IKH – Chapter 137

Bab 137: Kesalahpahaman yang dihapus
Penerjemah: Nyoi-Bo Studio Editor: Nyoi-Bo Studio

Qin Xiaoyou menggigit bibirnya saat dia berkata, “Ibuku sakit. Kami menghabiskan banyak uang untuk perawatannya. Karena kami tidak punya uang, Su Boyu membantu. Itu sebabnya ibu saya bisa terus menerima perawatan di rumah sakit. "

"Apa?"

Mo Wen mengangkat alisnya dan mengulangi, "Apa yang kamu katakan?"

Penyakit ibu Qin Xiaoyou ditangani olehnya. Apa hubungannya dengan Su Boyu? Mo Wen bingung.

"… Maaf. Saya akan menemukan cara untuk mengembalikan uang kepadanya. "

Qin Xiaoyou berpikir Mo Wen marah, jadi dia menundukkan kepalanya saat berbicara. Dia kehabisan pilihan, jadi dia harus menerima bantuan Su Boyu.

"Apa hubungan Su Boyu dengan penyakit ibumu? Bukankah rumah sakit memberikan perawatan kepada ibumu secara gratis? "

Mo Wen bingung.

"Karena koneksi Su Boyu-lah rumah sakit memperlakukan ibuku secara khusus."

Qin Xiaoyou berkata dengan sedih. Sebelum ini, ketika ibunya hampir diusir dari rumah sakit, tidak ada yang mengasihani mereka. Sekarang setelah seorang tuan muda yang kaya menunjukkan wajahnya, bahkan wakil direktur Rumah Sakit Militer Terkemuka menunjukkan kepedulian terhadap kondisi ibunya. Ironi sekali.

Mo Wen tiba-tiba menyadari bahwa situasinya agak aneh. Apa sebenarnya yang dilakukan Su Boyu?

"Ceritakan tentang ini secara detail."

Qin Xiaoyou mengerutkan bibirnya. Setelah dia selesai memberi tahu Mo Wen apa yang terjadi, wajahnya menjadi sedingin Antartika.

Ini adalah pertemuan pertamanya dengan seseorang yang bisa tak tahu malu dan tercela sejauh ini. Dia tidak akan pernah berpikir bahwa kecerobohannya akan menjadi akar penyebab dari serangkaian peristiwa ini. Jika dia tahu bagaimana hasilnya, dia akan segera mengatakannya pada Qin Xiaoyou.

Tetapi ibu Qin Xiaoyou tahu bahwa dia adalah orang yang membantunya. Mengapa Qin Xiaoyou masih mempercayai kata-kata Su Boyu? Mungkinkah Wang Huiru tidak memberi tahu Qin Xiaoyou tentang dia?

Bajingan itu! Mo Wen meninju pohon dengan paksa, membuat lubang besar.

Qin Xiaoyou terkejut. Dia menatap pohon dengan lubang di dalamnya .. Otaknya tidak bisa bereaksi sejenak.

Apakah tubuh Mo Wen terbuat dari baja? Dia memiliki keinginan untuk meraih tubuhnya dan memeriksa dirinya sendiri.

"Kamu … bagaimana bisa kamu …"

Qin Xiaoyou menunjuk ke pohon itu dan tergagap. Dia tahu Mo Wen luar biasa dan tahu seni bela diri. Tapi ini tidak masuk akal. Ini seperti manusia super …

"Jika kamu telah mempraktikkan Sembilan Kitab Suci Yin, kamu bisa sekuat ini juga," kata Mo Wen sambil menggosok kepala Qin Xiaoyou. "Siapa yang memintamu untuk bekerja di tempat kerja? Sekarang kamu ditindas, kan? ”

Qin Xiaoyou menurunkan kepalanya sambil memerah.

"Aku akan berlatih dengan benar mulai sekarang."

Setelah pelatihan militer selesai, dia lupa mempraktikkan Sembilan Yin Kitab Suci.

"Ayo pulang dulu."

Mo Wen memegang tangan Qin Xiaoyou dan berjalan keluar dari hutan. Dia tidak tahu bagaimana cara memberi tahu Qin Xiaoyou tentang perawatan ibunya. Dia hanya bisa menyeberangi jembatan itu ketika sampai di sana. Jika dia memberitahunya secara langsung, dia mungkin menyalahkannya. Mo Wen tidak berani terus mengecewakan Qin Xiaoyou sekarang.

Dia tersenyum kecut. Mengapa dia merasa bahwa dia telah menggali kuburan untuk dirinya sendiri? Jika dia telah melakukan segalanya secara terbuka sebelum ini, mungkin tidak akan ada begitu banyak insiden terjadi.

…

Qin Xiaoyou ditemukan di Rumah Sakit Militer Terkemuka minggu berikutnya.

Setelah Qin Xiaoyou mengalami insiden itu, dia tidak mengunjungi ibunya sejak saat itu.

Tapi untungnya, Wang Xiaofei membantunya membuat sebuah cerita. Namun, Wang Huiru tidak tahu tentang cacatnya putrinya.

"Ibu!"

Qin Xiaoyou dan Mo Wen berjalan ke bangsal, bergandengan tangan. Melihat ibunya berbaring di ranjang, air matanya bergulir tak terkendali.

Wang Huiru bersandar di ranjangnya dan menonton televisi. Ketika dia melihat bahwa Qin Xiaoyou masuk, kilatan kejutan melintas di matanya. Dia belum melihat putrinya selama seminggu. Dia sangat merindukannya.

"Xiaoyou, kamu kembali?"

Wang Huiru tersenyum cerah, seperti bunga. Dia memegang tangan Qin Xiaoyou dan menolak untuk melepaskannya. “Apa yang kamu tangisi? Tubuh saya semakin baik setiap hari. Tidak akan lama sebelum saya bisa keluar dari rumah sakit ini. "

Dia pikir Qin Xiaoyou masih mengkhawatirkan kondisinya. Dia tidak tahu bahwa dalam waktu singkat ini, banyak yang telah terjadi pada Qin Xiaoyou.

Wang Xiaofei berbohong kepada Wang Huiru dan mengatakan bahwa Xiaoyou pergi ke kolokium karena pengaturan sekolah. Dia akan pergi setidaknya selama seminggu.

"Saya kembali."

Qin Xiaoyou menghapus air matanya dan tersenyum senang. Dia harus menatap dengan ceria setiap saat di depan ibunya. Tidak peduli berapa banyak rasa sakit yang dia rasakan di dalam, dia harus menghadapinya dengan senyum.

Karena dia tahu bahwa jika dia bahagia, ibunya juga akan. Jika dia tidak bahagia, ibunya juga tidak bahagia.

“Mo Wen! Kamu di sini juga Ayo, duduk. Saya adalah tuan rumah yang buruk. "

Wang Huiru telah sepenuhnya terlibat dalam pembicaraan dengan putrinya bahwa dia tidak memperhatikan Mo Wen, yang berdiri di dekat pintu. Baru sekarang dia melihatnya.

Dia bersiap untuk bangkit dan membawa kursi untuk Mo Wen. Dia bisa bangun dari tempat tidur dan berjalan beberapa langkah sekarang. Untuk memastikan bahwa fungsi tubuhnya dapat pulih sesegera mungkin, para perawat membantunya berjalan-jalan di taman setiap hari.

"Bibi Wang, silakan berbaring. Jangan khawatir tentang saya. "

Mo Wen tersenyum datar. Secara alami, dia tidak akan membuat Wang Huiru bangun dari tempat tidur. Dia membawa kursi untuk Qin Xiaoyou, lalu kursi lain untuk dirinya sendiri.

Dia tahu bahwa dengan mengikuti Qin Xiaoyou untuk mengunjungi Wang Huiru hari ini, Qin Xiaoyou pasti akan mencari tahu tentang situasinya juga. Tapi dia sudah memutuskan. Situasi harus diberitahukan kepada Qin Xiaoyou sesegera mungkin untuk menghindarinya dari ancaman Su Boyu lagi.

Sedangkan untuk dirinya sendiri, dia benar-benar tidak tahu bagaimana menjelaskan semuanya kepada Qin Xiaoyou.

"Ibu, kamu tahu Mo Wen?"

Qin Xiaoyou menatap ibunya, terkejut. Meskipun dia sering menyebut-nyebut Mo Wen di depan ibunya, dia tidak akan pernah melihatnya sebelumnya. Bagaimana dia bisa mengenalinya sekilas?

"Bagaimana mungkin aku tidak tahu? Hidupku diselamatkan olehnya. "

Wang Huiru memutar matanya ke arah putrinya. Bukankah dia menanyakan sesuatu yang sudah dia ketahui? Berdasarkan kepribadian Xiaoyou, jika dia tidak memiliki pemikiran tentang seorang pria, dia tidak akan membawanya untuk mengunjunginya.

"Hidupmu … diselamatkan olehnya …?"

Mata Qin Xiaoyou melebar. Dia menatap ibunya, bingung. Mungkinkah ibunya menghadapi bahaya di masa lalu, dan Mo Wen secara kebetulan membantunya? Tetapi jika demikian, mengapa dia tidak mengetahuinya?

Wang Huiru menatap putrinya dengan bingung.

"Kamu tidak tahu?"

Dia pikir Xiaoyou sudah tahu tentang itu sejak lama.

"Kalau bukan karena Mo Wen, aku takut aku harus menjalani operasi transplantasi organ dan aku tidak akan bisa pulih begitu cepat," kata Wang Huiru, sambil menggosok rambut putrinya.

Bahkan wakil direktur Han Jiangong sangat memuji keterampilan medis Mo Wen. Dia tidak tahu apa-apa tentang obat-obatan, tetapi dari dia yang bisa menyelamatkan orang seperti dia yang memiliki satu kaki di kubur, dia bisa mengatakan bahwa keterampilan medis Mo Wen memang luar biasa.

Sekarang, Wang Huiru merasa bahwa Mo Wen bahkan lebih menyenangkan di mata. Dia muda, rendah hati, dan cakap. Yang paling penting, ia menunjukkan kepedulian terhadap orang lain dan tahu bagaimana bersikap peduli kepada orang lain. Dia merasa nyaman mengetahui bahwa Xiaoyou bisa bersamanya.

Jika Wang Huiru tahu serangkaian peristiwa yang terjadi pada Qin Xiaoyou sebelum ini, dia kemungkinan besar tidak akan berpikir begitu. Dia bahkan mungkin berbalik dan memanggil Mo Wen karena idiot.

"Ibu, kamu bilang … kamu tidak menjalani operasi?"

Mata Qin Xiaoyou melebar. Su Boyu mengatakan ibunya menjalani operasi, dan itu berhasil, dan ibunya pulih dengan baik. Bagaimana mungkin…

Dia tidak ada di rumah sakit pada hari operasi ibunya, karena kebetulan, pada hari itu, seorang dosen di sekolah meminta bantuannya untuk melakukan percobaan ilmiah. Dia sibuk sepanjang hari dan malam. Jika bukan karena Su Boyu memberitahunya bahwa operasi ibunya sukses, dia tidak akan bisa mengistirahatkan kekhawatirannya dan menyelesaikan pekerjaannya.

Jika tidak ada operasi, lalu ada apa dengan jumlah astronomi dalam tagihan medisnya? Operasi transplantasi organ akan memakan biaya beberapa juta, tetapi jika tidak ada operasi yang dilakukan, maka pastinya, mereka tidak harus menghabiskan begitu banyak uang.

“Tidak ada operasi, sayang. Mo Wen membantu menyembuhkan saya, jadi tidak perlu operasi. "

Wang Huiru menatap aneh pada Qin Xiaoyou. Mungkinkah dokter rumah sakit tidak menyebutkan ini padanya? Dia pikir putrinya sudah lama tahu. Dengan benar, rumah sakit seharusnya memberitahunya.

Tiba-tiba, Qin Xiaoyou menatap Mo Wen dengan mata penuh kejutan dan pertanyaan.

Mulut Mo Wen berkedut.

"Aku sudah cukup lama merawat penyakit Bibi Wang."

Dia hanya bisa menggigit peluru dan terus berbicara.

"Hari itu, ketika kamu meninggalkan taman, aku diam-diam mengikuti kamu. Saat itulah saya tahu tentang penyakit Bibi Wang. Wakil Direktur rumah sakit, Han Jiangong kebetulan adalah teman saya, jadi saya memintanya untuk membantu merawat Bibi Wang sebentar … "

Mata Qin Xiaoyou yang menatap Mo Wen dengan bingung mulai memerah, sedikit demi sedikit.

"Kenapa kamu tidak memberitahuku?"

Mo Wen tercengang. Dia tidak tahu bagaimana menjawab.

"Ibu, aku harus keluar sebentar."

Qin Xiaoyou tersenyum pada ibunya, mengambil napas dalam-dalam dan berjalan keluar dari kamar rumah sakit.

Mo Wen dengan cepat mengikuti di belakangnya. Dia sudah tahu bahwa akan ada masalah ketika Qin Xiaoyou akhirnya tahu yang sebenarnya. Lagi pula, setelah menghadapi begitu banyak keluhan, siapa yang akan merasa baik setelah mengetahui hal ini?

Wang Huiru tertegun. Mereka berdua baik-baik saja beberapa saat yang lalu; bagaimana atmosfer berubah secara drastis? Apa yang dilakukan kedua pemuda ini?

Qin Xiaoyou berdiri di depan jendela, memandang pemandangan di luar. Air mata mulai mengalir tak terkendali.

Mengapa mereka menyembunyikannya darinya? Mengapa mereka tidak memberitahunya? Apakah mereka tidak tahu berapa banyak stres dan kesedihan yang dia alami? Tiba-tiba, dia merasa dianiaya. Dia ingin menangis keras-keras, melampiaskan semua tekanan yang tersimpan dalam hatinya.

"Xiaoyou."

Mo Wen memeluk Qin Xiaoyou dari belakang, dan berkata dengan lembut, "Selama waktu itu, aku takut kamu mungkin terlalu berlebihan, jadi aku tidak memberitahumu. Saya tidak sengaja melakukannya. Hanya hari ini saya tahu bahwa hal-hal seperti itu terjadi pada Anda. "

Qin Xiaoyou menggigit bibirnya dan bertanya, "Apa lagi yang kamu sembunyikan dari saya? Mengapa Anda tiba-tiba berubah begitu drastis? Mengapa Anda begitu berbeda dari siapa Anda sebelumnya? Mungkinkah kamu menyimpan rahasia dariku sejak SMA? ”

Dia telah menyaksikan transformasi Mo Wen selama ini. Sebelum ini, dia tidak pernah bertanya, karena itu adalah urusan pribadinya; dia tidak punya hak untuk menanyainya. Tapi sekarang, dia benar-benar ingin tahu. Apa sebenarnya itu? Kenapa dia menyimpan rahasianya darinya selama ini?

"SAYA…"

Mo Wen membuka mulutnya, tetapi tidak ada kata-kata yang keluar. Dia hanya bisa menghela nafas. Mengenai dia membangunkan memori seumur hidup, dia tidak tahu bagaimana cara memberitahu orang lain sama sekali. Selain itu, ia juga tidak bisa dengan mudah memberi tahu orang lain tentang hal itu.

"Mo Wen, aku tidak akan bertanya lebih jauh. Tapi bisakah kamu tidak seperti ini lagi? ”

Qin Xiaoyou berbalik dan memeluk Mo Wen, mengubur wajah mungilnya di pelukannya. Jika dia tidak mengatakan, dia tidak akan bertanya. Dia hanya berharap bahwa dia akan tinggal bersamanya selamanya.

Mo Wen menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Hmm. Saya tidak akan melakukannya mulai sekarang. "

"Terima kasih, aku hanya tahu bahwa hanya kamu yang akan berdiri di sisiku selamanya."

Qin Xiaoyou erat memeluk Mo Wen. Dua garis air mata mengalir di pipinya saat dia tersenyum. Dia menyadari bahwa dia terlalu naif. Dia lebih percaya pada Su Boyu, binatang buas itu, daripada orang-orang di sekitarnya. Jika dia memberi tahu Mo Wen sebelumnya, mungkin hal-hal tidak akan terjadi seperti yang terjadi.

Tetapi dia tidak menyesalinya, karena dia telah menemukan benda yang paling berharga.