dengan semua mata pelajaran!

“Jawaban yang benar!”

“Jawaban yang benar!”

“Jawaban yang benar!”

Setiap kali Ye Jian memberikan jawaban berurutan, suara para invigator terdengar sangat keras. Setelah 16 tantangan, gadis cantik dengan sepasang mata cerdas ini menempati peringkat pertama dengan akurasi 100%!

Dia bahkan mengungguli dua siswa SMA yang berpartisipasi dalam Olimpiade Sains tiga tahun lalu!

Tidak diragukan lagi, Gao Yiyang agak brilian. Tingkat akurasinya termasuk di antara tiga siswa SMP terbaik. Sebaliknya, Ye Ying sering melakukan kesalahan dalam sesi ujian gabungan.

“Jawaban yang salah. Tiga jawaban salah berturut-turut. Ye Ying dari Kota Fujun di Provinsi Selatan, keluar. ”

Setelah 30 menit berlomba-lomba menjawab, Ye Ying duduk di ruang ujian, berwajah pucat. Tanpa berkedip, dia menatap Ye Jian yang bersaing melawan tujuh siswa dari sekolah-sekolah top di ibu kota.

Dia dengan mudah menyingkirkan siswa. Ketika seorang guru bahasa Inggris mengajukan pertanyaan, dia menjawab seperti penutur asli bahasa Inggris tanpa jeda!

Dia benar-benar bisa berbahasa Inggris! Sial! Kenapa Ye Ying tidak pernah tahu itu!

Setiap guru yang hadir tersenyum menyetujui … pada Ye Jian!

Mereka tersenyum pada gadis jahat yang dia selalu memandang rendah!

Kukunya yang tajam menusuk telapak tangannya, tapi Ye Ying tidak merasakan sakit. Yang bisa dia rasakan hanyalah … Ye Jian begitu cemerlang berdiri di podium itu. Betapa dia berharap bisa menyingkirkannya!

Bagaimana mungkin seorang gadis yatim piatu berdiri di sini dan mendapatkan perhatian dari semua guru dan memenangkan penghargaan semua orang ?!

Jika bukan karena Ye Jian, dia pasti bisa lulus ujian!

Itu dia! Itu Ye Jian terkutuk yang telah memberinya tekanan luar biasa, membuatnya gagal karenanya!

Setelah menjawab pertanyaan guru bahasa Inggris di podium, Ye Jian tersenyum. Ketekunan dan kepercayaan diri dalam senyumnya menarik perhatian semua orang dalam sekejap.

“Ingatannya melebihi setiap siswa saat ini. Kami tidak memiliki alasan untuk menghentikan siswa berprestasi untuk pergi ke luar negeri. Ye Jian dari Sekolah Menengah Kota Fujun Provinsi Selatan telah berkualifikasi. ” Setelah diskusi singkat di antara para guru senior, siswa pertama yang lolos ke babak selanjutnya adalah dari pegunungan pedesaan daripada dari ibu kota.