Chapter 1220 – Beautiful Music (17)

Bab 1220: Musik Indah (17)

Penerjemah: Editor Terjemahan Henyee: Terjemahan Henyee

Yu Shen mandi. Setelah selesai, dia duduk di sofa dengan jubah mandinya.

Dia meninggalkan ponselnya di sini…

Itu berarti dia akan kembali.

Yu Shen merasa lega saat menyadari hal ini. Dia menggosok tangannya.

Kacha…

Pintu terbuka.

Yu Shen kaget. Dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi.

Dia berbaring di sofa dengan kepala menghadap ke dalam. Dia memperlambat napasnya dan berpura-pura tertidur.

Yu Shen tiba-tiba membenci karpet di hotel. Dia tidak bisa mendengar langkah kaki karena itu.

Suara gemerisik tas terdengar.

Tas-tas itu diletakkan di atas meja. Yu Shen meraih jubah mandinya erat-erat dan ingin berpura-pura baru bangun tidur.

Dia tiba-tiba berhenti.

Kenapa dia…

Melakukan begitu banyak tindakan yang tidak perlu?

Jadi bagaimana jika dia kembali dan melihatnya duduk di sofa?

Saat Yu Shen memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini, Ming Shu meletakkan selimut di tubuhnya. Dia merasakan dia duduk di sampingnya.

“Yu Shen?”

Suaranya enak didengar. Kedengarannya lebih bagus ketika dia memanggil namanya.

Dia ingin mendengarnya memanggil namanya beberapa kali lagi.

Yu Shen pandai berpura-pura tertidur. Dia harus berterima kasih kepada pengawalnya untuk ini.

Oleh karena itu, dia percaya bahwa Ming Shu tidak akan memperhatikan apapun.

“Yu Shen…” Ming Shu menarik orang itu ke atas.

Yu Shen membuka matanya sedikit dan berpura-pura terlihat mengantuk. “Apa yang sedang kamu lakukan?”

Dia menganggukkan kepalanya dan tampak linglung.

“Makanlah.”

Kantongnya berdesir dan semangkuk bubur panas mengepul muncul di hadapannya. Dia bisa mencium aroma bubur.

“Tidak… aku ingin tidur.” Yu Shen bersandar ke sofa.

“Makanlah. Dengarkan aku.”

Yu Shen menyadari bahwa nada suaranya berbeda. Dia sepertinya membujuknya.

Yu Shen bertanya-tanya apakah dia sedang berhalusinasi.

“Aku… tidak mau makan.”

Ming Shu mencoba buburnya. Itu tidak panas. Dia meletakkan sesendok di samping mulut Yu Shen.

Yu Shen terus berpura-pura mengantuk. Tubuhnya lemas. Ming Shu melingkarkan lengannya di bahunya dan memberinya makan.

Yu Shen membenarkan bahwa dia memperlakukannya secara berbeda sekarang.

Yu Shen mencicipi buburnya. Dia berbalik. “Tidak baik.”

Ming Shu tidak marah. Dia mengeluarkan mangkuk lain.

Yu Shen mencoba beberapa jenis bubur sebelum memilih bubur seafood.

Yu Shen cukup lapar. Namun, dia tidak mengatakan apa pun karena lingkungan tidak memungkinkan dia untuk pilih-pilih.

Setelah menghabiskan buburnya, Ming Shu menyeka mulutnya. “Tidur di tempat tidur?”

“Ya ya…”

Pikiran Yu Shen kacau.

Dia berbaring di tempat tidur empuk dan memperhatikan Ming Shu saat dia mematikan lampu. Lalu dia berjalan ke tempat tidurnya.

Yu Shen segera menutup matanya.

Dia merasa bahwa dia berdiri di sana untuk waktu yang lama, begitu lama hingga dia hampir tertidur.

Saat dia hendak tertidur, sesuatu yang hangat menempel di bibirnya.

Dia bisa merasakan napasnya.

“Wu…”

Yu Shen mulai mengerang secara naluriah.

Ming Shu berhenti. Bibirnya tetap dekat dengan bibirnya. Yu Shen merasa mati rasa karena sensasi di bibirnya.

Dia tidak berani bergerak.

Setelah beberapa waktu, Ming Shu menciumnya beberapa saat lagi. Yu Shen tidak mengeluarkan suara apa pun kali ini. Setelah dia pergi, dia membuka mulut dan bernapas.

Baru saja…

Dia hampir mati lemas.

Dalam kegelapan, dia membenamkan dirinya dalam selimut dan menyentuh bibirnya.

Jantungnya berdebar kencang.

Dia menciumnya…

Anda hanya akan mencium seseorang yang Anda sukai.

Apakah dia menyukaiku?

Yu Shen merasa sedikit gembira saat memikirkan hal ini.

…

Di vila keluarga Wen…

Tuan Tua Wen bermeditasi di sofa. Para pengawal berdiri di depannya dengan sungguh-sungguh. Mereka tampak gelisah.

Tuan Muda mereka hilang.

Jika terjadi sesuatu padanya, mereka akan mati!

Tentu saja mereka khawatir!

“Tuan Tua, kemana Nona Sang Yin membawa Nona Muda kita? Anda tahu bahwa Tuan Muda tidak bisa tinggal terlalu lama…”

Tuan Tua Wen membuka matanya dan memandang para pengawal itu. “Kalian semua melindunginya dengan sangat baik.”

“Tuan Tua…”

“Karena keluarga Yu menyerahkannya kepadaku, aku akan menjaganya. Jika terjadi sesuatu padanya, saya akan bertanggung jawab.”

Para pengawal tidak tahu harus berkata apa.

Tuan Tua Wen menghela nafas. “Anak itu sedikit lemah, tapi kalian semua tidak harus melindunginya dengan baik. Tidak ada seorang pun yang mampu bertahan dalam perlindungan seperti itu.”

“Tuan Tua, seseorang bernama Fu Yubo sedang mencarimu.” Bibi Zhou berbicara dengan suara lembut dari belakang pengawal berotot itu.

“Fu Yubo?” Tuan Tua Wen mengulangi nama itu beberapa kali. “Kenapa dia mencariku di tengah malam?”

Bibi Zhou menunggu jawaban Tuan Tua Wen.

“Biarkan dia masuk,” kata Tuan Tua Wen.

…

Hari berikutnya…

Yu Shen mengamati ekspresi Ming Shu. Dia masih tersenyum normal. Tidak ada yang salah.

Dia tidak suka sarapan hotel. Dia mengulangi apa yang dia katakan padanya malam itu. Dia harus tetap lapar.

Ming Shu selesai sarapan dan pergi untuk check out. Setelah itu, mereka bergegas menuju terminal bus.

Yu Shen tidak pernah merasakan aura yang dia pancarkan pada malam sebelumnya lagi…

“Tuan Muda, apakah kamu baik-baik saja?”

Sebelum mereka sampai di vila, mereka diperhatikan oleh pengawal di luar.

“Saya baik-baik saja.” Yu Shen memandang Ming Shu.

Ming Shu memandang vila itu dengan ekspresi santai. Ketika dia dikelilingi oleh pengawalnya, dia sudah mulai berjalan ke dalam vila.

Para pengawal juga melihatnya. Jika dia bukan cucu Tuan Tua Wen, mereka mungkin…

“Tuan Muda, kamu membuat kami takut.”

“Jangan menghilang seperti ini lagi. Jika terjadi sesuatu pada Anda, kami tidak akan bertanggung jawab.”

Yu Shen menunduk dan memberikan jawaban standarnya. “Ya.”

Para pengawal tidak berani bicara terlalu banyak. Yu Shen adalah Tuan Muda mereka, bukan putra mereka.

Ketika Yu Shen memasuki vila, dia menyadari bahwa suasana di vila itu aneh.

Tuan Tua Wen duduk di satu sisi sementara seorang pria berkacamata duduk di sisi lainnya. Di samping pria itu ada seorang gadis asing yang tampak cemas.

Ming Shu berdiri di tengah ruang tamu.

“Tuan Tua, karena Nona Sang Yin telah kembali, bolehkah saya membawa Mengmeng pergi?”

Tuan Tua Wen tidak membalasnya. Dia memandang Ming Shu. “Yinyin, apakah ini temanmu?”

“Ya. Mengapa?” Ming Shu bertanya.

Fu Yubo tersenyum sopan. “Nona Sang Yin, terima kasih telah merawat Mengmeng. Saya di sini untuk membawanya kembali.”

“Oh.” Ming Shu menggaruk kepalanya. “Apakah dia setuju untuk pergi bersamamu?”

“Mengmeng?” Fu Yubo memandang Zhuang Mengmeng.

Zhuang Mengmeng sepertinya tidak mau tetapi dia tidak ingin terus mengganggu Ming Shu. Dia menemui jalan buntu.

“Sang Yin… terima kasih tapi menurutku lebih baik aku pergi bersama Tuan Fu. Dengan begitu, kamu dan Tuan Tua Wen akan aman,” dia tergagap.

“Karena kamu sudah membuat keputusan, aku tidak akan mengatakan apa pun.” Ming Shu menurunkan tangannya dan tersenyum. “Kamu bisa mencariku jika menemui masalah. Saya bersedia membantu Anda.”

Dia berhenti sebelum melanjutkan. “Sebelum kamu pergi, bisakah kamu memasak untukku untuk terakhir kalinya?”

Zhuang Mengmeng: “…”

Fu Yubo: “…”

Tuan Tua Wen: “…”

Jika Anda menemukan kesalahan (Iklan popup, pengalihan iklan, tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami < bab laporan > agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.