LOFY – Chapter 134 – Untitled

Bab 134: Tanpa Judul

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Di bawah langit malam berbintang, sekelompok tanaman merambat naik di sepanjang dinding, berkembang menjadi bunga-bunga merah yang indah. Oh, merah itu, sangat jelas, sangat bersemangat. Seolah-olah setiap batang bunga berisi begitu banyak harapan dan pikiran, menunggu hari itu di mana mereka akan mekar menjadi tanaman merambat yang menyala yang bisa menerangi langit.

Dengan sentuhan lembut, semangat di udara tak tertahankan.

Mata gelap Zhan Beiye dipenuhi dengan begitu banyak gairah, seperti bunga-bunga, menunggu untuk mekar.

Dia perlahan … membungkuk.

Meng Fuyao tiba-tiba membalik.

Dia berguling ke dinding dan dengan sebuah gerakan, dia mendorong Zhan Beiye.

Dia menghadap dinding dengan punggung menghadap Zhan Beiye dan terus tidur.

Zhan Beiye berhenti bergerak saat udara di sekitar mereka membeku. Rasa gugup dalam napas mereka tampak jelas.

Setelah hening sejenak, Zhan Beiye membuka mulutnya.

"Kamu tidak mabuk, mengapa berpura-pura?"

Meng Fuyao menegang.

Matanya terbuka ketika dia menatap dinding.

Dia … tidak berpura-pura, juga tidak ingin menyakiti Zhan Beiye dengan sengaja.

Meng Fuyao memang mabuk di toko, tetapi setelah kesengsaraan yang dia lalui, dia menembus tingkat kelima. Pada tingkat Sembilan Langit Surgawi ini, hampir mustahil untuk mabuk.

Dia mulai sadar ketika pelayan bertanya berapa banyak kamar yang mereka inginkan tetapi tidak dapat mengganggu. Lagi pula, akan aneh jika dua pria meminta kamar yang terpisah. Dengan jebakan di mana-mana agar Zhan Beiye masuk, dia tidak bisa menyusahkannya.

Setelah itu, dia berpura-pura pingsan karena dia tahu bahwa Zhan Beiye pasti akan mengambil tindakan malam ini dan tidak akan mengizinkannya untuk mengikuti. Dia bermaksud mengikutinya diam-diam setelah dia lengah.

Siapa yang bisa berharap larut malam bisa menimbulkan masalah seperti itu?

Siapa yang bisa berharap Zhan Beiye menjadi lembut dan penuh perhatian ini?

Ketika napasnya semakin dekat, aroma lelaki seperti pinus musky yang akrab itu menyelimutinya. Dia panik dan bingung bagaimana harus bereaksi. Yang bisa ia lakukan hanyalah memukul balik dan menolaknya.

Untuk seseorang seperti Zhan Beiye, postur seperti itu sudah cukup jitu.

Meng Fuyao menggigit bibirnya, meraih sudut selimutnya dan menahan napas – ada terlalu banyak dorongan yang tak tertahankan dalam hidup. Oleh karena itu, dia tidak akan marah kepadanya tetapi berharap dia tidak akan terlalu memikirkan hal ini dan berpura-pura tidak ada yang terjadi. Setidaknya dia tidak akan terluka.

Tapi Zhan Beiye menolak untuk membiarkannya seperti yang dia harapkan.

Dia adalah pria yang menolak untuk menyerah dengan mudah.

"Fuyao." Dia menarik napas dalam-dalam, duduk di sudut tempat tidur tanpa bergerak dan menatap bagian belakang yang begitu dekat … belum, sejauh ini.

"Katakan padaku, apakah aku benar-benar selamanya selangkah terlambat?"

Napas Meng Fuyao terhenti saat dia bertanya.

Pria yang berani, berani, dan lugas ini benar-benar akan menggunakan nada sedih untuk mengajukan pertanyaan seperti itu?

Desahan lembut dari Meng Fuyao memecah keheningan saat dia duduk dan berbalik untuk melihat Zhan Beiye.

Dia menatap matanya yang dalam dan tenang. Namun, ketenangan itu tidak lain adalah fasad; hasil dari penindasan hasratnya. Dia menyambut tatapan langsung yang memungkinkan tidak ada jalan keluar.

"Zhan Beiye …"

“Bukan karena kamu tidak cukup baik, kamu juga tidak datang terlambat. Ini aku, "Dia tersenyum dengan pasrah. "Ini aku, datang di tempat yang salah di waktu yang salah … jadi aku tidak punya hak untuk memilih orang yang tepat."

Ekspresi Zhan Beiye kembali normal. Sebagai balasan balasan Fuyao adalah kontemplasi dan kemudian tertawa, “Tidak ada yang pasti di dunia ini. Anda mengatakan bahwa kedatangan Anda di sini adalah suatu kesalahan? Saya ingin memberi tahu Anda bahwa datang ke Lima Wilayah Benua bukanlah kesalahan, masuk ke dalam hidup saya bukanlah kesalahan! ”

Setelah dia mengatakan bagiannya, dia melangkah keluar dari ruangan dan duduk di luar, menunggu Meng Fuyao mandi. Dewa Yuan Bao duduk di sampingnya dan sinar bulan membanjiri dua bayangan; satu besar satu kecil.

Zhan Beiye mengangkat kepalanya dan menatap bulan. Cahaya bulan yang lembut dari pegas perlahan menenangkan hatinya yang frustrasi. Tiba-tiba, dia memiringkan kepalanya untuk melihat Lord Yuan Bao dan bergumam, "Pemilikmu sangat beruntung."

Lord Yuan, sedikit mabuk, memikirkan hukumannya. Secara pribadi, rasanya bukan itu masalahnya. Orang yang bertemu Fuyao cenderung tidak beruntung.

Itu memeluk buah dan menggigitnya sambil memikirkan masa lalu di Qiongcang …

Pintu terbuka, dan Meng Fuyao muncul di depan Zhen Beiye mengenakan hitam pekat. Dengan sepenuh hati, dia bertanya, "Ke mana kita akan pergi selanjutnya?"

Zhan Beiye berbalik dan menjawab dengan binar di matanya, "Bagaimana menurutmu?"

"Orang yang kalah dalam permainan menebak-nebak itu dan Kasim Hua itu, mereka berdua adalah orang-orangmu, kan?" Meng Fuyao tertawa, "Tapi aku tidak mengerti kata-kata kode."

“Mereka adalah informan yang direkrut kakekku ketika dia masih hidup. Apa yang dia lakukan untuk saya akan menekan imajinasi Anda, "senyum pahit terbentuk di bibir Zhan Beiye," mereka mengatakan kepada saya bahwa Ibu sedang terkunci di Istana Xihua dengan 300 penjaga mengawasinya setiap hari. Ada tiga shift dengan masing-masing 100 orang, dan mereka akan mengubah shift setiap delapan jam. Mereka mengatur untuk menemui saya nanti untuk merencanakan operasi untuk menyelamatkan Ibu. "

"Bagaimana dengan Kasim itu? Apa yang dia katakan?"

“Kasim Hua ada di sini untuk menyampaikan berita lain dari tempat itu. Ketika saya membantunya berdiri, dia memberi saya selembar kertas dan di dalam perak yang saya berikan adalah kenang-kenangan. "

"Perak itu, bukankah dia memberikannya kepada pelayan?"

“Itu hanyalah tipuan. Dia adalah seorang kasim dari istana, pasti akan ada seseorang yang mengawasinya, "Zhan Beiye tertawa," Jadi perak itu "dibagikan," tetapi ketika dia melakukannya, dia mengganti peraknya. Dia biasa berkeliaran, mencari nafkah ketika dia masih muda, trik seperti itu adalah sepotong kue untuknya. "

Senyumnya tiba-tiba menghilang, dan dengan sedikit kesedihan, dia berkata, "Kasihan dia masih harus minum di usianya karena pesanan dari kakek … meskipun dia tidak pernah suka minum …"

"Baru-baru ini dia pergi ke sana untuk menunggumu?" Tanya Meng Fuyao dengan heran.

"Tidak, dari 20 tahun yang lalu, Kasim Hua telah mabuk di 'kembalinya Drunkard', sebuah fakta yang dikenal luas di istana. Dia pernah bertugas di bawah Kaisar sebelumnya, dan orang-orang di istana merawatnya sampai batas tertentu, "Zhan Beiye tertawa dingin," Jadi hanya dalam periode kritis ini dia bisa meninggalkan istana seperti biasa. Lagipula, semua orang sudah terbiasa dengannya. ”

"Untuk menghabiskan 20 tahun untuk menumbuhkan kebiasaan, untuk mempersiapkan hari hujan 20 tahun kemudian …" Meng Fuyao mengambil napas dalam-dalam dan bergumam, "Kakekmu benar-benar luar biasa!"

Selama percakapan mereka, keduanya sudah berjalan melewati banyak rumah ke halaman. Zhan Beiye naik ke atap dan dengan ringan mengetuk ubin.

Setelah beberapa saat, irama ketukan yang sama terdengar dari bawah.

Zhan Beiye mengangguk dan hendak membawa Meng Fuyao bersamanya ketika dia tiba-tiba berhenti.

Dengan mengendus, Meng Fuyao bisa mencium aroma yang sudah dikenalnya yang melayang melewatinya.

Bau darah!

Bau darah ekstrem yang ringan melayang. Jika bukan karena perjalanan berdarah yang mereka alami, tidak mungkin bagi mereka untuk mendeteksi bau darah ini.

Meng Fuyao secara naluriah meraih Lord Yuan Bao untuk melihat reaksinya tetapi menyadari bahwa detektor bahaya ini masih kembali ke kamar, mabuk dan cegukan. Jika diikuti, itu bukan detektor bahaya tetapi titik deteksi.

Di sisi lain, Zhan Beiye menyeret Meng Fuyao pergi tanpa ragu untuk mundur.

Tiba-tiba, pintu terbuka, dan seorang pria beruban keluar. Pria itu yang mengucapkan kata-kata kode di restoran hari ini. Sambil mengangkat jarinya yang berdarah, dia bergumam dengan marah, "Demi Tuhan, mengapa mengetuk tangki air panas dari semua tempat? Lihat, tangki pecah dan potong jari saya! "

Dia mengangkat jarinya dan menggeliat-geliat di udara. Darah menetes dari jarinya. Meng Fuyao melepaskan sepotong ubin, dan memang, ada potongan-potongan tanah liat dengan genangan air di lantai.

Zhan Beiye menyadari apa yang terjadi dan memasuki rumah bersama Meng Fuyao. Lelaki abu-abu itu memberi isyarat kepada keduanya untuk memasuki rumah. Di rumah, ada pria lain, yang nyaris tak terlihat dalam cahaya redup. Saat dia menyaksikan kepala Zhan Beiye, dia bangkit untuk membungkuk, tetapi Zhan Beiye menghentikannya. Dengan suara berat, Zhan Beiye bertanya, "Bagaimana kabar ibuku?"

"Berita dari tempat itu mengatakan bahwa dia baik-baik saja. Tolong jangan khawatir, selama kamu tidak muncul, Kaisar tidak akan melukainya. ”

"Aku ingin menjemputnya," kata Zhan Beiye dengan lugas, "Apakah itu sulit?"

"Ya," jawab orang itu tanpa ragu-ragu. "Selain dari 300 penjaga, Kaisar dan Pangeran Heng menempatkan banyak jebakan di luar Istana Xihua menunggu Anda untuk jatuh ke dalamnya." Dia membuat sketsa kasar tata letak istana Xihua dan menjelaskan, "Saya menduga menara ini dilengkapi dengan Tembakan sejak sebaliknya Istana Chonglian memiliki tembok yang lebih tinggi dibandingkan dengan istana Xihua. Itu akan menjadi ketinggian sempurna untuk melengkapi tembakan yang mengarah ke istana Xihua. Selain itu, dia dilarang memasuki halaman depan, menyiratkan bahwa ada jebakan di halaman depan juga. "

“Para penjaga mengawasinya dengan sangat cermat sehingga akan sulit bagi semut untuk masuk. Bahkan ketika mereka mengubah shift, tidak ada celah untuk dieksploitasi karena orang-orang dari dua shift tersebut akan tumpang tindih, artinya akan ada 600 orang. Tidak ada yang berani mengabaikan karena Pangeran Heng telah memerintahkan bahwa jika Lady menghilang, tanpa alasan, mereka semua akan dipenggal. "

"Kami mencoba menggali sebuah terowongan, tetapi Istana Xihua terletak tepat di tengah dengan Aula Istana Zhenyi di sebelah kanan dan Istana Fengzhu di sebelah kirinya. Permaisuri mengawasi terlalu dekat, dan ini adalah istana yang paling dijaga ketat. Menggali terowongan akan terlalu berbahaya dan terlalu lama. Selain itu, kami akan diblokir oleh dinding batu di pusat kota, dan kami tidak akan bisa bergerak maju. ”

Orang itu menggambarkan, dengan sangat terperinci, semua jebakan yang mungkin ada di sepanjang rute menuju Istana Xihua. Dia juga menggambarkan semua metode yang mereka coba selamatkan. Dengan kepala ditopang oleh tangannya, Fuyao mendengarkan dengan cermat. Semakin dia mendengarkan, semakin dia merasa bahwa menyelamatkan ibunya adalah misi yang mustahil. Sebaliknya, misi mereka untuk mengambil hidup Zhan Beiye lebih mungkin berhasil.

Di bawah cahaya redup, orang tidak dapat melihat ekspresi Zhan Beiye dengan jelas.

Setelah mendengarkan, Zhan Beiye tidak mengatakan apa-apa selain menjawab dengan "mhm". Dia menganggukkan kepalanya setelah keduanya menyarankannya untuk berhati-hati.

"Memang, tidak bijaksana untuk mengalahkan rumput dan menakuti ular itu sekarang. Diperlukan rencana terperinci. Setidaknya saya tahu bahwa Ibu baik-baik saja. ”