Chapter 50 – A Showdown

Babak 50: Pertikaian

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Langkah kaki Shui Anluo tiba-tiba berhenti. Dia berbalik untuk melihat Chu Ningyi tak percaya seolah-olah dia tidak pernah berpikir dia akan menggunakan taktik curang seperti itu untuk mengancamnya.

‘Selain itu, ini hanya satu pertemuan. Apakah dia akan kehilangan uang sebanyak itu? “

“Saya katakan, Chu Ningyi, apakah Anda menikmati ini? Menggertak gadis kecil seperti saya, ”balas Shui Anluo dengan marah.

“Jika Anda punya waktu untuk membuat obrolan kosong dengan saya, kirimkan dokumen.” Kerutan Chu Ningyi semakin dalam.

Shui Anluo menatap Chu Ningyi naik-turun seolah-olah dia sedang memeriksa untuk melihat apakah dia serius memintanya untuk menyerahkan dokumen untuknya. Ketika dia melihat kerutannya, Shui Anluo merasa bahwa tuan ini mungkin tidak tahu bahwa ada yang namanya email di dunia ini.

Shui Anluo menyambar komputernya, memancarkan ‘jika Anda tidak tahu maka saya cukup baik untuk mengajari Anda tentang getaran sebelum dengan santai menemukan kotak masuknya.

“Biarkan aku memberitahu Anda…”

Shui Anluo berbicara tetapi ketika dia berbalik, bibirnya menyentuh pipi Chu Ningyi.

Kata-kata Shui Anluo menjadi macet pada saat itu ketika matanya yang besar menatap lurus ke wajah Chu Ningyi. Dia tidak bisa mendengar hal lain selain detak jantungnya sendiri.

Shui Anluo ingin mundur tetapi Chu Ningyi memeluk pinggangnya. Dia tidak kuat atau lembut dan kebetulan menyebabkan bibir Shui Anluo mendarat di pipinya lagi.

“Apa yang dilakukan Mo Lusu di sini?” Chu Ningyi berbisik ke telinganya. Namun, intonasinya yang tampaknya tenang menahan nada kemarahan yang tidak terkendali.

Kaki Shui Anluo memberi jalan. Dia jelas adalah orang dengan kaki yang patah di sini, tetapi mengapa sekarang dia merasa seolah-olah dia yang telah melukai kakinya?

Shui Anluo mendorong dadanya dan mencoba untuk bangkit tetapi tangan besar di pinggangnya memegangnya dengan kuat.

“Bagaimana urusanmu dengan apa yang kakak lelaki saya lakukan di sini? Direktur Chu! ” Shui Anluo menjawab dengan sopan.

Chu Ningyi menyipitkan matanya dan menariknya ke dekatnya lagi. “Shui Anluo, jangan lupa bahwa kamu adalah mantan istriku dan ibu dari anakku.”

“Direktur Chu, mantan istri bukan istrimu. Ibu dari anak Anda memiliki hak untuk menemukan ayah tiri untuk anak tersebut. ” Shui Anluo tertawa kecil dan memaksa lengan Chu Ningyi pergi. Dia dalam suasana hati yang sangat buruk hari ini. Setelah diperankan oleh Lin Qianchen, dia sekarang curiga bahwa Lin Qianchen juga orang yang telah menghapus panggilan tak terjawab dan pesan teksnya kemarin.

Sebelumnya, Shui Anluo tidak memiliki kesan yang baik tentang Lin Qianchen, tetapi karena dia berbeda dari bibinya dan sepupunya, dia juga tidak membencinya. Sekarang, sepertinya dia menganggap Lin Qianchen sangat.

Shui Anluo berpikir sejenak sebelum dia menatap Chu Ningyi lagi. “Apakah kamu tidak punya janji dengan Lin Qianchen tadi malam?”

Chu Ningyi kesal karena ditampar sehingga matanya penuh dengan kesal ketika dia melihat Shui Anluo.

Shui Anluo tidak takut padanya.

“Ya, itu hari ulang tahunnya kemarin.”

Shui Anluo mengangguk mengerti dan mengambil USB drive di mejanya. “Baiklah, aku akan mengirimkan ini untukmu.”

Chu Ningyi dengan lembut mengetukkan jari-jarinya di atas meja. Versi Shui Anluo ini sepertinya bukan versi yang bisa dipegangnya.

Namun, selama dia ingin menangkapnya, kata-kata itu sama baiknya dengan tidak ada.

Shui Anluo menatap drive USB di tangannya setelah dia meninggalkan kamar Chu Ningyi. Mungkin dia perlu menginterogasi Lin Qianchen untuk mengklarifikasi masalah ini sebelum mengirim ini.

Shui Anluo baru saja akan mencari Lin Qianchen ketika Lin Qianchen sendiri datang.

“Luoluo, tolong jangan pikirkan masalah hari ini, itu salahku karena tidak memberimu instruksi yang jelas,” kata Lin Qianchen dengan putus asa.

“Bukan karena kamu tidak memberikan instruksi yang jelas. Sebaliknya, Anda tidak pernah bermaksud mengatakan apa-apa, kan? ” Shui Anluo melengkungkan bibirnya menjadi senyum sinis.

Babak 50: Pertikaian

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

Langkah kaki Shui Anluo tiba-tiba berhenti. Dia berbalik untuk melihat Chu Ningyi tak percaya seolah-olah dia tidak pernah berpikir dia akan menggunakan taktik curang seperti itu untuk mengancamnya.

‘Selain itu, ini hanya satu pertemuan. Apakah dia akan kehilangan uang sebanyak itu? “

“Saya katakan, Chu Ningyi, apakah Anda menikmati ini? Menggertak gadis kecil seperti saya, ”balas Shui Anluo dengan marah.

“Jika Anda punya waktu untuk membuat obrolan kosong dengan saya, kirimkan dokumen.” Kerutan Chu Ningyi semakin dalam.

Shui Anluo menatap Chu Ningyi naik-turun seolah-olah dia sedang memeriksa untuk melihat apakah dia serius memintanya untuk menyerahkan dokumen untuknya. Ketika dia melihat kerutannya, Shui Anluo merasa bahwa tuan ini mungkin tidak tahu bahwa ada yang namanya email di dunia ini.

Shui Anluo menyambar komputernya, memancarkan ‘jika Anda tidak tahu maka saya cukup baik untuk mengajari Anda tentang getaran sebelum dengan santai menemukan kotak masuknya.

“Biarkan aku memberitahu Anda…”

Shui Anluo berbicara tetapi ketika dia berbalik, bibirnya menyentuh pipi Chu Ningyi.

Kata-kata Shui Anluo menjadi macet pada saat itu ketika matanya yang besar menatap lurus ke wajah Chu Ningyi. Dia tidak bisa mendengar hal lain selain detak jantungnya sendiri.

Shui Anluo ingin mundur tetapi Chu Ningyi memeluk pinggangnya. Dia tidak kuat atau lembut dan kebetulan menyebabkan bibir Shui Anluo mendarat di pipinya lagi.

“Apa yang dilakukan Mo Lusu di sini?” Chu Ningyi berbisik ke telinganya. Namun, intonasinya yang tampaknya tenang menahan nada kemarahan yang tidak terkendali.

Kaki Shui Anluo memberi jalan. Dia jelas adalah orang dengan kaki yang patah di sini, tetapi mengapa sekarang dia merasa seolah-olah dia yang telah melukai kakinya?

Shui Anluo mendorong dadanya dan mencoba untuk bangkit tetapi tangan besar di pinggangnya memegangnya dengan kuat.

“Bagaimana urusanmu dengan apa yang kakak lelaki saya lakukan di sini? Direktur Chu! ” Shui Anluo menjawab dengan sopan.

Chu Ningyi menyipitkan matanya dan menariknya ke dekatnya lagi. “Shui Anluo, jangan lupa bahwa kamu adalah mantan istriku dan ibu dari anakku.”

“Direktur Chu, mantan istri bukan istrimu. Ibu dari anak Anda memiliki hak untuk menemukan ayah tiri untuk anak tersebut. ” Shui Anluo tertawa kecil dan memaksa lengan Chu Ningyi pergi. Dia dalam suasana hati yang sangat buruk hari ini. Setelah diperankan oleh Lin Qianchen, dia sekarang curiga bahwa Lin Qianchen juga orang yang telah menghapus panggilan tak terjawab dan pesan teksnya kemarin.

Sebelumnya, Shui Anluo tidak memiliki kesan yang baik tentang Lin Qianchen, tetapi karena dia berbeda dari bibinya dan sepupunya, dia juga tidak membencinya. Sekarang, sepertinya dia menganggap Lin Qianchen sangat.

Shui Anluo berpikir sejenak sebelum dia menatap Chu Ningyi lagi. “Apakah kamu tidak punya janji dengan Lin Qianchen tadi malam?”

Chu Ningyi kesal karena ditampar sehingga matanya penuh dengan kesal ketika dia melihat Shui Anluo.

Shui Anluo tidak takut padanya.

“Ya, itu hari ulang tahunnya kemarin.”

Shui Anluo mengangguk mengerti dan mengambil USB drive di mejanya. “Baiklah, aku akan mengirimkan ini untukmu.”

Chu Ningyi dengan lembut mengetukkan jari-jarinya di atas meja. Versi Shui Anluo ini sepertinya bukan versi yang bisa dipegangnya.

Namun, selama dia ingin menangkapnya, kata-kata itu sama baiknya dengan tidak ada.

Shui Anluo menatap drive USB di tangannya setelah dia meninggalkan kamar Chu Ningyi. Mungkin dia perlu menginterogasi Lin Qianchen untuk mengklarifikasi masalah ini sebelum mengirim ini.

Shui Anluo baru saja akan mencari Lin Qianchen ketika Lin Qianchen sendiri datang.

“Luoluo, tolong jangan pikirkan masalah hari ini, itu salahku karena tidak memberimu instruksi yang jelas,” kata Lin Qianchen dengan putus asa.

“Bukan karena kamu tidak memberikan instruksi yang jelas. Sebaliknya, Anda tidak pernah bermaksud mengatakan apa-apa, kan? ” Shui Anluo melengkungkan bibirnya menjadi senyum sinis.