EOT – Chapter 7: A Dexterity Point

Bab 7: Titik Keluwesan

Penerjemah: Editor:

"Huang Jiahui!"

"Xiao Luo!"

Seseorang berteriak untuk mereka. Baik Luo Yuan dan Huang Jiahui shock. Mereka berpisah dan meluruskan diri dengan tergesa-gesa sebelum berjalan di belakang pohon.

"Anda disana. Apakah kalian berdua melakukan sesuatu yang nakal? ”Zhao Qiang tersenyum ambigu. Ada noda darah di wajahnya.

Huang Jiahui memerah merah.

Luo Yuan lebih berani. Mempertahankan ekspresi wajah netral, dia dengan tenang mengubah topik pembicaraan dengan mengatakan, “Kakiku mati rasa. Bagaimana dengan ular itu? ”

"Sudah mati. Bagaimana tidak setelah kita menembaknya berkali-kali? Tapi itu luar biasa. Jika itu tidak kembung, itu mungkin membunuh kita, "Zhao Qiang nyengir.

Tiba-tiba, Luo Yuan teringat sesuatu. Dia membuka jendela propertinya hanya untuk mengetahui bahwa misinya belum selesai. Dia merasa aneh dan bertanya-tanya mengapa. Mungkinkah Chen Weiqiang tidak terbunuh oleh ular khusus ini, atau mungkin dia masih hidup?

Kemudian dia menyadari bahwa jendela properti sepertinya agak berubah. Ketika dia memeriksa semua detailnya, dia sangat gembira.

Dia telah mendapatkan poin ekstra untuk Willpower-nya, yang kini telah mencapai 12 poin dan merupakan properti terbaik kedua setelah kecerdasan.

Dia mengingat kembali penampilannya yang mengerikan sambil menghadap ular raksasa itu dan berpikir, "Tampaknya Willpower terkait dengan kondisi mentalku." Jika bukan karena insiden itu, dia mungkin terus mengabaikannya.

Pria pemberani seharusnya tidak takut. Menjadi kuat tidak hanya membutuhkan tubuh yang kuat dan otak yang cerdas, tetapi juga jiwa yang kuat. Meskipun Willpower tidak memengaruhi properti lainnya, itu tetap sama pentingnya dengan yang lainnya.

Selama pertarungan, 11-point Willpower-nya lebih tinggi daripada rata-rata orang, tetapi dia begitu ketakutan sehingga kelemahannya telah mengendalikan anggota tubuhnya. Dia tidak bisa menggunakan kekuatan penuhnya saat menghadapi bahaya yang lebih besar dari yang dia duga. Jika dia tidak gigih, dia akan lumpuh seperti Huang Jiahui. Ketika sampai pada hal ini, dia tidak seberani Zhao Qiang dan Kapten Chen, yang sama-sama berpengalaman sebagai polisi.

“Xiao Luo, berikan aku pisaumu. Saya ingin memotong perut ular itu. Saya sudah menelepon stasiun. Seseorang akan segera datang untuk melaksanakannya, ”kata Kapten Chen sambil berjalan ke arahnya. Dia melihat perut ular itu juga. Dia yakin bahwa mereka yang hilang akan ditemukan mati di dalamnya.

Luo Yuan menyerahkan pisau padanya dan mengikutinya.

Pemandangan itu benar-benar berantakan. Pohon tumbang atau miring, dan medannya juga berubah secara dramatis. Itu tampak seperti seluruh area baru saja dilanda badai.

Seekor ular raksasa terbaring mati di tanah di depan mereka. Mulutnya tertutup rapat dengan lidah merah panjang bercabang yang ditinggalkan di luar sementara darah menyembur keluar. Tubuh masih berkedut sesekali. Rupanya, itu belum berubah kaku.

Huang Jiahui melihatnya dari jauh; wajahnya pucat, tubuhnya berayun dan sepertinya dia akan jatuh lagi.

"Itu belum mati, kan?" Luo Yuan bertanya.

"Cukup dekat. Padahal, itu sudah mati. Ini hanya kejang saraf, "jawab Kapten Chen kasar.

"Biarkan aku menembaknya sekali lagi!" Zhao Qiang mengangkat senjatanya dan menembak.

Bang!

Peluru menghantam ular raksasa, tetesan darah berhamburan di sekitar. Tubuhnya berkedut sedikit sebelum akhirnya menegang.

“Harus aman. Ayo pergi! "Kata Kapten Chen, tampak lega.

"Di mana Wang Fei?" Luo Yuan bertanya karena dia tidak bisa melihatnya di sekitar.

“Dia tidak beruntung. Dia tertabrak batu bergulir saat dia berbaring tengkurap di tanah dan mematahkan kakinya! '' Zhao Qiang berkata dengan jijik, mengerutkan bibirnya. Dia jelas membenci Wang Fei.

Luo Yuan senang mendengarnya. Dia bukan orang suci, tapi dia selalu membalas kebaikan dengan kebaikan dan kebencian dengan kebencian. Meskipun dia merasa agak kecewa karena dia tidak melakukannya sendiri, berita itu tetap membuatnya bahagia.

Ular raksasa itu tampaknya benar-benar mati sekarang. Itu tidak bergerak sama sekali ketika mereka berjalan melewatinya. Namun, ketika mereka hampir memotong perutnya, hewan itu tiba-tiba bergerak-gerak, membuat mereka takut. Untuk menghindari kecelakaan lebih lanjut, mereka menunggu setengah jam lagi untuk membuatnya lebih kaku.

Mereka merobek beberapa sisiknya, yang masing-masing seukuran telapak tangan kecil, untuk mengekspos perut putih ular itu. Kapten Chen mengangkat pisau dan bersiap untuk memotong.

Kulitnya sangat keras dan licin, sehingga pisaunya terus tergelincir. Fakta bahwa itu telah digunakan untuk memotong semak-semak sebelumnya berarti bahwa ia menjadi tumpul. Dengan demikian, Kapten Chen berhasil memotong hanya setengah inci, dan ia mencapainya dengan menggunakan sebagian besar energinya.

"Biarkan aku melakukannya!" Saran Luo Yuan. Dia tidak tahan melihatnya lagi.

"Baiklah!" Kapten Chen menggelengkan kepalanya dan menyerahkan pisau kepada Luo Yuan. Dia mengguncang pergelangan tangannya yang sakit dan berkata dengan senyum pahit, “Kulit ini terlalu keras. Letakkan beberapa di antaranya, satu di atas yang lain, dan Anda akan mendapatkan rompi anti peluru! "

Luo Yuan tertarik. “Saya tertarik dengan itu. Bisakah saya minta beberapa? ”

"Tentu, ini bukan masalah besar," kata Kapten Chen dengan acuh tak acuh, "Lagi pula, Anda juga punya andil dalam membunuhnya. Kami hanya akan membaginya menjadi bagian yang sama. "

“Sayangnya, dagingnya pasti tidak enak. Itu menjijikkan hanya memikirkan mayat yang harus ada di dalamnya, "kata Zhao Qiang, tampak jijik. Dia biasanya tidak keberatan memakan hewan liar, tetapi dia tidak berani makan ular khusus ini.

Luo Yuan tersenyum dan mengambil pisau parang. Dia memeriksanya dengan hati-hati, menyentuh ujungnya untuk menguji ketajamannya. Dia membuka kakinya sedikit dan fokus sambil memegang pisau dengan kedua tangan.

Lalu dia mengayunkannya ke bawah dan hamparan cahaya putih melintas seperti kilat. Jika adegan itu diputar dalam gerakan lambat, orang bisa melihat ujung pisau nyaris tidak menyentuh kulit. Tapi itu cepat, hanya menghasilkan suara lembut pendek.

Potongan halus sepanjang dua inci telah terbentuk di kulit yang keras. Kedalaman potongannya kurang dari 1 mm, dan bahkan tidak ada darah yang keluar.

Semua orang terkejut melihatnya. Keterampilan pisau canggih seperti itu seperti seni. Itu tampak sangat luar biasa.

Luo Yuan menghela nafas. Itu tampak luar biasa, tetapi hanya kemampuannya untuk mengendalikan kekuatannya dengan sempurna dan memotong lebih cepat. Orang normal juga dapat mencapainya dengan beberapa tahun latihan.

Kemampuan untuk mengendalikan kekuatan seseorang sangat penting ketika memegang pisau. Namun demikian, keterampilan pisau 5 poinnya masih membutuhkan waktu untuk ditingkatkan. Dia harus belajar bagaimana fokus jika dia ingin setiap bagiannya akurat.

Luo Yuan membuat satu potongan lagi dan kemudian beristirahat sebentar. Dia mengulangi proses ini puluhan kali hingga kulitnya akhirnya terbuka. Organ-organ dalam mengalir keluar perlahan-lahan, dan atmosfer menjadi berat dengan bau busuk itu. Perut kembung tampak seperti balon yang terlalu tinggi. Luo Yuan menatap Kapten Chen.

Kapten Chen mengangguk.

Luo Yuan menarik napas dalam-dalam dan membukanya sedikit demi sedikit menggunakan pisau parang.

Empat mayat yang tertutup asam lambung jatuh. Asam lambung berceceran di sekitar. Luo Yuan melompat pergi.

Asam itu telah mengubah mayat-mayat itu tanpa bisa dikenali. Kepala dan beberapa bagian tubuh lainnya telah sepenuhnya dicerna, hanya menyisakan tulang. Oleh karena itu, identitas mayat-mayat itu tidak dapat dikonfirmasi. Luo Yuan hanya melihat sebelum perutnya bergejolak.

Dua pria lainnya tampak sama sakitnya.

Tiba-tiba, suara mekanis terdengar di benak Luo Yuan. "Ting! Misi F + Level ‘Investigasi Penghilangan Chen Weiqiang 'telah selesai. Misi Selesai dalam: 19 jam 35 menit. Evaluasi Misi: Bagus! ”

“Hadiah Pengalaman Dasar Nilai 400!”

“Evaluasi Yang Baik, Nilai Pengalaman +200!”

“Kamu naik level. Anda telah dihargai 1 poin properti dan 5 poin keterampilan. Level Anda saat ini adalah Level 4! "

"Energi dan cederamu semua akan pulih!"

"Akhirnya aku naik level." Luo Yuan senang, tetapi segera dia menjadi sedih. Meskipun dia tidak terlalu dekat dengan Chen Weiqiang, mereka setidaknya berteman. Jika misi telah selesai, maka itu berarti dia adalah salah satu mayat.

Dia menyalakan jendela properti.

Karakter: Luo Yuan

Profesi: Spesialis Perdagangan Luar Negeri di Qimei Foreign Trading Co. Ltd

Level: 4

Pengalaman: 300/2400

Atribut: –

Kekuatan: 10 (10）

Keluwesan: 11 （10）

Fisik: 11 （10）

Kecerdasan: 13 （10）

Persepsi Sensorik: 10 （10）

Kemauan: 12 （10）

Keterampilan: Sains 16, Matematika 14, Mandarin 19, Bahasa Inggris 16, Keuangan 17,

Komputer 9, Dansa 1, Gambar 3, Game 6, Negosiasi 9,

Jaringan 7, Memasak 3, Mengemudi 1, Hand-to-Hand Combat 4,

Keterampilan Pisau 5

Keahlian Unik: Identifikasi

Poin Properti yang Tidak Ditugaskan: 1

Poin Keterampilan yang Tidak Ditugaskan: 5

Misi Tidak Lengkap: Tidak Ada

Ketika sampai pada sifat fisik, Luo Yuan biasa menganalisisnya secara kasar. Dia membaginya menjadi tiga kategori: Satu, yang sulit untuk ditingkatkan, seperti Intelejen dan Keluwesan, di mana pemutakhiran terbatas tidak peduli seberapa keras seseorang mencoba; dua, yang cukup sulit untuk ditingkatkan, seperti Strength dan Physique, di mana peningkatan bisa mudah jika Anda berlatih cukup keras, tetapi setelah Anda mencapai tingkat tertentu mereka menjadi lebih sulit; dan tiga, yang mudah ditingkatkan, seperti Willpower dan Sensory Perception. Meskipun metode untuk meningkatkan Persepsi Sensorik belum diketahui, memutakhirkannya harus cepat setelah seseorang berhasil mengidentifikasi metode tersebut.

Karena poin properti yang diterima dari setiap tingkat sangat berharga, Luo Yuan pasti tidak akan menggunakannya tanpa memikirkan terlebih dahulu. Setiap titik properti membutuhkan perencanaan yang cermat. Mereka yang berada di kategori pertama akan menjadi prioritas utama. Dia hanya akan menambahkan poin ke kategori kedua ketika level ambang telah tercapai. Sedangkan untuk kategori ketiga, ia berencana untuk memperbaruinya secara otomatis.

Sebelum misi ini, Luo Yuan pasti akan menambahkan titik properti ke Intelijen, karena selama masa damai Intelijen lebih berguna daripada apa pun. Itu adalah kunci untuk membantu Anda naik tangga sosial.

Tetapi apa yang terjadi hari itu benar-benar mengubah cara berpikirnya. Dunia sudah mulai berubah dan itu hanya akan menjadi lebih berbahaya di masa depan. Karena itu, kemampuan fisik akan memberinya rasa aman yang jauh lebih besar.

Luo Yuan berpikir sejenak sebelum dia memutuskan untuk menambahkan satu-satunya poin propertinya ke Dexterity.

Begitu dia menambahkan intinya, suhu tubuhnya tiba-tiba meningkat, dan kemudian kembali normal.

Tiba-tiba dia merasa dunia telah berubah. Rasanya seperti seseorang telah menekan tombol gerak lambat. Suara serangga yang berdengung dan nyanyian burung tampaknya lebih lama, dan ada semacam keheningan yang halus. Segalanya tampak bergerak sedikit lebih lambat. Saat ia terbiasa dengan efek peningkatan Keluwesan, ia tahu bahwa ini adalah fenomena yang disebabkan oleh refleks saraf yang dipercepat. Itu sebabnya dia tidak terkejut. Dia hanya perlu waktu untuk beradaptasi.

Dia melihat poin keahliannya dan memutuskan untuk mengabaikannya untuk saat ini. Untuk menggunakan keterampilan pisaunya, dia harus memiliki pisau. Namun, pisau sebagian besar dikendalikan dan terbatas di Cina. Ditambah lagi, dia belum memutuskan apakah dia akan terus berlatih keterampilan ini.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.