Chapter 12 – Collecting Rent (Part 2)

Bab 12: Mengumpulkan Uang Sewa (Bagian 2)

Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Dia membunyikan bel pintu beberapa kali. Orang yang menjawab pintu adalah Guo Yan, yang mengenakan atasan biru dan celana pendek denim. Tingginya sekitar 5'6 ”dengan sosok yang bagus. Bukan dewi tapi pasti tampan. 7. Sebuah celemek menyala dan spatula di tangannya, Chen Jin tahu dia sedang membuat makan siang.

Melihat Chen Jin di pintu, dia tersenyum lebar. "Kakak Chen! Kamu ada di sini! ”Guo Yan juga berusia 24, tapi dia dua bulan lebih muda dari dia, jadi dia memanggilnya Big Brother.

Chen Jin mengangguk. "Bolehkah aku masuk?" Tanyanya, ketika dia melihat lantai ubin bersih berkilau di apartemen.

"Ya, ayolah, Kakak Chen." Guo Yan tersenyum manis ketika dia mengeluarkan sepasang sandal bertelinga kelinci merah muda dari lemari sepatu, dan meletakkannya di karpet di sebelahnya.

Chen Jin tidak memakainya. Sebagai gantinya, ia melepas sepatu dan memasuki ruangan hanya dengan kaus kakinya.

“Ayo, pakai sandal. Tidak apa-apa! "Kata Guo Yan.

Dia mengibaskan jarinya dan bertanya, "Apakah Song Xuejia pulang hari ini? Saya perlu berbicara dengannya. "

Ini mengejutkan Guo Yan. "Ya, dia mengenakan masker di kamarnya." Dia bingung. Kenapa dia memintanya?

"Itu bagus." Chen Jin mengangguk, dan langsung pergi ke kamarnya di sisi barat apartemen.

Pintunya terbuka.

Di kursi rotan selempang dekat jendela kamar tidur, berbaring seorang gadis berdada menarik di rok tulle hijau yang lengannya putih dan ramping; kakinya proporsional dengan kulit seperti giok yang sempurna. Sabuk putih di pinggangnya membuat pinggangnya terlihat lebih kecil. Perutnya luar biasa rata tanpa top muffin. Tubuh yang sangat indah.

"Mmm Hmmm ~" Dia menyalakan headphone, menyenandungkan musik yang dia dengarkan. Suaranya seperti suara malaikat. Adapun wajahnya, Chen Jin telah melihatnya sebelumnya; itu adalah wajah boneka putih yang tidak bersalah. Itu adalah salah satu dari wajah-wajah cantik yang jarang terlihat. Dia setidaknya 8 atau 9 dari 10.

Tetapi juga gadis ini yang berutang kepadanya sewa tiga bulan, yaitu $ 900. Dia harus mengambil uang sewa hari ini.

Ketuk ketukan!

Mengetuk pintu beberapa kali, Chen Jin berdiri di pintu dengan tangan bersedekap dan berkata, "Song Xuejia, kamu berutang sewa tiga bulan, tidakkah kamu pikir sudah waktunya kamu membayar?" Suaranya cukup keras untuk gadis-gadis lain di rumah bersama untuk mendengar. Jelas.

Guo Yan, yang sedang menyiapkan makan siang di dapur, kaget karena dia tahu Song Xuejia menghasilkan lebih dari 1.000 dolar setiap bulan bekerja sebagai tenaga penjualan untuk kosmetik. Dan dia tidak membayar sewa?

"Tunggu, aku butuh 5 menit lagi dengan masker wajah rumput laut ini." Song Xuejia sangat malu. Dia memiliki ego yang besar. Sekarang semua orang di rumah tahu apa yang sedang terjadi, bagaimana dia akan menghadapi mereka? Masalah besar. Itu hanya sewa. Kenapa dia harus mengatakannya dengan keras?

Lima menit kemudian, setelah membersihkan masker wajah, dia memasang wajah imut dan tersenyum dan mencoba membuat Chen Jin memasuki kamarnya. "Ayo ngobrol di kamar saya, Big Brother Landlord," katanya dengan suara centil.

"Tidak tidak. Mari kita tetap di sini. "Chen Jin mengibaskan jarinya, menolak undangannya yang penuh gairah ke kamarnya.

"Tuan Tanah, Tuan Tanah, terlalu ramai di sini. Tidak ada privasi, "katanya, sambil memegang lengannya dan membawanya ke kamarnya. Begitu mereka masuk, dia dengan cepat mengunci pintu.

Karena penasaran, teman sekamarnya Liu Xiaoxia, Xu Jiaojiao, dan Zhao Yajing mendengarkan dengan cermat melalui pintu.

…

Di kamar tidur, dengan tangan di belakang, Chen Jin memasang wajah serius dan berkata, "Baiklah, Song Xuejia, apakah Anda akan membayar sewa atau tidak?"

"Ayo, jangan terlalu keras padaku ~" Dia mengedip padanya, cemberut. “Uang sangat ketat belakangan ini. Bisakah Anda memberi saya beberapa hari lagi? ”Katanya dengan nada sedih.

“Itu yang kamu katakan dua bulan lalu, dan aku setuju. Tapi tidak kali ini. Tidak ada lagi masa tenggang untukmu, ”kata Chen Jin. Dia tidak memberinya pilihan.

“Ayah saya sakit. Ibu saya membutuhkan banyak uang untuk menutupi biaya pengobatannya. Saya telah mengirimkan uang saya kepadanya; itu sebabnya saya merasa sulit akhir-akhir ini, "katanya, dengan berlinangan air mata.

"Jika ayahmu benar-benar sakit, kamu harus mengunjunginya, daripada membohongi wajahku." Dia mengungkapkan kebohongannya tanpa perasaan.

"Wow … kau tidak memiliki simpati." Song Xuejia cemberut, tampak sangat bersalah.

“Cukup dengan aktingnya. Jawab saja saya — apakah Anda membayar atau tidak? ”Itu adalah permintaan terakhirnya. Dia sudah menunda sewanya selama tiga bulan. Tidak ada lagi yang bisa dia lakukan.

"Kamu …" Song Xuejia menginjak kakinya dan menatapnya dengan tak percaya. Dia tidak bermaksud menunda pembayarannya. Yang benar adalah, tiga bulan lalu, ada tas dari PRADA yang ia sukai, tetapi harganya 2.500 dolar. Dia sangat menginginkan tas tangan itu sehingga dia tidak hanya menghabiskan seluruh tabungannya, tetapi dia juga memaksimalkan kartu kreditnya. Itu membuat teman-teman dan rekan-rekannya sangat iri.

Dan sekarang, dia harus membayar harga yang sebenarnya. Untuk membayar tagihan kartu kreditnya, dia menggunakan uang sewa untuk menutupinya, mengira pemiliknya adalah pria yang baik dan tidak akan bermasalah dengan itu. Tapi tidak lagi. Itu adalah kesempatan terakhirnya. Namun, dia tidak memiliki nama.

Melihat pemilik 5'10 ”tinggi ini, sedikit tampan di depannya, dia tidak bisa tidak memikirkan bagaimana keluarganya memiliki lebih dari 5 apartemen…

Kemudian dia membuat rencana. Dia mulai bertindak seolah-olah dia adalah gadis miskin tanpa uang. Dia kemudian mendekat ke arahnya, memegang tangannya, dan menunjukkan belahan dada sebanyak mungkin, berusaha untuk menjadi genit dengannya. “Tuan Tanah, Tuan Besar, saya benar-benar kekurangan uang. Tolong beri saya waktu lagi. Jika … "Dia menggigit bibirnya, sepertinya telah membuat keputusan tentang sesuatu. "Kakak … jika saya harus membayar hari ini … selain uang, Anda mengambil apa pun dari saya untuk membayar sewa saya berhutang kepada Anda."

Chen Jin mencoba menarik tangannya darinya saat dia berbicara. Tapi tawarannya menarik perhatiannya. "Apa pun? Seperti apa?"

Song Xuejia memerah sedikit dan bergumam, “Kamu tahu… suka berkencan, makan malam dengan penerangan lilin, pergi ke bioskop, hal-hal seperti itu. Ini pada dasarnya berarti saya akan pergi dengan Anda. "

"Oh, jadi ini hanya kencan, makan malam dengan penerangan lilin, dan pergi ke bioskop? Itu saja? "Chen Jin bertanya karena penasaran, dengan senyum di wajahnya.

"Itu dia. Apa lagi yang ingin Anda lakukan? Apa pun yang lebih dari itu untuk pasangan. "Wajah Song Xuejia berubah lebih merah. Dia tahu persis apa yang dia bicarakan, tetapi dia bukan wanita seperti itu. Jika iya, apakah dia akan berjuang untuk sewa? Dia sudah mendapatkan semua gula ayah, bahkan miliarder, hanya dengan satu petunjuk kecil. Tapi dia sangat percaya diri dengan penampilannya dan percaya dia akan menemukan pangeran yang menawan. Tidak pernah menyerah!

Itu tidak seperti dia pilih-pilih atau apa pun. Dia bisa menerima pemiliknya. Dia bukan pria terkaya yang dia kenal, tetapi dia menawan, lajang, dan keluarganya sarat, yang "memenuhi syarat" pernikahan idamannya, yang berarti dia tidak hanya akan mencintainya tetapi juga mendukungnya secara finansial. Menjadi wanita lain atau berselingkuh dengan pria gemuk, setengah baya, yang sudah menikah bukanlah gayanya. Dia tidak akan pernah melakukan hal seperti itu. Dari perspektif ini, nilai-nilainya tampak masuk akal. Tetapi rencananya dengan Chen Jin ditakdirkan untuk gagal.

“Sudah cukup. Berikut adalah pilihan Anda: apakah Anda membayar sewa sekarang, atau saya mengiklankan kamar Anda untuk disewa di internet dan membawa orang ke sana untuk diperiksa. Saya akan menyimpan deposit satu bulan dan melupakan sewa dua bulan yang Anda miliki. Anda hanya harus pindah dari sini sore ini, ”katanya kepadanya dengan wajah lurus ketika dia menarik tangannya dan mengambil beberapa langkah mundur darinya.

"Kamu …" Setelah dipermalukan menjadi marah, tubuh Song Xuejia mulai bergetar; matanya berkaca-kaca.

Chen Jin menjaga wajahnya yang lurus, dengan tangan bersedekap. Dia tidak ingin melakukan itu, tetapi dia tidak memberinya pilihan.

Karena dia tidak mengalah, Song Xuejia tahu rencananya tidak akan berhasil. "Baik, aku akan membayar sewa," katanya dengan enggan, mentransfer uang kepadanya dari aplikasi pinjaman di teleponnya.

"Terima kasih." Chen Jin meninggalkan apartemen.

Song Xuejia meledak menangis di tempat tidurnya.

Setelah menyaksikan semuanya, teman-teman sekamarnya mulai bergosip, terguncang, bahkan, karena masalahnya. “Dia pikir dia siapa? Beraninya dia?"

"Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa. Dia tidak punya masalah membeli baju baru, tas baru, atau makeup impor kelas atas. Dia meminjam 75 dolar dari saya beberapa waktu lalu dan masih belum membayar saya kembali. Tuhan tahu jika dia mau. "

"Dia pikir dia sangat cantik sehingga dia bisa melakukan apa pun yang dia inginkan dengan penampilannya. Ya, bukan kali ini. Tuan tanah kita tidak akan pernah membiarkannya lolos begitu saja. "

"Persis! Hanya karena dia tampan bukan berarti dia bisa tinggal di sini secara gratis. "

“Dia bahkan mencoba merayunya lebih awal! Sungguh manipulatif! "

"Aku tidak menghormatinya."

Setelah mendengar setiap kata yang dikatakan gadis-gadis itu, Guo Yan membawa semangkuk sup tomat dan telur yang dia buat dari dapur, menggelengkan kepalanya, dan tidak mengatakan apa-apa.