Chapter 1244 – : I Feel Hot

Bab 1244: Saya Merasa Panas

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Melihatnya berbaring di tempat tidur, Jiang Yuning juga perlahan berbaring. Ini adalah pertama kalinya dia berbaring di tempat tidur dengan seorang gadis. Ia merasa sangat gugup dan malu.

“Xi, apakah kamu ingin sesuatu untuk dimakan?”

…

Dia berbalik untuk melihat Nian Xi. Merasa bahwa dia terlalu jauh darinya, dia bergerak sedikit lebih dekat dengannya tanpa berpikir. Pada akhirnya, dia tidak sengaja menyentuh tangannya.

Dia tidak siap untuk itu. Dia tersentak, khawatir Nian Xi mungkin mengira dia mencoba melakukan sesuatu padanya di tempat tidur. Karena dia tidak bereaksi, dia menghela nafas lega.

Pada saat itu, dia mendengar seorang pria dan seorang wanita terengah-engah. Dia menoleh ke layar dan melihat seorang pria seorang wanita berciuman dengan penuh gairah. Tangan pria itu ada di seluruh tubuh wanita itu. Itu tidak seperti cara dia mencium Nian Xi.

Wajah dan telinganya menjadi merah, tetapi dia tidak mengalihkan pandangannya dari layar.

Nian Xi juga merasa canggung. Dia tahu bahwa Paman Han tidak akan memilih film biasa.

Dia menoleh untuk memelototi Jiang Yuning, tetapi menemukan dia menatap layar tanpa berkedip.

“Jiang Yuning …” Nian Xi menendang kakinya dan berkata, “Apakah kamu sengaja membawaku ke sini untuk menonton film semacam ini?”

“TIDAK.” Jiang Yuning menggelengkan kepalanya dengan cepat.

“Tapi kamu sepertinya menikmatinya.” Nian Xi mendengus.

Saat suaranya memudar, pria dan wanita di layar itu memulai beberapa interaksi lebih lanjut. Tidak banyak daging yang terlihat, tetapi postur tubuh yang menggairahkan dan suara napas menunjukkan temanya.

Jiang Yuning tiba-tiba merasa panas. Dia buru-buru duduk dan melepas mantelnya.

“Apa yang kamu lakukan …” Nian Xi tersentak, menatapnya dengan waspada.

“Aku merasa panas. Saya pikir udara tidak mengalir di ruangan ini, ”kata Jiang Yuning dengan suara kering.

Mendengar itu, Nian Xi mulai merasa panas juga.

Namun, teater adalah tempat umum. Nian Xi mengira film itu tidak akan terlalu jauh.

Syukurlah, pria dan wanita itu berhenti bermesraan. Namun, mereka mulai berhubungan seks.

Nian Xi tidak tahan melihatnya. Dia duduk, mengambil remote control dan berhenti memutar film.

Jiang Yuning menghela nafas lega. Dia merasa bersalah atas kesalahannya. “Xi, kamu pilih film,” katanya.

Akhirnya, Nian Xi memilih film Hollywood yang dirilis belum lama ini. Jiang Yuning jarang menonton film seperti itu, tapi dia rela menonton apapun yang disukai Nian Xi.

“Xi, apakah kamu mau buah?”

“Ya, bawakan aku beberapa.” Nian Xi menemukan menonton film di tempat tidur, menyenangkan. Menjadi petugas polisi adalah pekerjaan yang menuntut. Dia selalu merasa lelah. Tapi sekarang, dia santai seperti kucing malas.

Jiang Yuning dengan menjilat menyajikan buah padanya. “Yang mana yang kamu suka?”

Melihat jeruk bali di atas piring, Nian Xi teringat bagaimana Nian Junting selalu meminta Luosang mengupas jeruk bali untuknya. Dengan pemikiran itu, dia berkata kepada Jiang Yuning, “Kupas jeruk bali untukku.”

“Tentu.” Jiang Yuning dengan hati-hati mengupasnya, tapi dia tidak pandai melakukannya. Saat dia akhirnya selesai mengupas buah dan menyerahkannya kepada Nian Xi, dia membuka mulutnya dan berkata, “Beri aku makan.”

Jiang Yuning berhenti sejenak, lalu buru-buru berkata, “Tentu, kamu adalah ratuku. Aku seharusnya memberimu makan. Anda tidak perlu mengingatkan saya akan hal itu.”

“Anak baik.” Nian Xi menyukainya.

Dia berpikir sejenak, mengambil foto, lalu mengirimkannya ke Nian Junting, bersama dengan pesan— ‘Kakak, pacarku sedang mengupas jeruk bali untukku. Yang perlu saya lakukan hanyalah membuka mulut saya.’

“Xi, makan grapefruit pasti membuatmu lelah. Ini, minum limun, ”kata Jiang Yuning.

Nian Xi meneguk minumannya dan merasakan manisnya madu.

“Mengapa limun?” dia berkata.

…