BTIAY – Chapter 1

Bab 1: Prince Charming Next Door (1)

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

"Bagiku, cinta yang sempurna adalah memiliki kamu bersamaku selama sisa hidupku."

-Ye Feiyan, “Prince Charming Next Door”

“Ketika saya akhirnya bertemu Gu Yusheng setelah dua tahun menunggu, saya akan bertanya kepadanya mengapa dia mendukung saya hari itu. Dia menatapku dan sebelum aku bahkan bisa mengatakan apa-apa, dia menoleh ke orang lain di sampingnya dan bertanya dengan sopan, "Siapa dia?" Tiga kata sederhana ini hampir menyebabkan air mata mengalir di mataku. Jadi, ternyata orang yang saya tunggu tidak bisa mengingat saya sama sekali. ”

Ketika Qin Zhi'ai menulis ini di buku hariannya, dia tidak berharap bahwa dia dan Gu Yusheng akan pernah bertemu lagi. Tidak ada yang mengira dia akan tinggal di rumahnya dalam dua tahun lagi.

Pada hari kelima dia tinggal di rumah Gu Yusheng, Qin Zhi'ai akhirnya bertemu dengannya.

Itu larut malam, dan saat dia tertidur lelap, dia samar-samar merasakan seseorang berbaring di sampingnya. Sebuah getaran tak sadar melewatinya dan segera membangunkannya dari tidurnya.

Seorang pria sedang tidur di sampingnya.

Lampu-lampu di ruangan itu redup. Qin Zhi'ai hampir tidak bisa membedakan fitur-fiturnya, tapi dia mengenali pria itu sebagai Gu Yusheng.

Mereka tidak bertemu selama dua tahun. Pertemuan dadakan itu menyebabkan Qin Zhi'ai menjadi gugup, tidak tahu harus berbuat apa. Dia mencoba menenangkan dirinya sebelum dia bertanya, menenangkan, "Kapan kamu kembali?"

Gu Yusheng tidak menjawabnya atau memandangnya. Dia dengan cepat melepas pakaiannya, berguling dan menekannya di bawahnya.

Kehangatan tubuhnya mengintimidasi wanita itu. Qin Zhi'ai membayangkan mereka bertemu satu sama lain sekali lagi, tetapi dia tidak akan pernah berpikir bahwa itu akan berada dalam situasi seperti itu. Secara naluriah, dia menolak, berusaha melepaskan diri darinya.

"Heh …" Gu Yusheng tertawa seperti baru saja mendengar lelucon lucu. Dia menekannya lagi tanpa usaha. Sambil memegang dagunya dan memaksanya untuk mengangkat wajahnya, dia membisikkan komentar paling menghina di telinganya: "Jangan berpura-pura lagi. Anda pindah ke rumah saya, mengeluh beberapa kali kepada kakek saya tentang saya meninggalkan Anda sendirian di sini. Apakah Anda tidak melakukan semua ini sehingga saya akan tidur dengan Anda? "

Ejekannya membuat dia diam. Tanpa menyadari apa yang dia lakukan, dia menarik selimutnya, merobek gaun tidurnya dengan kasar, dan menyentuh kulit telanjangnya tanpa kelembutan …

Pagi berikutnya ketika Qin Zhi'ai bangun, tidak ada seorang pun di sekitar, dan Gu Yusheng tidak terlihat.

Jika bukan karena rasa sakit tubuhnya dan baju tidur yang robek yang tersebar di lantai, dia akan berpikir bahwa semua yang terjadi semalam hanyalah mimpi buruk.

Dia bangkit, memasuki kamar mandi, dan mencuci dirinya sendiri. Dia menuju ke bawah untuk sarapan setelah dia berubah menjadi satu set pakaian bersih. Ketika dia melewati jalan setapak, dia melihat ke bawah pagar ke ruang tamu seperti biasa. Gu Yusheng berdiri tepat di depan jendela kaca, menjawab telepon dengan punggung menghadapnya.

Dia secara tidak sadar berhenti berjalan ketika ingatan akan malam sebelumnya melintas di benaknya.

Sementara dia masih linglung, panggilan telepon berakhir. Pengurus rumah, berdiri tepat di sampingnya, berkata dengan sopan, "Mr. Gu, mobil sudah siap. "

Saat dia secara singkat mengakui pengurus rumah tangga, Qin Zhi'ai keluar dari pikirannya dan mengawasinya ketika dia mengambil jaketnya dari pengurus rumah tangga. Dia berjalan ke pintu dan memakai sepatu.

Tepat sebelum dia pergi, dia sepertinya mengingat sesuatu. Dia berhenti lagi. Tanpa memandangi pembantu rumah tangga, dia berkata dengan datar, tanpa emosi, “Dapatkan sekotak pil kontrasepsi nanti. Berikan mereka padanya setelah dia bangun. "