Chapter 1072 – Ending (2)

Bab 1072: Berakhir (2)

Penerjemah: Editor Nyoi-Bo Studio: Nyoi-Bo Studio

Sebelum Qin Jiayan pergi, dia mengambil semua harta benda yang ditinggalkan Su Qing di rumah keluarga Lin.

Setelah kembali ke vila Gu Yusheng, dia mengabaikan ibunya, serta Kacang Kecil yang berlari ke arahnya untuk meminta pelukan, dan naik ke atas dan mengunci diri di kamar tidurnya, di mana dia mulai memilah-milah barang-barang Su Qing.

Miliknya terdiri dari beberapa pakaian umum dan beberapa kosmetik dan aksesori murah, tetapi yang menonjol dari barang-barang ini adalah buku harian tua.

Qin Jiayan mengenalinya: Mereka telah memilihnya bersama di toko alat tulis di seberang sekolah mereka beberapa tahun yang lalu ketika mereka berkencan.

Qin Jiayan menyalakan lampu dan bersandar di kepala tempat tidurnya. Dia membuka buku harian itu ke halaman dengan foto lama.

Itu adalah foto kelulusan sekolah menengah mereka, dan Su Qing berdiri di depannya. Dia telah memangkas teman sekelas lainnya di foto itu sehingga hanya mereka berdua yang muncul.

Ini mungkin foto favorit kami…

Karena Su Qing tidak pernah mengembangkan kebiasaan membuat buku harian harian, dia hanya menulis di sepertiga halaman selama lebih dari 10 tahun.

Setiap entri adalah tentang Qin Jiayan, mulai dari awal, ketika “jantungnya berdebar” untuknya, hingga detail betapa bahagianya dia bersamanya, hingga betapa kesal yang dia rasakan ketika mereka putus. Dan kemudian ada halaman tentang betapa dia merindukannya setelah dia meninggalkannya.

Entri terakhir ditulis 10 tahun lalu.

Setelah itu, semua halaman kosong. Qin Jiayan membalik-balik setiap halaman dan, tepat ketika dia mencapai beberapa halaman terakhir dan yakin tidak ada lagi tulisan, dia mendarat di halaman dengan dua lembar kertas yang ditutupi dengan tulisan cakar ayam.

Ketika dia memusatkan perhatian padanya, dia menyadari bahwa itu adalah surat — surat yang tidak pernah dimaksudkannya untuk dikirim.

“Jiayan, kita akhirnya bersatu kembali setelah aku menunggumu selama bertahun-tahun. Ada pepatah mengatakan bahwa setiap reuni terjadi karena hubungan yang belum selesai. Tetapi saya tahu bahwa takdir kami untuk bertemu lagi telah berakhir. Saya benar-benar bahagia ketika saya melihat bagaimana hidup Anda lebih baik dari yang pernah saya bayangkan. Saya terhibur. Tapi kemudian aku menyadari betapa kita adalah dunia yang terpisah bahkan ketika aku berdiri berhadapan denganmu, dan hatiku terasa begitu rendah.

“Jiayan, apa kamu tahu? Setelah aku meninggalkanmu, setiap hari aku adalah orang mati yang berjalan. Akhirnya, keluarga Lin terlalu kuat bagiku untuk melawan mereka. Saya tidak punya pilihan selain mematuhinya. Tidak ada siang atau malam selama kesengsaraan saya, tetapi Anda adalah satu-satunya yang dapat mendorong saya melalui penderitaan saya, karena saya memimpikan hari ketika saya akan bertemu dengan Anda lagi. Tuhan tidak terlalu buruk bagi saya — Dia memenuhi satu-satunya keinginan saya, dan saya sekarang puas. Tahukah kamu, Jiayan, aku sebenarnya tersenyum saat menulis ini sekarang?

“Jiayan, malam itu adalah yang paling membahagiakan dalam hidupku. Saya tidak menyesal. Meskipun kami selamanya berpisah keesokan harinya, saya tidak memiliki sedikit penyesalan. Setelah itu, Anda menelepon saya di tengah malam dan datang untuk mencari saya dengan piyama Anda, dan Anda meminta saya untuk pergi dengan Anda. Itu adalah kata-kata terindah dan mengharukan yang pernah saya dengar. Jiayan, sebenarnya aku ingin sekali pergi denganmu, tapi tidak bisa, karena keluarga Lin menguasai kita. Saat ini, kamu begitu luar biasa dan murni, aku sangat mencintaimu sehingga aku tidak tahan untuk mencemarimu?

“Jiayan, kudengar kamu akan segera menikah. Tentu saja itu membuatku sedih, tapi aku berikan untuk memberimu semua restuku. Anda berhak mendapatkan gadis yang lebih baik untuk menemani Anda selama sisa hidup Anda. Saya terlalu cacat untuk menjadi cukup layak untuk tetap berada di dunia Anda. Aku akan menghancurkan kesempurnaanmu.

“Jiayan, saya ingin sekali menyaksikan kebahagiaan Anda jika saya bisa, tapi saya tidak tahan lagi. Jiayan, saya sudah bertahan lebih dari 10 tahun, dan saya sangat lelah.