Chapter 1236 – You Are Such a Black Sheep in Our Family! Why Do You Need a Girlfriend?

Bab 1236: Kamu Seperti Domba Hitam di Keluarga Kami! Mengapa Anda Membutuhkan Pacar?

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Nian Xi menghela nafas lega.

Syukurlah, bunga bakung lembah tumbuh di bumi. Dia tidak akan tahu bagaimana merawatnya jika Jiang Yuning memberikannya padanya.

…

“Aku mengerti apa yang ingin kau katakan padaku. Jangan kirimi aku bunga ayahmu lagi. Biarkan ayahmu yang menyimpannya,” Nian Xi buru-buru berkata kepadanya. “Sudah sulit bagi saya untuk merawat diri sendiri dan anjing saya. Akan terlalu sulit bagiku untuk merawat tanaman yang berharga. Saya tidak pernah mencoba menanam bunga. Bahkan kaktus bisa mati di apartemenku.”

“Benar-benar?” Bagaimana mungkin ada wanita di dunia yang tidak tahu cara menanam kaktus?

“Tidak apa-apa. Saya akan pergi ke tempat Anda dari waktu ke waktu untuk merawat bunga-bunga untuk Anda,” kata Jiang Yuning. “Lagipula aku akan membersihkan apartemenmu. Anda tidak perlu melakukan apapun selain merasakan keindahannya.”

Nian Xi tidak tahu harus berkata apa.

Dia tiba-tiba ragu apakah dia pernah memiliki kehidupan sebelumnya. Apakah dia pernah menghargai bunga-bunga cantik? Dia tidak berpikir begitu.

Namun, mulai hari ini, dia akan menghargai aster tiga juta yuan dengan hati-hati.

“Oh, Xi, saya akan mendaftar tes SIM hari ini,” kata Jiang Yuning dengan gembira. “Aku akan mengundangmu untuk pergi berkendara denganku ketika aku mendapatkan SIM.”

“Baiklah…” Nian Xi mencoba menyemangatinya. “Tapi tunggu sampai tanganmu pulih. Juga, jangan memberi diri Anda terlalu banyak tekanan untuk mengemudi.

“Tentu. Apakah kamu sibuk hari ini?” Jiang Yuning berkata.

“Sedikit. Kami memiliki kasus baru hari ini.”

“Apakah itu terjadi di universitas saya?” Jiang Yuning bertanya.

“TIDAK. Itu terjadi di pedesaan, dekat sini.”

“Mengapa tidak dekat universitas saya?” Jiang Yuning kecewa.

“Anda ingin hal buruk selalu terjadi di dekat universitas Anda? Ke mana pun kami petugas polisi pergi, kami tidak akan mencari hal-hal yang baik,” kata Nian Xi.

“Baiklah. Oh, ada pameran sains berskala besar di Kota Xia, lusa. Apakah Anda ingin pergi dengan saya … berkencan? Jiang Yuning bertanya dengan suara rendah dan pemalu.

“Saya tidak punya waktu di siang hari. Bagaimana kalau kita pergi di malam hari?”

Tempat tutup pada malam hari, kata Jiang Yuning dengan kecewa.

“Kalau begitu kita bisa nonton film bersama,” kata Nian Xi. “Kamu bisa memesan tiketnya sekarang. Ingat, saya ingin menonton film yang paling populer dan menarik.”

Setelah mengakhiri panggilan, Jiang Yuning menghabiskan waktu sejenak untuk berpikir, lalu berbalik dan bertanya kepada Paman Han, “Film apa yang paling menarik? Xi ingin menonton itu.”

Paman Han berhenti, lalu memberinya senyuman misterius dan berkata, “Aku tidak tahu kalau Nona Nian tertarik pada kegembiraan. Baiklah, biarkan aku khawatir tentang itu. ”

Mendengar apa yang dikatakan Paman Han, Jiang Yuning merasa lega.

Di malam hari, Jiang Yuning mendapat telepon dari ayahnya, Jiang Fei.

“Aku dengar kamu membiarkan seseorang mengambil bunga aster kecilku tadi malam. Di mana Anda mengambilnya? Kirimkan kembali padaku sekarang.”

“Saya memberikannya kepada seseorang,” kata Jiang Yuning dengan suara berat.

“Apa?” Suara Jiang Fei hampir meledakkan telepon. Pada saat itu, dia merasa seolah-olah darahnya langsung mengalir ke otaknya. “Kamu memberikan hartaku kepada seseorang? Tahukah Anda berapa tahun saya menghabiskan waktu untuk mengolahnya? Saya hanya berhasil menumbuhkan yang satu itu sejauh ini. Apakah kamu mencoba membunuhku? Kepada siapa Anda memberikannya? Bawa kembali sekarang!”

“TIDAK.” Jiang Yuning menggelengkan kepalanya tanpa berpikir. “Saya memberikannya kepada pacar saya. Dia menyukainya.”

Jiang Fei sangat marah hingga dia hampir muntah darah. “Aku tidak percaya kamu memberikan hartaku untuk menjilat seorang wanita. Anda adalah kambing hitam di keluarga kami. Kenapa kamu butuh pacar? Anda harus tetap melajang selamanya.

“Pelit,” gumam Jiang Yuning. “Lagipula aku tidak akan mengembalikannya padamu.”

“Dasar bajingan kecil… tunggu…”

Sebelum dia bisa selesai, Jiang Yuning mengakhiri panggilan dan kemudian kembali ke labnya.

…