AFG – Chapter 141 – One Weak Moment

Bab 141: Satu Momen Lemah

Penerjemah: YTJS_ Editor: Perriemix

“Maaf, saya hanya di sini untuk mengantarkan piring. Karena hidangannya ada di sini, akankah nona muda itu menyelesaikan tagihannya sehingga aku bisa kembali dan merayakan festival pertengahan musim gugur? ”Ye Jiayao berkata tanpa emosi.

"Li Yao, bukankah kamu juga minum dengan pelanggan ketika kamu berada di Heavenly Residence?" Xia Chunyu berkata sambil tersenyum, mengisi cangkir dengan anggur. "Selesaikan cawan ini dan kami akan menyelesaikan tagihannya."

"Bagaimana secangkir cukup? Kepala Koki Li adalah koki terkenal di Jin Ling, itu harus setidaknya tiga cangkir. Ying-er, ambil dua gelas lagi, Yan-er mengambil ingot emas, ”kata Liu Yiyi anggun.

Kedua pelayan itu menurut.

"Kepala Chef Li, setelah Anda minum tiga cangkir anggur, batangan emas ini milik Anda," kata Liu Yiyi dengan murah hati palsu.

Ye Jiayao marah. Apa yang pernah dia lakukan pada pasangan ini agar pantas menerima penghinaan ini?

Xia Chunyu sedikit mengangkat alis seolah sedang menunggu pertunjukan.

Ye Jiayao mengambil ingot emas dan menimbangnya di tangannya, tertawa dingin. “Ini pertama kalinya aku melihat ingot emas. Saya harus berterima kasih kepada pelacur top Jin Ling, atau haruskah saya berterima kasih kepada banyak pria yang mengirimi Anda uang? Namun, saya tidak peduli dengan harta karun semacam ini. Terlalu kotor. "

Wajah Liu Yiyi berubah, tangan yang tersembunyi di lengan bajunya mulai bergetar.

Dia memaksakan senyum dan berkata, “Begitukah? Lalu apa yang harus saya lakukan? Uang yang saya miliki di sini semuanya dikirim oleh laki-laki. Mengapa Kepala Chef Li tidak mentraktir kami makan ini? "

Senyum Ye Jiayao tidak berubah. “Kata 'perlakukan' tidak boleh digunakan begitu saja. Saya hanya memperlakukan teman saya. Kalian berdua bukan saudara dan juga bagiku. ”

Ye Jiayao mengangkat cangkir anggurnya dan menatap lurus ke arah Xia Chunyu. "Aku akan memperlakukan makanan ini seolah-olah aku sedang memberi makan anjing-anjing."

Dia melemparkan minuman ke wajah Xia Chunyu dan berjalan keluar dari tempat yang mengerikan itu, menolak untuk melihat ke belakang.

Di belakangnya, Liu Yiyi berteriak kaget, “Heir-Son Lord! Cepat, Yin-er, dapatkan sapu tangan! Saraf pria itu! "

Ye Jiayao terus berjalan, berusaha untuk membuat jarak sejauh mungkin di antara mereka.

Bagaimana dia bisa melakukan ini? Dia mempermalukannya seperti itu hanya karena dia pergi berlayar bersama Little Jing dan menolak untuk memutuskan semua hubungan dengannya?

Kenapa selalu berakhir seperti ini? Tepat ketika dia akhirnya ingin mencurahkan isi hatinya, pukulan menyakitkan akan melumpuhkannya. Itu terjadi di pegunungan dan itu terjadi sekarang.

Dia tidak ingin menangis, tidak ingin menunjukkan betapa dia menyakitinya, tetapi air mata tidak akan berhenti.

Bulat, bulan perak di langit dan lampu-lampu dari ribuan rumah menjadi pengingat betapa dia sendirian di dunia ini.

Tidak, berhenti, Ye Jiayao. Dia hanya seorang pria. Bajingan itu. Kibaskan, gosokkan kotoran di atasnya, dan bangun. Hanya karena dia pergi, bukan berarti Anda tidak akan berhasil.

Kata-kata itu mudah disulap, tetapi hatinya tidak yakin.

Dia berlari ke teluk sungai, menangis kesakitan.

Dia menangis dan menangis, membiarkan semua kesedihan dan sakit hati dia rasakan karena ini adalah satu-satunya kesempatan dia untuk melakukannya. Dia hanya akan membiarkan dirinya menjadi lemah sekali ini.

Xia Chunyu, setelah menyeka wajahnya kering, duduk di sana minum anggur. Liu Yiyi menari untuk meredakan ketegangan yang diakibatkan oleh kelancangan Yaoyao.

Tariannya anggun, musiknya bergerak, makanan dan anggurnya harum, tapi dia tidak peduli tentang mereka. Semuanya kehilangan daya tariknya begitu Yaoyao pergi – dari saat dia melihat air mata yang dia coba sembunyikan.

Dia kesakitan. Rasanya seperti seseorang menikam jantungnya dengan pisau tajam dan selanjutnya memelintirnya. Dia ingin mengejarnya, untuk mengatakan padanya bahwa dia hanya melakukan hal-hal itu sehingga dia akan tahu bagaimana rasanya dikhianati oleh seseorang yang kamu cintai.

Tapi dia tidak bergerak. Dia tidak bisa melepaskan harga dirinya.

Ya, dia mengakui bahwa apa yang dia lakukan itu kejam. Dia seharusnya baru saja berbicara dengannya, mengatakan kepadanya bahwa dia melepaskan, tetapi dia tidak bisa melakukannya. Sama seperti banyak hal yang tidak bisa dia lakukan sejak bertemu dengannya.

Dia dulu mengejek orang-orang yang bermasalah dengan cinta, tetapi dia sekarang telah menjadi salah satu dari mereka.

Mungkin dengan melakukan ini, dia bisa membiarkan dirinya mengeraskan hatinya dan meninggalkannya sendirian, berharap yang terbaik untuknya dan Jing Kecil.

Xia Chunyu mengangkat kepalanya saat dia menenggak secangkir anggur, membiarkan cairan pedas itu membakar tubuhnya, berharap itu juga bisa menghilangkan kesedihannya.

Ketika air mata Ye Jiayao mengering, dia mendongak dan menatap lentera berwarna di sisi yang berlawanan. Dia benar-benar lupa bahwa ada festival lentera malam ini.

Dia menyeka air matanya dan pergi ke festival, bertekad untuk menyingkirkan rasa sakitnya dan bersenang-senang.

Dia memasuki kontes menebak teka-teki dan memenangkan banyak hadiah ketika dia secara berturut-turut menebak beberapa.

"Li Yao!"

Ye Jiayao berbalik dan melihat Zhao Qixuan dan Susu melambai padanya. Sangat menyenangkan melihat mereka akhirnya tampil di depan umum.

"Hai, teman-teman!" Salam Ye Jiayao, memaksakan senyum.

“Aku baru saja mendengar seseorang menebak dengan benar 28 teka-teki sekaligus dan kupikir itu adalah sarjana yang datang untuk ujian kekaisaran! Saya tidak tahu itu akan menjadi Anda! "Zhao Qixuan memandang semua hadiah yang Ye Jiayao pegang sambil tertawa. Dia juga memiliki 10 hadiah di tangannya.

Ye Jiayao tersenyum malu-malu. "Itu hanya keberuntungan."

Zhao Qixuan sedikit mengernyit saat dia melihat sekeliling. "Kenapa kamu sendiri? Di mana Little Jing? Dia berkata bahwa dia akan memintamu untuk datang ke sini. ”

"Dia seharusnya di rumah. Kami tidak pergi bersama karena saya harus bekerja di malam hari! "

"Kenapa kita tidak pergi ke Kuil Menara Putih untuk mengagumi bulan purnama? Itu adalah tempat terbaik untuk mengagumi bulan, ”Zhao Qixuan mengundang dengan antusias.

Ye Jiayao memandang antara dia dan Susu. Dia tidak bisa ikut dengan mereka, dia akan menjadi roda ketiga!

"Tidak terima kasih. Saya masih harus pulang untuk makan kue bulan! Kalian maju! Aku juga harus pergi. ”

Dalam perjalanan kembali, Ye Jiayao melewati pelabuhan. Seseorang menuliskan keinginan mereka pada lentera berwarna dan membiarkannya hanyut dengan arus, berdoa kepada dewa sungai dan dewa bulan agar harapan mereka terpenuhi.

Ye Jiayao melihat seorang gadis kecil yang menjual lentera berwarna tidak jauh sehingga dia berjalan menghampirinya.

"Bisakah aku menukar lentera berwarna dengan hadiah-hadiah ini?"

Gadis kecil itu melihat benda-benda yang dipegangnya dan mulutnya terbuka dengan kesan 'o'. "Ada apa di sana?"

"Saya tidak yakin. Beberapa sisir, pena kaligrafi … "Jawab Ye Jiayao, mencari-cari di tumpukannya.

Gadis kecil itu berkata dengan bersemangat, “Tentu, tentu! Saya ingin mendapatkan pena untuk saudara saya sehingga itu sempurna. Tuan Muda, pilihlah! ”

Ye Jiayao memberikan semua hadiah kepadanya dan mengambil lentera lotus. Pada lentera, dia menulis, "Saya ingin mendapatkan banyak uang". Setelah itu, dia berlari ke pelabuhan dan melepaskannya di air.

Mulai sekarang, satu-satunya tujuannya adalah untuk menghasilkan banyak uang. Dia telah membiarkan hal-hal sepele mengganggunya sebelumnya dan mencari tahu di mana itu membuatnya. Tidak akan lagi. Dia akan menghasilkan banyak uang dan kemudian dia meninggalkan Jin Ling untuk berkeliling dunia.

Ketika dia kembali ke halaman, Bibi Jiang dan keluarganya masih menunggunya untuk makan malam. Dia tidak bisa membantu tetapi merasakan kehangatan di hatinya yang hancur. Meskipun Chunyu mengatur rumah ini, keluarga ini sangat baik padanya.

Sebelum dia pergi tidur, Ye Jiayao meminta Bibi Jiang untuk almanak *. Sudah terlalu banyak hal sial terjadi belakangan ini dan dia curiga bahwa dia sedang mengalami kemalangan. Memang, pada bulan ke delapan, mereka yang lahir di tahun kelinci menyinggung Tai Sui.

Hanya ada beberapa hari lagi sebelum bulan kedelapan berakhir dan dia harus menanggungnya sebentar.

Menempatkan almanak ke bawah, Ye Jiayao memeluk Little Ji dan Little Rui ke arahnya dan berbohong.

Hati manusia terlalu berubah-ubah. Dia seharusnya tidak memercayainya.

Little Ji, Little Rui, juga Da Bao dan Er Bao, aku masih punya kalian, kan? Anda tidak akan meninggalkan saya, kan?

Seolah-olah mereka dapat merasakan kesedihan pemiliknya, kedua anak anjing itu menggunakan hidung mereka untuk mendorongnya, membuat suara merintih lembut untuk menghiburnya.

Xia Chunyu berdiri di pintu masuk halaman. Dia telah mencoba mengetuk berkali-kali, tetapi setiap kali dia mengangkat tangannya, itu akan jatuh kembali tanpa daya. Setelah ragu-ragu untuk waktu yang lama, dia diam-diam pergi.

Hari berikutnya, Ye Jiayao menerima omelan dari Manajer Zhao begitu dia sampai di restoran.

“Li Yao, apa yang salah denganmu? Saya hanya meminta Anda untuk mengirimkan makanan dan Anda masih mengacaukannya? Saya akan mengurangi lima tael dari upah bulan ini. Anda juga harus bertanggung jawab atas tagihan kemarin yang tidak diselesaikan, total 120 tael. "

Ye Jiayao pergi tanpa sepatah kata pun, kembali ke dapur, mengenakan celemeknya dan mulai mengukir bunga dari lobak.

Deng Haichuan bertanya dengan suara lembut, "Ada apa dengan Manajer Zhao? Restoran mana yang tidak memperlakukan koki kepala mereka seperti Bodhisattva, terutama jika seseorang itu adalah Brother Yao? "

"Ya! Mengapa tidak mengirim seseorang untuk melunasi tagihan? Mengapa dia harus mengurangi gaji Saudara Yao? "Cui Dongpeng menambahkan.

Zhong Xiang mengerutkan kening. “Saya pikir itu tidak sesederhana kelihatannya. Semua orang, bangun saja dan mari bekerja! "

Deng Haichuan tidak merasa nyaman dengan situasi ini. Dia membuat beberapa alasan untuk mengambil cuti dari manajer sebelum bergegas untuk menemukan Young Royal Mulia.

"Apa? Mereka berani melakukan itu pada Yaoyao? ”Jing kecil menuntut dengan marah.

”Bahkan saudara-saudara lainnya merasa ada yang salah. Kemarin, semua orang keluar untuk liburan tetapi Saudara Yao diminta untuk bekerja. Setelah selesai, dia masih harus pergi ke Zui Chun Lou untuk mengantarkan piring. Hari ini, manajer mengatakan bahwa Saudara Yao mengacaukan segalanya dan bahwa dia akan mengurangi gajinya dan bahkan membayar piring. Sebanyak 120 tael. Gaji bulanan Brother Yao hanya 50 tael! Tidak ada restoran di Jin Ling yang akan melakukan ini pada kepala koki mereka! ”Deng Haichuan mengeluh.

Dada Little Jing penuh dengan kemarahan. Yaoyao menolak untuk merayakan pertengahan musim gugur bersamanya kemarin karena dia harus tetap bekerja! Siapa yang menindasnya? Pelacur tak tahu malu mana dari Zui Chun Lou yang berani melakukan ini pada Yaoyao-nya?

"Kembalilah dan yakinkan Li Yao. Katakan padanya untuk tidak kesal, aku akan memikirkan sebuah rencana, ”perintah Jing Kecil.

Janji Yang Mulia Muda Jing menenangkan Deng Haichuan. Dia percaya bahwa selama Yang Mulia Muda terlibat, semuanya akan baik-baik saja.