DRG – Chapter 197

Bab 197: Borgol, Seragam, Little Leather Whip!

Penerjemah: MrJ_ Editor: Zayn_

Meninggalkan distrik, Su Bai melaju ke pusat perbelanjaan. Dia memarkir mobilnya di parkir bawah tanah pusat perbelanjaan, Su Bai kemudian naik lift ke atas sambil membawa kawan kecil itu.

Ketika sampai di lantai dasar, deretan gerobak belanja diletakkan dengan rapi di luar. Keranjang belanja saat ini sangat personal. Su Bai ingat saat dia masih muda dan menemani orang tuanya berbelanja. Kereta belanja saat itu memiliki bagian kecil untuk anak-anak untuk duduk. Ibunya suka membuatnya duduk di sana saat dia mendorongnya berkeliling saat dia berbelanja.

Su Bai pada saat itu merasa memalukan bagi seorang anak lelaki untuk duduk di sana, ya, sangat memalukan. Dia bahkan membalas berkali-kali karena itu tetapi ibunya tidak pernah bosan melakukannya.

Kereta belanja saat ini memiliki gerbong dengan karakter kartun. Su Bai mencari kereta bertema Ultraman dan menempatkan teman kecil itu di dalamnya. Dia kemudian mendorong kereta belanja ke supermarket.

Karena lelaki kecil itu masih muda dan tidak memiliki pemikiran yang sama dengan Su Bai ketika dia masih muda, dia merasa cukup bermakna untuk didorong oleh Su Bai. Dia terus bertepuk tangan gemuk kecil sambil berteriak seolah-olah mendorong Su Bai.

"Tenang nak, kau bukan Godzilla, tidak berat memaksamu."

Su Bai memberi senyum pada kawan kecil itu. Dia kemudian mengeluarkan sebatang coklat dari kotaknya, membuka bungkusnya dan memberikannya kepada bapak kecil itu, oh tidak, dia harus dipanggil Su Yuxuan yang duduk di kereta Ultraman.

Pria kecil itu bertingkah seperti kebanyakan anak seusianya setelah makan. Dia memegangnya di tangannya dan memakannya. Su Bai mengambil beberapa makanan ringan lagi, membuka bungkusan itu dan memberikannya kepada kawan kecil itu.

Su Bai bersiap-siap untuk berbelanja di bagian lain.

Seseorang yang mengenakan seragam supermarket muncul pada saat itu dan memblokir Su Bai.

"Tuan, maaf. Berdasarkan aturan supermarket, Anda tidak diperbolehkan membuka segel sebelum membayar. Silakan lanjutkan untuk membayar barang-barang ini serta denda. "

"Aku belum selesai berbelanja, bukan berarti aku tidak akan membayar untuk ini," kata Su Bai.

"Maaf pak. Ini adalah peraturannya. ”Staf wanita itu tampak sangat tenang tetapi dia memandang rendah dirinya jauh di dalam hatinya. Era Era apa ini? Masih ada orang yang masih makan sebelum membayar. Itu tidak seperti sepuluh tahun yang lalu. Konsep supermarket baru saja diperkenalkan ke banyak kota dan banyak pelanggan menginginkan sedikit keuntungan dan akhirnya menjadi lelucon. Ada banyak CCTV di sekitar supermarket saat ini dan masih ada orang-orang yang tidak memiliki kualitas batin. '

Su Bai melirik kawan kecil itu. Kawan kecil itu merasa ada sesuatu yang naik dan berhenti memasukkan camilan ke dalam mulutnya. Dia cemberut sambil melihat makanan yang belum selesai di tangannya.

"Bagaimana dengan ini, biarkan aku memeriksa, aku ingat ……" Su Bai mengeluarkan teleponnya dan mulai menggulir.

Wanita itu mempertahankan sikap sopan saat dia berdiri di samping Su Bai. Mereka sudah menjadi petugas keamanan yang sedang dalam perjalanan saat ini. Itu tidak muncul untuk berkelahi tetapi untuk menangani situasi.

"Oh, tentu saja. Maaf, supermarket ini ada di bawah nama saya. "Su Bai berkata sambil melihat-lihat daftar kontaknya. Dia memutar nomor tetapi tidak berbicara setelah panggilan terhubung. Dia memberikan teleponnya kepada staf wanita tanpa peduli dan mendorong gerobak pergi untuk melanjutkan belanjanya.

Lima menit kemudian, staf wanita serta dua pria yang berpakaian formal dan tampaknya orang yang bertanggung jawab berlari bersama. Mereka memang telah berupaya keras untuk mencari Su Bai di antara banyak lorong yang sangat indah. Dahi mereka basah oleh keringat dingin.

Staf wanita menyerahkan telepon kembali ke Su Bai sambil merasa sedikit takut. Su Bai menerima telepon dan tersenyum. "Tidak apa-apa. Saya hanya di sini untuk membeli beberapa barang, tapi jangan ganggu saya. "

Beberapa orang itu ingin membuka mulut mereka tetapi tidak berani terus mengganggu Su Bai setelah memperhatikan sikapnya yang menunjukkan bahwa dia tidak ingin ada orang yang mengganggu waktu belanjanya dengan anaknya. Mereka segera melangkah ke samping.

Su Bai menepuk kepala kawan kecil itu. “Jangan khawatir, terus makan. Supermarket ini milik keluarga kami, makan apa pun yang Anda suka makan. "

Pria kecil itu tersenyum senang, dia terus makan makanan ringan.

Setelah setengah jam, Su Bai meninggalkan pusat perbelanjaan. Dia tidak benar-benar membeli banyak barang. Ada seseorang yang ditugaskan dan mereka sesekali mengganti makanan, minuman, dan kebutuhan di rumah. Benar-benar sangat sedikit barang yang dibutuhkan Su Bai untuk dibeli dan bisa dikatakan ia membawa teman kecil itu untuk berbelanja karena dorongan tiba-tiba.

Su Bai berjalan ke mobilnya di tempat parkir pusat perbelanjaan. Dia memperhatikan seorang wanita yang tampaknya berusia dua puluh lima atau dua puluh enam tahun dan berpakaian tepat berdiri di samping mobilnya. Dia tampaknya telah menunggu beberapa saat, tetapi Su Bai tidak mengenalnya.

"Bagaimana kabarmu?" Wanita itu melepas kacamata hitamnya. Dia memiliki wajah yang indah dan tidak ada yang perlu diributkan tentang gayanya dari gaya rambutnya ke pakaiannya. Ini adalah seorang wanita yang memiliki tuntutan tinggi terhadap penampilan dan temperamennya. Pakaian yang dia kenakan bukanlah sesuatu yang orang biasa mampu.

"Apa pun?"

Su Bai merasa sedikit tidak sensitif. Dia sudah menjadi ayah dan tidak bisa berhubungan dengan wanita di depannya tepat di depan anaknya.

Kawan kecil itu mencuri pandang pada kakak perempuan itu dan kemudian pada Su Bai. Dia menyipitkan mata kecilnya yang lucu.

"Maafkan saya. Saya tidak sengaja menggaruk mobil Anda saat membalikkan. Saya tinggal dia untuk menyelesaikan ini. "

Wanita itu membungkuk pada Su Bai.

Su Bai berjalan ke sisi pengemudi untuk melihat setelah dia mendengarnya. Memang ada goresan di pintu. Itu tidak terlalu serius tetapi masalah yang berbeda berdasarkan nilai mobil.

"Sudahlah. Tidak apa-apa, "kata Su Bai sambil membuka bagasi mobil. Dia menempatkan barang-barang yang dia beli di dalam. Dia kemudian membawa kawan kecil itu dan bersiap untuk pergi.

Wanita itu terkejut. "Maksudmu, tidak perlu melanjutkan dengan klaim?"

"Ya, rindu. Terima kasih telah tinggal dan menungguku. Semuanya baik-baik saja, bisakah saya pergi sekarang? ”Su Bai menutup jendela mobil. Dia ingat ada beberapa mobil di garasinya, paling-paling dia akan mengendarai mobil lain kali.

Lebih jauh lagi, mobil apa pun itu tidak berarti banyak bagi Su Bai.

Siapa tahu wanita itu benar-benar membuka pintu kursi penumpang dan duduk di dalam.

“Bisakah kamu mengirim saya pulang ke rumah? Saya telah memanggil seseorang untuk mengirim mobil saya untuk diperbaiki. Saya tidak suka mengendarai mobil dengan cacat. "

"Ada juga goresan di mobil saya." Su Bai mengingatkan.

"Ini tidak sama. Kamu mengemudi, bukan aku. ”Wanita itu memandang ke arah orang kecil yang duduk di belakang. “Apakah ini putramu? Dia benar-benar sangat imut. "

Wanita itu mengulurkan tangannya dan membawa kawan kecil itu ke pelukannya. Kawan kecil itu tidak malu dengan orang asing; dia bermain dengan wanita itu.

Su Bai menghela nafas dan bertanya: "Di mana kamu tinggal?"

"Menara Pangeran." Jawab wanita itu.

Su Bai membalikkan mobilnya dan meninggalkan tempat parkir. Tepat ketika dia berada di jalan terbuka, wanita itu tiba-tiba bertanya: "Apakah Anda merasa sangat tertekan? Kemarahanmu juga tidak baik, kan? ”

Su Bai tidak menjawab, dia hanya menyetir pelan. Menara Pangeran tidak terlalu jauh.

"Kamu seharusnya tumbuh dari keluarga orang tua tunggal sejak muda, dan bahkan … Kamu hidup sendiri sejak muda?" Wanita itu mencoba bertanya.

"Kamu memeriksa saya?" Tanya Su Bai.

"Tidak. Banyak hal yang bisa dilihat dengan mengamati mobil Anda. Hanya ada satu hal yang tidak bisa saya pahami. Anda adalah orang yang sangat berbeda ketika saya melihat Anda membawa putra Anda. Siapa kamu yang sebenarnya? ”

"Apa pekerjaanmu?"

“Psikoterapis, kantorku ada di Prince Tower. Ini kartu nama saya. "Wanita itu meletakkan kartu nama di pangkuan Su Bai. “Sebenarnya, Anda memiliki masalah mental yang parah dan menghadapi banyak tekanan. Pekerjaan saya adalah membantu orang melepaskan tekanan mereka. Ingin aku membantumu memeriksanya? ”

Su Bai terkekeh. "Anda tidak bisa menyelesaikan tekanan yang saya hadapi."

'Itu benar. Tekanan dari Dreadful Radio dan dari lingkungan yang saya hadapi sejak muda bukanlah sesuatu yang bisa Anda selesaikan. '

“Percayalah, pekerjaan saya cukup maju. Ini dianggap tidak dapat diterima oleh arus utama bahkan di Eropa dan Amerika Serikat, tetapi kadang-kadang dapat menciptakan keajaiban. ”

Su Bai tiba di persimpangan Menara Pangeran saat mereka berbicara. Terjadi kemacetan karena truk terbalik, jalan macet dan mobil-mobil di sekitarnya macet.

"Kau tahu, karena ada kemacetan lalu lintas, datanglah ke kantorku dan minum teh. Saya merasa sangat malu menggaruk mobil Anda dan tidak memberikan kompensasi. ”

Su Bai tidak mengatakan apa-apa tetapi dia membelokkan kemudi ke parkir di puncak gedung Prince Tower.

Setelah turun dari mobil, wanita itu memimpin dengan antusias.

Kawan kecil itu bersemangat tinggi dan terus bergoyang-goyang di pelukan Su Bai.

Su Bai dengan lembut mengetuk kepala kawan kecil itu. “Kenapa kamu begitu bersemangat? Dia sangat memperhatikan saya sebagai klien karena dia melihat ayahmu punya uang. Apakah uang saya tidak akan menjadi milik Anda di masa mendatang? "

Kawan kecil itu terdiam tanpa mengeluarkan suara setelah dia mendengar apa yang dikatakan Su Bai seolah sedang berpikir keras. Su Bai tidak tahu apakah pria kecil itu mengerti apa yang dikatakannya.

Nama pada kartu wanita itu adalah Ying Yinger, itu dalam bahasa Inggris dan bahkan memiliki aroma yang unik.

Kantor Ying Yinger ada di lantai dua puluh tujuh. Setelah masuk, itu sepertinya kantor biasa. Itu tidak bisa dianggap mewah tapi itu tidak buruk. Kantor harus jauh lebih besar dari kantor biasa karena ada tirai merah yang menutupi setengah ruang.

Ying Yinger mulai mengganti pakaiannya. Dia berjalan menuju lemari seolah-olah tidak ada orang luar dan membuka pakaian sampai dia hanya mengenakan bra hitam, dia kemudian mengenakan gaun warna putih yang mirip dengan gaun tidur.

"Apakah kamu ingin mengalaminya?"

"Tidak tertarik." Jawab Su Bai.

"Heh heh, kamu salah paham." Ying Yinger berjalan menuju tirai merah dan membukanya.

'Dunia' berbeda muncul di kantor.

Taser, borgol, belenggu, cambuk, dan peralatan lainnya muncul di dalam ruang itu. Itu terlihat seperti tempat eksekusi, tempat eksekusi yang sangat pink. Itu tidak digunakan untuk membunuh tetapi untuk orang-orang dengan selera khusus untuk menikmati layanan BDSM [1].

“Melarutkan tekanan dan rasa sakit jantung melalui rasa sakit fisik pada tingkat tertentu dan periode waktu tertentu. Jangan khawatir, saya berharap di bidang ini. Saya sangat yakin dengan prestasi dan kemampuan profesional saya sendiri.

“Baiklah, sekarang, izinkan saya bertanya lagi.

"Tuan, apakah Anda bersedia untuk mencoba layanan saya?"

Su Bai menempatkan kawan kecil itu di sofa. Kedua Hellfire Shotguns yang dibungkus mantel paritnya ditempatkan di samping kawan kecil itu dan kemudian dia masuk. Ying Yinger menutup tirai dengan penuh pengertian, menghalangi garis pandang kawan kecil itu. Dia kemudian menunjuk Su Bai untuk mengangkat kedua tangannya ke atas saat dia mengikat kedua tangan Su Bai dengan belenggu.

"Mohon dicatat. Saya akan menambah ketinggian belenggu; tubuhmu akan terasa sedikit tegang. ”

Baru saja dia selesai berbicara, belenggu diangkat lebih tinggi. Kedua lengan Su Bai diangkat.

Belenggu-belenggu ini dan alat-alat penyiksaan sebenarnya tidak bisa menahan Su Bai. Namun dia ingin mengetahui apakah metode unik ini efektif. Jika wanita itu bisa mengandalkan barang-barang di sana untuk mengancam Su Bai, dia mungkin juga mati dengan menabrak sepotong tahu.

Ying Yinger memegang cambuk di tangan kirinya dan taser di tangan kanannya. Dia kemudian memikirkan sesuatu dan melepas gaun tidur yang baru saja dia ganti.

“Oh ya, apa favoritmu?

“Di sini, aku punya perawat, guru, berkerah putih, bersih.

"Tuan,

"Seragam mana yang ingin saya pakai untuk melayani Anda?

“Efek visual yang luar biasa adalah suatu keharusan untuk membantu terapi. Ini akan membantu Anda melepaskan stres pada tingkat yang lebih tinggi.

“Pada saat yang sama, aku juga akan melakukan sedikit hipnosis pada dirimu.

“Harap tenang. Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, saya seorang profesional.

“Aku pikir seragam perawat ini tidak buruk, bagaimana menurutmu?

"Apakah kamu menyukainya?"