Chapter 88: Kill the Scapegoat

Babak 88: Bunuh kambing hitam

Penerjemah: Editor Transn: Transn

Gu Shenwei curiga terhadap Penjaga Ju karena membunuh sang pangeran ketika dia pertama kali bertemu Penjaga Ju. Karena kurangnya bukti, dia mempertahankan kesunyian pada saat itu. Sekarang, dia menuduh penjaga pembunuhan, yang sangat mengecewakan Tie Hanfeng. Dia khawatir muridnya mungkin tidak akan bisa menyelesaikan masalah ini seperti yang baru saja dia janjikan.

"Beraninya kamu?" Penjaga itu maju selangkah dan menghunuskan setengah dari pedangnya.

Menteri menghentikan penjaga dengan tergesa-gesa dan berbalik menghadap Zhong Heng. Dia bertanya, "Komandan Zhong, apa yang terjadi? Menuduh penjaga pangeran sendiri membunuh pangeran! Ini penghinaan terhadap Kerajaan Batu. Kuharap …"

"Saya punya bukti," Gu Shenwei mengumumkan dengan keras, menarik perhatian semua orang kepadanya.

Zhong Heng adalah satu-satunya orang yang ekspresi wajahnya tidak berubah. "Biarkan dia selesai," usulnya.

Gu Shenwei tidak memperhatikan penjaga yang marah itu. Dia melihat sekeliling dan matanya tertuju pada sang pangeran.

Dia memiliki dugaan tentang apa yang sebenarnya terjadi, tetapi ada banyak ketidakpastian. Mengingat itu, dia tidak punya cara untuk memprediksi secara akurat apa yang terjadi pada setiap detail, dia harus mengamati reaksi sang pangeran dengan hati-hati untuk mengkonfirmasi kecurigaannya.

"Aku tahu di mana Xu Yanwei dan kakaknya berada. Mereka dapat membuktikan bahwa aku mengatakan yang sebenarnya."

Mendengar itu, orang banyak terkejut. Mereka semua tahu bahwa Tie Hanfeng dan komandan telah mengerahkan banyak orang untuk mencari dua saudara kandung tetapi masih gagal melakukannya. Mereka bertanya-tanya mengapa magang pembunuh tidak mencari mereka lebih awal untuk membuktikan tidak bersalah jika dia benar-benar tahu di mana saudara kandung bersembunyi.

"Kamu tahu di mana mereka?" Tanya Tie Hanfeng, yang mungkin adalah orang yang paling bingung di sini. Dia telah mengirim anak buahnya untuk mencari saudara kandung beberapa hari yang lalu ketika dia masih berada di benteng. Dia tidak bisa mengerti mengapa muridnya, yang tidak terbiasa dengan kota, tiba-tiba mengklaim bahwa dia tahu lokasi saudara kandungnya.

Gu Shenwei memusatkan perhatian pada gerakan dan ekspresi wajah sang pangeran dan berkata, "Komandan Zhong, tolong kirim seseorang ke gerbang timur dan barat kota untuk memeriksa apakah ada dua bangsawan Kerajaan Batu, yang datang ke kota pada hari itu. sebelum kemarin dan mengklaim bahwa mereka akan tinggal dekat atau bahkan di dalam Ju's Residence. "

"Omong kosong! Yang Mulia, izinkan saya untuk membunuhnya sekarang dan membalas kematian Yang Mulia Pangeran Ju Gaotai."

Penjaga Ju mencabut pedangnya. Menteri itu ketakutan dan segera melompat ke samping. "Tenang. Seharusnya tidak diselesaikan seperti ini," dia melambaikan tangannya ketika dia mencoba membujuk penjaga itu.

Gu Shenwei menatap sang pangeran, dengan tegas percaya bahwa jika asumsinya benar, sang pangeran akan bereaksi sebelum Zhong Heng mengirim orang ke gerbang kota.

Zhong Heng merasa sedikit cemas. Dia punya ide kasar tentang apa yang akan dilakukan magang pembunuh, tetapi merasa enggan untuk terlibat. "Yah, sekarang sudah terlambat untuk …"

"Aku akan mengirim seseorang," Tie Hanfeng tiba-tiba berdiri dan menyela. "Beri aku satu jam. Jika muridku berbohong, aku akan memenggalnya sendiri."

Tie Hanfeng tertatih-tatih menuju gerbang. Gu Shenwei tidak berbalik untuk melihat mentornya. Tatapannya masih tertuju pada sang pangeran.

"Tunggu."

Sang pangeran akhirnya berbicara. Gu Shenwei merasa lega, tetapi masih berhasil menjaga wajahnya tetap lurus.

"Yang mulia!" Penjaga itu memandangi sang pangeran, terkejut dan menurunkan pedangnya.

"Biarkan dia menyelesaikan ceritanya terlebih dahulu. Jika kedengarannya masuk akal, kita dapat mengirim seseorang untuk menemukan saudara kandung nanti," kata sang pangeran.

Mendengar itu, Tie Hanfeng tertatih-tatih untuk berdiri di belakang magangnya, siap untuk menarik saudara kandung dari Ju's Residence kapan saja.

Gu Shenwei merasa sedikit gugup. Dia perlu menceritakan kisah yang masuk akal dengan pasti dan membuatnya terdengar tidak terbantahkan. Dia berpikir panjang dan keras tetapi tidak sepenuhnya yakin bahwa dia akan dapat meyakinkan semua orang.

"Ini masalahnya. Penjaga Ju ingin tinggal di Kota Jade alih-alih kembali ke Kerajaan Batu. Setelah membunuh Pangeran Ju Gaotai, dia berencana untuk meminta kerajaan agar mengizinkannya tinggal di Kota Giok untuk menjaga makam pangeran."

"Omong kosong!" Penjaga Ju mengangkat pedangnya lagi.

Tie Hanfeng melangkah maju, bersiap untuk melindungi muridnya. Pada saat ini, sang pangeran tiba-tiba mengangkat tangannya untuk menghentikan penjaga. "Biarkan dia selesai."

"Maafkan aku karena tumpul. Pangeran Ju Gaotai dulu sering mengunjungi dua pelacur di Pleasure Alley. Karena itu, Penjaga Ju sering melihat mereka berdua. Dia menyukai salah satu pelacur, Xu Yanwei, jadi dia menjadi kliennya dengan nama Tuan Mi. "

"Omong kosong," Guard Ju balas dengan suara rendah lagi. Kali ini, tidak ada yang menghentikannya.

"Xu Yanwei dan kakaknya sangat membenci ayah mereka yang kejam sehingga mereka ingin membunuhnya. Mereka meminta bantuan Penjaga Ju, tetapi dia menolak untuk terlibat dan menyarankan mereka untuk menyewa seorang pembunuh. Itulah sebabnya Xu Xiaoyi mempekerjakan saya. Namun, Penjaga Ju sedang membuat rencana lain pada waktu itu, dia tahu bahwa Pangeran Ju Gaotai baru saja meminjam sejumlah besar uang dari Budha yang berperut buncit dan berencana untuk mengantongi uang itu dan pada saat yang sama mengambil Xu Yanwei untuk dirinya sendiri. Buddha berperut bungkuk dan pengawalnya, Pengawal Ju membunuh Pangeran Ju Gaotai, mengambil semua uang itu dan menggunakan dokumen Kerajaan Batu yang dipalsukan untuk membawa saudara-saudara kandung ke Kota Utara. Sayangnya, pelacur lainnya, Shen Yanshi kebetulan mengetahui hal ini. Penjaga Ju pergi ke Pleasure Alley untuk membunuhnya kemarin pagi. Yang Mulia, saya pikir Anda harus ingat bahwa Penjaga Ju tidak ada di dekat Anda berdua kemarin pagi dan pagi ketika saudaramu dibunuh. Dan jika Anda memeriksa meterai menteri dengan hati-hati, Anda harus Saya akan mencari tahu bahwa saya Ini baru saja digunakan. "

Ada keheningan di dalam aula. Murid pembunuh itu menceritakan kisah yang masuk akal, tetapi hanya saudara yang hilang yang bisa memastikan apa yang dikatakannya.

Menteri berjalan menuju pangeran dan berbisik, "Yang Mulia, Anda tidak perlu …"

Pangeran memerintahkan menteri untuk berhenti berbicara dan kemudian berbalik ke arah Ju Ju, "Ju Zhan, beraninya kamu! Pernahkah kamu memikirkan keluargamu? Istrimu dan anak-anakmu? Kamu melakukan ini untuk seorang pelacur. Ini benar-benar tidak sebanding dengan risikonya. . "

"Yang Mulia …" Penjaga Ju menatap pedangnya dan berkata dengan suara bergetar. "Yang Mulia, tolong lepaskan keluargaku. Mereka tidak bersalah."

Dalam keadaan seperti itu, Penjaga Ju mengakui kejahatan itu dan mengangkat pedangnya. Semua orang berpikir bahwa dia akan bunuh diri, tetapi dia malah melompat, matanya membelalak karena marah dan menebas magang pembunuh yang tak berdaya dengan pedangnya.

Gu Shenwei hendak menghindari serangan itu ketika mentornya, Tie Hanfeng, melompat di depannya untuk menghadapi Penjaga Ju. Mentor dan Penjaganya Ju melewati satu sama lain di udara dan kemudian mendarat di tanah. Tie Hanfeng berhasil mendapatkan pedang itu sementara Penjaga Ju dibiarkan dengan tangan kosong. Saat berikutnya, kepala penjaga jatuh ke tanah, berguling ke arah menteri.

Setelah melihat pemandangan seperti itu, menteri hampir pingsan. Jika pelayan pangeran tidak datang untuk memeluknya, ia akan jatuh saat itu juga.

Tie Hanfeng menurunkan pedang dan membungkuk ke pangeran. "Yang Mulia, tolong maafkan saya."

"Tidak apa-apa. Aku minta maaf karena penjaga Kerajaan Batu yang pemberontak menyebabkan kamu begitu banyak masalah."

Sang pangeran tetap acuh tak acuh seolah-olah dia tidak terpengaruh oleh darah atau tragedi itu. Dia berdiri dan berjalan menuju gerbang. Ketika dia berjalan melewati magang pembunuh, dia bertanya, "Bagaimana dengan saudara kandung? Apakah mereka penjaga kaki Ju?"

"Tidak, mereka hanya ingin membunuh Buddha berperut buncit. Mereka digunakan oleh Penjaga Ju."

"Oh, jadi mereka masih tidak bersalah."

"Yang Mulia, mereka tidak bersalah. Buddha yang berperut gendut layak mendapatkannya, dan sayalah yang membunuhnya, bukan saudara-saudaranya."

Tiba-tiba, sang pangeran tampak agak marah dan berkata, "Yah, seperti yang Anda inginkan." Setelah itu, dia menyerbu dengan para pelayan dan pengawalnya.

Karena terlalu banyak kecelakaan hari ini, menteri tampak lelah, tetapi dia masih memenuhi tanggung jawabnya. Dia mengucapkan terima kasih kepada tiga tamu dan dengan sopan mengirim mereka pergi.

Zhong Heng menemani Tie Hanfeng dan muridnya ke gerbang utara kota dan memuji pembunuh semi-pensiunan, "Tuan Tie, Anda memiliki murid yang sangat cerdas. Dia memecahkan kasus ini dengan cemerlang, dan saya bisa mengatakan lebih baik dari saya. Sekarang bahwa sudah sampai pada ini, Kerajaan Batu tidak akan pernah mau menyebutkan apa pun yang terkait dengan skandal ini lagi di masa depan, yang menyelamatkan saya dari banyak masalah. "

Tie Hanfeng menyeringai. Kali ini, senyumnya tulus. "Hah-hah, Komandan Zhong, kamu bersikap terlalu rendah hati. Tanpa bantuanmu, anak laki-laki seperti dia tidak bisa mencapai apa-apa."

Zhong Heng menoleh ke magang pembunuh dan bertanya, "Kamu dari Central Plain, bukan?"

"Ya, tapi aku dijual ke pedagang di Wilayah Barat ketika aku masih kecil, dan kemudian berakhir di Golden Roc Fort."

"Bocah yang menjanjikan. Kuharap kita bisa bertemu lagi di masa depan."

Setelah Zhong Heng mengucapkan selamat tinggal dan akan pergi, Gu Shenwei menghentikannya. "Komandan Zhong."

"Iya nih?"

"Saudara-saudara tidak bersalah, bukan?"

"Ya," jawab Zhong Heng sambil tersenyum.

Tie Hanfeng dan Gu Shenwei mengambil pedang dan kuda-kuda mereka di gerbang utara kota. Itu gelap, jadi mereka memutuskan untuk berjalan kaki. Ketika mereka berjalan menaiki bukit dengan kuda-kuda mereka, Tie Hanfeng berhenti tersenyum dan mengeluh, "Kamu sangat tertutup. Mengapa kamu tidak memberi tahu rencanamu sebelumnya? Aku benar-benar khawatir."

"Maaf, Tuan Shifu. Aku hanya tidak ingin menyeretmu jatuh, karena aku tidak sepenuhnya yakin dengan rencanaku."

"Kenapa kamu tidak menyeret saudara-saudara keluar?"

"Aku takut mereka akan terlalu banyak bicara, yang mungkin akan merusak rencanaku. Jadi aku memutuskan untuk meninggalkan mereka sendirian."

Tie Hanfeng tertegun. Dia kemudian menggelengkan kepalanya sambil tersenyum samar. Dia mengutuk dan kemudian bertanya dengan sungguh-sungguh, "Anda tahu bahwa penjaga itu tidak bisa cukup kaya untuk menjadi klien Xu Yanwei, bukan?"

"Ya, tapi dia memang membunuh pangeran."

"Bagaimana kamu mengetahui semuanya? Aku tahu siapa yang membunuh pangeran, tapi aku masih belum bisa meluruskan beberapa detail."

"Ketika saya menganggap semuanya sebagai masalah yang perlu diselesaikan, itu menjadi jauh lebih sederhana. Detailnya tidak penting. Begitupun kebenarannya."

Tie Hanfeng menatap muridnya dengan terkejut untuk beberapa waktu dan kemudian berkata, "Mulai sekarang, aku harus menganggapmu serius."

Gu Shenwei sangat berterima kasih kepada komandan. Meskipun Zhong Heng tidak pernah benar-benar bermaksud untuk membantunya, dia mengajarinya pelajaran penting, yang akan bermanfaat baginya seumur hidupnya.

Dalam pikiran Gu Shenwei, ada versi lain dari cerita tentang kematian Ju Gaotai.

Dalam versi ini, Tuan Mi bukan Penjaga Ju tetapi pangeran yang lebih muda, yang menginginkan tahta dan wanita saudara laki-lakinya. Dia mungkin benar-benar menyukai Xu Yanwei, tetapi pada saat dia menyadari bahwa magang pembunuh ada padanya, dia ingin membunuhnya dan saudara laki-lakinya segera untuk merahasiakannya. Gu Shenwei berpikir bahwa pangeran yang dingin dan tegas ini akan membuat penguasa yang lebih cocok.

Dalam pandangannya, Penjaga Ju, yang bekerja sampai mati untuk kedua pangeran, mungkin tidak ingin kembali ke Kerajaan Batu sebagai penjaga yang rendah hati. Dia mungkin ingin tinggal bersama keluarganya di Jade City, tetapi pada akhirnya dia harus menjadi kambing hitam untuk pangeran muda demi keluarganya.

Gu Shenwei menemukan ekspresi Guard Ju yang sangat marah sangat mencurigakan selama kunjungan pertama mereka ke Ju's Residence. Dia berpikir bahwa pangeran yang lebih muda seharusnya tidak pernah membiarkan penjaga menemui mereka.

Dia berpendapat bahwa menteri mungkin tidak tahu apa-apa tentang rencana pangeran yang lebih muda selama pertemuan pertama mereka. Setelah mengetahui kebenaran, menteri tidak punya pilihan selain menerima fakta itu. Dia menduga menteri itu mungkin bahkan cukup senang dengan kematian pangeran yang bermusuhan dan tidak kompeten itu.

Sekarang setelah kasus ini diselesaikan, Gu Shenwei tidak ingin memikirkannya lagi. Satu-satunya harapannya adalah bahwa saudara kandung akan selamat.

Melangkah ke kastil batu, dia merasa sangat lega, tetapi ini belum berakhir. Dia telah memberikan Kerajaan Batu kisah yang masuk akal, tetapi belum melakukan apa pun untuk menenangkan keluarga Meng, bos sebenarnya dari Budha.

Untungnya, komandan menemukan saudara kandung dan uang pada akhirnya. Ada dua kontrak pinjaman, yang menunjukkan bahwa Buddha berperut buncit telah memainkan trik untuk mengantongi banyak uang selama proses tersebut. Ini meringankan kemarahan keluarga Meng terhadap magang pembunuh.

Gu Shenwei dihukum oleh benteng. Dia akan melayani kurungan 10 hari di East Castle dan kemudian bekerja sebagai pelayan di Akademi Whiterobe. Sebulan kemudian, ketika dia kembali ke Kota Selatan, dia mengetahui bahwa insiden ini belum terselesaikan.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.