Chapter 15: Acquaintance

Bab 15: Kenalan

Penerjemah: Editor Transn: Transn

Siapa yang menulis surat rekomendasi untuk Han Shiqi? Orang itu harus terkait erat dengan pembantaian keluarga Gu.

Namun, Gu Shenwei tidak memiliki petunjuk apa pun karena dia masih seorang Guru muda yang naif pada waktu itu dan tidak peduli tentang itu. Jika dia tidak berada di ruang kerja ketika Han Shiqi bertemu Gu Lun, dia tidak akan ingat hamba bangsawan.

Han Shiqi pasti tahu "Tuan muda" sebelumnya, karena salah satu tujuan utamanya untuk bekerja di istana adalah mengenali wajah mereka.

Kepala pertama yang mereka ambil salah, begitu juga yang kedua. Tidak ada yang bisa lebih yakin tentang hal itu selain Han Shiqi.

Apa yang Gu Shenwei khawatirkan telah terjadi.

Pada saat kritis ini, dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tidak bisa terburu-buru pergi karena itu hanya akan membangkitkan perhatian orang lain, juga tidak bisa dia menunggu seperti ini karena Han Shiqi akan membuka matanya cepat atau lambat.

Gu Shenwei hanya bisa berdoa diam-diam dan membiarkan Kehendak Ilahi menentukan nasibnya.

Kulitnya sedikit memunculkan suasana hatinya. Budak Yao, yang mahir mengamati orang, ingin tahu meliriknya dan membuka mulut untuk berbicara, tetapi kemudian menutupnya.

Di sana, Han Shiqi, yang berbaring di kursi geladak, berbalik dan memanggil Slave Ji untuk memijat pinggangnya sambil dengan mengantuk berkata, "Kurang bicara. Aku sudah sangat beruntung memegang tangan ini. Setiap kali saya melihat Tuan Muda Kedelapan , jantungku berdegup kencang. Beraninya aku berbicara lebih banyak? Ayo kita bicarakan nanti saja. "

Budak Ji tidak puas, terutama di depan para pelayan baru. Dia kemudian mendorong pinggang Han Shiqi seperti seorang wanita kecil sambil berkata dengan nada menggoda, "Saudara Ketiga, saya tidak mengerti. Mereka membunuh anak yang salah sebelum membiarkan Anda memeriksa ulang. Itu bukan salah Anda. Anda berhak mendapatkan medali untuk menemukan anak itu. Mengapa kamu takut? "

Gu Shenwei juga ingin tahu apa yang terjadi pada anak kedua.

Han Shiqi memberikan dua tawa pendek dan menggeliat, tetapi tidak menjawab. Berbalik menghadap sembilan remaja, dia membuka matanya.

Gu Shenwei memiliki hati di mulutnya dan hampir berbalik untuk melarikan diri, karena dia lebih suka melompat dari tebing daripada jatuh ke tangan musuh.

Han Shiqi menutup matanya lagi.

"Aku akan pergi sekitar sebulan. Dapatkan hiburan untukku."

Budak Ji mengerti secara diam-diam bahwa dia harus menggunakan berbagai cara untuk memenangkan dukungannya.

"Budak Qi dan Budak Xie, tetap. Sisanya, kembali ke kamar Anda." Kemudian dia berbisik ke telinga Han Shiqi, "Sepasang saudara …"

Pasangan bersaudara itu membeku ketika mereka tahu bahwa dia sedang membicarakan mereka.

Kakak laki-laki, Budak Qi, memiliki mata besar dan alis lebat, tetapi adik lelakinya, Budak Xie, lembut dengan mata cerah dan alis yang indah. Budak Xie sangat pemalu sehingga dia selalu menyembunyikan setengah dari tubuhnya di belakang saudaranya. Dalam pandangan Gu Shenwei, Budak Xie selalu diam.

Budak Yao terlihat buruk seolah-olah dia menderita keluhan yang luar biasa. Dia segera menjadi marah setelah kembali ke kamar tidur.

"Dengan cara apa mereka lebih baik dariku? Hanya sepasang saudara. Selera buruk. Aku yakin mereka tidak membersihkan pantat mereka. Hmph, Budak Ji mengira aku mengadu padanya ke Mama Xue. Seharusnya dia berpikir bahwa semua orang tahu bahwa dia telah memukul Slave Xiao. "

Gu Shenwei secara kasar menebak apa yang akan diderita sepasang saudara lelaki itu.

Meskipun usianya baru 14 tahun, ia secara tidak jelas telah mendengar tentang katamites di Central Plains. Dia belum mengerti arti sebenarnya dari kata ini, tetapi dia tahu bahwa itu adalah perbuatan jahat yang sangat kotor.

Dia bersimpati dengan sepasang saudara tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Mereka mengalami masalah ketika dia berhasil lolos. Han Shiqi akan pergi besok dan kembali sebulan kemudian. Mungkin selama periode itu, Kehendak Tuhan akan membantunya menemukan saudara perempuannya. Mereka bisa melarikan diri bersama dan kemudian membalas dendam.

Budak Yao kesal karena kehilangan kesempatan untuk menyanjung Han Shiqi. Karena "beruntung" Budak Qi dan Budak Xie tidak ada di sini, ia mulai melampiaskan kemarahannya pada orang lain.

"Budak Huan, mungkin giliranmu lain kali. Lihatlah dirimu, dengan penampilan dirimu yang mulia dan mulia. Kamu akan memenangkan kebaikan Tuan Han. Oh, aku lupa mengingatkanmu. Orang-orang itu suka bersikap kasar kepada domba kecil seperti kamu. Ketika itu terjadi, kamu mungkin tidak bisa berjalan selama beberapa hari. Haha, mereka … "

Gu Shenwei benar-benar ingin meninju wajah Budak Yao. Namun, dia tetap mengendalikan emosinya dan berulang kali memperingatkan dirinya sendiri untuk tidak mengacaukan segalanya. Han Shiqi berada di ruang berlawanan, karena itu, Gu Shenwei sebaiknya tidak membangkitkan perhatiannya.

Namun, dia akhirnya tidak bisa mengendalikan dirinya lagi dan akhirnya bergegas ke Slave Yao dengan dorongan hati.

Budak Yao siap untuk itu dan terus berdiri di belakang remaja lainnya. Lima remaja yang tidak belajar bahasa Cina Central Plains dengan baik tidak bisa sepenuhnya memahami kata-katanya, jadi mereka tidak tahu mengapa Budak Huan tiba-tiba kehilangan kesabaran dan menangkapnya.

Dengan sedikit keterampilan yang diwariskan pada keluarga, Gu Shenwei tidak bisa bertarung dengan pembunuh atau bandit, tetapi mungkin baginya untuk mengalahkan beberapa rekan. Sambil menatap wajah runcing Slave Yao yang bangga, Gu Shenwei tiba-tiba tersadar, menahan amarahnya, dan melangkah ke samping.

Pasangan saudara, Budak Qi dan Budak Xie, tidak kembali sampai tengah malam.

Kakak laki-laki, Budak Qi, menutup rapat bibirnya dan menundukkan kepalanya agar tidak melihat siapa pun sementara adik lelakinya, Budak Xie, terisak di belakangnya.

Kedua remaja itu berbaring di ranjang batu bata sementara yang lain pura-pura tidak mendengar apa-apa. Namun, ada seseorang yang belum sepenuhnya melampiaskan kemarahannya.

"Hei, pantatmu pasti terasa sangat enak, kan? Jangan berpikir kamu lebih tinggi dariku setelah mendapatkan bantuan pembunuh. Aku antek Nona sekarang, dan di masa depan, aku akan …"

Sebelum Budak Yao bisa menyelesaikan kata-katanya, Budak Qi telah melangkah dan meninju wajahnya. Sementara mereka berdua berkelahi satu sama lain, para remaja di dekatnya mencoba untuk menghentikan mereka tetapi akhirnya bergabung dengan pertempuran.

Akhirnya, kesembilan remaja di ruangan itu dengan sukarela bergabung atau dipaksa ke dalam perkelahian, tetapi tidak ada yang tahu siapa yang dia lawan karena kegelapan. Meskipun Gu Shenwei tahu Kung Fu, dia masih menerima banyak hits.

Tidak ada yang memperhatikan bahwa seseorang datang dengan lentera karena pertarungan masih berjalan lancar.

Budak Ji berkata sambil mencibir, "Kakak Ketiga, mereka berjuang untukmu."

.

Saat beristirahat di kamar Slave Ji, Han Shiqi mendengar para remaja bertengkar sengit. Di tengah malam, pertarungan semacam itu akan membangkitkan perhatian penjaga malam. Han Shiqi merasa jengkel tetapi geli, dan berteriak, "Berhenti," sambil bergegas untuk memisahkan kerumunan.

Gu Shenwei benar-benar kehilangan kendali. Kemarahan bahwa ia telah menekan selama beberapa hari mengalir keluar. Setiap pukulan yang dia berikan adalah dengan semua kekuatannya. Tiba-tiba, dia merasakan seseorang mencubit lengan kanannya. Tanpa ragu-ragu, dia mengambil kesempatan untuk berbalik, kepalanya bersilang di bawah lengan dan tangan kirinya meninju ke wajah yang lain.

Han Shiqi terkejut bahwa tuan kecil bersembunyi di antara kelompok anak-anak. Dia tidak menunjukkan gerakannya untuk memblokirnya tetapi meraih lengan kanan remaja itu dengan lebih banyak kekuatan untuk mendorong keluar. Remaja tanpa rasa takut itu langsung terlempar ke sudut.

Sebuah cetakan lingkaran merah ditinggalkan di mana nama baru Gu Shenwei dicap. Tulangnya terasa seperti patah. Memang benar bahwa ada celah besar antara dia dan pembunuh Golden Roc Fort.

Kedua orang itu saling menatap.

Seorang dulunya adalah mata-mata yang telah memasuki istana keluarga Gu dan sekarang menjadi pembunuh yang setia yang melayani Tuan Muda Kedelapan, Shangguan Nu; yang lain dulunya adalah Tuan muda keluarga Gu, tetapi sekarang menjadi budak, dengan merek yang memalukan di lengannya.

Pada saat ini, Gu Shenwei cukup tenang karena tidak ada cara untuk melarikan diri. Dia lebih suka mati dengan gemilang dalam pertarungan daripada memohon belas kasihan, mempermalukan keluarga Gu dari Central Plains.

Sembilan remaja tersebar di seluruh ruangan. Mereka semua tetap diam karena mereka tahu bahwa mereka telah menyebabkan masalah. Budak Yao memalingkan kepalanya untuk menghadap ke arah lain seolah-olah itu tidak ada hubungannya dengan dia.

Han Shiqi mengayunkan tangannya dengan senyum terkejut.

Gu Shenwei tahu dia telah diakui. Dengan gagasan bertarung sampai mati di benaknya, dia balas menatap.

"Budak Ji, kamu menyembunyikan harta di sini."

"Jangan bicara sampah. Tunjukkan gerakanmu!"

Gu Shenwei perlahan berdiri. Tubuhnya penuh dengan tingkat pertama Kekuatan Yang, seperti sungai yang meluap. Menghadapi pembunuh Golden Roc Fort yang terkenal, dia bertekad untuk bertarung sampai mati, tidak menggigil atau tersentak.

Semua remaja terkejut bahwa Budak Huan, yang kelihatan berperilaku baik, tiba-tiba berani bertarung dengan pengabaian yang ceroboh. Itu juga kejutan yang tak terduga untuk Slave Ji, yang melatih pelayan ini. Jika pelayan berperilaku seperti ini di depan tuan, Slave Ji akan disalahkan karena kelalaian.

"Kamu bocah! Kamu ingin mati? Beraninya kamu berbicara dengan bos seperti ini! Apa yang telah aku ajarkan padamu?"

Segera, dia mengeluarkan tongkat kayu rosewood di pinggangnya dan siap untuk menegakkan "hukum keluarga".

Han Shiqi, tanpa diduga, mengangkat tangannya untuk menghentikan Slave Ji dengan senyum yang sama.

"Tidak, pertahankan keliarannya. Jangan biarkan siapa pun menyentuhnya. Tunggu aku kembali."

Han Shiqi dan Budak Ji pergi dengan lentera, meninggalkan sembilan remaja dalam kegelapan. Mereka semua bernafas berat dan kemudian berturut-turut masuk ke ranjang batu bata. Tidak ada yang memenangkan pertarungan ini dan tidak ada yang diuntungkan.

Gu Shenwei juga merangkak ke tempat tidur. Dia kelelahan dan rasanya seperti kerangkanya runtuh, terlalu lemah untuk menahan seluruh tubuhnya.

"Apa maksud Han Shiqi? Bukankah dia mengenaliku?

"Tapi bagaimana itu mungkin? Salah satu tujuan utama Han Shiqi untuk masuk ke rumah Gu adalah untuk mengenali kita. Atau mungkin itu bukan Han Shiqi, tetapi hanya seseorang yang mirip dengannya."

Budak Ji selalu memanggilnya "Saudara Ketiga", tetapi tidak pernah menyebut nama aslinya.

"Satu pantat lagi akan mekar …" Budak Yao bergumam sebelum tertidur. Dia marah tentang mengapa dia bukan yang beruntung.

Gu Shenwei tidak tahu mengapa dia tidak dikenali sampai dia mencuci wajahnya keesokan paginya. Wajahnya hitam dan biru dan membengkak hingga tidak ada yang bisa mengenalinya.

Dia begitu tenggelam dalam kekhawatirannya sehingga dia tidak merasakan sakit. Saat dia menyentuh air dingin, dia merasakan sakit dan rasa sakit yang tak tertahankan.

Yang lain semuanya terluka parah dan beberapa dari mereka tertatih-tatih kesakitan.

Ketika mereka memberikan penghormatan kepada Nona seperti biasa, Mama Xue melihat remaja yang menyedihkan dan hanya mendengus tanpa mengucapkan sepatah kata pun.

Setelah mereka kembali ke Firewood Yard, Slave Ji menggunakan tongkat rosewoodnya untuk memberi tahu para remaja bahwa dia adalah penguasa halaman ini dan hanya dia yang memenuhi syarat untuk memukul orang lain.

Namun, Budak Yao, yang memulai pertarungan itu, lolos dari siksaan pengawas karena ia menerima pelatihan individu di tempat Mama Xue setelah mereka memberikan penghormatan kepada Nona. Untuk menjadi pembunuh di Golden Roc Fort, itu tidak cukup hanya dengan memenangkan hati tuannya. kebaikan; orang harus memiliki sedikit yayasan seni bela diri.

Tapi Budak Yao sangat menderita di tempat Mama Xue. Sementara remaja lainnya pulih, hanya dia yang terus menderita luka di wajahnya. Sebelum tidur, dia masih membayangkan apa yang akan terjadi jika dia menjadi pembunuh, tetapi saat ini, dia tidak penuh percaya diri.

Gu Shenwei percaya bahwa tidak akan butuh lebih dari beberapa bulan bagi Budak Yao untuk mati di tangan Mama Xue.

Hari ke-11 setelah dia memasuki Benteng Golden Roc, Gu Shenwei masih kesal karena dia belum mendengar kabar tentang saudara perempuannya, dan juga kesal tentang bagaimana menghadapi kembalinya Han Shiqi. Budak Yao, yang tidak mempelajari Kung Fu dengan baik, datang untuk menemukannya.

Gu Shenwei terkejut melihatnya, karena mereka berdua tidak berbicara satu sama lain selama beberapa hari terakhir. Sementara dia mengepel lantai di kamar Slave Ji, Slave Yao masuk, kembali lebih awal dari biasanya.

"Kamu kenal Kung Fu?"

Gu Shenwei tidak menjawab dan terus membersihkan lantai.

"Ajari aku."

"Bermimpilah," kata Gu Shenwei diam-diam, masih mengabaikannya.

"Ajari aku Kekuatan Yin dan Yang dan aku akan mengembalikan kain itu padamu."

Gu Shenwei tiba-tiba berdiri.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.