Chapter 28 – Regarding The Internship

Bab 28: Tentang Magang

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Chu Ningyi membuka kunci pintu dan keluar dari mobil. Dia Xiaoran, yang duduk di mobil lain, melihatnya dan segera membuka kunci pintu mobil dan berlari keluar. Dia memandang putranya ketika dia bertanya, “Apa yang kamu lakukan?”

Chu Ningyi menutup pintu sebelum bersandar dengan anggun. “Kamu melihatnya.”

“Chu Ningyi.” Dia Xiaoran menatap putranya dengan tatapan marah.

Chu Ningyi menatap acuh tak acuh pada ibunya yang marah saat dia berbicara dengan nada sombong.

“Aku hanya mempertimbangkannya. Kenapa kamu begitu cemas? Putramu telah memilih orang lain sekarang, jadi bukankah menurutmu itu hal yang baik? ” Ekspresi Chu Ningyi menunjukkan seolah-olah dia sangat diminati dan ibunya hampir mati karena sikapnya.

“Mempertimbangkan apa? Biarkan saya memberitahu Anda ini, menikah lagi Shui Anluo besok! Apakah Anda tidak berani mempertimbangkan An Fengyang sama sekali. ” Dia Xiaoran meletakkan ultimatumnya sebelum dia segera berbalik dan kembali ke mobil lain.

Chu Ningyi terus bersandar di mobilnya. Chu Mobai, yang ada di mobil lain, melirik putranya dengan tenang. Dia bisa pura-pura tidak tahu tentang tindakan putranya tetapi dia tidak bisa membuatnya terlalu jelas.

Chu Ningyi mengirim ibunya pergi sebelum dia mengangkat kepalanya untuk melihat ke arah rumahnya.

Menikahi kembali?

Dia tidak punya niat menikah kembali untuk saat ini.

Chu Ningyi berjalan ke atas. Ruang tamu itu sunyi dan damai saat Paman Chu tertidur di sofa. Si kecil tersayang jelas telah tertidur.

Chu Ningyi berdiri di ambang pintu dan melihat ke dalam. Apartemen tempat dia kembali tidak lagi dingin dan sedingin es. Jika si kecil tersayang sudah bangun, dia akan membuat suara berisik. Jika Shui Anluo sudah bangun, dia akan berbicara dan tertawa dengan putranya.

“Tuan muda?” Paman Chu bangun, bangkit dan tersenyum.

“Kamu bisa kembali, tidak ada yang bisa dilakukan sekarang,” kata Chu Ningyi saat dia masuk.

Paman Chu mengangguk. “Tuan Muda, Nyonya …”

“Aku tahu, aku berlari ke lantai bawah,” kata Chu Ningyi saat dia berjalan ke samping tempat tidur. Dia menunduk untuk melihat hal kecil yang tergeletak di tempat tidur. Handuk kecil menutupi perut bayi saat lengan dan kakinya yang kecil seperti akar teratai terentang. Dia begitu adil dan lembut sehingga seseorang merasakan keinginan untuk menggigitnya.

Paman Chu tidak mengatakan apa-apa lagi saat dia berbalik dan meninggalkan tempat itu.

Si kecil telah tertidur pulas. Chu Ningyi pasti tidak akan mengganggu istirahat putranya, tidak seperti wanita tertentu. Sebaliknya, dia berbalik dan berjalan ke atas setelah melihat putranya.

Shui Anluo masih terjaga. Apa yang membuatnya bertahan bukanlah kunjungan mantan ibu mertuanya, tetapi panggilan video yang dia lakukan dengan Qiao Yaruan. Dia lupa bahwa dia harus mencari magang selama liburan atau dia tidak akan bisa lulus.

Butuh lima tahun untuk menyelesaikan sekolah kedokteran, jadi secara logis, mereka hanya perlu mendapatkan magang setelah tahun keempat. Namun, administrasi abnormal mereka bersikeras bahwa siswa harus melakukan magang selama tahun keempat. Shui Anluo belum menemukan rumah sakit untuk magangnya.

“Kamu bisa berhenti menghela nafas, ayahku telah menemukan rumah sakit di dekat rumahku. Ini bibiku jadi mengapa kamu tidak ikut juga? ” Qiao Yaruan menyarankan dari ujung yang lain.

“Aku tentu ingin tapi apa yang harus kulakukan dengan adik kecilku? Saya tidak bisa meninggalkannya sama sekali! ” Seru Shui Anluo sambil berguling-guling di tempat tidur dua kali. “Kenapa kamu tidak membuat laporan magang palsu untukku?”

“Berhenti menggodaku, bisakah hal ini dipalsukan? Ini bukan sembarang profesi lain, “kata Qiao Yaruan. “Namun, bukankah ayah anakmu, Chu Ningyi? Grup Chu juga memiliki rumah sakit. ”

“Pfft, itu hanya ayah putraku. Dia tidak ada hubungannya dengan saya. ” Shui Anluo mendecakkan lidahnya dan berguling dua kali untuk melatih tulangnya. Namun, saat dia bangkit dari tempat tidur, dia melihat wajah seseorang dengan ekspresi yang mirip dengan Raja Neraka yang agung.

Shui Anluo bergetar dan mengingat apa yang baru saja dikatakannya. Namun, dia tidak berpikir bahwa kata-katanya menyinggung dia. Tidak peduli seberapa keras dia memikirkannya, kata-katanya tidak menyinggung sehingga dia tidak terlalu khawatir.

“Karena dia adalah ayah dari anakmu, seharusnya tidak terlalu sulit baginya untuk membantu ibu dari anaknya untuk mendapatkan magang.”

“Heh, aku orang yang berintegritas, bagaimana mungkin aku bisa mengkhianati putraku demi pekerjaan?” Shui Anluo berjalan melewati pria berwajah hitam itu untuk memeriksa apakah putranya masih tidur.

“Hati-hati, kamu mungkin gagal lulus demi integritasmu,” kata Qiao Yaruan. Dia berhenti berbicara ketika dia melihat bahwa Shui Anluo sudah keluar.

Shui Anluo berhenti dengan pertimbangan, akan memalukan jika dia gagal lulus.

Dia harus mempertimbangkan keputusan antara integritas dan sertifikat kelulusannya.

Chu Ningyi melihat Shui Anluo terdiam dan tahu bahwa dia memilih antara integritas dan lulus.

Shui Anluo berpikir sejenak sebelum dia tertawa kecil dan berbalik menghadap Chu Ningyi. “Ah, Direktur Chu, saya mendengar bahwa perusahaan Anda mengoperasikan berbagai macam bisnis dan rumah sakit adalah salah satunya?”

Chu Ningyi bahkan tidak berkedip saat dia menatapnya dengan tenang. “Anda hanya ibu dari anak saya, bagaimana bisnis perusahaan saya terkait dengan Anda?” kata Chu Ningyi sebelum dia melewatinya dan kembali ke kamarnya.

…

Shui Anluo terdiam, mengapa kata-kata itu terdengar sangat akrab?

Dia mendengar suara-suara dari lantai bawah yang menandakan bahwa si kecil tersayang.

Shui Anluo tidak punya waktu untuk mencari tahu mengapa kata-kata itu terdengar sangat familier dan dengan cepat turun untuk mengambil si kecil kesayangannya sebelum dia bisa menangis.

Air mata kecil kesayangan itu berhenti begitu muminya menggendongnya dan mulut mungilnya terbuka lebar untuk tersenyum.

Shui Anluo menanamkan ciuman tebal di wajah kecilnya yang tersenyum dan membawanya ke dapur. “Jadi, leluhur kecil ini tidur siang lagi. Anda tidak akan tidur lagi malam ini, bukan? “

“Mengoceh…”

Baiklah, karena ini adalah bagaimana putranya memilih untuk menjawabnya, mungkin dia akan melemparkannya ke ayahnya malam ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan ketika dia berpikir tentang meninggalkan putranya bersamanya.

“Kenapa kita tidak makan beberapa apel?” tanya Shui Anluo. Dia melihat apel di meja dapur dan tiba-tiba merasa seolah-olah dia baru saja membuat saran yang cukup bagus.

“Mengoceh…”

“Katakan mumi, mumi …”

“Mengoceh…”

“Lupakan saja, dasar bocah konyol, kau hanya tahu bagaimana cara meludahkan gelembung air liur.” Shui Anluo mengambil sebuah apel dan meraba-raba dapur untuk pisau pengupas.

Setelah Chu Ningyi kembali ke kamarnya, dia memutar nomor Lin Qianchen.

“Luoluo pasti bisa datang ke tempatku untuk magang. Ketika itu terjadi, saya juga bisa membantunya sedikit. ” Lin Qianchen bersikap seolah-olah dia benar-benar lupa tentang kejadian tadi sore dan tersenyum saat dia menjawab.

“Mengenai kejadian sore ini …”

“Aku tahu, Jiaojiao memang kasar dengan kata-katanya. Meskipun saya tidak setuju dengan tindakan Luoluo, itu sudah terjadi. Biarkan dulu berlalu. Apa pun itu, Luoluo masih sepupu saya. ”

“Mm, aku akan membiarkan kamu pergi ke depan dan mengurus masalah ini. Saya akan membawanya ke sini untuk menemui Anda dalam beberapa hari. ” Chu Ningyi kemudian mematikan komputernya.

“Ck, ck, ck, Anda akan mengirimnya sendiri? Kapan Anda berencana menikah lagi dengannya? ” Lin Qianchen tersenyum saat dia bertanya.

“Tunggu,” kata Chu Ningyi sebelum mengakhiri panggilan.

Lin Qianchen melihat bahwa dia telah mengakhiri panggilan. Dia hanya mengatakan ‘tunggu saja’ bukan ‘segera’ jadi pernikahan kembali ini belum ada di register.

“Shui Anluo, apakah Anda benar-benar berpikir bahwa memiliki anak akan menjadi kartu truf Anda? Bukankah Anda terlalu naif? ” Lin Qianchen bergumam dengan acuh tak acuh sebelum dia melemparkan teleponnya di atas meja, mengepak barang-barangnya dan pulang.