Chapter 52: Premier League Part 2

Babak 52: Liga Premier Bagian 2

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

"Pertandingan akan mencapai 10 menit terakhir. Nottingham Forest, yang tidak berada di kandang, diikat 3: 3 dengan lawan mereka. Kedua tim telah bermain dengan panik hari ini dengan lima gol yang dicetak di paruh pertama pertandingan saja! Pada menit ke-66, Ipswich mengubah skor menjadi imbang. "

"Kabar buruk baru bagi Forest dari Rotherham United. Gol Wolverhampton Wanderers FC dalam pertandingan tandang mereka melawan Rotherham United, dan pertandingan membosankan itu akhirnya menunjukkan beberapa tanda kehidupan. Namun, ini adalah berita yang menghancurkan bagi Forest. Jika ini skor bertahan hingga akhir pertandingan, akan ada perbedaan lima poin antara Forest dan Wolverhampton. "

"… Tapi kembali ke apa yang terjadi di sini … oh yeah! Bola masuk! Marlon Harewood! Ini adalah gol pertamanya hari ini dan gol ke-21 untuk musim ini! Gol ini harus melegakan bagi Tony Twain! Pada menit ke-79, golnya Tim sekali lagi di depan Ipswich! "

"Pertandingan sudah berakhir! Nottingham Forest mendapatkan kemenangan keempat beruntun mereka di pertandingan tandang! Tony dan timnya pasti berjalan di jalur yang cerah!"

Pada tanggal 5 April, pada putaran ke-41 pertandingan liga, Tang En memimpin timnya melalui kesulitan pertandingan tandang, mengalahkan pesaing terdekat mereka, Ipswich, dengan skor 4: 3. Gol terakhir Harewood membawa tiga poin berharga bagi tim.

Pada 9 April, pada pertandingan 40 yang dijadwalkan ulang, Nottingham Forest kalah dari Leicester peringkat kedua dengan satu gol. Kerugian itu bukan kegagalan total. Tang En telah memesan senjata dan puas bahwa tim hanya kehilangan satu gol. Karena Leicester memiliki 80 poin dan berada di depan tempat ketiga Sheffield United dengan 11 poin, ia diperlakukan hanya menyerah satu gol sebagai kemenangan. Karena hanya ada lima pertandingan liga tersisa, Leicester dan Portsmouth, yang memiliki 83 poin dikunci untuk promosi ke Liga Premier. Tim yang tersisa hanya bisa bersaing melalui playoff untuk yang ketiga — posisi terakhir untuk maju ke Liga Premier.

Sebagai Ipswich, yang berada di peringkat ketujuh, telah kehilangan semua sementara dan cukup jauh dari keenam, Tang En tidak khawatir bahwa mereka akan mengejar ketinggalan. Akibatnya, ia memutuskan untuk menyimpan energi Forest untuk pesaing yang akan datang, yang akan menjadi Wolverhampton Wanderers.

Pertandingan ini akan menjadi pertarungan langsung antara tempat kelima dan keenam. Jika Tang En menang, poin peringkat Forest akan sama dengan Wolverhampton, dan kemudian mereka bisa menyusul mereka dengan selisih gol mereka. Namun, jika Tang En kalah dari mereka, kesenjangan di antara mereka akan melebar.

Tim peringkat ketiga hingga keenam untuk Pertandingan Liga semua berpartisipasi dalam babak playoff. Namun, menurut Piala FA Inggris, sistem kompetisi menggunakan metode knock-out dua putaran. Semi-final akan menggunakan aturan gol tandang dan final akan ditentukan hanya dalam satu putaran di stadion. Tim lawan akan berada di antara tempat ketiga dan keenam, dan tempat keempat dan kelima. Oleh karena itu, semakin tinggi peringkatnya, semakin lemah lawannya. Ini adalah alasan Tang En sangat ingin memenangkan Wolverhampton Wanderers dan mengambil tempat kelima.

Karena itu adalah pertandingan playoff, manajer Wolverhampton mungkin berpikiran sama dengan Tang En dan merencanakan taktiknya. Itu akan menjadi pertempuran yang adil dan langsung.

Pertandingan itu sembilan menit ketika striker Wolverhampton Nathan Blake mencetak gol.

Pada menit ke-26, gelandang Wanderers, Colin Cameron, menambahkan lebih banyak garam ke luka Forest dan mencetak gol kedua, membuat skor 2: 0. Para penggemar Forest tenggelam dalam kesunyian yang mematikan.

David Johnson membawa kembali harapan dengan gol pada menit ke-40. Penggemar Hutan dihidupkan kembali.

Di paruh kedua pertandingan, kedua manajer memperlakukan lapangan seperti papan catur dan memainkan permainan catur yang intens.

Akhirnya, pada menit ke-73, taktik Tang En "berikan semuanya" berhasil. Michael Dawson mendapat gol setelah didorong oleh Tang En ke lini depan. City Ground tiba-tiba terdengar seolah-olah sebuah bom telah diledakkan. Sorakan dari panggung tontonan begitu keras sehingga Tang En tidak bisa mendengar tepukan tangannya sendiri,

Selama sisa pertandingan, meskipun Tang En mencoba yang terbaik dan para pemain Hutan berlari sampai kaki mereka sempit, mereka masih tidak mampu membawa kemenangan bagi para penggemar. Mereka tidak bisa melakukan apa-apa selain berjabat tangan dengan Wolverhampton Wanderers di rumah mereka.

Undian tidak mengubah papan peringkat, karena enam teratas tetap sama, dan bahkan urutannya tidak berubah.

Suasana hati Tang En yang benar-benar hilang keesokan paginya ketika dia bangun. Ini karena dia punya pelajaran dengan Yang Yan malam itu. Dia sekarang merasa bahwa ada dua hal dalam hidupnya yang harus dinanti. Satu adalah kemenangan setelah setiap pertandingan, dan yang lainnya adalah pelajaran Cina dengan Yang Yan.

Setiap kali Yang Yan melihat Tang En, dia akan mengaguminya, karena dia adalah satu-satunya orang asing yang dia tahu yang bisa mempelajari bahasa dan budaya Cina dengan begitu cepat.

Tang En selalu mengangguk dan menunjukkan bahwa dia setuju setiap kali Yang Yan memujinya dengan serius dan menambahkan, "Aku tidak berusaha membuatmu marah." Tentu saja, kesuksesannya adalah karena dia sudah bisa berbicara dan menulis bahasa Mandarin. Dia adalah pria Tiongkok yang telah tumbuh dan tinggal di Tiongkok selama 26 tahun.

Pelajaran bahasa Cina hanyalah alasan bagi Tang En untuk mendekati Yang Yan.

Dia berharap untuk mendengar suara Yang Yan, melihatnya tersenyum, berada di ruangan yang sama dengannya, menghirup udara yang sama, dan berbicara tentang subjek apa pun yang dia suka.

Biasanya bagian pertama pelajaran terdiri dari Yang Yan yang mengajar Tang En, sedangkan bagian kedua selalu berubah menjadi Tang En yang berbicara tentang sepak bola dengan Yang Yan.

Tak satu pun dari mereka merasa ada yang salah dengan itu. Yang Yan secara bertahap menjadi penggemar Hutan, sementara bahasa Cina Tang En telah meningkat dengan sangat cepat, dan itu membuat Yang Yan sangat bangga.

Melihat teman sekolah lamanya terlihat sangat bangga, Tang En merasa geli. Namun, dia tidak bisa mengekspresikan dirinya dan memberikan identitas aslinya. Dia menyadari tidak ada cara baginya untuk kembali ke kehidupan aslinya. Dia sudah jatuh cinta menjadi manajer. Meskipun dia hanya pengganti, dia tidak ingin mengembalikan tubuh barunya.

Adapun Yang Yan … dia adalah satu-satunya penghubungnya dengan masa lalunya. Kehidupan masa lalu Tang En tidak membuatnya dihargai, kecuali gadis ini, yang terkadang membuatnya berpikir untuk belajar di sekolah Cina dan bertemu orang-orang baru.

Yang Yan adalah naksir pertamanya. Namun, naksir pertama biasanya tidak berubah menjadi apa pun. Tang En tidak punya rencana untuk mengatakan hal-hal ini dengan keras dan mendorong mereka ke dalam untuk mempertahankan hidupnya saat ini. Saya tidak mengenal Anda saat itu dan Anda juga tidak mengenal saya. Sekarang kita saling mengenal, tetapi tidak ada yang akan terjadi.

Kegembiraan yang dialami Tang En ketika pertama kali melihat Yang Yan hanya karena perbedaan tajam yang dia rasakan antara kehidupan masa lalu dan masa kini, serta efek fantasi pada kenyataan.

Sekarang, efek itu perlahan memudar, dan dia bisa memperlakukan Yang Yan dengan tenang dan normal.

Biarkan masa lalu tetap di masa lalu …

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.