Chapter 21

Bab 21: Pahlawan dengan Wajah Dingin Batu

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Setelah menandatangani namanya, dia berbalik dan tersenyum pada pria yang duduk di belakangnya di sofa dan mengulurkan tangannya. "Saudaraku … Aku mengandalkanmu untuk penghidupanku sekarang."

Setelah hidup selama lebih dari tiga puluh tahun, itu adalah pertama kalinya Mo Han mendengar seseorang memanggilnya 'saudara'. Dia sendiri tidak memiliki saudara laki-laki atau perempuan; bahkan dia selalu diam. Ketika dia masih muda, akan ada beberapa orang yang disebut anak perempuan dari teman-teman ayahnya yang akan berbicara dengan suara lembut dan menarik lengan bajunya, memanggilnya "Brother Mo." Saat itu, satu-satunya sensasi di hatinya adalah gangguan. Gadis-gadis kecil yang mengenakan gaun malam dan berputar di sekelilingnya masing-masing lebih menyebalkan daripada yang terakhir … Ketika dia tumbuh sedikit dan mulai sekolah, karena ketampanannya, dia selalu menjadi salah satu dari tiga cowok top di tahun itu. Akan ada beberapa gadis dari kelas lain yang berlari ke kelasnya dan bergosip tentang dia, sambil mencuri pandang padanya diam-diam.

Dia akan mendengar mereka berkata, “Lihat! Itu adalah sebongkah dengan wajah dingin dari batu. "

Satu-satunya orang yang masih berhubungan dengannya dan yang memiliki hubungan baik dengannya adalah temannya Bai Yu. Bai Yu sering berkata, "Wajah dinginmu yang paling cocok untuk gadis-gadis kecil dengan naksir mereka. Mereka akan memandang Anda sebagai naksir. Tetapi di sisi lain, Anda tidak akan pernah menjadi seseorang yang menjadi saudara atau pacar. ”

Pengalaman menempatkan Mo Han dalam peran sebagai pacar adalah pengalaman yang diambil Shen Rou sebagai pengganti gadis yang tak terhitung jumlahnya di luar sana. Memiliki dia sebagai pacar sama baiknya dengan tidak memilikinya. Lebih buruk lagi, dia telah pergi ke Amerika. Dengan mereka berdua tinggal di negara yang berbeda, selalu sibuk dengan pekerjaan, mereka bisa pergi lebih dari setengah bulan tanpa berhubungan.

Yang beruntung adalah tidak ada yang beruntung menjadi saudara perempuannya. Dari saat mereka masih anak-anak, baik itu di sekolah atau di rumah, mereka harus menghadapi wajahnya yang dingin seperti batu setiap hari. Heck, dia bahkan tidak akan menunjukkan kepada mereka kata-kata yang memprihatinkan sama sekali!

Tetapi yang tidak diketahui Bai Yu adalah bahwa identitas Frater sebenarnya telah ditugaskan kepada seseorang, agar mereka melalui serangkaian kemalangan itu!

Mo Han mengatur dokumen di mejanya sebelum bangkit untuk berkomentar, "Mari kita tunggu identitas Anda untuk kembali kepada kami. Ketika Anda merasa lebih baik, saya akan mengirim Anda ke sekolah. "

Xia Qingyi terkejut dan terperangah sejenak. "Aku pergi ke sekolah?"

Mo Han tidak mengerti ekspresinya. "Apa itu?"

Dia bertanya kepadanya, "Kamu mengizinkan saya pergi ke sekolah?"

"Bukankah kamu seorang siswa sekolah menengah? Jika Anda tidak pergi ke sekolah, apa yang akan Anda lakukan? "

Dia menempelkan bibirnya dalam ketidakberdayaan dan berjalan menghampirinya. Dia membusungkan dadanya dan mengangkat matanya. Dengan tatapan tajam, dia menatapnya dengan semacam keyakinan tak terlihat dalam nadanya. "Yang bisa aku katakan padamu dengan pasti adalah … aku sudah dewasa sekarang."

Xia Qingyi berdiri sangat dekat dengannya. Mo Han hanya perlu menundukkan kepalanya untuk melihat bulu matanya yang melengkung dan napasnya yang samar. Tanpa sadar, dia mundur selangkah dan tersenyum lembut. "Maaf, tidak tahu."

Tidak puas, dia mendengus dan memelototinya dengan marah. “Saya sudah melewati usia untuk pendaftaran sekolah menengah. Selain itu, terlalu kekanak-kanakan untuk pergi ke sekolah. Aku tidak pergi."

Mo Han menatap gadis kecil ini yang berbicara tentang kedewasaan di depannya dan tertawa. "Jadi, apa yang ingin kamu lakukan?"

"Pergilah bekerja," jawabnya.

Mo Han memandangnya. "Apa yang Anda tahu?"

"Aku tidak tahu, tapi aku bisa belajar." Bahkan ketika dia mengatakan dia tidak tahu, dia bersemangat. Dia tidak ingin menjadi seperti anak-anak kecil lainnya, duduk di ruang kelas menghafal materi akademik dan menjawab pertanyaan. Itu akan terlalu memberatkan.

“Kamu masih terlihat seperti murid. Anda tidak akan tahu apa-apa menuju dunia kerja. Ini terlalu dini. "Wajah Mo Han sedingin batu.

"Jika kamu benar-benar ingin aku pergi ke sekolah, maka kamu harus bersiap bahwa aku akan bolos sekolah setiap hari. Saya tidak ingin membuat masalah bagi Anda, "kata Xia Qingyi dengan serius, menatap wajah Mo Han tanpa tanda-tanda mengalah.

"Itu tidak mungkin. Kamu terlalu muda. Pergilah ke sekolah. ”Nada bicara Mo Han juga tak henti-hentinya.

Xia Qingyi menatapnya, dan suaranya semakin keras. "Aku sudah bilang. Saya bukan anak kecil lagi. Saya sudah cukup umur. Saya memiliki pendapat sendiri, dan saya memiliki hak untuk bertanggung jawab atas tindakan saya sendiri juga. Kamu tidak bisa menghentikanku!"

"Aku tidak bisa menghentikanmu? Saat ini saya wali hukum Anda. Saya adalah saudaramu. Saya memiliki hak untuk mengawasi semua yang Anda lakukan bersama memberikan bimbingan kepada Anda. "Mo Han tidak tahu mengapa dia tiba-tiba mengatakan semua ini. Seolah-olah dia tiba-tiba mengikuti arus dan menerima saudara perempuannya yang muncul entah dari mana!