LC – Chapter 138 – Continuing with the Troublesome, Stormy Days

Bab 138: Melanjutkan dengan Hari-Hari Badai yang Menyusahkan

Penerjemah: Editor Cenniwdyl: Caron_

Di antara para pelayan, selain Xiuqin yang berada di tahap tengah dari dunia Yayasan Building, yang lain semua berada di tahap awal dari dunia Yayasan Foundation. Kecakapan alami mereka rata-rata, dan mereka tidak memiliki pelanggan yang kuat mendukung mereka. Bahkan, mereka dapat dianggap sangat beruntung bahwa mereka dapat maju ke ranah Building Foundation. Oleh karena itu, meskipun mereka mendapatkan petunjuk dari seorang penggarap Nascent Soul setelah naik ke ranah Building Foundation, hanya beberapa di antara mereka yang dapat maju ke tahap tengah.

Mereka tetap berada di sisi grandmaster Nascent Soul dan melayaninya untuk waktu yang lama. Mereka telah melihat banyak hal besar, sehingga harga diri mereka terlalu besar. Sekarang Mo Tiange meremehkan mereka, mereka secara alami marah.

Pada saat Xiuqin selesai berbicara, Qingqi sudah mengeluarkan alat sulapnya sementara Xianshu dan Daihua telah menggunakan alat sulap terbang masing-masing dan mulai ke posisi.

Mo Tiange mengangkat alisnya. Berdasarkan posisi mereka, mereka tampaknya memiliki beberapa pemahaman tentang pertarungan kekuatan magis. Jadi mereka bukan idiot total. Tapi bagaimana jika mereka bukan idiot? Four Foundation Building penggarap — penggarap perempuan yang tidak memiliki pengalaman dalam pertarungan kekuatan magis — benar-benar tidak perlu dikhawatirkan.

Meskipun mereka berempat sudah di posisi, mereka tidak segera menyerang. Seolah-olah mereka sedang menunggunya untuk melakukan langkah pertama.

Mo Tiange menyeringai dan mengangkat kedua tangannya. Ketika pesawat ulang-alik Flying Apsara bergegas menuju Xiuqin, Mo Tiange melangkah ke Saputangan Sutra Putih dan terbang menjauh dari posisi aslinya dalam sekejap.

Melihat bahwa Mo Tiange bergerak, Qin, Qi, Shu, dan Hua semua mengeluarkan alat sihir mereka; beberapa keranjang bunga sementara yang lain pita. Singkatnya, semuanya adalah benda cantik yang biasanya disukai wanita.

Mo Tiange tidak terlalu memikirkan mereka, tetapi dia memiliki kebiasaan yang baik — tidak peduli siapa lawannya, dia memperlakukan mereka dengan hati-hati begitu mereka mulai berkelahi.

Pesawat ulang-alik Flying Apsara berubah menjadi sinar emas yang menjebak Xiuqin, yang segera mengangkat tongkat giok ruyi-nya. Tongkat giok ruyi memancarkan cahaya terang dan memblokir serangan Mo Tiange. Sementara itu, tiga lainnya juga bergerak. Satu demi satu, mereka pergi untuk menyerang Mo Tiange.

Mo Tiange bahkan tidak melirik mereka. Dia hanya melambaikan tangannya untuk memanggil Shuttle of Flying Apsara kembali dan di detik berikutnya, dia pindah dari posisi sebelumnya.

Ketika dia mulai menyerang, Mo Tiange sudah memiliki beberapa ide di benaknya. Keempat orang ini memiliki alat sulap yang cukup bagus, tetapi mereka tidak memiliki banyak pengalaman dalam pertempuran. Agaknya, karena mereka selalu berada di sisi Lord Daoist Jinghe, tidak pernah ada kebutuhan untuk bertarung. Selain itu, karena sebagian besar pembudidaya wanita tidak suka bertarung, pengetahuan yang mereka miliki tentang pertarungan kekuatan magis mungkin berasal dari penjelasan Lord Daoist Jinghe.

Ini akan membuat segalanya lebih mudah bagi Mo Tiange. Sejak dia datang ke Kunwu, dia telah mengalami banyak perkelahian yang mematikan. Pada awalnya, dia hanya mengikuti Paman Kedua, tetapi dia memiliki pertarungan sendiri nantinya. Keempat orang ini tidak pernah bisa membayangkan situasi berbahaya yang dia alami. Yang paling penting dalam pertarungan kekuatan magis bukanlah tingkat kultivasi atau alat sihir. Dalam beberapa situasi hidup atau mati, yang paling penting adalah intuisi menit terakhir dan ini adalah sesuatu yang hanya berasal dari akumulasi pengalaman. Lawan yang tidak memiliki pengalaman berkelahi adalah yang paling mudah untuk diambil karena meskipun mereka tahu apa yang harus dilakukan pada titik-titik tertentu, mereka biasanya tidak bisa melaksanakannya.

Setelah meluncurkan beberapa serangan untuk menguji mereka, Mo Tiange mengeluarkan Lanternnya yang Mempesona. Jika pembudidaya yang berpengalaman menyaksikan bagaimana Ox Langit-Menginjak bereaksi setelah dia mengeluarkan lentera ini, mereka pasti akan menyadari bahwa itu adalah senjata ajaib yang menyebabkan efek psikotik dan bahwa mereka akan baik-baik saja jika mereka menjaga jarak yang aman dari itu. Ini juga alasan mengapa senjata sihir semacam ini tidak banyak digunakan dalam pertempuran para pembudidaya yang mahir dalam pertempuran kekuatan magis. Namun demikian, keempat orang ini tidak melihat apa-apa — mereka masih asyik dengan alat sihir mereka sendiri.

The Enchanting Lantern terbang dan memancarkan cahaya yang sangat terang. Mo Tiange mengumpulkan aura rohaninya dan mengarahkannya ke arah lentera, memandu cahaya untuk perlahan-lahan menyinari orang-orang di bawah.

Qin, Qi, Shu, Hua tiba-tiba merasakan penglihatan mereka semakin gelap. Semua yang ada di depan mereka menghilang dari pandangan, langsung membuat mereka panik.

Tiba-tiba, cahaya keemasan muncul di atas kepala Xianshu dan hanya dalam sekejap, itu benar-benar menutupi dirinya.

"AHH – !!!"

Setelah mendengar teriakan kawan mereka, tiga lainnya ketakutan. Xiuqin, yang bahkan lebih bingung dari yang lain, berteriak, "Kamu berani membunuh kami !?"

Namun, jawaban yang dia dapatkan adalah teriakan Qingqi yang menyedihkan. Qingqi sedang bertarung dengan pedang terbang dan keranjang bunga akan segera unggul. Tapi ketika dia mulai merasa puas, beberapa jarum terbang tiba-tiba muncul di sisinya dan menusuk tubuhnya.

Berikutnya adalah Daihua. Apa yang digunakan Mo Tiange dengannya adalah Shuttle of Flying Apsara tapi kali ini, dia menggunakannya untuk meletakkan formasi berbentuk persegi yang menjebak Daihua di dalamnya.

"Martial Paman Mo!" Setelah mendengar jeritan berturut-turut sesama saudara bela diri, Xiuqin tidak bisa menahan diri untuk berteriak keras, "Meskipun kamu adalah murid grandmaster, membunuh masih keterlaluan!"

Setelah dia mengatakan itu, pemandangan gelap tiba-tiba menjadi cerah.

Mo Tiange terbang di udara dengan senyum dingin terukir di wajahnya. "Memalukan? Anda semua sangat menyadari bahwa saya adalah murid majikan saya, jadi mengapa Anda mencoba membunuh saya? "

Senyum Mo Tiange membuat Xiuqin bergetar tetapi dia masih menjawab: "Kami tidak ingin membunuhmu. Kami hanya ingin … "

"Beri aku pelajaran, apakah aku benar?" Mo Tiange melemparkan lengan bajunya. Aura spiritual yang tampaknya jasmani terbang dan menghantam Qingqi, Xianshu, dan Daihua, yang terbaring di tanah. Meskipun mereka bertiga mengeluarkan teriakan teredam, mereka tidak mati.

Xiuqin berteriak, "Martial Paman!" Ada ketakutan dan kemarahan di suaranya. Ada ketakutan karena jika sesuatu terjadi pada ketiganya, dia, sebagai pemimpin mereka, pasti harus memikul tanggung jawab. Adapun kemarahan, itu karena Mo Tiange tampaknya tidak mempertimbangkan fakta bahwa mereka adalah pelayan grandmaster sama sekali!

Mo Tiange tidak terpengaruh. Dia hanya melirik Xiuqin lalu berbalik dan berjalan kembali ke kompleks binatang buas. "Aku tidak bisa bertindak genit, tetapi kamu tidak bisa bertarung! Jika semua yang Anda miliki adalah sedikit keterampilan ini, jangan merusak pemandangan di depan saya! "

Mo Tiange berbicara dengan sangat blak-blakan, tetapi Xiuqin tidak berani membantah sama sekali. Sejak dia menjadi pelayan Lord Daoist Jinghe, tidak ada yang berani bertindak begitu kasar padanya. Bahkan paman bela diri Core Formation selalu memperlakukannya dengan sopan karena menghormati grandmaster. Perlakuan sopan semacam ini justru membuat dia merasa memiliki semacam status di sini. Sekarang Martial Paman Mo ini memberi mereka pelajaran kasar, dia akhirnya menyadari pelayan akan selalu menjadi pelayan.

Setelah dengan penuh perhatian memeriksa setiap batasan, mengisi kembali air dan makanan, dan membersihkan setiap kios binatang buas, Mo Tiange akhirnya keluar dari kompleks binatang buas.

Qin, Qi, Shu, Hua sudah tidak ada lagi. Agaknya, mereka belajar pelajaran mereka.

Mo Tiange menyeringai dan berpikir dengan mengejek: Tentu saja, dunia ini tidak bisa mentolerir orang-orang yang tetap lemah lembut dan patuh. Bersabar hanya akan menyebabkan diintimidasi. Hanya mereka yang cukup kuat untuk menekan orang lain yang akan dihormati.

Di Sekte Yunwu, dia tidak memiliki latar belakang, pelindung atau tingkat kultivasi yang tinggi, jadi dia tidak punya pilihan selain tetap rendah hati dan sabar. Tapi sekarang, di Sekolah Xuanqing, dia adalah murid dalam yang maju dari pembudidaya Jiwa Nascent dan memiliki kekuatan — mengapa dia harus terlalu sabar dan mengakomodasi orang lain?

Dia memberi mereka pelajaran hari ini, jadi keempat orang itu seharusnya sudah mengetahui tempat mereka. Jika pelayan lain juga memprovokasi dia di masa depan, dia juga akan memberi mereka pemukulan.

9-1 malam Dia harus memberikan khotbah. Begitu Mo Tiange membaca tugas selanjutnya, dia merasa agak khawatir.

Tentu saja, sebagai pembudidaya Foundation Building tahap menengah, dia memang memiliki kualifikasi untuk memberikan khotbah. Namun, dia berlatih Dao Asal, yang sama sekali berbeda dari Dao saat ini. Bagaimana dia bisa mengajarkan ini kepada murid-murid Sekolah Xuanqing? Bahkan jika dia memang membicarakannya, itu akan tetap tidak berguna bagi para murid itu, kan?

Dengan keraguan ini dalam benaknya, dia berlari ke aula Istana Shangqing.

Namun begitu dia memasuki aula, dia melihat Qin, Qi, Shu, dan Hua berlutut di depan Tuan Taois Jinghe. Di sisi lain, Lord Daoist Jinghe tampak seperti bersemangat tinggi dan bahagia.

Situasi apa ini? Mo Tiange masih sangat bingung ketika dia melangkah dan menyapa: "Tuan!"

"Ha ha! Murid Kecil, cepat datang ke sini! "

"…" Mo Tiange mengabaikan senyum Lord Daoist Jinghe yang terlalu bersemangat dan berjalan diam-diam.

Meskipun memanggilnya, Tuan Taois Jinghe melanjutkan dengan mengabaikannya dan sebaliknya berbalik ke arah Qin, Qi, Shu, dan Hua. "Bagaimana dia memukulmu?"

Setelah mendengar pertanyaan ini, Mo Tiange akhirnya mengerti. Ternyata, keempat wanita ini datang untuk mengeluh! Tetapi melihat ekspresi Lord Daoist Jinghe, keluhan mereka mungkin akan sia-sia.

Orang yang berbicara adalah Xianshu. Dia dengan hati-hati melirik Mo Tiange sebelum menjawab: "Martial Paman Mo mengalahkan kita semua sampai pingsan, kecuali Saudari Bela Diri Senior Xiuqin."

Dia tidak menambahkan apa pun pada cerita itu, tetapi dia menunjukkan ekspresi yang lembut dan menyedihkan. Setelah dia berbicara, dia juga memberi Mo Tiange tatapan sedih.

Mo Tiange terdiam. Saya bukan laki-laki; Apakah bertindak seperti ini di depan saya efektif?

Tidak diketahui Mo Tiange, Xianshu bertindak seperti ini hanya karena kebiasaan. Itu mungkin karena Tuan Taois Jinghe menyukai sisi centil dari wanita sehingga pelayan ini kadang-kadang berperilaku seperti gadis yang lembut untuk menyenangkannya dan memenangkannya.

Tapi kali ini, Mo Tiange tidak hanya mengabaikannya, tetapi bahkan Tuan Taois Jinghe tidak memperhatikannya. Dia hanya tertawa terbahak-bahak dan menepuk pundak Mo Tiange. "Tidak buruk! Beginilah seharusnya murid-murid Qin Jinghe bertindak! Kita hanya perlu memukuli mereka yang berani tidak taat dan mereka akan taat, bukan? Apakah Anda tidak berpikir terlalu banyak dan merengek menjengkelkan? "

Bahkan tidak ada perubahan sedikitpun dalam ekspresi Mo Tiange ketika dia mendengar pujian Lord Daoist Jinghe. Dia berani memberi mereka pelajaran karena dia yakin master nominalnya ini tidak akan mempersulit dia demi beberapa pelayan. Selain itu, pelayan adalah pelayan. Dia, di sisi lain, adalah muridnya. Dia tidak perlu menampilkan sikap gadis yang lembut untuk menenangkannya seperti yang dilakukan para pelayan itu. Jika dia menangani berbagai hal sesuai dengan seleranya dan kultivasinya berkembang dengan cepat, dia secara alami akan melindunginya. Dengan sifat flamboyan dan haus darah dari tuan ini, bagaimana mungkin dia, sebagai muridnya, menjadi lemah? Namun, pelayan ini terlihat sangat pintar. Mengapa mereka datang dan mengeluh tentang hal yang memalukan seperti itu?

Dia memang melebih-lebihkan pelayan ini.

Karena Xiuqin, yang sengaja dilakukan Mo Tiange, mendapat pengalaman langsung dari kemampuan Mo Tiange, dia tentu saja tidak berani mengatakan banyak. Tetapi berada di bawah perlindungan Lord Daoist Jinghe membuat ketiga orang lainnya sombong; bagaimana mereka bisa menelan keluhan ini?

Meskipun demikian, kenyataan membuat mereka merasa sedih. Tidak hanya grandmaster yang tidak menyalahkan Martial Paman Mo ini, tetapi dia benar-benar tampak sangat senang dengan semua masalah ini!

Dengan sepenuhnya mengabaikan penampilan para pelayan yang sedih, berlinang air mata, Lord Daoist Jinghe dengan gembira mengangkat dagunya di Mo Tiange. “Gadis, kamu cukup bagus! Tuhan ini merasa segar hari ini, jadi Tuhan ini akan memberimu beberapa hal; anggap itu hadiah untuk memujaku sebagai tuanmu. Keluarkan semua alat ajaib Anda; biarkan saya melihat apa yang kurang dari Anda. "

Begitu dia mendengar apa yang dikatakan Lord Daoist Jinghe, Mo Tiange benar-benar gembira. Itu tidak akan berarti banyak jika dia menawarkan pil obat atau teknik budidaya — dia tidak kekurangan itu. Tetapi jika dia memberinya alat sihir dan sebagainya, itu akan menjadi sempurna karena dia tidak memiliki cukup sarana untuk menyerang! Dalam sekejap, dia mengeluarkan semua alat sihir dan senjata ajaibnya.

Saputangan Sutra Putih, Lentera yang Memikat, Pesawat Ulang-alik Terbang Apsara, Penguasa Tanah-Lepas, jarum terbang, serta pedang terbang, Saudara Bela Diri Senior Xuanyin menghadiahinya karena berhasil membangun fondasinya. Setelah beberapa saat merenung, Mo Tiange berkata, “Tuan, saya masih memiliki Surga dan Armor Sutra-Awan Bumi dan Liontin Penyembunyian Roh. Saya tidak perlu mengeluarkan keduanya, kan? "

Alih-alih menjawab, Lord Daoist Jinghe mulai memeriksa hal-hal yang dia tempatkan di atas meja.

Dia pertama kali mengambil pedang terbang; itu hanya pedang murid Yayasan Bangunan edisi standar. Namun, jarum terbang itu bagus untuk dimiliki; mereka akan sangat efektif dalam memasang serangan menyelinap. Segera setelah itu, perhatiannya jatuh pada Penguasa Tanah-Lari dan Shuttle of Flying Apsara. Kerutan mulai terbentuk di wajahnya.

Bocah bau itu! Meskipun Penguasa Pelarian-Tanah ini bukan sesuatu yang disempurnakan, ia memiliki beberapa jejak yang dikuduskan olehnya. Selain itu, ada juga Shuttle of Flying Apsara ini! Ini jelas sesuatu yang dia berikan kepada bocah itu ketika bocah itu baru saja berhasil membangun fondasinya. Ternyata, bocah itu telah lama memberikannya kepada gadis ini!

Ketika Lord Daoist Jinghe akhirnya melihat Lentera Mempesona dan Saputangan Sutra Putih, kerutannya menjadi lebih dalam. Lentera ini tidak masalah karena itu tidak berguna, tetapi saputangan ini … dia sebenarnya tidak tahu dari mana bahan itu dibuat!

Lord Daoist Jinghe membanting benda-benda itu, satu di atas yang lain, dan berteriak, "Empat alat sulap, dua senjata ajaib, dan masih ada sesuatu yang Anda sebutkan armor-Anda masih berpikir Anda tidak memiliki cukup? Apakah Anda tidak tahu bahwa kebanyakan pembudidaya Yayasan Bangunan hanya memiliki satu atau dua alat ajaib? Anda sudah memiliki senjata ajaib, tetapi Anda masih belum puas! Bawa mereka kembali! Aku tidak memberimu apa-apa! Seorang pria yang tidak pernah puas adalah seperti seekor ular yang mencoba menelan seekor gajah! ”Setelah dia mengatakan itu, dia berbalik, mengayunkan lengan bajunya dalam kemarahan.

Mo Tiange terpana. Dia sudah lama tahu bahwa tuan ini benar-benar berbeda dari pembudidaya Nascent Soul lainnya yang suka berpura-pura misterius dan tak terduga; dia tahu dia orang yang sangat murung. Tapi bukankah berperilaku seperti itu terlalu berlebihan? Dia jelas adalah orang yang menawarkan untuk memberikan sesuatu padanya, jadi mengapa dia menggambarkannya sebagai seseorang yang tidak pernah puas? Dia tidak meminta apa pun padanya!

Lord Daoist Jinghe sekali lagi meliriknya. "Untuk apa kau berdiri di sini dengan bodoh? Cepat pergi dan lakukan tugasmu! ”

Dengan gigi terkatup, Mo Tiange menahan amarahnya, mengambil semua barangnya lalu berbalik dan berjalan pergi. Namun, dia berhenti di tengah jalan, berbalik dan kembali. “Tuan, Murid memiliki pertanyaan. Untuk tugas-tugas seperti memberikan khotbah, apakah kualifikasi Murid tidak memadai? "

Begitu dia mendengar pertanyaannya, Tuan Taois Jinghe sekali lagi berteriak, "Kualifikasi Anda tidak cukup? Anda adalah murid saya tetapi Anda benar-benar berpikir Anda tidak memenuhi syarat untuk memberikan khotbah murid-murid Aura Refining? Konyol! ”

"Tapi … yang dipraktikkan Murid sekarang adalah Seni Asal-usul — itu tidak sama dengan Dao mereka!"

"Terus? Mereka tidak bisa membedakannya; jika aku menyuruhmu pergi, pergi saja! ”

"… Ya, Murid akan pergi dulu."

Tidak dapat berbicara alasan dengannya, Mo Tiange berjalan keluar dari Istana Shangqing sambil memijat pelipisnya. Dia diam-diam melihat ke atas dan bertanya pada surga; Dosa macam apa yang telah dia lakukan untuk pantas mendapatkan tuan seperti ini? Dia tidak memberikan petunjuk atau benda padanya dan sangat temperamen. Memiliki dia sebagai master sama saja dengan tidak memiliki master!

Berikan khotbah … Beri khotbah … Mo Tiange menuju ke aula pelayan sambil terus menggumamkan kata-kata ini.

"Jun … Martial Paman Mo." Luo Fengxue, yang menyambutnya ke aula, masih agak tidak terbiasa memanggilnya dengan gelar barunya.

Setelah melihat ekspresi Luo Fengxue, Mo Tiange mengerti apa yang dia maksud dan mengikutinya ke aula.

Karena tidak ada orang lain di dalam, Luo Fengxue mengubah cara dia memanggilnya. "Tiange, apakah ada masalah?"

Senyum pahit muncul di wajah Mo Tiange. Dia berkata, "Guru mengatur agar saya memberikan khotbah."

"Oh …" Luo Fengxue langsung mengerti masalahnya. "Kamu sudah berada di ranah Foundation Building sekarang; tidak aneh jika Anda disuruh memberi khotbah. "

"Meskipun begitu, aku belum pernah memberikan khotbah sebelumnya …"

“Itu tidak masalah,” Luo Fengxue berkata, “Karena kamu sudah membangun fondasi, kamu secara alami memiliki beberapa wawasan dan pengalaman yang lebih dalam daripada murid-murid Aura Refining. Anda bisa membicarakan apa saja yang Anda inginkan. Instruksi apa yang ditinggalkan grandmaster kepada Anda? "

"En … Guru memberi tahu saya untuk memberikan khotbah setiap hari pada jam 9 pagi selama empat jam sehari."

"Hah ?!" Mendengar pengaturan ini benar-benar membingungkan Luo Fengxue. "Apa yang dipikirkan grandmaster? Sekolah Xuanqing kami hanya memberikan khotbah kepada para murid sekali setiap tiga hari, dan itu sudah dianggap sering. Meskipun dia mengatakan kepada Anda untuk memberikan khotbah setiap hari, kami tidak memiliki banyak slot dalam jadwal kami! "

Ini juga mengapa Mo Tiange mengira Lord Daoist Jinghe sengaja menyiksanya. Empat jam sehari? Apakah dia mungkin ingin dia memonopoli semua khotbah di Sekolah Xuanqing?

"Tapi …" Luo Fengxue melanjutkan, "Jika Anda pikir ini merepotkan, saya dapat mengatur agar Anda mengajar murid-murid muda yang baru saja diterima. Dengan cara ini, akan lebih mudah bagi Anda, tetapi Anda masih bisa mengatakan bahwa Anda telah menyelesaikan tugas Anda. "

Mo Tiange merenungkan sarannya sejenak. Berpikir bahwa ini kedengarannya cukup bagus, dia langsung tersenyum dan berkata, "Kalau begitu, aku harus merepotkanmu untuk mengaturnya untukku. Saya tidak bisa menolak tugas yang ditugaskan oleh master, jadi menyelesaikannya benar-benar akan membuat saya sakit kepala! "

Sambil terkekeh, Luo Fengxue berjalan menuju meja dan mengambil Slip Giok kosong yang tergeletak di atasnya. Setelah dia merekam sesuatu di dalam Slip Jade, dia memberikannya kepada Mo Tiange dan berkata, "Jika saya membiarkan Anda memberikan khotbah kepada semua murid Aura Refining, Anda harus pergi ke puncak utama. Jadi, satu-satunya pilihan yang Anda miliki sekarang adalah mengajar murid dalam. Bawa ini ke Mengxue Hall di lereng gunung; seseorang akan menjelaskan hal-hal kepada Anda secara lebih rinci di sana. "

Karena ide Luo Fengxue, Mo Tiange dapat pergi dengan puas. Dia menghela nafas lega, mengambil Slip Jade dan menuju ke lereng gunung Luo Fengxue memberitahunya tentang.

Sekolah Xuanqing memiliki tiga metode pemilihan murid. Metode pertama adalah sama dengan setiap kelompok budidaya besar lainnya — sekali setiap sepuluh tahun, mereka membuka biara mereka dan menerima orang-orang dari klan budidaya atau pembudidaya individu yang memiliki akar spiritual yang luar biasa atau kemampuan luar biasa.

Metode lainnya adalah metode yang sama di mana Mo Tiange diterima; setelah direkomendasikan oleh para kultivator di ranah Building Foundation atau lebih tinggi, mereka yang lulus ujian akan diterima. Namun, dia dibawa ke sekolah oleh seorang kultivator Formasi Inti, jadi dia tidak melalui proses pemeriksaan.

Metode terakhir adalah meminta murid dari sekolah memasuki dunia sekuler, memilih manusia yang memiliki akar spiritual yang luar biasa dan membawa mereka kembali ke sekolah.

Dalam kebanyakan kasus, para murid mengakui melalui metode terakhir memiliki akar spiritual yang sangat luar biasa. Oleh karena itu, mereka biasanya diterima oleh pembudidaya Formasi Inti sebagai murid tepat setelah mereka memasuki sekolah. Itulah yang terjadi pada Luo Fengxue. Saat itu, kakak laki-lakinya memuja Tuan Daois Xuanyin sebagai tuannya. Setelah ia gagal menerobos ke alam berikutnya dan meninggal, Master Daoist Xuanyin melakukan perjalanan ke dunia sekuler untuk berurusan dengan pengaturan pemakamannya. Pada saat itu, dia menemukan bahwa Luo Fengxue juga memiliki akar spiritual, jadi dia membawanya kembali dan menerimanya sebagai muridnya.

Selain dari tipe murid ketiga yang diterima secara langsung oleh para pembudidaya tingkat tinggi, tipe murid lainnya harus mulai di Mengxue Hall jika tingkat pembudidayaan mereka berada di bawah lapisan kelima dari ranah Pemurnian Aura.

Karena ini, ada dua jenis murid di Mengxue Hall. Jenis pertama termasuk anak-anak yang dikaruniai tiga akar spiritual atau lebih baik. Mereka diterima karena kekayaan alam mereka cukup baik, sehingga tidak ada persyaratan yang dikenakan pada tingkat budidaya mereka. Jenis lainnya termasuk murid yang dipandang menjanjikan meskipun memiliki endowmen alami yang agak rendah. Murid-murid ini biasanya keturunan petani di sekolah, sehingga sekolah memenuhi persyaratan untuk masuk mereka.

Ketika Mo Tiange tiba di Mengxue Hall dan pembudidaya yang bertanggung jawab melihatnya, dia segera menyambutnya dengan penuh hormat. "Grandmaster Mo, aku tidak pernah berharap kamu menghormati kami dengan kehadiranmu. Mohon maafkan kami karena kurang sopan. ”

Grandmaster … Ditujukan seperti ini membuat Mo Tiange bergidik. Manajer Mengxue Hall secara alami adalah seorang kultivator Building Foundation, tetapi orang-orang yang biasanya menangani urusan di sana adalah semua murid Aura Refining. Dia sekarang adalah murid dalam yang maju dari penguasa Soul yang baru lahir, jadi senioritasnya setara dengan grandmaster Formasi Inti; memang tidak ada masalah dengan memanggil grandmaster-nya. Namun demikian, itu belum lama sejak dia maju ke ranah Foundation Building; dia sebelumnya hanya murid Aura Refining yang tidak penting, sama seperti orang-orang ini, namun sekarang dia tiba-tiba menjadi seorang grandmaster — perbedaannya terlalu besar! Selain itu, orang yang memanggil grandmasternya adalah pria tua berambut abu-abu. Ini membuatnya lebih sulit baginya untuk merasa terbiasa disapa seperti itu.

“Tidak perlu bersikap sopan seperti ini. Mengenai alasan saya datang ke sini, ada tertulis dengan jelas di Jade Slip ini. Jika ada yang perlu saya lakukan, Anda bisa memberi tahu saya. "

"Tentu saja, tentu saja." Kultivator Aura Refining, yang umurnya hampir habis tetapi tidak memiliki prospek untuk maju ke dunia berikutnya sama sekali, takut menunjukkan rasa tidak hormat. Oleh karena itu, dia tetap dalam posisi setengah membungkuk ketika dia berbicara: "Di Slip Jade, Martial Paman Luo mengatakan Grandmaster datang untuk mengajar murid baru. Namun, Martial Paman Luo mungkin tidak tahu bahwa semua murid baru di Mengxue Hall memiliki guru yang secara langsung bertugas mengajar mereka. Saya takut Grandmaster … "

Apakah begitu? Mo Tiange terkejut. Dia kemudian berkata, "Kalau begitu, Anda bisa menemukan saya sesuatu untuk dilakukan."

"Ini, ini …"

Dia sudah memberitahunya untuk menemukan tugas, tetapi pria tua ini masih meringkuk dan menganga. Mo Tiange merasa agak tidak bahagia. "Apakah aku tidak diizinkan bekerja di sini?"

Pria tua itu berulang kali menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan berani berpikir begitu, aku tidak akan berani. Grandmaster, sejujurnya, kultivator tertinggi yang kita miliki di sini hanya di lapisan kesembilan dunia Penyulingan Aura. Anda dapat langsung mengajar kami jika Anda mau; mengapa Anda harus bersusah payah memberikan khotbah kepada murid baru? "

Bisakah dia sekarang tidak disukai karena memiliki tingkat kultivasi yang tinggi? Mo Tiange menekan kembali dorongan untuk memutar matanya. Dia hanya ingin menghabiskan waktu; kenapa orang tua ini tidak bisa mengerti ini?

"Sudah kubilang — kau bisa memberiku tugas acak, mengerti? Jika benar-benar tidak ada, tidak bisakah Anda membiarkan saya menyapu lantai? "

"Ini … Kita tidak akan berani menyulitkan Grandmaster dengan tugas seperti itu …"

Mo Tiange merasa benar-benar tak berdaya. "Lalu aku tidak akan melakukan apa-apa dan aku akan duduk di sini selama empat jam. Tidak apa-apa, bukan? "