DRG – Chapter 175

Bab 175: Kembalinya Game Radio yang Mengerikan

Penerjemah: Editor CatCyan_: Zayn_

Aroma itu cukup puas dengan keterampilan memasaknya. Bahkan, banyak gadis menikmati memasak untuk orang yang mereka cintai.

Su Bai telah tinggal di Chengdu sejak lama ketika dia masih kecil dan datang ke pantai timur setelah orang tuanya meninggal. Karena itu, ia masih lebih menyukai makanan Sichuan. Jadi Aroma menyiapkan hidangan khas Sichuan untuknya.

Namun, ketika Su Bai melihat otak babi melayani di depannya, dia tersentak untuk menekan penyakit naluriah, berjalan pergi dan menuju ke toilet.

Aroma berdiri di sana dengan takjub. Dia mendengar Su Bai muntah di kamar mandi dan merasa malu dan marah. Dia telah menyebutkan Gu Fan untuk mengganggunya, dan sekarang bereaksi seperti ini setelah dia memasak untuknya?

Orang kecil itu menatap kamar kecil dan mendengarkan suara. Lalu dia berbalik, berbaring telungkup, meletakkan tangannya di mulut dan mulai menirunya!

Aroma itu geli. Dia menyentuh ujung hidung anak ini. "Kau bajingan kecil! Ambil sesuatu yang bagus, kan? Ayo, mari kita makan siang tanpanya. "

Dia duduk di sampingnya, mengambil mangkuk kecil, mencampur beberapa puding telur dan nasi di dalamnya dan memberinya makan dengan sendok. Si kecil senang diberi makan seperti ini dan segera membuka mulutnya.

Ketika Su Bai pulih, dia kembali dan meminta maaf. "Maaf, aku sedikit alergi dengan otak babi belakangan ini."

Aroma mengabaikannya, terus memberi makan anak itu.

Su Bai kembali dan duduk di samping meja. Nafsu makannya setelah tidur panjang sekarang hilang karena kedutan di perutnya yang disebabkan oleh otak babi itu.

Tidak ada yang menikmati makanan kecuali si kecil. Aroma pergi tanpa kata setelah anak itu penuh, yang membuat Su Bai tidak nyaman. Jika dia tidak membuatnya kesal dengan Gu Fan sebelumnya, dia tidak akan salah mengira ini.

Su Bai menuang segelas anggur untuk dirinya sendiri dan duduk di sofa.

Orang kecil itu penuh dan bahagia dan bermain sendiri di atas karpet.

Jujur, Su Bai yakin dia tidak akan punya anak sendiri setelah membesarkan anak kecil ini. Pria ini sangat pintar dan baik, tetapi tidak akan mudah jika dia hanya anak normal.

Selain itu, dia bahkan tidak tahu berapa lama dia bisa bertahan hidup, bagaimana dia bisa membesarkan anak ketika dia sendiri menjalani kehidupan yang dipinjam? Adapun anak kecil ini, dia dibawa keluar dari dunia cerita dan mereka hanya ditakdirkan untuk tetap bersama. Itu pengecualian.

Su Bai mengeluarkan teleponnya dan mulai memeriksa transportasi. Dia memesan tiket pesawat kembali ke Cina malam ini. Mungkin satu-satunya hal yang benar-benar dia raih di London adalah makan otak yang “enak”.

Edward mungkin sudah dekat dengan ayahnya di masa lalu, tetapi dia tidak ingin berlama-lama di London. Sangat jelas bahwa dia dulu bebas berjalan-jalan untuk bersenang-senang tetapi tidak bisa lagi melakukannya karena dia adalah penonton sekarang. Terutama ketika Su Bai tahu bahwa Litchi tidak di dunia nyata dan tidak akan kembali dalam waktu singkat, yang dikonfirmasi oleh dirinya sendiri. Strategi Empty Fort bisa berfungsi sekali, tetapi dua kali atau bahkan lebih? Dia tidak akan seberuntung itu.

Dia berencana untuk menyewa beberapa pengacara atau detektif swasta untuk memeriksanya setelah dia kembali ke Cina; itu mungkin jauh lebih baik daripada melakukannya sendiri.

SU Bai menghabiskan sore itu di kamar menonton TV bersama si kecil. Setelah tidur siang, ia bangun dan mendapati hampir tiba waktunya untuk pergi ke bandara ketika ia melihat teks baru di ponselnya dari Seven.

Dikatakan: "Apakah Anda bebas? Bisakah kamu datang ke Qinhuangdao? ”

Jika ingatan Su Bai benar, pada saat ia meninggalkan Chuan Barat, Seven dan Gyatso masih berada di hotel di Lembah Jiuzhaigou. Sekarang Tujuh ada di Qinhuangdao? Mengapa menyia-nyiakan liburan berharga keliling negara ketika dia harus beristirahat?

Dia mengirim sms kembali sambil berpakaian sendiri. "Ada apa?"

Sejujurnya, Su Bai tidak ingin berhubungan dengan biksu ini dalam kenyataan. Itu terlalu melelahkan karena Tujuh terlalu rumit. Su Bai muak dengan perasaan mengatur satu sama lain. Dia mungkin hanya menjadi gila dan memulai perang lain melawan Tujuh, jadi mengapa repot-repot berpura-pura menjadi teman?

Tapi itu sepertinya sangat mendesak karena Seven segera mengirimnya permintaan panggilan suara.

"Su Bai, aku butuh bantuan."

"Tembak." Su Bai menyalakan sebatang rokok dan memutuskan bahwa ia akan menolak Tujuh apa pun yang ditawarkan.

“Saya mencoba menangkap sesuatu di Qinhuangdao; ini bukan tugas nyata, tetapi target ini akan banyak menguntungkan kita. "

"Maaf aku tidak bisa. Saya patah kaki saya beberapa hari yang lalu. "

Su Bai berkata dan menutup telepon. Dia tidak akan melakukan perjalanan jauh ke Qinhuangdao untuk membantu Tujuh. Bagaimanapun, itu mungkin berakhir tanpa manfaat baginya karena Seven akan selalu berusaha menjebaknya.

"Ayo, ayo pulang." Su Bai mengangkat lelaki kecil itu dan mencium pipinya.

…

Shanghai tidak sepanas dulu sejak musim gugur dan berawan dan hujan akhir-akhir ini. Itu sangat panas sehingga banyak orang lebih suka tetap tanpa pelana, tapi sekarang mereka semua mengenakan pakaian lengan panjang.

Su Bai telah kembali ke vilanya di Shanghai hampir sebulan yang lalu, telah mengirim beberapa orang ke London untuk menyelidiki Lembaga Edward, dan bahkan menjadi salah satu sponsornya hanya untuk membantu penyelidikan. Banyak kemajuan telah dibuat tetapi laporan terperinci masih membutuhkan waktu.

Selama sebulan terakhir, Su Bai menjalani kehidupan yang teratur. Tidak melihat siapa pun atau pergi ke mana pun, hanya menghabiskan pagi hari di rumah menikmati teh atau membaca, sore hari di gym berolahraga, dan malam hari di klub menembak untuk latihan. Banyak senjata atau permainan di klub ini sebenarnya dilarang, tetapi pemiliknya sangat kuat dan begitu pula para tamu VIP. Karena itu, semua pihak yang berwenang menutup mata terhadap apa yang terjadi di sini.

Namun, berbeda dari tamu lain, Su Bai meminta semua jenis senapan, yang menyebabkan pemilik banyak masalah. Untungnya, Su Bai dermawan soal uang.

Dia tidak punya pilihan. Hanya Hellfire Shotguns yang dia dapatkan tetapi dia tidak bisa berlatih dengan mereka; mereka terlalu mahal dan terlalu kuat. Dia harus menemukan beberapa senapan umum yang terasa mirip dengan latihan. Jika dia bisa baik dengan senapan itu, dia mungkin bisa menguasai Hellfire Shotguns juga.

Biasanya, itu akan larut malam ketika dia kembali dari klub menembak. Setelah mandi air panas, dia akan segera tidur.

Kehidupan yang teratur seperti itu memberi Su Bai ilusi bahwa dia adalah seorang siswa lagi.

Dia merindukan pesta pertunangan sepupunya karena dia terjebak di London. Mungkin bibi dan sepupunya mungkin berpikir bahwa dia masih tidak mau bertemu dengan kerabat lainnya.

Si kecil telah tumbuh banyak dalam sebulan terakhir, sekarang dia melihat sekitar tujuh atau delapan bulan. Lucky merawatnya, jadi meskipun Su Bai adalah ayah yang ceroboh, lelaki kecil itu masih sehat dan kuat. Dan dia sekarang mengenakan pakaian anak-anak yang mahal alih-alih membungkus perut. Terkadang, Su Bai membawanya ke lantai bawah untuk berjalan-jalan, dan dia selalu menarik perhatian orang yang lewat karena dia sangat imut.

Dan Su Bai sudah terbiasa menjadi ayah. Mungkin dia harus bersyukur bahwa anak lelaki kecil ini telah datang kepadanya dan membuat hidupnya kurang membosankan atau dingin. Hanya ketika dia bersama lelaki kecil ini dia bisa merasakan bahwa dia adalah manusia yang terbuat dari daging dan darah dan memiliki rumah.

Waktu berlalu, sampai suatu malam, dengan anak itu tidur di samping Su Bai dan Lucky di ujung tempat tidur, jam kuno yang hanya hiasan tiba-tiba berdentang.

Orang kecil itu masih tidur nyenyak. Lucky tiba-tiba membuka matanya tetapi tidak bergerak, hanya menutup matanya perlahan setelah beberapa saat.

Su Bai duduk diam.

Tiga bulan.

Tepat waktu.

Telepon Su Bai mulai beroperasi dengan sendirinya. Aplikasi radio dimulai dan suara serak yang familier datang.

Jujur, Su Bai merindukan suara terkutuk ini setelah tiga bulan yang panjang.

“Teman-teman yang terkasih, selamat datang di Dreadful Radio, saya adalah tuan rumah Anda. Saya tidak punya nama, karena nama tidak ada artinya di sini.

“Reorganisasi tiga bulan sudah berakhir. Pasti lama dan sulit bagi banyak pemirsa yang terbiasa dengan persahabatan kita. Apakah kamu merindukan saya?

"Jangan khawatir …

“Hari ini, cerita horor baru dimulai.

"Dua puluh orang muda— sepuluh pria dan sepuluh wanita, semuanya berusia dua puluhan. Kedengarannya adil, bukan?

“Mereka berbaring di tempat tidur, siap untuk tidur. Tapi tiba-tiba, mereka menyadari bahwa kamar tidur mereka telah berubah …

"Sekarang, ini permainan ketertiban dan pilihan …"