LC – Chapter 26

Bab 26: Ye Jiang

Penerjemah: Editor Cenniwdyl: Caron_

Di halaman besar di bawah Gunung Dongmeng, Mo Tiange melihat Ye Jingwen mengeluarkan kantong dari dalam jubahnya. Dia menumpahkan isi tas itu dan meja itu langsung ditutupi oleh lebih dari selusin benjolan batu yang berkilauan dan tembus cahaya yang masing-masing memiliki warna berbeda. Kultivator yang ditugaskan untuk menerima tamu menjadi lebih sopan. Pada awalnya, dia mengatakan dia tidak bisa membocorkan informasi tamu sebelumnya, tetapi sekarang dia segera berkata, "Senior, belum lama ini, memang ada seorang kultivator yang cocok dengan pria yang telah Anda gambarkan; dia datang untuk menyewa gua. Mohon bersabar, saya akan pergi dan periksa dulu. "

Ye Jingwen mengangguk tetapi tidak mengatakan apa-apa.

Semua batu di atas meja menghilang dengan gelombang lengan pembudidaya itu. Tepat setelah dia meminta mereka berdua untuk menunggu, dia buru-buru memasuki ruang dalam.

Mo Tiange dengan bingung bertanya, "Kakak Ye, apa saja itu? Mengapa dia langsung setuju setelah Anda memberikannya padanya? "

Ye Jingwen berkata, "Apakah Anda melihat aura spiritual di permukaan mereka?"

Mo Tiange mengangguk. Dia tidak merasakan ada yang aneh dengan itu karena selama beberapa hari terakhir mengikuti Ye Jingwen, semua hal yang dilihatnya memiliki aura spiritual. Tidak mungkin benda-benda milik dunia budidaya tidak memiliki aura spiritual.

Ye Jingwen berkata, "Itu adalah batu roh – mengandung aura spiritual. Mereka dapat digunakan untuk mengisi kembali aura spiritual Anda selama pertempuran dan mengatur formasi saat Anda berkultivasi. Mereka memang sesuatu yang harus kita miliki; karenanya, kami, para pembudidaya, memperlakukan mereka sebagai mata uang kami. ”

Mo Tiange telah membaca tentang batu roh dari bukunya, tetapi dia belum pernah melihat seperti apa mereka. Ternyata, selain mengandung aura spiritual di dalamnya, mereka tidak terlalu berbeda dibandingkan dengan permata biasa.

Segera setelah itu, kultivator muncul dari ruang batin dan berbicara dengan sopan kepada Ye Jingwen: "Senior, memang ada seorang kultivator individu bernama Ye Jiang di sini sebulan yang lalu. Dia menyewa sebuah gua. Durasi sewa adalah … tiga bulan. "

"Oh? Di mana guanya? "

Kultivator berkata, “Setengah jalan ke atas gunung, Senior akan melihat alun-alun pasar. Belok kiri ke jalan kecil, nomor gua adalah G189. Anda hanya perlu menekan plat nomor untuk memanggil penduduk di dalam. "

Ye Jingwen mengangguk dan mengucapkan terima kasih sebelum membawa Mo Tiange keluar dari tempat itu.

Tempat-tempat yang menyewakan Gua Immortal seperti yang mereka butuhkan untuk mengatur nomor gua mereka seperti penginapan memberi nomor kamar mereka. Dengan angka, akan mudah menemukan gua yang tepat. Mengikuti arahan yang diberikan oleh pembudidaya, hanya butuh beberapa saat bagi mereka berdua untuk menemukan gua. Dari kenyataan bahwa guanya cukup jauh dari alun-alun pasar dan memiliki aura spiritual yang dapat diabaikan, dapat disimpulkan bahwa Ye Jiang tidak berniat tinggal untuk waktu yang lama, atau dia tidak memiliki banyak uang.

Ye Jingwen berteriak, "Ada orang di sini?" Lama berlalu dan masih belum ada jawaban. Ye Jingwen merenung sejenak kemudian mengeluarkan Jimat Pemanggil yang diberikan Lu Xishan padanya dari dalam jubahnya. Setelah memasukkan sedikit kekuatan spiritual ke dalamnya dan melihat bahwa jimat batu giok tidak menyala, dia langsung tahu bahwa Ye Jiang tidak ada di dalam.

Mo Tiange bertanya, "Kakak Ye, apakah ada yang salah?"

Ye Jingwen menjawab, "Pamanmu tidak ada di sini. Saya kira dia cukup jauh dari sini; kehadirannya tidak terdeteksi oleh Summoning Jade Talisman, jadi itu tidak dapat mengirimkan pesan saya. "

"Oh." Mo Tiange tidak bisa mengatakan bahwa dia kecewa. Bahkan, dia agak gugup. Dia belum pernah melihat ayahnya, ibunya meninggal ketika dia berusia tujuh tahun, dan untuk kerabat lainnya, tidak ada yang mencintainya. Dia agak takut bahwa paman ini juga tidak akan menyukainya.

Meskipun Ye Jingwen merasakan kegugupannya, dia tidak menganggapnya sebagai sesuatu yang serius. Di masa depan, dia harus bergantung pada kerabat yang belum pernah dia temui, itu normal menjadi gugup.

Karena mereka tidak dapat menemukan orang itu, mereka berdua harus kembali. Tetapi karena mereka sekarang tahu di mana dia tinggal, akan lebih mudah menemukannya di masa depan.

Sebelum mereka pergi, Ye Jingwen mengeluarkan Jimat Pemanggilan biasa dan meninggalkan pesan di pintu gua. Dia kemudian membawa Mo Tiange pergi, bertujuan untuk pergi ke toko Sekolah Xuanqing, tinggal di sana selama satu hari, dan kembali besok.

Dalam perjalanan kembali, Ye Jingwen berkata, "Anda tidak perlu khawatir. Karena kami telah menemukan gua pamanmu, kami akan dapat melihatnya segera. "

Sebenarnya, Mo Tiange sama sekali tidak merasa khawatir. Dia tidak bisa memikirkan bagaimana dia harus menghadapi pria yang, di masa depan, akan menjadi kerabat satu-satunya.

Tepat setelah mereka memasuki toko, pembudidaya Aura Refining yang memberi tahu Ye Jingwen idenya segera mendatangi mereka. Setelah menyapa Ye Jingwen, ia bertanya, "Bela Diri Paman Ye, apakah Anda menemukan orang itu?"

Ye Jingwen menggelengkan kepalanya. "Aku baru saja menemukan tempat dia menginap, tapi aku belum bertemu dengannya secara langsung. Apakah ada kamar kosong di sini? "

"Ada. Martial Paman dapat yakin – semangat di sini tidak sebagus Gunung Taikang, tetapi masih bisa dianggap cukup bagus. Tidak akan ada terlalu banyak dampak bahkan jika Anda tinggal di sini selama beberapa hari. "

"En. Tunjukkan kamarnya dulu supaya aku bisa istirahat sebentar. Jika Saudara Bela Diri Senior Zheng kembali, katakan padanya bahwa aku di sini. "

"Iya nih."

Kultivator akan memimpin mereka ke dalam ketika mereka mendengar suara datang dari pintu: "Saudara Ye, silakan masuk."

Setelah Ye Jingwen berbalik, dia melihat Zheng Xuan, penjaga toko dan seorang lelaki tua kurus dengan rambut beruban yang juga berada di ranah Foundation Building.

Saudara Ye? Dia tidak memiliki kesempatan untuk memikirkannya karena Zheng Xuan telah melihatnya. Ekspresi terkejut muncul di wajah Zheng Xuan. "Junior Martial Brother Ye, mengapa kamu di sini?"

Zheng Xuan adalah murid dari Clear Spring Peak dan juga kenalan Ye Jingwen. Ye Jingwen tersenyum. "Senior Martial Brother Zheng, Anda akhirnya kembali."

Melihat bahwa Saudara Bela Diri Junior muda ini sepertinya memiliki sesuatu untuk dikatakan, Zheng Xuan menoleh ke belakang, tersenyum pada lelaki tua itu dan menangkupkan tangannya sambil berkata, "Kakak Ye, tolong naik ke atas dan duduk sejenak. Saya akan segera ke sana. "

Pria tua ini tidak tersenyum dan hanya menganggukkan kepalanya sebelum mengikuti murid Aura Refining lainnya di lantai atas.

Ye Jingwen melirik pria tua itu lagi.

Zheng Xuan menatapnya dengan senyum sebelum menatap Mo Tiange dan bertanya, "Junior Martial Brother Ye, apakah Anda mungkin turun dari gunung untuk merekrut seorang murid?"

Ye Jingwen mengungkapkan senyum pahit. "Senior Martial Brother Zheng pasti bercanda. Murid Foundation Building seperti kita tidak memiliki kualifikasi untuk merekrut seorang murid; selain itu, kawanan anak-anak muda di Clear Spring Peak hampir membuatku mati karena sakit kepala. Untuk apa saya merekrut seorang murid? Saya telah menerima perintah dari Martial Paman Shoujing untuk menemukan seseorang, jadi saya datang untuk bertanya kepada Senior Martial Brother apakah Anda pernah mendengar tentang pria ini. "

"Oh?" Sebagai murid dari Clear Spring Peak, Zheng Xuan secara alami lebih memikirkan bisnis paman bela dirinya. Karena itu, ia langsung bertanya, "Siapa yang kamu cari?"

"Dia seorang Foundation Building, penggarap individu seusia Anda. Namanya Ye Jiang. "

Tepat setelah hukumannya selesai, ekspresi yang sangat terkejut muncul di wajah Zheng Xuan.

Ye Jingwen mengerutkan kening. "Senior Martial Brother Zheng, ada apa?"

Senyum terbentuk di wajah Zheng Xuan. “Tamu yang baru saja aku bawa bersamaku bernama Ye Jiang. Namun, saya tidak yakin apakah dia orang yang Anda cari. "

Ye Jingwen kaget. Ini memang "Temuan mewah dengan keberuntungan semata apa yang telah dicari, jauh dan luas"! Dia segera bertanya, "Apakah dia berasal dari Ye Clan of Mount Qingmeng?"

"Kamu benar, tetapi pembudidaya Formasi Inti terakhir dari Ye Clan telah jatuh, jadi sekarang Ye Clan tidak ada lagi."

Menerima jawaban seperti itu, Ye Jingwen menjadi lebih yakin bahwa pria ini adalah orang yang ia coba temukan. Dia segera berkata, "Saya harus menyusahkan Saudara Bela Diri Senior untuk membuat perkenalan."

Zheng Xuan tersenyum dan mengangguk. "Ayo naik ke lantai atas."

Di aula tamu di lantai atas, pria tua itu berdiri ketika dia melihat mereka masuk.

Zheng Xuan berkata, "Brother Ye, ini adalah Junior Martial Brother saya. Sama seperti Anda, nama keluarganya juga Ye, namanya Jingwen. Junior Martial Brother, ini Brother Ye, Ye Jiang. "

Setelah dengan sopan menyapa satu sama lain, Ye Jingwen langsung ke titik: "Izinkan saya untuk bertanya Rekan Daois – apakah Anda Ye Jiang dari Ye Clan dari Gunung Qingmeng?"

Ye Jiang bingung tentang apa yang sedang terjadi. Namun, karena pihak lain sangat berhati-hati, dia menjawab dengan tegas, "Aku, tapi tidak ada lagi Klan Ye dari Gunung Qingmeng." Dia tampak sangat sedih, jelas kecewa karena Ye Clan patah di tangannya.

Ye Jingwen bertanya lagi, "Lalu, Rekan Daois Ye, apakah Anda adik senior Ye Hai?"

Ye Jiang tertegun. Dia tidak akan terkejut jika ada seseorang yang menanyakan pertanyaan seperti itu di masa lalu. Kakaknya sangat terkenal; banyak orang di Kunwu Barat tahu tentang Ye Hai dari Gunung Qingmeng. Tapi itu tidak sama sekarang. Bertahun-tahun yang lalu, saudara lelakinya telah menghilang di Gunung Iblis dan sudah lama sejak mereka mengkonfirmasi kematiannya. Bahkan Ye Clan menghilang. Bagaimana mungkin ada orang yang menanyakan hal seperti itu sekarang?

Meski begitu, dia mempertahankan ekspresi tenang dan menjawab, "Aku."

Mendengar konfirmasi ini, Ye Jingwen akhirnya menghela nafas lega. Dia mendorong Mo Tiange ke depan dan berkata, "Kakak Ye, aku telah diperintahkan oleh Martial Paman Shoujing untuk turun dari gunung untuk menemukan keturunan senior Ye Hai dan membawanya ke kamu."