Chapter 145: Desire to Protect

Bab 145: Keinginan untuk Melindungi

Penerjemah: Editor Terjemahan EndlessFantasy: Terjemahan EndlessFantasy

“Tenang, biarkan aku melihat …” Setelah Lu Qi memberi Xinghe pemeriksaan yang belum sempurna, dia berkata, “Dia terbakar. Kurasa itu karena tekanan terpendam dilepaskan sekaligus pada saat lemah sehingga menyebabkannya untuk menyerah pada penyakit mendadak ini. “

“Kamu benar, kakakku berada di bawah tekanan yang tidak dapat diatasi belakangan ini.” Xia Zhi mengangguk berat.

Mubai tidak memberikan komentar. Dia hanya menatap Xinghe dalam-dalam.

Dia memiliki pemahaman dasar tentang transformasi Xinghe dan perubahan terbarunya.

Dia bahkan tahu satu atau dua hal tentang peristiwa yang terjadi malam sebelumnya.

Dia merasa sulit membayangkan seorang wanita yang secara fisik lemah seperti dia dapat memiliki kekuatan dan kecerdasan yang mengesankan sehingga dia mampu menaklukkan semua musuhnya dalam satu malam.

Meskipun dia meminjamkan bantuannya tetapi dia sepenuhnya percaya dia akan bisa melakukannya tanpa bantuannya.

Dia masih merasa sulit untuk mendamaikan dua 'Xia Xinghe yang telah muncul dalam hidupnya.

Dia belum pernah melihat sisi yang mengesankan dari dirinya …

Namun, pada saat itu, dia sangat rentan. Dia mungkin menjadi jauh lebih kompeten tetapi dia masih seorang wanita yang terbuat dari daging dan darah, rentan terhadap saat-saat kelemahannya.

Untuk beberapa alasan, menemukan sisi rentan dari Xinghe ini membuat Mubai lebih menyayanginya …

Mubai masih berdiri di sana setelah Lu Qi menghubungkan Xinghe ke infus IV.

Xia Zhi menatapnya dengan rasa ingin tahu. “Tuan Xi, kenapa kamu tidak pergi dan beristirahat? Kamu juga terluka, kan?”

Mubai tersentak kembali ke dunia nyata dan berkata dengan ringan, “Aku akan ke sebelah. Datang dan tangkap aku jika kamu butuh sesuatu.”

“Oke … Terima kasih atas bantuan Anda baru-baru ini,” kata Xia Zhi agak canggung.

“Sama-sama.” Mubai menatap Xinghe untuk terakhir kalinya sebelum pergi.

Lu Qi datang untuk melakukan putaran tidak lama setelah Mubai kembali ke bangsanya. Lu Qi memeriksa luka Mubai dan mengumumkan, “Sama-sama pulang dan istirahat. Mintalah dokter keluarga mengganti perban Anda setiap hari dan Anda akan menjadi seperti baru.”

“Oke,” jawab Mubai tetapi dia tidak menunjukkan niat untuk pergi.

Dia tetap tinggal di rumah sakit, akhirnya memindahkan pekerjaannya ke sana.

Namun, di sebelahnya, Xinghe tetap tidak sadar …

Lu Qi akan datang untuk melaporkan kondisi Xinghe kepadanya. Dia hanya menganggukkan kepalanya setiap kali tetapi dia tidak menghentikan Lu Qi datang untuk menjaganya agar tetap diperbarui tentang Xinghe.

Akhirnya, beberapa hari kemudian, demam Xinghe berangsur membaik.

Namun, dia masih menderita teror malam, menyebabkan dia tidur gelisah.

Untuk beberapa alasan, otaknya terus memutar ulang peristiwa yang terjadi selama dua puluh lima tahun terakhir.

Masa kecilnya dengan ibunya di luar negeri.

Adegan di mana ibunya mengajar pemrograman komputernya …

Kecelakaan yang mengubah hidupnya, dan pernikahannya dengan Mubai …

Kenangan itu dipotong menjadi beberapa bagian dan terbang melintasi benaknya.

Dia memegang satu dan itu menjadi lebih jelas ketika yang lain memudar ke latar belakang.

Itu dari masa kecilnya, hari ketika ibunya pergi.

Xinghe, sayang, ibu harus pergi sehingga kamu harus menjaga dirimu baik-baik saja? Fokus pada pelajaran Anda dan jangan lupa berlatih di komputer sehingga suatu hari kita akan bertemu lagi.

Ibu, kamu mau kemana? Xinghe bertanya dengan cemas.

Ibunya tersenyum ramah, aku pergi ke suatu tempat yang jauh, suatu tempat di mana … hanya kamu yang bisa … menghubungiku …

Bu, apa yang kamu katakan? Xinghe yang kebingungan bertanya.

Ibunya tidak menjawab ketika dia menghilang ke dalam malam.

Ibu, ibu-Xinghe mencari tinggi dan rendah dalam gelap tetapi ibunya tidak dapat ditemukan. Akhirnya, dia tersandung dalam mimpinya dan bangun dengan kaget sebelum dia diliputi oleh kegelapan yang menyelimuti.

Jika Anda menemukan kesalahan (tautan rusak, konten non-standar, dll.), Harap beri tahu kami agar kami dapat memperbaikinya sesegera mungkin.