Chapter 113 – Seaside

Bab 113: Tepi Laut

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

"Kenapa?" Xia Qingyi tidak bisa mengerti. "Bukankah kita akan bermain di tepi laut?" Dia melihat pakaian Mo Han — kaos abu-abu kasual dan celana longgar hitam. "Bagaimana denganmu, mengapa kamu mengenakan celana ke pantai, bukankah kamu pergi ke laut, namun kamu berpakaian begitu formal."

"Saya sudah membawa celana renang, saya hanya harus mengganti mereka sebelum pergi ke laut," Mo Han merasa bahwa Xia Qingyi mengenakan terlalu sedikit dan mengungkapkan terlalu banyak, kecuali dia tidak menyadari bahwa kebanyakan gadis mungkin akan mengenakan apalagi saat pergi ke pantai.

"Pergi dan ganti baju dengan cepat, jangan ungkapkan bahumu," kata Mo Han dengan wajah masam.

"Tidak! Saya tidak akan berenang, dan pakaian saya tidak mengungkapkan dada atau pantat saya, mengapa saya harus berubah ?! "

Mo Han menatapnya sebentar, dan berkata dengan putus asa, "Kamu tidak perlu ganti baju, cukup pakai jaket di atasnya." Mo Han berbalik, menemukan baju dan memberikannya kepada Xia Qingyi, "Pakai itu di di luar."

Xia Qingyi menatap kemeja itu, mengambilnya dan menyelinap ke dalamnya dengan enggan. "Ini terlalu besar."

"Ada angin laut, itu untuk menghalangi angin."

Xia Qingyi cemberut tetapi dia tidak mengatakan apa-apa. Dia diam-diam mengenakan kemeja itu tetapi meninggalkannya tanpa kancing dan menggantungnya sendiri. Mereka berdua melompat keluar dari lingkaran pakaian, dan kemudian mulai mengambil beberapa hal lain sebelum mereka pergi. Mo Han menemukan taksi di samping hotel, dan mereka berangkat menuju pantai City F.

Mobil melaju semakin jauh, dan Xia Qingyi tidak bisa menyembunyikan senyumnya sekarang karena dia samar-samar bisa melihat garis pantai. Dia membuka jendela mobil dan sedikit menjulurkan kepalanya keluar untuk menikmati angin laut yang sejuk.

Semilir angin laut mengacak-acak rambutnya, dan baunya yang sedikit lembab dan asin melekat di ujung hidungnya. Angin bertiup pelan ke telinganya, dan di seberang jalan, ada laut biru yang luas dan tak berujung, di atasnya langit biru, dan melihat segala sesuatu dari jauh, rasanya seolah-olah laut dan langit telah membentuk menjadi baris.

Xia Qingyi menjadi bersemangat ketika dia mendengar suara ombak, dan dia terus tersenyum saat dia keluar dari jendela. Melihat bahwa seluruh tubuhnya hampir keluar dari jendela, Mo Han mengulurkan tangannya dan menariknya kembali, "Duduklah dengan benar."

Xia Qingyi tidak berhasil duduk lama, dan menjulurkan kepalanya lagi. Mo Han hanya bisa menariknya dengan satu tangan putus asa.

Mereka keluar dari mobil, dan seperti yang dikatakan Xia Qingyi, itu bukan objek wisata yang populer, dan juga karena itu bukan hari libur, hanya ada beberapa wisatawan yang tersebar di pantai.

Itu sangat sunyi, dan Mo Han sebagian besar bisa mendengar suara ombak, ini membuatnya merasa nyaman.

Dia tidak bisa membantu tetapi merasa santai, dan perlahan-lahan berjalan sendiri di belakang, melihat pemandangan belakang Xia Qingyi berlari di sana-sini dengan penuh semangat.

Xia Qingyi akhirnya berhenti di bagian kecil dari pantai yang tidak dikelilingi oleh banyak orang, melihat kembali ke Mo Han berjalan santai di belakang dan berkata, "Kita bisa tinggal di sini."

Mo Han berjalan, meletakkan tas yang dibawanya di pantai, mengambil sepotong kain persegi panjang yang telah disiapkan Xia Qingyi di rumah dan meletakkannya di tanah.

"Pergi dan bermain, aku akan mengatur area ini dulu," kata Mo Han.

"Apakah kamu tidak akan berenang?" Tanya Xia Qingyi.

"Nanti, kamu pergi dan bermain dulu," Mo Han duduk di kain, dan mulai mengeluarkan semuanya satu per satu.

"Oke, kalau begitu aku akan pergi dulu," Setelah dia selesai berbicara, Xia Qingyi berlari ke ombak sambil tersenyum.

"Jangan melangkah terlalu jauh," Mo Han berteriak dari belakang.

Mo Han mengatur semuanya, mengenakan kacamata hitamnya dan duduk dengan nyaman, menyandarkan tangannya ke pasir, menikmati angin laut dan berjemur di bawah sinar matahari.

Dia belum pernah merasa begitu santai sebelumnya. Dia tegang sebagian besar waktu, dia harus menangani terlalu banyak laporan hukum, membahas perkembangan kasus dengan pihak yang tak terhitung jumlahnya, dan bahkan ketika dia bepergian, dia selalu menghitung waktu yang diperlukan untuk atraksi ini, dan merencanakan ke mana harus pergi selanjutnya untuk itinerary.

Tapi sekarang, dia telah datang ke pantai kecil, dan duduk di sini berjemur, menikmati angin laut, melihat Xia Qingyi bermain dengan ombak di kejauhan, dia merasa menghabiskan waktu seperti ini juga cukup bagus.

Ponsel Mo Han diletakkan di atas kain. Biasanya dia akan terus melihat teleponnya karena kebiasaan bahkan dalam perjalanannya, untuk melihat waktu, apakah ada pekerjaan yang belum selesai. Namun, Mo Han tidak merasakan konsep waktu sekarang, dia hanya menutup matanya dan tersenyum ringan, diam-diam menikmati berlalunya waktu.