LOFY – Chapter 153 – Untitled

Bab 153: Tanpa Judul

Penerjemah: Editor Atlas Studios: Atlas Studios

Para pengamat membubarkan diri secara kooperatif, sementara dua pasang tangan membantu Meng Fuyao pada saat bersamaan. Yang satu berkata, “Huh!”, Sementara yang lain berkomentar, “Saya hanya tidak melihat Anda selama setengah hari, dan Anda sudah memiliki minat baru – berkelahi di rumah bordil.”

Meng Fuyao mengangkat kepalanya dan menatap Yun Hen yang cemas dan Zong Yue yang tampak tenang tetapi sebenarnya menumpuk debu di pakaiannya. Saat dia tertawa nakal, mulut besarnya yang membentang seperti labu berdarah tampak sangat tidak sedap dipandang. Melihat wajahnya, mata Yun Hen berkilau dan dia mengarahkan pedangnya ke arah Mist.

Sementara itu, Mist memegangi dadanya dan menatap Meng Fuyao dengan enggan. Tiba-tiba, dengan lambaian lengan bajunya, segumpal asap tebal dan sedikit berbau naik dari tanah.

Semua orang segera mundur, tetapi ketika asap menyebar, Mist tidak terlihat. Hanya ada genangan darah baru di tanah.

Penonton mencoba berkerumun di sekitar mereka lagi, tetapi Zong Yue meraih Meng Fuyao dan dengan cepat membawanya pergi. Itu adalah kesempatan langka bahwa Zong Yue tidak membenci betapa berdebu, kotor, berkeringat, dan berdarahnya dia. Memanfaatkan kesempatan itu, Meng Fuyao yang tak tahu malu menggosok pakaiannya ke Zong Yue sesuka hatinya. Sudah jelas bahwa Zong Yue berusaha keras untuk mentolerirnya, tapi dia tiba-tiba berhenti.

Berpikir bahwa Zong Yue akhirnya akan meledak, Meng Fuyao langsung dijauhi. Namun, Zong Yue hanya melihat ke arah seorang remaja laki-laki yang berdiri di bawah atap di sisi yang berlawanan.

Cahaya bulan yang terang memancarkan bayang-bayang gelap dan terang di bawah atap, sedikit membayangi sosok bocah itu, tetapi penampilan cantiknya masih berbeda. Meskipun dia agak pendek, proporsi tubuhnya seimbang, dan itu membuatnya tampak lebih indah daripada bodoh. Alih-alih melihat Meng Fuyao yang menciptakan kegemparan, dia hanya menatap Zong Yue dengan mata cerah dan ekspresi campuran.

Dia berbicara, "Sudah lama sejak kita bertemu, apakah Anda baik-baik saja?"

Segera, Zong Yue mendapatkan kembali tingkah lakunya yang tidak ramah dan menjawab, "Terima kasih, Sir Yun, aku baik-baik saja." Dia berbalik, mengangkat Meng Fuyao dengan agresif dan menegur, "Mengapa kamu mengambil waktu begitu lama? Apakah Anda tidak akan kembali untuk memulihkan diri? "

Meng Fuyao merasakan ketidakadilan yang kuat … 'Mohon, Anda adalah orang yang membutuhkan waktu begitu lama, dan Andalah yang berhenti untuk mengobrol. Pot menyebut ketel itu hitam, betapa tak tahu malunya Anda, "pikirnya.

‘Eh? Pak Yun dari Xuanyuan? Bukankah dia yang pertama melewati putaran kedua final? Orang yang dikatakan sebagai murid Moon Soul? Apa hubungannya dengan Zong Yue? "

Merasakan bahwa bocah itu masih berdiri di posisi yang sama dan diam-diam melihat sosok mereka yang pergi, dia bergoyang keluar dari pegangan Zong Yue dan berbalik karena penasaran. Tiba-tiba, dia melihat kilatan cahaya di mata bocah itu.

Meng Fuyao tertegun.

Itu adalah sinar air mata.

…

Salah satu dari sepuluh pengguna seni bela diri teratas, Mist, bertarung dengan seseorang di kota yang bising di Heaven Demon. Bukan saja mereka setara, tetapi Mist bahkan terpaksa melarikan diri!

Ini tidak kurang dari berita yang paling mengejutkan sepanjang True Martial Arts Meet, dan rumor menyebar seperti api di seluruh Kota Pandu. Peserta Rapat semua berusaha mencari tahu siapa pemuda misterius itu, tetapi kota itu penuh sesak, dan pertempuran terjadi terlalu cepat, dan tidak ada yang melihat dengan jelas penampilan Meng Fuyao. Semua orang telah mempertimbangkan kontestan teratas dari Rapat, bahkan Yan Jingchen, tetapi tidak ada yang mengira itu adalah Meng Fuyao.

Sementara itu, ahli remaja yang membangkitkan keributan di Pandu berbaring di tempat tidur seperti anjing mati, berteriak kesakitan saat Zong Yue melakukan perawatannya. Itu jelas merupakan luka dalam, tetapi Zong Yue hanya harus memilih potongan yang tidak lebih lebar dari sehelai rambut dan mengklaim bahwa “perawatan yang tepat diperlukan dengan minum obat dan menuangkan salep di atasnya, dan memijatnya akan menjadi lebih efektif ” Jadi, kelinci percobaan secara proaktif menawarkan bantuannya dan menggunakan cakarnya, yang dilapisi dengan gula dan jus buah, untuk memberi "pijatan" pada Fu Fu.

Ini berhasil menimbulkan tamparan dari Meng Fuyao, yang berteriak, "Zong Yue, kau hanya dalam suasana hati yang buruk, jangan curahkan amarah kepadaku!"

Dia belum menyelesaikan kalimatnya ketika Zong Yue meletakkan mangkuk obat ke bawah, meluruskan punggungnya dan pergi. Bingung, Meng Fuyao dan kelinci percobaan berjongkok di tempat tidur dan menyaksikannya pergi dengan tangan di mulut.

Beberapa detik kemudian, Meng Fuyao menyenggol babi guinea dan bertanya, "Hei, Rat, apakah Bibi 1 Besar Zong Yue tiba?"

Babi guinea yang berpengalaman menggelengkan kepalanya karena tidak setuju. Dia secara pribadi merasa bahwa bukan hanya Bibi Besar yang datang. Ada kemungkinan 80% bahwa semua bibinya tiba pada saat yang sama.

Saat Zong Yue berjalan keluar, Yun Hen melangkah masuk. Dia telah menjaga di pintu masuk dan memperhatikan betapa tidak biasa Zong Yue, tapi dia tidak ingin tahu seperti Meng Fuyao. Mengambil mangkuk itu, dia berkata, "Ini akan menjadi dingin jika kamu tidak meminumnya."

Tertekan, Meng Fuyao hanya bisa menyelesaikan obat dalam diam. Yun Hen bahkan tidak berkedip saat menatapnya, dan dia bertanya, "Pada sore hari, Anda menghilang setelah kompetisi, dan kami butuh banyak upaya untuk menemukan Anda. Kami pertama kali pergi ke kediaman Yan Jingchen dan hampir berkelahi dengan penjaga Pangeran Heng. Tapi Anda tiba-tiba berlari keluar … apa yang sebenarnya terjadi? "

Meng Fuyao tersenyum dan hanya menceritakan kisah itu kepadanya. Meskipun energi batinnya dihalangi oleh Mist, dia tidak sepenuhnya sadar pada saat itu. Setelah Yan Jingchen menguncinya di ruang bawah tanah, dia mulai bergerak, mungkin karena bulan terang malam itu. Dia telah merasakan bola cahaya muncul di dalam tubuhnya, dan perlahan-lahan melonjak seperti gelombang, melepaskan pembuluh darahnya yang terkunci satu per satu. Ketika Mist datang untuk membunuhnya, dia sudah hampir pulih sepenuhnya. Kemudian, Yan Jingchen tiba dan memberinya waktu untuk sepenuhnya pulih dan memberikan pukulan terhadap Mist.

Yun Hen mendengarkan dalam diam dan menghela nafas terus menerus. "Kamu terluka lagi, bagaimana dengan ronde ketiga?" Tanyanya. Tiba-tiba, dia mengulurkan tangan untuk meraih denyut nadi Meng Fuyao.

Hampir seketika, Meng Fuyao memegang tangannya dan menatapnya dengan waspada. "Apa?" Dia bertanya.

Melihat Yun Hen tetap diam, dia segera mengerti apa yang ingin dia lakukan dan berseru, "Kamu ingin mentransfer energi batinmu kepadaku untuk bertahan melalui putaran ketiga? Kamu gila! Jika Anda bertemu seorang ahli, bagaimana Anda akan melindungi diri sendiri? "

"Aku hanya akan mundur," jawab Yun Hen santai.

"Jika kamu mundur, bagaimana kamu akan tinggal di Taiyuan?" Tanya Meng Fuyao sambil menatapnya. Dia memikirkan ayah tirinya yang manipulatif yang tidak akan memperlakukannya dengan baik jika dia mundur setengah jalan melalui Rapat.

Dia dengan lembut menghela nafas dan menepuk Yun Hen dengan ringan. "Tidak apa-apa, jangan khawatir," dia berbicara dan menambahkan, "Aku mungkin saja bertemu Yan Jingchen. Itu akan benar karena dia juga terluka. "

Saat dia terdiam, dia memikirkan bagaimana Yan Jingchen perlahan membelai wajah dan lehernya sambil menutup matanya. Ketika dia hendak melompat dan menyerang, sepasang tangan itu tiba-tiba meraih pergelangan tangannya dan sedikit membuka kunci rantai.

Pada saat itu … apa sebenarnya yang ingin dia lakukan?

Kenapa … dia tidak melepas pakaiannya dulu?

Juga, apakah dia benar-benar, demi meningkatkan keterampilannya, melakukan sesuatu dengan orang tua yang menjijikkan itu …

Meng Fuyao dengan lembut menghembuskan napas dan menutupi matanya dengan tangannya, menolak untuk memikirkan hal ini. Tidak peduli apa yang ingin dia lakukan, baik itu untuk melepaskannya atau mengorbankan dirinya untuknya, hanya dia yang meminta Mist untuk menangkapnya sudah merupakan dosa yang dia tidak pernah bisa memaafkan.

Cinta adalah tentang kompromi, bukan tentang kekuatan. Sangat disayangkan bahwa beberapa orang tidak akan pernah memahami alasan ini.

Ketika dia jatuh ke dalam pemikiran yang mendalam, ekspresinya menjadi salah satu yang tidak menyenangkan. Itu sedikit tidak nyaman bagi Yun Hen untuk menonton Meng Fuyao yang biasanya ceria dalam keadaan seperti itu. Secara naluriah, dia ingin mengalihkan topik pembicaraan ke sesuatu yang lebih santai, dan setelah beberapa pemikiran, dia berbicara, “Benar, saya mendengar bahwa wasit babak final telah mencapai perbatasan Heaven Demon. Kaisar telah mengirim orang untuk menerima wasit tetapi lihatlah, personel Kementerian Ritual melihat pertunjukan yang bagus … "

"Oh …" Meng Fuyao menggambar sambil menutupi matanya. Setelah hening sejenak, dia melanjutkan dengan malas, "Apa … yang terjadi …"

"Itu Lotus itu," kata Yun Hen sambil berbalik.

Tapi Meng Fuyao sudah setengah tidur. Teringat bahwa dia telah diculik, berjuang keras melawan Mist dan terluka, dia menyadari bahwa itu adalah hari yang melelahkan baginya dan dia tidak akan memiliki energi untuk mendengarkan gosip. Sambil tersenyum, dia menutupi selimut di atasnya dan memadamkan lilin.

Dengan itu, kegelapan menimpa ruangan. Namun, Yun Hen tidak segera pergi, dan dia berdiri di tempatnya. Cahaya bulan bersinar dari jendela, menyinari ekspresinya saat dia dengan tenang menatap Meng Fuyao. Itu jelas, cerah, seterang planet, sekeren batu giok, dan sedalam laut.

‘Fuyao, angin milikmu akan mengaduk suatu hari. Mungkin, pada akhirnya, saya hanya bisa menjadi sayap yang mengikuti Anda ketika Anda melambung, tetapi saya masih sangat lega bahwa saya cukup beruntung untuk tidak terlempar terlalu jauh dari Anda, "pikirnya.

"Suatu hari, aku ingin melompat jauh ke langit, dan bergerak bersamamu."

Selama dua hari yang dibutuhkan Meng Fuyao untuk pulih, dia benar-benar disiksa oleh Zong Yue. Yang terakhir merasa bahwa dia adalah pemberontak bawaan, bahwa bahkan setelah dia memperingatkannya terhadap Yan Jingchen, dia masih menyukai kejenakaannya. Melayani haknya karena harus berpartisipasi dalam kompetisi dengan cedera. Karena itu, sementara dia memperlakukannya siang dan malam, dia tidak bisa berhenti mengejeknya.

Meng Fuyao melolong, "Aku harus bertarung, bukankah kau setidaknya harus memberiku istirahat?"

Mengabaikan permohonannya, Zong Yue menjawab, “Cidera batin siapa yang bisa dirawat dalam dua hari? Sekarang saya hanya dapat menekan cedera Anda, dan Anda harus berdoa agar Anda tidak bertemu lawan yang memiliki energi batin Yin murni. Jika tidak, cedera Anda akan diaktifkan, dan Anda mungkin bahkan tidak melewati babak ketiga, apalagi berpikir untuk menjadi juara! "

Seperti yang dia katakan, ekspresinya sedingin salju. Sejak hari ia menemukan Meng Fuyao, ia selalu bersikap seperti ini, menyebabkan marmut menjadi sangat berhati-hati ketika ia harus memecahkan angin, karena takut ia akan dilemparkan ke dalam mangkuk toilet untuk mencemari udara.

Meng Fuyao juga tidak berani membalas dan hanya bisa secara diam-diam merengut pada Sir Yun, yang horoskopnya mungkin merupakan musuh alami Zong Yue. Kemudian, ketika dia bertemu dengannya, dia akan secara agresif memukulinya.

Tiga hari kemudian, putaran ketiga berlangsung sesuai jadwal. Sejak pagi, kerumunan besar telah berkumpul di bawah panggung. Orang-orang dari Lima Daerah Benua menyukai seni bela diri dan pemilik memiliki status yang mulia, jadi tidak ada yang mau melewatkan kesempatan besar ini. Ketika Meng Fuyao mencapai, dia hampir tidak bisa masuk dan terus menghela nafas mengapa orang bodoh Surga Setan tidak memanfaatkan kesempatan untuk menjual tiket.

Menurut aturan, semua orang akan menggambar slot, yang berwarna merah atau hitam. Pasangan orang dengan jumlah yang sama akan bertempur dan akan menjadi wasit oleh Zhan Beiheng. Sebelum menggambar slot, Zhan Beiheng mengumumkan perubahan aturan babak terakhir. Sepuluh finalis pertama akan bertarung berpasangan, dan yang kalah akan menjadi lima terbawah. Adapun lima pemegang top, siapa pun yang merasa bahwa mereka bisa menjadi juara bisa melompat ke atas panggung dan melawan orang di atasnya. Yang terakhir berdiri akan menjadi juara sejati.

Setelah pengumuman itu, ada keributan di antara orang banyak tentang ketidakadilan aturan. Yang pertama yang naik harus menghadapi empat putaran lawan yang kuat, dan itu dengan mudah berarti kekalahan.

Namun, Zhan Beiheng hanya tersenyum dan memberi tanda agar keributan berhenti. Dia berkata, “Semua orang mungkin merasa itu tidak adil, tetapi tidakkah undian menjadi lebih tidak adil? Sepuluh ahli teratas berada pada level yang berbeda dalam hal kemampuan. Jika peringkat keenam bertarung melawan yang pertama, dia pasti akan kalah, tetapi jika dia bertemu yang kelima, siapa yang tahu apa hasilnya? Ini adalah masalah penting dari peringkat lima besar Rapat, dan satu posisi di atas atau di bawah ini dapat membuat banyak perbedaan. Karena kita diberi peringkat berdasarkan kemampuan, maka yang terhebat harus muncul sebagai juara Pertemuan! Bukan karena keberuntungan, tetapi oleh kemampuan! ”