Chapter 154 – Bravo, Ye Jian!

Bab 154: Bravo, Ye Jian!
Penerjemah: Henyee Translations Editor: Henyee Translations

“Berhenti mengatakan itu. Biarkan saja guru menanganinya. Ayo pergi dan sarapan, “kata gadis lainnya. Dipengaruhi oleh Ny. Zhu, dia tidak mengatakan sesuatu yang keterlaluan tentang Ye Ying. Memegang Ye Jian di lengannya, dia menghiburnya. “Jangan pedulikan Ye Ying. Dia hanya iri padamu. ”

Semua orang bisa mendengar apa yang dikatakan gadis itu.

Ye Ying juga mendengarnya. Dengan marah, dia bertanya, “Cemburu? Apa yang begitu baik tentangnya sehingga aku iri padanya ?! Kamu…”

“Maaf, tapi saya tidak ingin berbicara dengan seseorang seperti Anda yang memiliki karakter cacat. Selain itu, apa pun yang saya katakan bukan urusan Anda! ” balas gadis Utara yang tumpul itu. “Jika Anda tidak ingin merasa kesal, izinkan saya mengingatkan Anda untuk tidak berasumsi bahwa saya berbicara tentang Anda.”

Para siswa, yang membenci perilaku Ye Ying, mulai mengejeknya.

Sebelumnya, mereka meragukan karakter Ye Ying. Sekarang, mereka yakin dia bermasalah.

Di tengah kerumunan, Gao Yiyang tetap diam sambil mengepalkan tinjunya.

Dia tidak pernah tahu bahwa Ye Ying adalah orang yang sangat menyedihkan secara pribadi.

Apakah gambar yang dihadirkannya di hadapannya palsu?

Lalu, dia menatap Ye Jian, yang selama ini dia yakini bermasalah dalam karakter. Namun demikian, ketika Ye Ying membingkai sebuah kasus yang melawannya, dia masih mempertahankan ketenangannya.

Alih-alih membela diri, dia membiarkan Ye Ying mengatur lelucon jahat ini sendiri. Dengan tetap diam, Ye Jian jauh lebih baik daripada Ye Ying.

Dia mendekati Ye Ying dan berkata dengan jelas, “Ye Ying, aku harap kamu dapat mengingat bahwa kita mewakili Sekolah Menengah Kota Fujun. Tolong tingkahlah dirimu dan berhentilah bercinta dengan sekolah kita.

Perilaku Ye Jian akan mendapatkan lebih banyak rasa hormat dari orang lain.

Gao Yiyang keluar dari kerumunan dengan langkah berat. Dia mendekati Ye Jian dan menunduk, yang selalu dia angkat dengan bangga. Perlahan dan jelas, dia berkata, “Permintaan maaf karena menjadi sangat dangkal sepanjang waktu. Ye Jian, aku benar-benar minta maaf! Saya pikir saya benar, tetapi kenyataan telah menampar wajah saya dengan keras. Saya menyadari bahwa apa yang saya lihat belum tentu kebenaran. ”

“Ye Jian, aku sangat menyesal!”

Dia tidak meminta Ye Jian untuk memaafkannya. Dia mengambil busur dalam untuk Ye Jian sebelum berdiri tegak. Meskipun Ye Ying berharap dia bisa membantunya, dia tidak melihatnya lagi. Sebaliknya, dia berbalik dan pergi.

“Gao Yiyang, kembali!” teriak Ye Ying. Tapi dia tidak berbalik untuk menatapnya.

Sama seperti kehidupan sebelumnya, dia salah menilai beberapa orang!

Beberapa saat yang lalu, Ye Ying bisa berpura-pura tenang. Namun, ketika anak itu pergi, Ye Ying yang dilanda kepanikan menangis. Tidak ada yang tahu apakah dia menangis karena kepergian Gao Yiyang atau pertanyaan guru.

Ye Jian tidak peduli mengapa dia menangis. Apa yang dia pedulikan adalah bahwa, mulai sekarang, Ye Ying tidak akan menjalani kehidupan yang semulus dan sukses seperti kehidupan masa lalunya.

Berdiri di tempat yang gelap, Xia Jinyuan mengamati episode ini melalui celah daun. Dia sedikit meringkuk mulutnya. Rubah kecil itu agak cemerlang. Cara dia menangani masalah ini telah membuatnya dihormati oleh para guru dan siswa.

Itu gadis yang dia kenal.

Ye Ying masih menangis tetapi Xia Jinyuan tidak pernah memandangnya. Saat Ye Jian berjalan pergi, dia pergi dengan tenang juga.

Malam ini, dia dan Ye Jian akan melakukan penerbangan yang sama ke Australia.